Anda di halaman 1dari 10

PAPER MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

DOSEN : Dra. ERRY ANDHANIWATI, MAk., Ak., CA., CMA

DISUSUN OLEH :

1. VINCENSIA RENA DIRAPUSPITA (21013010291)


2. ISNA DIVA NUR PRIARDHINA (21013010294)
3. MUHAMMAD RAYHAN MAULIDAN (21013010313)

K013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya
Kami bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
dalam Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang dibimbing oleh Dra. ERRY ANDHANIWATI,
M.Aks, Ak, CA
Dalam penyusun makalah ini, kami tentu saja menjumpai beberapa hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya,
oleh karena itu melalui kesempatan ini kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak terkait yang telah membantu Kami menyelesaikan Makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu Kami sendiri sedangkan segala sesuatu
yang benar datangnya hanya dari Allah SWT, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan
atau tata bahasa, dan kritik beserta saran yang membangun sangat Kami harapkan guna untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya.
Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi Kami sebagai penyusun umumnya untuk
semua pihak pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 6
A. MACAM DAN PENTINGNYA PERSEDIAAN ...................................................................... 6
B. BIAYA PERSEDIAAN ............................................................................................................. 6
C. MODEL ECONOMIC ORDERING QUANTITY (EOQ) DALAM MANAJEMEN .............. 7
D. PERSEDIAAN PENGAMAN .................................................................................................. 8
E. MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN KLASIFIKASI ABC ............................................ 8
BAB IV ................................................................................................................................................. 9
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam operasi perusahaan,selain itu persediaan
dapat mempermudah dan memperlancar jalannya kegiatan normal pada suatu perusahaan yang
dilakukan secara rutin untuk memproduksi barang yang diperuntukkan bagi konsumen.Bahan baku
untuk barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-macam bentuk dari persediaan, dan
persediaan berhubungan dengan stok dari apapun yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Meskipun persediaan mewakili sebagian besar dari investasi bisnis yang harus dikelola dengan baik
untuk memaksimalkan keuntungan.

Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam tujuan yaitu : mencari perimbangan antara


jumlah stok yang benar tetapi tidak terlalu banyak,meningkatkan turnover persediaan tanpa
mengorbankan tingkat pelayanan,menjaga stok terendah tetapi tidak membahayakan kinerja,
memelihara bermacam-macam stok yang sangat banyak tetapi tidak menghabiskan dengan cepat
sehingga menipis, mempunyai persedian yang mencukupi tanpa item-item yang usang atau tidak
terpakai, selalu mempunyai stok yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika persediaan
tidak dikelola dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien dan mahal, tidak hanya item
yang disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang ada dalam inventory.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen persediaan tradisional?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen persediaan JIT?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen persediaan tradisional.
2. Untuk mengetahui manajemen persediaan JIT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen persediaan merupakan sistem-sistem untuk mengelola persediaan. Bagaimana


barang-barang persediaan dapat diklasifikasikan dan seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga.
Kemudian, kita akan mengamati kontrol persediaan dalam sektor pelayanan. Manajer operasi
diseluruh dunia telah menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Di satu
sisi, sebuah perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi
dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah barang tidak tersedia. Tujuan
manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan
pelayanan pelanggan. Anda tidak akan pernah mencapai sebuah strategi berbiaya rendah tanpa
manajemen persediaan yang baik.

Manajemen persediaan memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan kas


perusahaan. Aktivitas yang meningkatkan arus kas adalah dengan menambah penjualan. Ini masuk
dalam operational cash flow (OCF). Sebisa mungkin penjualan yang Anda lakukan adalah penjualan
secara tunai. Sehingga begitu produk sudah terjual, Anda langsung mendapatkan uangnya.
Manajemen persediaan tradisional, pendekatan tradisional ini menggunakan persediaan untuk
mengelola trade-off antara biaya pemesanan (persiapan) dan biaya penyimpanan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. MACAM DAN PENTINGNYA PERSEDIAAN


