Judul Makalah :
Di Susun Oleh :
Dosen Pengampuh :
JURUSAN AKUNTANSI
FEKON 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “persediaan barang
dagang” dengan tepat waktu.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bantuan dari
pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya penulis
mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari dengan sepenuh hati akan kurang
sempurnanya makalah ini. Mengingat tingkat kemampuan serta pengalaman belum luas. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................................2
1.1 Latar belakang...................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
1.2 Persediaan Barang Dagang...............................................................................................3
2.2 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang................................................................4
3.2 manfaat dari pencatatan persediaan barang dagang..........................................................5
4.2 Strategi Persediaan Barang Dagang..................................................................................5
5.2 Akuntansi Pencatatan Persediaan Barang Dagang............................................................6
6.2 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang................................................................8
BAB III........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................11
3.2 SARAN...........................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan barang merupakan komponen utama yang saat penting dalam suatu
perusahaan, karena persediaan akang di jual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir pada setiap perusahaan dagang,persediaan
barang merupakan aset harta yang cukup besar jika dibandikan dengan harta lainnya.
Pengendalian besarnya nilai persedian barang bukanlah hal yang mudah bagi
perusahaan, dari mulai melakukan pencatatan harga pembelian barang, menentukan harga
sampai dengan penyajian persedian barang tersebut kedalam laporan keuangan. Untuk
memudahkan pengendalian persediaan barang,menentukan harga sampai dengan penyajian
persediaan barang tersebut kedalam laporan keuangan. Untuk memudahkan pengendalian
persediaan barang, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk
mempermudah proses pengendalian persediaan barang yang diharapankan pada membantu
masalah –masalah yang ada pada perusahaan.
Hal yang sama pula yang dibutuhkan PT. sumber rezeki bersama. Perusahaan
swasta yang bergerak dibidang distribusi produk makan ini juga membutukan sistem pendukung
keputusan yang dapat mengendalikan persedian barng sehingga dapat mempermudah proses
pengendalian persediaan barang sebelumnya persediaan barang pada PT. sumber rezeki bersama
mengalami kendala dimana perusahaan tidak memprioritaskan pemesanan barang, terutama pada
barang dengan penjualan tertinggi. Sehingga ketika terjadi banyak pesanan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sebuah perusahaan, persediaan barang dagang memiliki elemen yang lebih sederhana
dibandingkan dengan persediaan barang lain, karena alur penyimpanan barang dagang tidak
melalui proses pengolahan yang bersifat merubah bentuk maupun fungsi barang.
Jelasnya, persediaan barang dagang dalam suatu perusahaan dagang memiliki jenis barang
dagang yang lebih simpel dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di bidang lainnya
seperti manufaktur. Di perusahaan dagang, terdapat dua jenis inventory yang perlu diketahui oleh
pebisnis. Inventory yang pertama adalah barang dagang tidak mengalami perubahan fisik baik
ketika dibeli maupun saat dijual untuk beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan barang
yang akan dijual kembali tidak melalui tahap proses produksi baik di warehouse maupun di
gudang lainnya.
Dalam perusahaan dagang, terdapat akun-akun yang biasa digunakan untuk memperlancar
jalannya alur jual-beli. Ada beberapa jenis dari akun yang dimiliki oleh perusahaan dagang salah
satunya adalah akun persediaan. untuk persediaan barang dagang pada perusahaan dagang
termasuk ke dalam akun persediaan. Sesuai namanya, di dalam akun persediaan semua yang
berkaitan dengan jumlah barang dagang akan dicatat. Jumlah persediaan barang dagang yang
dicatat terdiri dari kuantitas barang yang ada pada suatu periode tertentu.
4
2.2 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Metode ini juga lebih dikenal dengan pencatatan persediaan barang dagang dengan metode fisik,
karena pencatatannya dilakukan secara langsung bagi suatu industri barang persediaan yang ada
yaitu meskipun meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat ketika periode berakhir, tapi
transaksi penjualan yang terjadi tetap dicatat.
