Anda di halaman 1dari 14

Penyusunan Anggaran Biaya

Konversi dan Anggaran Beban Usaha


Gilthrina Sitompul (02.1701.008)
Indah Yulia Ningsih (02.1701.009)
Ligia Hidayati (02.7101. )
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja
langsung mengolah produk .
• Upah untuk tenaga kerja langsung di sebut biaya tenaga kerja
langsung ( BTKL )
• Sedangkan upah untuk tenaga kerja tak langsung disebut
biaya tenaga kerja tak langsung ( BTKTL )
• Biaya tenaga kerja tak langsung merupakan salah satu unsur
dari biaya overhead pabrik ( BOP )
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar
per Unit Produk
• Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) adalah
taksiran sejumlah jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit produk
tertentu.
• Misalkan jam standar tenaga kerja langsung ditentukan
untuk membuat satu botol kecap diperlukan waktu 0,1
jam, dan tarif upah standar tenaga kerja langsung (TSt)
ditentukan per jam Rp 500. Dengan demikian biaya
tenaga kerja langsung per unit produk (BTKLSP) untuk
membuat satu botol kecap :
0,1 jam @Rp 500 = Rp 50
Jam Kerja Standar Tenaga Kerja
Langsung Terpakai
• Misalkan anggaran produk jadi dari perusahaan kecap asli selama tahun 2016 sbb:

Kecap Kecap Kecap


Triwulan Sedang Manis Asin Total
I 22 botol 13 botol 9 botol 44 botol
II 23 botol 13 botol 10 botol 46 botol
III 24 botol 14 botol 9 botol 47 botol
IV 26 botol 14 botol 10 botol 50 botol
Setahun 95 botol 54 botol 38 botol 187 botol

• Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) untuk membuat satu botol
kecap diperlukan waktu 0,1 jam
• Rumus JKSt = P x JSTKL
Perusahaan Kecap Asli
jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai
pada tahun 2016

Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total


I 2,2 jam 1,3 jam 0,9 jam 4,4 jam
II 2,3 jam 1,3 jam 1,0 jam 4,6 jam
III 2,4 jam 1,4 jam 0,9 jam 4,7 jam
IV 2,6 jam 1,4 jam 1,0 jam 5,0 jam
Setahun 9,5 jam 5,4 jam 3,8 jam 18,7 jam
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
• Anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk kecap sedang dihitung dengan cara :
* JKSt x TUSt
* 2,2 jam x Rp 500 = Rp 1.100
• Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total

I Rp 1,100 Rp 650 Rp 450 Rp 2,200

II Rp 1,150 Rp 650 Rp 500 Rp 2,300

II Rp 1,200 Rp 700 Rp 450 Rp 2,350

IV Rp 1,300 Rp 700 Rp 500 Rp 2,500

Setahun Rp 4,750 Rp 2,700 Rp 1,900 Rp 9,350


Penyusunan Anggaran Biaya Overhead
Pabrik
• Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
• Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi dipabrik periode
ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
• Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead
pabrik yang di pengaruhi oleh besar kecilnya volume
kegiatan produksi, sedangkan biaya overhead pabrik
tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar kecilnya
tidak dipengaruhi volume kegiatan produksi.
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Biaya
Overhead Pabrik
• Atas dasar kapasitas normal 200 botol atau 20
jam kerja langsung.
BOP Variabel BOP Tetap
Unsur BOP Total BOP BOP tetap BOP variabel
per Unit per Jam per Unit per Jam
bahan pembantu 4.000 - 4000 20 200 - -
pernik pabrok 1.000 - 1000 5 50 - -
tenaga kerja tak langsung 7.000 1000 6000 30 300 5 50
pemeliharaan pabrik 1.000 200 800 4 40 1 10
listrik pabrik 3.000 2000 1000 5 50 10 100
depresiasi pabrik 2.000 2000 - - - 10 100
asuransi pabrik 1.000 600 400 2 20 3 30
lain-lain pabrik 1.000 600 400 2 20 3 30
jumlah 20.000 9400 13600 68 680 32 320
• Harga pokok standar per botol kecap sedang

