DOSEN PENGAMPU :
Mauren Gita Miranti, S.Pd., M.Pd.
Andika Kuncoro Widagdo, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 10 C
n
Eka Agusty Ainaturrizqy 22050394084
Dita Aulia Sunaryo 22050394086
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Senantiasa kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah hingga saat ini masih diberikan nikmat iman dan kesehatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN INVENTORY,
STOCK, DAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORY” dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi selama proses penyusunan hingga selesainya makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami harap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi bara pembaca.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan
rendah hati kamu memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa pengertian dari manajemen inventory, stock, dan sistem manajemen inventory?
2. Bagaimana model inventory dan stock dalam industri jasa boga?
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui dan memahami manajemen inventory dan stock.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengelolaan stock, atau lebih dikenal sebagai manajemen inventory adalah proses
pengelolaan dan pengontrolan atas persediaan barang atau produk yang akan
didistribusikan oleh perusahaan kepada konsumen. Pengelolaan stok barang sangat
berkaitan dengan pencatatan dan adminitrasi pengelolaan stock. Pada perusahaan besar,
barang pertama kali masuk ke area penerima gudang sebagai bahan baku atau komponen.
Perusahaan kemudian menempatkannya di gudang atau rak. Sedangkan pada usaha kecil,
pelaku usaha dapat menerima barang dan menyimpannya secara langsung. Perusahaan
kemudian mengambil barang-barang ini dari area penyimpanan dan memindahkannya ke
fasilitas manufaktur untuk memproses bahan mentah menjadi produk jadi. Sebagai
alternatif, perusahaan dapat terlebih dahulu meletakkan produk jadi di rak atau
mengirimkannya langsung ke pelanggan. Tujuan inventory management ini adalah:
• Menyiapkan persediaan bahan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dari
langganan.
2. Mudahnya menetapkan jumlah barang yang harus disimpan sebagai sumber daya.
4. Mengurangi risiko perusahaan akibat inflasi dan kenaikan harga dari pemasok.
2.3 Stock
Stok atau persediaan barang artinya adalah barang yang disimpan perusahaan untuk
nantinya dijual di periode yang akan datang. Stock menjadi penting dalam sebuah bisnis
karena berhubungan dengan tata kelola barang. Kelemahan dalam mengelola stok bisa
berakibat buruk. Karenanya stok perlu menjadi perhatian mulai dari UMKM sampai
perusahaan besar.
Perbedaan inventory dan stock adalah, inventory merupakan persediaan barang yang akan
dijual dan langsung menghasilkan profit bagi perusahaan, sedangkan stock merupakan
3
persediaan barang yang disimpan dan akan dikeluarkan untuk dijual ataupun untuk
membantu proses produksi (stationery, mesin, dan sebagainya) dalam sebuah perusahaan.
Terdapat 3 jenis stock yang dikelola dalam bisnis dilihat dari jenis barangnya, yaitu:
1. Stok pengamanan
Jenis stok yang sengaja disimpan untuk memastikan jika produk yang bakal dijual
kepada pelanggan tidak akan habis sebelum waktunya.
2. Stok antisipasi
Jenis stok yang dipersiapkan untuk mengantisipasi fluktuasi (naik turunnya) penjualan
dalam kurun waktu tertentu. Stok ini disediakan ketika sebuah produk sedang menjadi
tren di kalangan masyarakat.
Melakukan tata kelola stok memiliki banyak sekali manfaat yang membuat bisnis
berkembang. Ini dia beberapa di antaranya:
4
• Mengetahui dengan tepat dan aktual mengenai jumlah barang yang tersedia secara
fisik di gudang.
• Membantu pengelompokkan dan penempatan barang sehingga aktivitas barang
masuk dan keluar menjadi terpantau.
• Menghindari kesalahan jumlah stok yang disebabkan kehilangan, kerusakan, atau
bahkan penyelewengan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
• Membantu auditor internal dalam perhitungan kas, aktiva, piutang, serta hutang
perusahaan. Sebagai database untuk perhitungan inventori dan audit.
• Membantu dalam pengambilan keputusan dari pemilik usaha terkait jumlah stok
yang tersedia saat ini. Atau keputusan untuk melakukan pemesanan kembali.
1. Metode FIFO
FIFO merupakan singkatan dari first in first out. Metode ini berprinsip untuk
mengeluarkan barang lama yang duluan masuk gudang. Dengan itu, dalam laporan
stok barang, jumlah stok akan sama dengan barang yang ada dalam gudang. Usaha
yang biasa menerapkan metode FIFO adalah usaha kue dan makanan, minimarket, dan
sebagainya. Karena produk yang disimpan adalah produk yang masa kedaluwarsanya
sangat pendek. Dalam hubungannya dengan HPP, metode FIFO menghasilkan HPP
yang rendah namun laba kotor yang tinggi.
2. Metode LIFO
LIFO merupakan singkatan dari last in first out. Metode LIFO memiliki prinsip yang
berkebalikan dengan metode FIFO, yakni mengeluarkan barang yang baru masuk
gudang terlebih dahulu. Barang yang lama dijual belakangan. Metode LIFO membuat
penataan barang lebih mudah. Tak cuma itu, metode ini juga menguntungkan karena
menghemat pengeluaran pajak ketika sedang terjadi inflasi. Saat inflasi, laba lebih
sedikit namun tidak akan mempengaruhi laba operasi. Usaha yang biasa menerapkan
metode LIFO adalah penjual baju. Menjual baju yang sedang tren karena minat pasar
sedang tinggi. Cara ini digunakan untuk mendapatkan laba yang lebih besar dalam
suatu tren.
