Anggaran Persediaan
Dosen Pengampu:
Kelompok 4:
2022
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Hal yang pertama kami sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada Allah
SWT yang telah menuntun kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Anggaran Persediaan”. Ini dengan lancar.
Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, Sosok manusia yang diidolaakan umatnya karena memberikan kita petunjuk
kepada umat dalam berbangsa dan bernegara. Bersama agamanya senantiasa menuntun
kita menuju jalan kebenaran yaitu Agama Islam.
Tak lupa kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak,
khuhusnya dosen pengampu, Dr. Andriani Samsuri, S.sos, M.M. selaku pengajar mata
kuliah “Budgeting” atas bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini
sehingga bisa menyelesaikan secara tepat waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
MAKALAH...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Anggaran Persediaan...........................................................................................2
B. Kegunaan Anggaran Persediaan............................................................................................2
C. Biaya yang Timbul Adanya Anggaran Persediaan...............................................................2
D. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Persediaan..............................................................4
E. Studi Kasus...............................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan
investasi terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya
penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin memiliki "biaya peluang" yang lebih besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak memiliki
pcrsediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya terjadinya kckurangan bahan.
Persediaan adalah segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam ntisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
dari produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan ke barang dalam proscs, dan kemudian barang jadi (Handoko, 1997: hal
333).
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, meneerminkan scbanyak 40% dari total modal yang
diinvestasikan. Manajer opcrasi discluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu penting. Di satu pihak,
suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas
bila suatu produk stoknya habis. Karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara persediaan persediaan dan tingkat pelayanan
konsumen.
Semua organisasi memiliki beberapa jenis perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi
harus menentukan apakah akan membeli atau membuat scndiri produk mercka. Setelah hal yang ditetapkan, langkah berikutnya adalah
meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan terscbut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
3. Untuk mengetahui Seperti apa Biaya yang Timbul Adanya Anggaran Persediaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan sebagai
salah satu aset penting dalam perusahaan karena biasanya memiliki nilai yang cukup besar serta memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya
biaya operasi. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapat perhatian khusus dari
manajemen perusahaan, agar proses produksi dapat berjalan dengan optimal. Salah satu caranya dengan membuat sebuah anggaran
persedian.
Anggaran persediaan atau inventori anggaran yaitu anggaran atau anggaran yang direncanakan secara sistematis dan waktu lebih rinci
tentang jumlah persediaan barang dari bulan ke bulan selama periode tertentu yang akan datang. Pada umumnya barang-barang tersebut
meliputi barang-barang hasil produksi (output), bahan-bahan mentah dan bahan-bahan pembantu untuk keperluan produksi. Jadi persediaan
membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk.
Kegunaan Penganggaran Persediaan Secara umum, semua penganggaran persediaan, memiliki tiga kegunaan pokok, yaitu
Sedangkan secara khusus, penganggaran persediaan berguna sebagai dasar mentah untuk menyusun anggaran unit yang akan
diproduksikan (persediaan barang jadi), dan anggaran pembelian bahan (persediaan bahan), serta menetapkan persediaan agar tidak terlalu
kecil dan terlalu besar.
Selain itu dengan adanya persediaan juga memiliki keuntungan dan kerugian sendiri pada perusahaan. Keuntungan meningkatkan
persediaan dapat mempengaruhi ekonomi produksi, mempengaruhi pembelian dan dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat.Sedangkan
kerugian yang dimiliki persediaan adalah adanya biaya penyimpanan, pemindahan, dan modal yang tertanam dalam bentuk persediaan.
Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa pengadaan persediaan dimaksudkan untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan serta
citra perusahaan dimata konsumen. Namun demikian pengadaan persediaan harus selalu memperhatikan keuntungan atau penghematan yang
diraih perusahaan dengan adanya persediaan itu.
Sebab bagaimanapun pengadaan persediaan tersebut akan menimbulkan biaya-biaya tertentu. Pada dasarnya unsur biaya yang
terdapat dengan adanya persediaan terdiri dari :
Merupakan biaya yang timbul berkenan dengan adanya pemesanan barang dari perusahaan kepada supplier. Yang termasuk
kedalam kelompok biaya ini antara lain biaya administrasi pembelian, biaya pengangkutan, biaya bongkar, biaya penerimaan dan
pemeriksaan. Dengan demikian biaya ini relatif konstan untuk tiap kali pemesanan.