Berbanding terbalik dengan metode periodik, metode permanen merupakan metode pencatatan
yang dilakukan di akhir periode penjualan. Metode ini mencatat penjualan yang masuk ketika
transaksinya berlangsung. Menurut jurnal persediaan barang dagang metode perpetual,
pencatatan dengan metode permanen ini dilakukan untuk barang-barang dengan nilai dan harga
jual yang tinggi.
Pencatatan persediaan barang dagang dapat pula berbentuk makalah persediaan barang dagang
yang di dalamnya berisi pencatatan transaksi penjualan. Apabila ada transaksi penjualan yang
berlangsung, maka kuantitas persediaan barang bisa berkurang. Di sinilah pencatatan perpetual
dilakukan. Rekening persediaan barang pun akan dicatat pada saat itu juga.
2. Meminimalisir risiko naiknya permintaan seperti akibat dari keterlambatan pengiriman barang
atau stok yang kosong.
3. Pengusaha menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi barang dagang mana yang memiliki
permintaan tinggi, sehingga pengambilan keputusan pun akan bisa dilakukan lebih tepat.
5
4. Flow keluar masuk barang dagang menjadi lebih halus sehingga penumpukkan barang pun tidak
akan terjadi.
5. Sebagai gerakan antisipasi terhadap anomali permintaan yang biasa dibuat oleh konsumen.
6. Persediaan barang dagang bisa digunakan sebagai dasar strategi penjualan seperti menggunakan
quantity discount.
6
Barang konsinyasi adalah persediaan yang ditempatkan atau dititipkan ditempat lain untuk
dijual. Bisa ditempatkan di tempat agen, cabang, atau mitra usaha. Dalam bahasa yang lebih
singkat, yaitu titip barang untuk dijualkan. Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang
banyak dilakukan dan tempat yang dititipi barang akan mendapatkan komisi apabila barang
tersebut laku terjual.
1. FOB Shipping Point
Free on Board (FOB) shipping point adalah barang akan menjadi milik pembeli jika
barang telah keluar dari tempat/gudang penjual. Jadi, biaya pengiriman adalah tanggung jawab
pembeli.
2. FOB Destination Point
Berarti barang akan menjadi milik pembeli jika barang telah sampai ke gudang pembeli.
Selama perjalanan pengiriman, barang masih milik dan tanggung jawab penjual. Jadi, biaya
pengiriman adalah tanggung jawab penjual (supplier)
3. Return Pembelian
Istilah return pembelian berarti pengembalian semua atau sebagian persediaan barang
dagang kepada supplier. Return pembelian biasanya terjadi karena barang yang dipesan tidak
memenuhi spesifikasi seperti yang diminta. Kondisi ini bisa disebabkan karena barang cacat,
atau ukuran, bahan dan warna tidak sesuai permintaan.
4. Potongan Pembelian
Berupa potongan atau diskon yang diperoleh akibat pembelian persediaan barang dagang.
Biasanya potongan diberikan apabila perusahaan melakukan pembelian persediaan barang dalam
jumlah yang besar.
7
5. Penjualan Barang Dagang
Persediaan akan berkurang karena barang dagang telah laku terjual.
7. Return Penjualan
Sesuai namanya, return penjualan adalah pengembalian barang dagang oleh konsumen.
Hal tersebut biasanya terjadi karena ada spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan yang
disepakati/diinginkan oleh konsumen. Hal tersebut bisa disebabkan karena barang tersebut cacat
atau warna, ukuran dan bahan tidak sesuai dengan yang spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengembalian barang dagang tersebut akan menambah jumlah persediaan barang dan
menurunkan penjualan.