Dengan demikian BOP •


variabel standar per botol Unsur Harga Pokok Produk
Penghargapokokan Penghargapokokan
Penuh Variabel
kecap memerlukan waktu : Rp Rp
Rp 68 : Rp 680 = 0,1 jam. BBB kedelai 2 ons @ Rp 100 200 200
Rp Rp
BOP tetap per botol kecap gula merah 0,5 ons @ Rp 240 120 120
memerlukan waktu : Rp 32 : Rp Rp
320 320
Rp 320 = 0,1 jam BTKL 0,1 jam @ Rp Rp Rp
BOP variabel : 0,1 @ Rp 680 500 50 50
Rp Rp
=Rp68 BOP Variabel 0,1 jam @ Rp 680 68 68
Rp
BOP tetap : 0,1 @ Rp 320 BOP Tetap 0,1 jam @ Rp 320 32 -
=Rp 32 Rp Rp
harga pokok standar 470 438
BOP per botol kecap = Rp 100
jika kita gabungkan BBB,BTKL,
dan BOP maka dapat disusun
harga standar per produk
kecap sbb :
Dengan dibuatnya harga pokok standar per botol kecap sedang, maka dapat
ditentukan harga jual per botol kecap sedang. Misalnya perusahaan
menetapkan margin kontribusi per botol kecap Rp 262, berarti harga jual per
botol kecap sedang sebesar Rp 262 + Rp 438 =Rp 700.
Dengan demikian harga margin kontribusi yang diinginkan perusahaan
sebesar 262 : 700 = 37%
Bila harga jual per botol Rp 700, berarti kenaikan 59,82% dari harga pokok
variabel per botol kecap.
Harga pokok per botol kecap = Rp 438
kenaikan 59,82% x Rp 438 = Rp 262
Harga jual per botol kecap = Rp 700
Ilustrasi Penyususnan Anggaran Beban
Usaha.( uraian hal 231 )
• Anggaran Beban Usaha
Unsur Beba Usaha I II II IV Setahun
1. Beban penjualan
komisi penjualan 1220 1275 1338 1338 5171
penghapusan piutang 488 510 535 539 2072
gaji penjualan 1000 1000 1000 1000 4000
pemeliharaan alat 700 700 700 700 2800
depresiasi alat 3000 3000 3000 3000 12000
turun harga 244 255 535 539 1573
pernik penjualan 200 210 250 250 910
lainnya 150 150 200 200 700
jumlah 1 7002 7100 7558 7566 29226
2. Beban administrasi
gaji 300 300 300 300 1200
depresiasi alat 1500 1500 1500 1500 6000
asuransi alat 100 100 100 100 400
pernik kantor 50 50 50 50 200
pemeliharaan alat 125 125 125 125 500
lainnya 75 75 75 75 300
jumlah 2 2150 2150 2150 2150 8600
3. Beban usaha ( 1 + 2 ) 9152 9250 9708 9716 37826
Menyusun Anggaran Laba Rugi
Sebagai ilustrasi penyusunan laba rugi digunakan data dari perusahaan kecap
asli pada tahun 2016 sebagai berikut :
1. Sediaan produk dalam proses (DPD) awal 10 botol dengan tinkat
penyelesaian BBB 80%, BTKL 30%, dan BOP 40%.
2. Anggaran sediaan produk dalam proses (DPD) akhir sebanyak 18 botol
dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50%, dan BOP 50%.
3. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per
botol Rp 700 = Rp 103.600. sediaan produk jadi awal 15 botol.
4. Anggaran produk jadi periode ini 182 botol.
5. Harga pokok standar produk kecap per botol seperti terdapat pada tabel
harga pokok standar per botol sedang ( hal 230 ).
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha
tetap Rp 28.100 dan beban usaha variabel Rp 9.726.
Berdasarkan data tersebut di buat beberapa perhitungan untuk menyusun
laporan laba rugi.
• Langkah pertama, menghitung sediaan produk diakhir.
Jualan 148 botol
sediaan produk jadi akhir ? Botol +
produk siap jual 197 botol
sediaan produk jadi awal 15 botol -
produk jadi 182 botol
sediaan PDP akhir 18 botol +
produk dihasilkan 200 botol
sediaan PDP awal 10 botol –
produk masuk 190 botol
jadi sediaan produk akhir = 197-148 = 49

• Langkah kedua, menghitung unit ekuivalen produk dengan metode masuk


pertama keluar pertama (MPKP) sebagai berikut :
produk jadi + Ekuivalen PDP akhir - Ekuivalen PDP awal
BBB = 182 + ( 18 x 100% ) - ( 10 x 80% ) =192 botol
BTKL = 182 + ( 18 x 50% ) - ( 10 x 30% ) = 188 botol
BOP = 182 + ( 18 x 50% ) - ( 10 x 40% ) = 187 botol
• Liangkah ke tiga, menghitung biaya pabrik variabel sebagai berikut.
BBB 192 botol x Rp 320 = Rp 61.440
BTKL 188 botol x Rp 50 = Rp 9.400
BOPV 187 botol x Rp 68 = Rp 12.716
biaya pabrik variabel = Rp 83.556
• Langkah keempat, menghitung sediaan dengan metode pengharga-
pokokan penuh (PP) dan penghargapokokan variabel (PV) :
sediaan produk awal :
PP = 15 botol x Rp 470 = Rp 7.050
PV = 15 botol x Rp 438 = Rp 6.570
sediaan produk jadi akhir :
PP = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030
PV = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462
sediaan produk awal proses : sediaan produk dalam proses akhir:
PP PV
PP PV
BBB = 10 x 80% x Rp 320 = Rp 2,560 Rp 2,560 BBB = 18 x 100% x Rp 320 = Rp 5,760 Rp 5,760
BTKL = 10 x 30% x Rp 50 = Rp 150 Rp 150 BTKL = 18 x 50% x Rp 50 = Rp 450 Rp 450
BOPV = 10 x 40% x Rp 68 = Rp 272 Rp 272 BOPV = 18 x 50% x Rp 68 = Rp 612 Rp 612
BOPT = 18 x 50% x Rp 32 = Rp 288 -
BOPT = 10 x 40% x Rp 32 = Rp 128 -
Rp 7,110 Rp 6,822
Rp 3,110 Rp 2,982

Anda mungkin juga menyukai