Merupakan biaya yang timbul sebagai konsekuensi pengadaan sejumlah tertentu persediaan di perusahaan. Yang termasuk
kelompok biaya ini antara lain biaya sewa gudang, gaji pengawas dan pelaksana gudang, biaya peralatan, asuransi dan lain-lain. Dengan
demikian biaya ini tidak akan ada seandainya perusahaan tidak mengadakan persediaan.
Merupakan biaya yang timbul akibat terlalu kecilnya persediaan dari yang seharusnya. Sehingga perusahaan terpaksa mencari
tambahan persediaan baru. Dengan demikian perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan bila ingin memenuhi keinginan langganan
atau biaya-biaya yang timbul dari pengiriman kembali pesanan bila pesanan ditolak.
2
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity Assciated Cost)
Merupakan biaya yang timbul berkenaan dengan terlalu besar atau kecilnya kapasitas yang digunakan pada periode tertentu. Yang
termasuk dalam kelompok biaya ini antara lain upah lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian kerja dan biaya lain sebagai akibat tidak
digunakannya kapasitas.
Kebijaksanaan persediaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain belum tentu sama tetapi pada dasarnya tujuan tetap
sama. Hal ini biasanya akan tergantung pada besar kecilnya perusahaan serta jenis dan sifat bidang usahanya. Besar kecilnya jumlah
persediaan perusahaan dapat dilihat dari kebijaksanaan safety stock merupakan kebijaksanaan mernbuat persediaan tarnbahan untuk
rnenjaga kemungkinan kekurangan bahan. Kebijaksanaan ini akan dipengaruhi oleh:
Sebagai dasar penentuan besarnya penggunaan bahan adalah rata-rata penggunaan bahan selama periode tertentu pada waktu-
waktu sebelumnya. Bagi perusahaan dagang berarti rata-ratagi perusahaan dagang berarti rata-rata tingkat penjualan pada periode
tertentu. Dan bagi perusahaan pabrik merupakan rata-rata pernakaian bahan baku selama periode tertentu. Rata-rata ini merupakan dasar
bagi pimpinan untuk rnenentukan besarnya persediaan bagi perusahaan. Sehingga selama dalam proses pemesanan setiap pesanan
langganan akan dapat dipenuhi dengan baik.
Namun demikian sebagai ramalan tentunya tidak terlepas dari kelemahan. Artinya jumlah yang diramalkan rnungkin saja habis
sebelum waktu yang diperkirakan atau sebaliknya menumpuk di gudang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari masalah ketidakpastian,
yaitu naik turunya permintaan konsumen. Oleh karena itu diperlukan metode peramalan yang hasilnya rnendekati kenyataan. Biasanya
dilakukan dengan menggunakan bantuan statistik, yaitu rata-rata hitung sekaligus diperkirakan tingkat biasnya.
2. Faktor waktu
Waktu merupakan masalah yang harus diperhatikan dalam menentukan besarnya persediaan minimum. Yaitu lamanya waktu
yang diperlukan mulai pada saat pemesanan sampai bahan itu dimasukkan kedalam persediaan. Lamanya waktu pemesanan ini selalu
tidak sama antara satu pemesanan dengan pemesanan lainnya. Untuk menaksir lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pemesanan bahan
biasanya digunakan rata-rata hitung dengan dilengkapi deviasi yang dapat ditoleransi.
Misalnya berdasarkan pengalaman lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pemesanan untuk enam kali pemesanan adalah: 8, 12,
14, 10 dan 16 hari. Berarti lamanya waktu yang dibutuhkan rata-rata untuk setiap kali pemesanan adalah 12 hari. Jika ditentukan
misalnya standard deviasinya 2 hari, berarti penyimpangan lamanya waktu pemesanan lebih cepat dua hari atau lebih lambat dua hari
dianggap normal.