Pada perusahaan manufaktur, jenis persediaan yang dimiliki dapat dikelompokkan menjadi
persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan suku cadang, sedangkan pada
perusahaan dagang persediaannya berupa berbagai macam barang dagangan.
Dengan mengadakan persediaan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk
memperoleh potongan kuantitas dari pemasok. Pengadaan persediaan juga dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya fluktuasi harga yang meningkat, serta sebagai persediaan pengaman untuk
menghadapi kondisi yang tidak pasti.
Manajemen persediaan memfokuskan pada pertanyaan yang pokok yaitu:
- Berapa unit yang harus dipesan atau diproduksi pada suatu waktu tertentu?
- Pada jumlah berapa persediaan sudah harus dipesan atau diproduksi?
- Jenis persediaan yang mana memerlukan perhatian khusus?

B. BIAYA PERSEDIAAN
Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan persediaan yang diperlukan
guna menjamin kelangsungan operasi perusahaan pada tingkat biaya yang minimal. Biaya yang
berkaitan dengan persediaan dikelompokkan menjadi:
Biaya penyimpanan (carrying costs) yang terdiri atas: biaya modal atas dana yang terikat
pada persediaan, biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, biaya asuransi, pajak atas
persediaan, penyusutan atau keausan. Biaya penyimpanan biasanya dinyatakan dalam persentase
tertentu dari nilai persediaan. Dengan demikian semakin banyak jumlah persediaan, maka biaya
penyimpanan akan semakin besar dan sebaliknya.

Total biaya penyimpanan persediaan = C × P × Q/2

Biaya pemesanan (ordering costs), yang terdiri atas: biaya pengiriman order, biaya
pengiriman barang dan penanganannya. Total biaya peresanan persediaan dalam satu tahun adalah
sama dengan biaya pemesanan setiap pesan kali frekuensi pemesanan dalam satu tahun. Dengan
demikian semakin besar jumlah persediaan yang dipesan setiap kali pemesanan, maka frekuensi
pemesanan yang harus dilakukan akan semakin berkurang, sehingga biaya pemesanan akan
semakin kecil dan sebaliknya.

Total biaya pemesanan dalam satu tahun = F × S/Q

Biaya kehabisan persediaan (cost of running short), yang terdiri dari: kerugian penjualan,
kehilangan goodwill pelanggan, biaya akibat kemacetan jadwal produksi. Semakin kecil jumlah
persediaan semakin besar biaya kehabisan persediaan, dan sebaliknya dengan asumsi faktor
lainnya tetap.

C. MODEL ECONOMIC ORDERING QUANTITY (EOQ) DALAM MANAJEMEN

Persediaan
EOQ adalah jumlah persediaan yang harus dipesan dengan biaya yang minimal. Dalam
model EOQ biaya persediaan yang dipertimbangkan adalah biaya penyimpanan persediaan dan
biaya penyimpanan persediaan.
Total biaya persediaan sama dengan total biaya penyimpanan persediaan ditambah total
pemesanan persediaan.
Q S
Total biaya persediaan(TC) = CP ( ) + F ( )
2 Q
Jika persamaan tersebut didiferensiasikan terhadap Q dan hasilnya sama dengan nol,
maka akan diperoleh Q yang optimal, yaitu jumlah pesanan dengan total biaya yang minimal
atau dikenal dengan economic order quantity (EOQ).
2. 𝐹. 𝑆
EOQ = √
𝐶. 𝑃

Reorder point (Titik pemesanan kembali)


Pada tingkat persediaan berapa pemesanan harus dilakukan agar barang datang tepat
pada waktunya. disebut dengan reorder point (ROP). Reorder point dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut:
ROP = Lt x Q