8. Potongan Penjualan
Berupa diskon atau potongan yang diberikan kepada konsumen yang membeli. Potongan
ini biasanya diberikan apabila konsumen melakukan pembelian secara tunai dan dalam jumlah
yang besar
a. Fisik
Metode pencatatan fisik mengharuskan perhitungan barang secara fisik digudang untuk mengetahui
jumlah persediaan barang. Jika terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan persediaan, persediaan
tidak langsung dicatat/dijurnal. Hanya transaksinya yang dijurnal. Misalnya, transaksi pembelian atau
penjualan, maka yang dicatat adalah transaksi pembelian atau penjualan tersebut. Walaupun jumlah
persediaan digudang bertambah atau berkurang, pos persediaan tidak perlu dicatat.
b. Perpetual
8
Tidak seperti metode fisik, metode pencatatan persediaan perpetual adalah metode yang
mencatat/menjurnal persediaan barang dagang apabila terdapat transaksi yang berhubungan
dengan persediaan. Jadi, apabila terdapat transaksi yang menyebabkan jumlah persediaan
berubah, maka rekening persediaan juga akan turut dicatat
Perencanaan persediaan barang yang matang, akan memastikan persediaan atau stok barang
selalu pas, tidak kelebihan ataupun kekurangan. Sementara, adanya proyeksi persediaan berguna
untuk memperkirakan jumlah minimum stok gudang. Dengan demikian, perusahaan akan
mengetahui tolok ukur kapan harus melakukan pemesanan barang. Sehingga, barang akan datang
diwaktu yang tepat, sebelum kehabisan dan tidak menambah stok barang berlebih.
Sebagai tim gudang, tentu harus mengetahui seluk beluk tentang persediaan barang
perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami sistemnya terlebih dulu. Permasalahan
yang sering timbul saat ini, ada banyak perusahaan yang tidak mengetahui sistem persediaan
barang. Akibatnya, ada banyak barang terlalu lama tersimpan di gudang yang rusak bahkan
kadaluarsa. Kondisi tersebut akan menjadi beban lebih besar dan berdampak pada kerugian.
Setiap perusahaan memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi setiap pegawainya. Dalam hal ini,
persediaan barang dagang harus dilakukan berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku. Jika
bisnis UMKM, biasanya persediaan barangnya masih bisa diawasi langsung oleh pengusaha. Namun, jika bisnis
sudah berkembang, maka pengusaha bisa mempekerjakan pegawai dengan posisi tinggi, seperti SPV gudang atau
manajer untuk SOP pengelolaan persediaan gudang.
Tentu saja, SPV gudang atau manajer yang dipilih harus lebih menguasai SOP daripada pegawai yang lebih
rendah posisinya. Sehingga, proses pengelolaan dapat terlaksana dengan baik. Begitupula setiap kesalahan kecil
9
sekalipun, dapat langsung diketahui oleh SPV. Nah, sistem SPV gudang akan lebih baik jika dihandle berdasarkan
masing-masing divisinya dengan SOP yang berbeda. Misalnya, ada SOP barang masuk dan keluar, SOP
penyimpanan, SOP pengadaan stok yang dibutuhkan, dan SOP untuk pelaporan ketersediaan stok. Pentingnya
SPV gudang supaya kesalahan pencatatan stok bisa dihindari dan resiko kelebihan ataupun kekurangan
persediaan barang bisa diminimalisir.
Setidaknya, setiap perusahaan memiliki jadwal tersendiri untuk mengatur persediaan barang.
Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola persediaan barang. Nah,
jadwal yang dimaksud tersebut berupa jadwal pembelian persediaan dan jadwal persediaan
keluar dari gudang. Adanya jadwal tersebut, akan membantu mengurangi resiko kerugian bagi
perusahaan. Selain itu, kondisi barang yang tersimpan di gudang akan terjamin baik, tidak ada
yang rusak maupun kadaluarsa.