Dalam penentuan besar kecilnya safety stock dapat digunakan pendekatan: “probability of approach dan level of service
approach…”
a. Probability of approach
Penggunaan met ode dibuat pemisahan bahwa lamanya waktu pemesanan (lead time) relatiftetap dan seluruh pesanan
akan diserahkan pemasok pada saat yang sama. Dengan demikian terjadinya kehabisan bahan (Stock out) adalah disebabkan
tingkat permintaan yang meningkat. Dengan cara ini ditentukan banyaknya penggunaan bahan untuk satu periode atau tahun dan
ditentukan jumlah pemesanan yang paling ekonomis bagi perusahaan. Kemudian dihitung probabilitas penggunaan bahan atas
dasar penggunaan selama periode pemesanan dan banyaknya penggunaan (berapa kali). Selanjutnya ditentukan besarnya kerugian
jika terjadi kekurangan bahan dan besarnya biaya pengadaan persediaan.
Kemudian pada tingkat safety stock yang ditentukan besarnya kerugian dan biaya yang ditimbulkan karena adanya safety
stock tersebut. Pada tingkat safety stock tertentu yang biaya totalnya paling rendah (biaya stock out dan canying cost) yang
merupakan tingkat safet stock yang dipilih perusahaan.
b. Level of service
3
Penggunaan metode ini dibuat asumsi bahwa kegiatan produk harus terjamin kelancarannya walaupun permintaan
berfluktuasi dan adanya ketidakpastian bahan. Dalam hal ini perlu diukur tingkat pelayanan yang tepat diberikan safety stock.
Dalam hal ini ada dua pengertian, yaitu frekwensi pelayanan safety stock merupakan rata-rata kemampuan safety stock memenuhi
perrnintaan langganan selama periode pemenuhan secara persentase untuk setiap 100 persediaan.
Sedangkan jumlah pelayanan safety stock merupakan perbandingan dalam jangka panjang secara rata-rata seluruh
perrnintaan langganan dapat dipenuhi tanpa adanya pembatalan atau penangguhan. Dalam menggunakan metode ini maka perlu
ditentukan hubungan antara tingkat pelayanan dengan tingkat safety stock yang diadakan. Hubungan ini dapat diukur dengan
bantuan rumus statistik, yaitu distribusi frekwensi berupa distribusi normal dan distribusi chi-square.
Setelah ditentukan besamya safety stock atau persediaan minimum bagi perusahaan selanjutnya dapat pula diambil
kebijaksanaan lain di bidang persediaan seperti besarnya pesanan standard, titik pemesanan kembali, dan besarnya persediaan
maksimum.
Setiap kali perusahaan membuat pesanan tentunya harus memperhatikan efisiensi bagi perusahaan. Artinya biaya pengadaan dari
persediaan itu harus serendah mungkin. Cara pemesanan yang paling ekonornis bagi perusahaan dapat dilakukan dengan pendekatan :
1. Menggunakan table
2. Menggunakan grafik
Dari ketiga cara pendekatan diatas yang paling lazim digunakan adalah cara pemesanan ekonomis dengan menggunakan rumus
matematika. Jadi disini kita hanya membicarakan tentang penentuan pemesanan ekonomis (Economical Order Quantity) dengan
menggunakan rumus matematika.
R = Jumlah (Dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode tertentu, misalnya 1 tahun.
I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang diyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan.
Besar kecilnya sediaan produk jadi minimal, antara lain dipengaruhi berbagai faktor, yaitu sifat penyesuaian jadwal produksi
dengan pesanan ekstra, sifat persainagn industri, dan hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan.
Biaya penyimpanan di gudang ialah biaya yang berubah sesuai dengan besarnya sediaan. Penentuan jumlah biaya penyimpanan di
gudang didasarkan pada rata-rata sediaan dan biaya ini dinyatakan dalam persentase.
Besar kecilnya sediaan barang dagangan minimal antara lain dipengaruhi faktor: sifat persaingan dagang, hubungan antara biaya
penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan, dan ketersediaan barang di penyalur (produsen).
Besar kecilnya sediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: anggaran produk, harga
beli bahan baku biaya penyimpanan bahan baku di gudang dalam hubungannya dengan biaya ekstra yang digunakan sebagai akibat
4
kehabisan sediaan, ketepatan pembuatan kualitas standarbahan baku dipakai, ketepatan leveransir(penjualan bahan baku) dalam
menyerahkan bahan baku yang dipesan, dan jumlah bahan baku tiap kali pesan.
