Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA KONSEPTUAL (IFRS)

FIKRI AKBAR NURMHADITO – 20105350565


ANGGITA IKA LILYANI – 20105350578
INTAN SAPUTRI – 20105350563
DANIAR VILANIA - 20105350580
Sejarah IFRS

 IFRS adalah Standar akuntansi International.


 IFRS sebelumnya bernama IAS (International Accounting Standards) , yang disusun
oleh IASC (International Accounting Standard Committee).
 Tahun 2001, IASC berganti menjadi IASB (International Accounting Standard Board).
Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS.
 Dengan demikian, IFRS meliputi semua IAS termasuk juga interpretasi standar yang
dikeluarkan oleh SIC (Standing Interpretation Committee) dan IFRIC (International
Financial Reporting Interpretation Committee).
IFRS?

 IFRS diterbitkan oleh IASB sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-
negara di kawasan Eropa, yang memiliki tujuan untuk mengembangkan satu set standar
akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat dipahami dan diterapkan secara
internasional.
 Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership
Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai Accounting Standard.
 Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G-
20 forum.
 Negara-Negara yang tergabung dalam G-20 telah mengeluarkan kesepakatan untuk
membentuk satu set standar akuntansi global yang berkualitas.
 IFRS telah digunakan oleh lebih dari 150 negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27
negara Uni Eropa. Selain itu, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan
keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau perusahaan
yang tercatat.
TEORI IFRS
IFRS
Standart akuntansi internasional yang digunakan oleh perusahaan multinasional, kemudian IFRS
dijadikan pedoman penyajian laporan keuangan di berbagai negara.
IFRS dibedakan menjadi 5 tingkat
 Full Adoption
 Adopted
 Piacemeal
 Refrenced
 Not Adopted at All
Lanjutan slide 1
IFRS terdiri dari 4 unsur, yaitu
 Laporan posisi kuangan
 Laporan laba rugi
 Laporan ekuitas
 Laporan arus kas
Terdapat 4 karakteristik IFRS
 Dapat dipahami
 Relevansi
 Dapat dipercaya
 Dapat dibandingkan
Elemen Laporan Keuangan

 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Modal pemeliharaan
 Pendapatan
 Beban
Asumsi dasar laporan keunagan

Dasar Akrual
Penyusunan dengan dasar akrual akan memberikan informasi yang lebih akurat
kepada pengguna laporan keuangan karena tidak hanya memberikan informasi
atas transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi
juga kewajiban pembayaran kas di masa depan.
Going Concern
Laporan keuangan biasanya dibuat atas asumsi kelangsungan usaha perusahaan
dan akan melanjutkan usahanya dimasa mendatang.
Penerapan IFRS di Indonesia

Penerapan IFRS di Indonesia sejak tahun 2012. Lembaga yang


mewajibkan menggunakan IFRS menurut ketetapan
pemerintah adalah perbankan, asuransi, perusahaan public,
dan BUMN
Hal ini disebabkan lembaga tersebut terkait langsung dengan
masyarakat, sehingga penggunaan IFRS memiliki tujuan
memberikan informasi yang relevan bagi penggunannya
dalam membaca dan menganalisa laporan keuangan
perusahaan tersebut
Keuntungan Menggunakan IFRS

Menerapkan standart keuangan IFRS dapat meningkatkan daya banding laporan


keuangan dan memberikan informasi laporan keuangan yang berkualits dalam
pasar modal internasional
IFRS juga dapat mengurangi penggunaan biaya pelaporan keuangan perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi analis keuangan
perusahaan.
Dapat meningkatkan kuaitas laporan keuangan dengan catatan perushaan harus
menyesuaikan standart keuangan dengan IFRS
Perbandingan antara GAAP dengan IFRS
( Tujuan Laporan Keuangan )

US GAAP IFRS
Menyediakan informasi yang berguna Menyediakan infoemasi yang
untuk pengembilan keputusan investasi menyangkut posisi keuangan, kinerja,
dan kredit serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi
Menyediaan informasi yang berguna Pengguna adalah investor, karyawan,
untuk memprediksi jumlah, waktu, dan pemberi pinjaman, pemasok, dan
ketidak pastina arus kas masa depan kreditor usaha lainnya, pelanggan
perushaan pemerintah dan masyarakat
Menyediaan infoemasi tentang sumber
daya ekonomi, klaim terhadap
sumberdaya tersebut, dan perubahan
terhadap keduanya
Karakteristik Kualitatif Informasi
Akuntansi
US GAAP IFRS
Relevan Relevan
a. Nilai Prediksi a. Nilai Prediksi
b. Niai Umpan Balik b. Nilai Konfirmasi
c. Tepat waktu c. Materialitas

Dapat Dipercaya Dapat dipercaya


a. Disajikan Dengan Jujur a. Disajikan dengan jujur
b. Netral b. Netral
c. Dapat diferivikasi c. Substansi mengungguli bentuk
d. Kehati – hatian
e. kelengkapam

Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan


Elemen laporan keuangan

US GAAP IFRS
Aset Aset
Kewajiban Kewajiban
Ekuitas Ekuitas
Investasi Pemilik Perihal Modal
Distribusi Pemilik Laba
Laba Komprehensif Beban
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
Pengakuan dan pengukuran – Prinsip

US GAAP IFRS
Biaya Historis Biaya historis
Pengakuan pendapatan Biaya sekarang (apa yang harus dibayar
hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
diperoleh dalam penilaian yang sama
dengan nilai wajar)
Kesesuaian Nilai Realisasi
Pengungkapan Penuh Nilai wajar
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan beban
Pengungkapan penuh
Pengakuan dan Pengukuran – asumsi
dasar
US GAAP IFRS
Kelangsungan usaha Kelansungan usaha
Entitas ekonomi Basis akrual
Unit Moneter
Periodisitas
Pengakuan dan pengukuran - kendala

US GAAP IFRS
Biaya dan Manfaat Keseimbangan antara dan manfaat
Materialitas Tepat waktu
Praktik Industri Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif
Konservatisme
KERUGIAN KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

Oleh : Rachmadani Nur Itasari & Ari Budi Kristanto


Universitas Kristen Satya Wacana
MODUS Vol. 31 (1): 1-21 ISSN 0852-1875 / ISSN (Online) 2549-3787
KERUGIAN KONVERGENSI IFRS DI
INDONESIA

Konvergensi IFRS dimaksudkan untuk membawa manfaat dalam


pelaporan keuangan. Manfaat tersebut antara lain meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan sehingga terjadi kemudahan
bertransaksi, berinvestasi dan asimetri informasi teratasi. Namun
MOTIVASI PENELITIAN
pada beberapa penelitian menemukan adanya hasil yang tidak
sesuai harapan, seperti semakin panjangnya lama waktu terbit
laporan keuangan, IFRS tidak memengaruhi kualitas laporan
keuangan dan menurunnya tingkat konservatisme akuntansi. Hal ini
menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan hasil
yang terjadi
Mengidentifikasi apa saja kerugian dari konvergensi
IFRS di Indonesia. Penelitian ini melakukan studi
Tujuan Penelitian
pustaka terhadap hasil dari studi empiris dari
penelitian terdahulu mengenai konvergensi IFRS

Kerugian pada kualitas informasi akuntansi,


asimetri informasi, relevansi nilai informasi
Hipotesis Penelitian
akuntansi, audit delay, fee audit dan earning
response coefficient.
 Metode penentuan sampel yang digunakan adalah data sekunder
berupa hasil penelitian terdahulu, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai data
berasal dari penelitian terdahulu yang membahas mengenai
pengaruh konvergensi IFRS.
2. Penelitian terdahulu mengenai konvergensi IFRS dilakukan di
Indonesia.
3. Tahun yang ditetapkan untuk kriteria penelitian terdahulu
Sampel, pengukuran, data berkisar dari tahun 2013- 2017 dikarenakan konvergensi IFRS
screening, model dimulai efektif pada tahun 2012.
penelitian 4. Untuk memastikan kualitas hasil penelitian terdahulu, jenis
penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari jurnal (bukan
skripsi mahasiswa).

 Teknik analisis data penelitian ini menggunakan studi literatur


Hasil Penelitian
 Kualitas Informasi Akuntansi tidak berhasil membawa kualitas informasi akuntansi menjadi semakin
meningkat
 Asimetri Informasi belum berhasil menurunkan tingkat asimetri informasi
 Relevansi Nilai Informasi Akuntansi belum berhasil bahkan terdapat hasil penelitian yang
menunjukkan tidak berhasilnya konvergensi IFRS membawa relevansi nilai informasi akuntansi
semakin meningkat.
 Manajemen Laba belum berhasil bahkan terdapat hasil penelitian yang menunjukkan tidak berhasilnya
konvergensi IFRS menurunkan tingkat manajemen laba
 Konservatisme Akuntansi S tidak berpengaruh bahkan dapat menurunkan konservatisme akuntansi.
 Lama Waktu Terbit mengakibatkan semakin bertambahnya lama waktu terbit laporan keuangan
 Audit Delay mengakibatkan bertambahnya audit delay
 Fee Audit semakin menurun bahkan terdapat bukti bahwa konvergensi IFRS justru meningkatkan fee
audit.
 Earning Response Coefficient (ERC) a tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai Earning
Response Coefficient (ERC) di Indonesia antara sesudah mengadopsi IFRS dengan sebelum mengadopsi
IFRS.
KESIMPULAN

Konvergensi IFRS yang dilakukan di Indonesia ternyata


juga menunjukkan adanya sebagian hasil yang tidak
sesuai dengan harapan, bahkan menunjukkan adanya
kerugian dari pengkonvergensian IFRS.

Anda mungkin juga menyukai