Pada dasarnya, setiap arus barang yang masuk dan keluar harus dicatat sehingga dapat
terlihat titik beratnya. Bagi manajemen gudang, penting untuk menghitung berapa barang yang
keluar dan masuk untuk dilaporkan pada divisi lain. Tujuannya mengetahui berapa banyak uang
yang dihabiskan untuk membeli persediaan barang dan berapa uang yang diperoleh hasil
penjualan barang. Dengan demikian, perusahaan dapat mngetahui perkirakan pendapatan bersih
yang diperoleh dari penjualan barang setelah dikurangi modal.
Ada banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan ketika memiliki manajemen persediaan
barang yang baik. Hal utama yaitu perusahaan terhindar dari resiko kerugian. Kemudian,
perusahaan dapat terbantu dalam mengelola arus kas. Sebenarnya, berkat adanya perkembangan
IT jadi lebih canggih, perusahaan dapat lebih mudah memantau dan mengelola persediaan
barang.
10
ini menganjurkan stok barang yang pertama kali masuk adalah stok yang wajib dijual terlebih
dulu. Sementara, stok terbaru yang baru saja datang harus menjadi stok yang terakhir dijual. Cara
ini untuk menghindari adanya barang yang mudah rusak dan mudah dikontrol untuk bisa dijual
terlebih dulu. Terlebih, produk yang disimpan di gudang terlalu lama akan menjadi lebih mudah
usang dan daya jual menurun. Untuk itu, diperlukan pengelolaan dan pemantauan untuk
memastikan prinsip FIFO ini berjalan dengan lancar.
Cek Inventaris\
Ada beberapa metode untuk melakukan audit inventaris yaitu secara fisik,di tempat, dan
periodik. Berikut masing-masing penjelasannya.
a) Inventaris fisik
Metode ini dengan cara menghitung seluruh persediaan barang yang dimiliki perusahaan
sekaligus. Biasanya, inventaris fisik dilakukan akhir tahun karena berkaitan dengan akuntansi
dan pengarsipan PPh.
sebenarnya, metode satu ini tidak perlu dilakukan sesuai jadwal karena sebatas metode tambahan
untuk inventaris fisik. Metode ini dilakukan dengan cara memilih produk, menghitung, dan
membandingkan jumlah produk yang dihitung dengan jumlah seharusnya. Mungkin, pengusaha
ingin sekali melakukannya sepanjang tahun. Namun, sekali lagi metode ini bukanlah yang
utama.
Metode satu ini dapat dilakukan kapan pun, baik setiap hari, minggu, ataupun bulan. Biar lebih
mudah, produk yang berbeda dicek secara bergiliran. Ada beberapa metode yang bisa diterapkan
dalam proses menghitung. Namun, biasanya produk yang memiliki nilai tinggi, dihitung lebih
lebih sering untuk menghindari selisih jumlah dan kerugian.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
barang dagang adalah barang-barang yang didapatkan oleh pedagang untuk dijual kembali dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Nah, kalau untuk pengertian persediaan barang dagang adalah kuantitas barang dagang
yang dimiliki oleh penjual dalam jumlah tertentu dan ditetapkan pada waktu tertentu.
Dalam sebuah perusahaan, persediaan barang dagang memiliki elemen yang lebih sederhana
dibandingkan dengan persediaan barang lain, karena alur penyimpanan barang dagang tidak melalui proses
pengolahan yang bersifat merubah bentuk maupun fungsi barang. Selain pengertian barang dagang di dalam
persediaan barang dagang juga terdapat Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang, Manfaat dari pencatatan
persediaan barang dagang, Strategi persediaan barang dagang, dan Akuntansi Pencatatan persediaan barang
dagang,
3.2 SARAN
Kita sebagai mahasiswa ekonomi yang sangat berkaitan dengan akuntansi hendaknya mengetahui lagi
hal-hal yang berkenaan dengan persediaan barang dagang, agar kita memang benar-benar menjadi seorang
akuntan yang bisa digunakan oleh. Orang yang banyak terutama di lembaga yang membutuhkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13