Besar beli bahan baku tiap kali pesan untuk mendapatkan biaya belian minimal dapat ditentukan dengan kuantitas pesan
ekonomis dan saat kembali pesan.
KpPE adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau juamlah belian yang optimal, dirumuskan sebagai
berikut.
KPE=
√ 2 xKStxS
HStx 1
I = biaya penyimpanan bahan digudang yang dinyatakan dalam persentase dari nilai sediaan rata-rata dalam satuan mata
uang yang disebut dengan carrying cost
E. Studi Kasus
Studi kasus diambil dari
1. Analisis Trend Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil dengan Syarat ∑X=0 Anggaran Penerimaan Zakat Maal pada BAZNAS
Gresik Zakat Tahun 2016-2020
Ramalan anggaran dapat dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dengan syarat ∑X = 0 dan dihitung dengan rumus:
Y =a+bX
∑Y
a=
n
∑ XY
b= 2
∑X
Keterangan :
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Nilai konsta
b = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data
5
PERSAMAAN TREN GARIS LURUS
RAMALAN PENDAPATAN ZAKAT TAHUN
2021
2. Analisis Regresi Berganda Anggaran Penerimaan Zakat pada BAZNAS Gresik RAMALAN PENDAPATAN ZAKAT TAHUN
2022
2017-2020
Persamaan regresi linier berganda dengan variabel bebas (X) digambarakan
sebagai berikut:
Y =a0 +a 1 X 1 +a 1 X 2
GRAFIK
ANALISIS TREND
PADA BAZNAS GRESIK
PERIODE 2016-2020
Y=a0 +a1 X
Koefisien a0, a1, dan a2 ditentukan dengan dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil sama halnya menentukan koefisien a dan b untuk garis lurus
(linier), Y = a + bX.
Rumus yang digunakan dalam metode kuadrat terkecil dalam regresi
berganda dua variabel bebas sebagai berikut:
Y = a0 n + ab ∑X1 + a2 ∑X2
∑YX1 = a0 ∑X1 + a1 ∑X12 + a2 ∑X1 X2 2
∑YX2 = a0 ∑X2 + a1 ∑X1 X2 + a2 ∑ X2 3
Rp
Rp Rp Rp 17.785.842.967.8
1 2017 89 637095 7921 4,0589E+11 56701455 375.342.060.191,00
4.217.326.519,00 2.686.837.638.622.300,00
Rp
Rp Rp Rp 17.747.768.340.4
2 2018 643 644099 413449 4,14864E+11 414155657 2.708.836.848.647,00
4.212.810.029,00 2.713.466.726.868.870,00
Rp
Rp Rp Rp 28.214.067.079.8
3 2019 646 650973 417316 4,23766E+11 420528558 3.431.352.738.716,00
5.311.691.546,00 3.457.767.780.774.260,00
Rp
Rp Rp Rp 34.129.369.915.0
4 2020 305 660283 93025 4,35974E+11 201386315 1.781.820.596.005,00
5.842.034.741,00 3.857.396.224.891.700,00
6
Rp
Rp 1,68049E+1 Rp Rp 383.527.683.540.
∑ 4 1683 3E+06 931711 1092771985 32.959.641.151.305,00
19.583.862.835,00 2 12.715.468.371.157.100
Y= Rp
∑Y : n = 4.895.965.708,75
x 1=
∑X1 : n = 421
x 2=¿
∑X2 : n = 648112,5
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran persediaan atau inventori anggaran yaitu anggaran atau anggaran yang direncanakan secara sistematis dan waktu lebih rinci
tentang jumlah persediaan barang dari bulan ke bulan selama periode tertentu yang akan datang. penganggaran persediaan berguna sebagai
dasar mentah untuk menyusun anggaran unit yang akan diproduksikan (persediaan barang jadi), dan anggaran pembelian bahan (persediaan
bahan), serta menetapkan persediaan agar tidak terlalu kecil dan terlalu besar.
8
DAFTAR PUSTAKA
M. Nafarin. 2009. Penganggaran Perusahaan. Penerbit Salemba Empat.