Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

Persediaan Barang Dagang dengan Sistem Perpetual dan Metode Penilaian


FIFO, LIFO dan Rata-rata

DOSEN :

LIVIAWATI,SE.,M.Si.,Ak

DISUSUN OLEH :

ADINDA INDRIANI -2162201073

MUHAIMIN IRSYAD-2162201085

SARI RAHMA DHANI-2162201029

SINDI AULIA-216201101

SILVIA IKMASARI-2162201042

PRODI AKUNTANDI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Persediaan Barang Dagang
dengan Sistem Perpetual dan Metode Penilaian FIFO, LIFO dan Rata-rata”ini tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen yang telah memberikan tugas ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas dari Ibuk LIVIAWATI,SE.,M.Si.,Ak pada mata kuliah Pengantar Akuntansi II.
Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca maupun para
pendengar.
Kami sadari bahwa dalam penyusun makalah ini tidak luput dari berbagai kesalahan dan
kekurangan serta masih jauh darikata sempurna. Oleh karna itu,dengan segala kerendahan
hati,kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar menjadikan makalah ini lebih
baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya. Ucapan terimakasih kepada pengajar yang telah menyempatkan diri
dalam membaca dan memberi penilaian kepada makalah ini akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1........................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tinjauan Pustaka...........................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................3

2.1 Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System).....3

A. Pengertian Sistem Perpetual..........................................................................3

2.2 Metode FIFO (First In First Out) Perpetual..............................................4

2.3 Metode LIFO (Last In First Out ) Perpetual..............................................5

2.4 Metode Rata-rata Perpetual.........................................................................6

BAB III.....................................................................................................................7

PENUTUP................................................................................................................7

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................7

Daftar Pustaka.........................................................................................................8

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu perusahaan persediaan mempunyai arti penting karena akan mempengaruhi
tingkat produksi maupun penjualan. Persediaan barang daganguntuk perusahaan dagang adalah
persediaan barang yang akan dijual kembalitanpa mengubah bentuk barang tersebut sedang
persediaan dalamperusahaanmanufaktur dibagi menjadi tiga yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barangdalam proses, persediaan barang jadi. Sistem akuntansi merupakan organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Definisi
tersebut menunjukkan bahwa suatu sistem akuntansi yang tersusun secara baik akan memberikan
manfaat yang baik pula bagi manajemen dalam mengelola usahanya. Setiap perusahaan memiliki
beberapa sistem akuntansi yang saling berkaitan dan saling bekerjasama demi mencapai tujuan
tertentu. Persediaan adalah aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam satu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi. Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang
ataupun manufaktur selalu mengadakan persediaan, tanpa adanya persediaan yang optimal para
pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan konsumen yang memerlukan atau meminta produk yang dihasilkan. Hal ini
mungkin terjadi, karena tidak selamanya produk-produk tersedia pada setiap saat yang berarti
pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya
didapatkan. Perusahaan dagang dan manufaktur yang memiliki persediaan harus mengelola dan
menyediakan persediaannya dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pengelolaan tersebut akan berjalan dengan baik apabila memiliki sistem akuntansi persediaan
yang baik dan semua pihak yang terlibat dapat menjalankan sistem tersebut secara optimal.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan mengenai akuntansi persediaan barang dagang
dengan sistem perpetual dan metode penilaian fifo, lifo dan rata-rata , maka menjadi
permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian sistem pencatatan perpetual ?
2. Jelaskan definisi sistem pencatatan persediaan perpetual!
3. Jelaskan sistem pencatatan FIFO, LIFO, dan Average!