Model EOQ dan kondisi yang tidak pasti


Dalam kondisi yang bersifat tidak pasti, model EOQ masih bisa diterapkan, tetapi perlu
didukung dengan persediaan pengaman (safety stock). Kondisi tidak pasti yang dihadapi
perusahaan terkait dengan jumlah pemakaian persediaan yang tidak tetap dalam satu periode
waktu tertentu atau ketidakpastian jangka waktu pemesanan (lead time).
Persediaan pengaman diperlukan ketika pemakaian persediaan lebih besar dari yang
direncanakan, atau jangka waktu pemesanan lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Jika
salah satu atau kedua hal tersebut terjadi pada perusahaan yang menerapkan model EOQ, maka
perusahaan akan mengalami kehabisan persediaan (stock out).
Untuk mengurangi terjadinya risiko kehabisan persediaan, maka perusahaan perlu
mengadakan persediaan pengaman. Dengan adanya persediaan pengaman, maka total biaya
persediaan juga alan mengalami peningkatan.
𝑇𝐶 = 𝐵𝑂𝑄/ (𝐶𝑥𝑃) + 𝑆/𝐸𝑂𝑄 (𝐹) + 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 (𝐶𝑥𝑃) + 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑜𝑢𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑠
D. PERSEDIAAN PENGAMAN
Besar kecilnya jumlah persediaan pengaman yang perlu dipertahankan oleh perusahaan
tergantung pada beberapa faktor.
1. Permintaan persediaan. Semakin besar fluktuasi permintaan yang tidak dapat diketahui,
semakin besar risiko terjadinya kehabisan persediaan.
2. Lead time. Semakin tidak pastinya lead time untuk penggantian atau pemesanan
persediaan, semakin besar risiko kehabisan persediaan, dengan demikian semakin banyak
persediaan pengaman yang diperlukan, dengan asumsi faktor lainnya tetap.
3. Biaya kehabisan persediaan. Semakin besar biaya kehabisan persediaan, semalin banyak
jumlah persediaan pengaman yang harus dipertahankan, dengan anggapan faktor lainnya
tetap.
4. Biaya penyimpnan tambahan persediaan. Semakin besar biaya penyimpanan persediaan,
berarti semakin mahal biaya untuk pengadaan persediaan pengaman, dengan asumsi faktor
lainnya tetap.
Dalam menentukan jumlah persediaan pengaman yang optimal dipertimbangkan biaya
penyimpanan persediaan dan biaya kehabisan persediaan.
Biaya penyimpanan persediaan pengaman = biaya penyimpanan per unit per-tahun ×
jumlah persediaan pengaman.
Biaya kehabisan persediaan tahunan yang diharapkan ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu; biaya kehabisan persediaan per unit, jumlah kehabisan persediaan, probabilitas kehabisan
persediaan dalam satu periode, perputaran persediaan dalam satu tahun.

E. MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN KLASIFIKASI ABC


Klasifikasi ABC, merupakan konsep untuk mengendalikan persediaan, yang mana
persediaan yang mahal memerlukan pengendalian yang lebih ketat dibandingkan dengan
persediaan yang murah. Agar manajemen persediaan dapat dilakukan dengan tepat, maka
persediaan tersebut perlu dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada harga dan
kontribusinya terhadap penjualan. Salah satu cara unruk pengelompokan persediaan dikenal
dengan nama klasifikasi ABC.
Prinsip manajemen persediaan yang menerapkan klasifikasi ABC adalah semua persediaan
harus bisa dimasukkan ke dalam salah satu kelompok persediaan, yaitu:
1. Kelompok A, merupakan persediaan yang harga per satuannya tinggi dan kontribusi
terhadap penjualan juga tinggi.
2. Kelompok B, merupakan persediaan yang harganya lebih rendah dari kelompok A dan
kontribusi terhadap penjualan sedang.
3. Kelompok C, merupakan persediaan yang harganya rendah dan kontribusi terhadap
penjualan juga rendah.
BAB IV
KESIMPULAN

Pengambilan keputusan dalam perusahaan ketika melakukan pelaporan persediaan


merupakan suatu yang penting. Persediaan merupakan salah satu elemen paling aktif dalam operasi
perusahaan, yang secara terus menerus bersumber, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, sistem
akuntansi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang
dapat menghambat jalannya operasional perusahaan. Laporan persediaan yang tepat dan akurat
dianggap penting untuk memberikan informasi yang berguna bagi bisnis. Apabila terjadi kesalahan
dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya
keuntungan perusahaan yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Sudana, Made.(2015).Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi ke 2).Jakarta: Penerbit


Airlangga

Anda mungkin juga menyukai