3. Metode FEFO
FEFO merupakan singkatan dari first expired first out. Metode FEFO berprinsip untuk
menjual produk dengan jangka waktu kedaluwarsa pendek terlebih dahulu kepada
5
pelanggan. Jadi pelaku usaha berpatokan tanggal kedaluwarsa barang, bukan tanggal
masuk gudang. Usaha yang biasa menerapkan metode FEFO adalah apotek. Memang,
metode FEFO agak mirip dengan metode FIFO. Namun bedanya fokus tanggal
pengeluaran barangnya berbeda. Metode FEFO disebut lebih efisien sebab mampu
mengurangi angka kerugian dalam sebuah bisnis.
4. Metode Just in Time
Metode just in time berprinsip untuk tidak menerapkan adanya stok dalam gudang.
Jadi kegiatan produksi hanya dilakukan jika ada pesanan. Istilah kekiniannya adalah
open PO. Sebaliknya jika tidak ada pesanan, maka tidak akan ada produksi sama
sekali. JIT memang berbeda sekali dengan metode FIFO, LIFO, dan FEFO. Kenapa?
JIT tidak melakukan penyimpanan stok seperti kedua metode tersebut. JIT cocok
untuk jenis usaha yang pembuatannya jangka panjang dengan modal yang besar.
Misalnya perusahaan otomotif, komputer, furnitur, dan sebagainya.
Sistem manajemen inventory telah menjadi bagian yang sangat penting dalam penjualan
ritel, grosir, F & B, dan berbagai industri lainnya yang melibatkan pengelolaan stok
barang. Sistem ini pada awalnya hanya berfungsi sebagai spreadsheet sederhana untuk
melacak persediaan di gudang, namun kini fungsi sistem manajemen inventaris otomatis
menjadi semakin beragam karena dapat mempermudah pengelolaan inventaris perusahaan
Ada banyak fitur yang terdapat dalam sebuah sistem pengelolaan stok. Beberapa yang pasti
ada diantaranya manajemen stok, procurement, barcode scanning, supplier,
shipment tracking dan laporan inventaris. Manajemen stok meliputi proses pengecekan
arus keluar masuk barang dalam gudang dan berkaitan dengan arus logistik. Sedangkan
sistem procurement akan memberikan notifikasi jika stok sudah mulai menipis dan
mencapai batas minimum. Lalu tahapan penting lainnya adalah sistem informasi supplier
yang berfungsi untuk mengetahui data dan informasi dari pemasok barang. Sistem
manajemen inventory dapat menyederhanakan proses pengelolaan persediaan yang
kompleks, seperti pengecekan inventaris, pemesanan barang dari pemasok, pengambilan
dan pengepakan barang, penghitungan nilai inventaris, prediksi kebutuhan inventaris,
pelacakan pengiriman pesanan, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa
manfaat utama sistem manajemen inventory yang juga menjadi alasan bagi banyak
perusahaan untuk beralih menggunakan solusi otomatis ini.
6
1. Penyimpanan data terpusat
Semakin banyak lokasi stok yang harus Anda kelola, semakin sulit Anda mengelola
pesanan dan melacak ketersediaan stok yang Anda miliki. Dengan sistem manajemen
inventory yang memadai, Anda akan dapat mengetahui ketersediaan barang dan
menemukan lokasinya hanya dalam hitungan detik, bahkan sekalipun barang berada
di gudang atau toko yang berbeda. Anda juga dapat memproses pesanan dan melacak
kurir pengiriman melalui sistem yang sama.
2. Stock control
Stock control ( atau inventory control ) adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menyediakan stok barang yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
konsumen. Software stok barang memungkinkan Anda untuk mengawasi ketersediaan
stok Anda dan memastikannya untuk selalu berada di tingkat yang mencukupi. Sistem
akan memberikan notifikasi ketika persediaan Anda sudah menipis sehingga Anda
dapat segera melakukan pemesanan ulang.
5. Penghematan biaya
2. Periodic Review
Pada metode ini yang harus Anda lakukan adalah memesan barang persediaan
dengan jangka waktu (interval) yang sama. Pertama yang harus Anda lakukan adalah
membuat jadwal pemesanan barang. Pemesanan barang dilakukan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat. Sehingga biaya yang akan dikeluarkan dapat diperkirakan
sebelumnya.
8
3. Material Requirement Planning (MRP)
Metode MRP atau metode perencanaan kebutuhan material yaitu perencanaan dan
pengendalian persediaan untuk menjamin material atau bahan baku selalu tersedia
untuk memenuhi kebutuhan. Metode MRP bertujuan untuk menjaga persediaan
dalam jumlah yang sedikit. Karena jumlah persediaan sedikit maka biaya persediaan
juga menjadi kecil. Perencanaan yang dimaksud pada metode ini meliputi rencana
penjadwalan pembelian, jadwal produksi dan pengiriman material.
Metode ini merupakan metode di mana perusahaan tidak menyetok atau tidak
memiliki persediaan. Just in time berasumsi jika perusahaan tidak memiliki
persediaan, maka perusahaan tidak memiliki biaya/ beban atas persediaan.
Perusahaan mendatangkan bahan baku hanya pada saat dibutuhkan saja. Caranya
adalah dengan bekerja sama dengan supplier/ pemasok bahan baku. Anda harus
menjalin hubungan yang baik dengan pemasok sehingga pada saat Anda
membutuhkan persediaan maka pemasok akan segera memenuhi permintaan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Jika ingin membuka suatu usaha sebaiknya sudah memahami tentang manajemen
sistem inventory untuk merencanakan jumlah persediaan untuk di simpan di gudang
hingga melakukan pengontrolan terhadap barang persediaan yang akan digunakan
10
DAFTAR PUSTAKA
11