1.3 Tinjauan Pustaka


Definisi Pencatatan Persediaan
Persediaan barang adalah suatu harta yang dapat menghasilkan laba dalam suatu usaha.
Secara universal persediaan barang menjadi salah satu bagian penting dalam kegiatan suatu
usaha, apabila persediaan pada perusahaan tidak mencukupi akan berdampak pada kegiatan
usahanya. Manajemen persediaan merupakan salah satu syarat keberhasilan usaha, dengan
adanya manajemen persediaan permintaan konsumen akan dapat terpenuhi
Menurut (Kusuma, 2009) persediaan ialah barang yang disediakan untuk
dipakai atau dijual pada periode yang mendatang. Sedangkan Menurut (Rahayu,
2018), persediaan ialah unsur aset perusahaan yang aktif sebagaimana persediaan
tersebut dibeli , diproduksi dan kemudian dijual lagi. Menurut (Handoko, 2016) mengemukakan
persediaan sebuah barang yang disimpan yang akan dapat dijual lagi. Sedangkan menurut
(Kasmir, 2010) mengungkapkan persediaan ialah sekumpulan barang yang harus di sediakan
oleh pemilik usaha untuk memuaskan kebutuhan pelanggan ataupun pembeli. Jika persediaan
barang tidak memadai akan menyebabkan pelanggan akan berpindah ke perusahaan lain dan juga
akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa persediaan barang dagang merupakan aset yang dapat dipergunakan pada
operasional dagang dengan cara dibeli kemudian dijual kembali dengan tidak mengubah wujud
dari barang itu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)


A. Pengertian Sistem Perpetual
Metode Perpetual adalah metode pencatatan yang dilakukan setiap waktunya disesuaikan
dengan adanya transaksi pemasukan dan pengeluaran persediaan barang yang terjadi. Dengan
demikian jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem ini seringkali
diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relatif mahal
dan setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi spesifikasi sesuai dengan keinginan
konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan misalnya perusahaan mobil, perusahaan
pesawat terbang, mebel, dan peralatan rumah tangga.
Dengan metode perpetual, setiap jenis persediaan memiliki rekening sendiri-sendiri yang
merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening
control persediaan abrang dalam buku besar. Penerapan metode perpetual memudahkan
penyusunan. neraca dan laporan laba rugi jangka pendek dimana perhitungan fisik tidak
diperlukan untuk mengetahui persediaan akhir. Walaupun begitu, setidaknya setahun sekali
perhitungan fisik tetap diperlukan untuk pengecekan dengan buku persediaan. Selisih yang
terjadi akan dicatat dalam rekening selisih persediaan dan dilawankan dengan rekening
persediaan barang. Selisih persediaan tidak termasuk dalam harga pokok penjualan tetapi dicatat
sendiri. Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai
berikut:
a. Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan
b. Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan
c. Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan
d. Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan
e. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good
Sold) diakui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun
persediaan akan di kredit
f. Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan

3
buku besar pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
2.2 Metode FIFO (First In First Out) Perpetual
Metode FIFO adalah sebuah metode penilaian persediaan barang, dimana barang
disesuaikan berdasarkan urutan yang sama ketika barang dibeli. Metode ini beranggapan bahwa
bahan yang dibeli (masuk) lebih awal dipakai (keluar) lebih awal pula. Metode ini lebih
menekankaan pada arus biayanya dan bukan pada arus bahan secara fisik. Penekanan ini berarti
bahwa secara fisik dapat terjadi bahan yang dibeli lebih awal tidak dipakai lebih awal, tetapi
dalam penentuan harga pokoknya bahan yang dipakai berpedoman pada bahan yang masuk
pertama keluar pertama.

Contoh soal :
1. Pada tanggal 4 Juli terjual 60 unit dan ada sisa persediaan sebanyak 40 unit sebesar Rp
19.000/unit.
2. Telah dibeli persediaan pada 10 Juli sebanyak 70 unit sebesar Rp 20.000/unit
3. Maka dari tiu, persediaan sesudah tanggal 10 ditulis dalam dua baris, 40 unit seharga Rp
19.000 per unit dan 70 unit seharga Rp 20.000/unit.
4. Pada tanggal 22 Juli dicatat terdapat biaya sebesar Rp 960.000 hasil penjualan 50 unit.

4
2.3 Metode LIFO (Last In First Out ) Perpetual
Sistem pencatatan perpetual LIFO adalah metode yang dipakai sebagai
sistem pencatatan persediaan barang dagang yaitu dimana biaya per unit yang
terjual merupakan biaya dari pembelian terakhir. Apabila digunakan metode LIFO
dalam sistem pencatatan persediaan perpetual, harga pokok atau biaya per unit dari
barang dagang yang dijual adalah harga pokok dari pembelian yang paling akhir
atau paling baru. Dengan menggunakan metode LIFO, berarti persediaan akhir
dinilai dengan harga pokok dari pembelian yang paling awal, mulai dari harga
pokok persediaan awal periodedan pembelian berikutnya, apabila kuantitas
persediaan akhir lebih besar dari kuantitas persediaan awal periode.

Contoh soal :

pada tanggal 22 Juli terdapat biaya 40 unit yang terjual merupakan biaya
pembelian barang di tanggal 10 Juli Rp 20.000 per unit. Lalu biaya 60 unit yang
berada di persediaan barang telah terjadi penjualan, terdapat sisa 40 unit dari
persediaan awal serta sisa dari pembelian 10 Juli yaitu sebesar 40 unit.

5
2.4 Metode Rata-rata Perpetual
Dalam sistem pencatatan perpetual, metode rata-rata yang digunakan disebut dengan
metode rata-rata bergerak (moving average). Dalam metode ini harga pokok per satuan bahan
yang ada dalam persediaan di gudang ditentukan dengan membagi jumlah harga pokok semua
bahan yang dibeli dengan jumlah kuantitasnya. Harga pokok persediaan bahan yang ada di
gudang hanya ada satu harga pokok, yang dapat berubah setiap ada pembelian jika ada diskon
pembelian dan atau terdapat ongkos angkut yang dibebankan ke persediaan.

Sebagai contoh transaksi-transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan


selama bulan Desember 2012 PT Sentosa adalah sebagai berikut:
Tgl 1 : Persediaan barang dagangan 10 Unit @ Rp10,00 = Rp 100,00
Tgl 16 : Pembelian barang dagangan 75 Unit @ Rp12,00 = Rp 900,00
Tgl 20 : Pembelian barang dagangan 20 Unit @ Rp15,00 = Rp 300,00
Tgl 25 : Penjualan 80 Unit dengan harga jual @ Rp30,00 = Rp2.400,00
Tgl 31 : Persediaan Barang dagangan akhir 25 unit
Masalahnya adalah:
1. Berapa harga pokok penjualan tanggal 25 Desember 2012?
2. Berapa harga pokok persediaan barang dagangan akhir yang siap untuk dijual
sebanyak 25 unit?

6
7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk
dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai
pabrik, dan persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang persediaannya hanya terdiri dari
satu golongan yaitu persediaan barang dagang yang merupakan barang yang dibeli kemudian
dijual kembali tanpaada proses pengolahannya terlebih dahulu. Metode pencatatan dari
persediaansendiri ada dua macam yaitu metode mutasi persediaan(perpectual inventorymethod)
dan metode persediaan fisik(physical inventory method). Dari keduametode tersebut dalam
pencatatan akuntansinya juga dibedakan lagi menjadi beberapa metode yaitu FIFO, LIFO,
Average, dan tanda pengenal khusus.Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem
akuntansi persediaansangat banyak, beberapa diantaranya yaitu prosedur pencatatan produk jadi,
prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual, prosedur pencatatan produk jadi yang
diterima lagi dari pembeli, prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok
persediaan produk dalam proses, prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli,
prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok, prosedur
permintaan dan pengeluaran barang dari gudang, prosedur pencatatan tambahan harga pokok
persediaan karena pengembalian barang gudang, dan sistem perhitungan fisik persediaan. Karena
ada banyak sistem dan prosedur yang terlibat, perusahaan yangmemiliki persediaan juga
memiliki sistem pengendalian intern agar kesalahan baikyang disengaja maupun tidak disengaja
dapat diminimalisir.

8
Daftar Pustaka

Dian Indudewi, S. (2012). Pengantar Akuntansi 1. Semarang.


Dwi Saeaswati, S. d. (2019). Akuntansi Keuanngan . CV.Andalan Bintang
Ghonim.
Fitriastuti, D. M. (2017). Dasar akuntansi . Samarinda: Mulawarman University
PRESS.
Kristanto, S. P. (n.d.). Akuntansi Biaya. Penerbit In Media.
https://jubelio.com/2021/persediaan-barang-metode-perpetual/

Anda mungkin juga menyukai