Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DINA OKTARINA

NIM : 2017017011
KELAS : 6A 01
UTS (TAKE HOME) : AKUNTANSI UMKM DAN KOPERASI

SOAL
1. Bagaimana menurut kalian perkembangan UMKM di Indonesia?
Jawab:
Menurut saya, kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini, memperlihatkan
pertumbuhannya masih sangat lambat, hal tersebut dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 mencapai 5,25 persen dan pada tahun
2017 pertumbuhannya mencapai 5,07 persen, sedangkan pada tahun 2018
pertumbuhannya mencapai 5,27 persen, begitu pula pada tahun 2019
diproyeksikan pertumbuhannya mencapai 5,3 persen. Ini berarti dengan melihat
kondisi pertumbuhan ekonomi tersebut akan berdampak juga terhadap
pertumbuhan dan perkembangan UMKM pada tahun 2018 sebanyak 59,2 juta
orang, sedangkan UMKM yang sudah go online sebanyak 3,9 juta orang di mana
pada tahun 2019 UMKM yang akan go online diproyeksikan sebanyak 8 juta
orang. Untuk menghadapi tantangan UMKM di tahun 2020 sangat diperlukan
persyaratan yang paling mendasar adalah membangun jiwa dan potensi
entrepreneurship bagi pelaku UMKM.

2. Bagaimana menurut kalian praktik akuntansi pada UMKM di Indonesia?


Jawab:
Menurut saya praktik akuntansi pada UMKM di Indonesia masih rendah,
sehingga menyebabkan belum optimalnya pemanfaatan informasi akuntansi
dalam pengembangan UMKM. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
persepsi terhadap urgensi keberadaan informasi akuntansi bagi UMKM,
pengetahuan akuntansi pemilik/staf UMKM, pertimbangan biaya-manfaat bagi
UMKM dan ukuran UMKM. Penyebab tidak terselenggarakannya praktik
akuntansi dan tidak termanfaatkannya informasi akuntansi secara optimal pada
UMKM selama ini bukanlah kesalahan para UMKM, tetapi juga dikarenakan
belum optimalnya peran dari pemerintah dan masyarakat dalam mendorong dan
memfasilitasi praktik akuntansi di UMKM.

3. Terkait dengan adanya wabah virus covid-19, dampak apa yang dirasakan oleh
para pelaku UMKM dan bagaimana para UMKM menghadapi situasi tersebut?
Jawab:
Dampak yang telah dirasakan oleh para pelaku UMKM akibat adanya virus
covid-19, antara lain :
• Penjualan Menurun
Sebanyak 774 koperasi dan UMKM atau setara dengan 68 persen,
mengeluh penjualannya menurun akibat dampak wabah virus corona.
Penurunkan penjualan dirasakan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, DIY, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Bengkulu, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi utara,
Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Kalimantan
Selatan.
• Kesulitan Bahan Baku
Sebanyak 63 koperasi dan UMKM atau 6 persen, menyatakan mengalami
kesulitan bahan baku. Hal itu terjadi di Banten, DKI Jakarta, DIY,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa
Tengah.
• Distribusi Terhambat
Sebanyak 111 koperasi dan UMKM atau setara dengan 10 persen
menyatakan mengalami distribusi yang terhambat. Hal ini terjadi di
Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timut, Jawa Tengah, Kalimantan Barat,
DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Utara dan Banten.
• Kesulitan Permodalan
Sebanyak 141 koperasi dan UMKM atau setara dengan 12 persen,
menyatakan mengalami masalah permodalan. Hal ini terjadi di Banten,
DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jambi, Jawa Barat,
Yogyakarta, Bali dan Kepulauan Riau.
• Produksi Terhambat
Sebanyak 42 koperasi dan UMKM atau setara dengan 4 persen,
menyatakan mengalami produksi yang terhambat. Hal ini terjadi di
Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bengkulu, Kepulauan Riau dan
DKI Jakarta.

5 (Lima) strategi yang dapat diterapkan oleh para UMKM dalam menghadapi
dampak Covid-19, antara lain sebagai berikut:
1. Manfaatkan Media Sosial Sebagai Channel Utama Pemasaran
Di tengah kondisi ini, masyarakat diimbau mengurangi tatap muka
dan keluar rumah, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam
mempromosikan produk atau usaha yang dimiliki jika Anda belum
mencobanya. Banyak UMKM di Indonesia yang saling bantu usaha satu
sama lain saat ini, mulai dengan aktif menceritakan produk atau usaha,
memberikan promo, hingga minta bantuan teman untuk promosikan usaha.
2. Pastikan Cashflow Terjaga Dengan Sehat
Arus kas menjadi unsur paling penting dalam bisnis sehingga para
pemilik usaha harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik.
Dengan situasi seperti ini, pemilik usaha ada yang menjadi terhambat
dalam melakukan penagihan dan pembayaran kepada mitra usaha karena
biasa dilakukan manual tatap muka. Software akuntansi online seperti
Jurnal bisa membantu usaha membuat dokumen penagihan dan
pembayaran dengan mudah. Faktur (invoice) dapat dikirim atau diterima
otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha
untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik.
3. Rencanakan Ulang Pendapatan Dan Pangkas Anggaran Biaya
Melihat kembali rencana anggaran biaya menjadi hal yang krusial di
masa ini. Pemilik usaha harus dapat memilah pos anggaran mana yang
menjadi prioritas dan melakukan penyesuaian budget dengan kondisi saat
ini untuk mengupayakan usaha tetap berjalan dengan risiko yang dapat
diantisipasi. Fitur Budgeting yang ada di Jurnal akan membantu pemilik
usaha membuat pos anggaran pemasukan dan pengeluaran sebagai acuan
saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran operasional sehingga
margin keuntungan dapat terkontrol. Sementara melalui fitur Laporan
Laba Rugi, pemilik usaha dapat menganalisis laporan pendapatan dan
biaya sehingga ke depannya akan memudahkan dalam mengambil
keputusan atas pos-pos yang biayanya besar dan perlu dikontrol
pengeluarannya.
4. Selalu Monitor Transaksi Bisnis
Lakukan transaksi perbankan secara online di rumah pada masa ini.
Melalui fitur Cashlink pada Jurnal, pemilik usaha dapat melakukan
rekonsiliasi bank secara otomatis tanpa perlu repot mengunjungi kantor
fisik. Jurnal akan menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua
akun kas dan bank, serta perubahan saldo kas dan bank yang belum dicatat.
Kemudian, ada fitur Smart Bank Reconciliation yang secara otomatis
memberikan rekomendasi untuk pencocokan transaksi berdasarkan angka,
tanggal, ataupun deskripsi transaksi yang sama untuk mempercepat proses
rekonsiliasi.
5. Perhatikan Kondisi Stok Barang
Cek status persediaan barang secara berkala dan real time.
Menggunakan fitur Inventory Jurnal, pemilik usaha tidak hanya
menghitung persediaan barang, tetapi juga mengetahui harga jual beli rata-
rata dan menginformasikan ketersediaan stok saat itu juga. Monitor
persediaan barang juga diperlukan untuk memperoleh referensi misal
produk mana yang paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang
akan segera habis masa berlakunya, stok yang kosong, dll.

Anda mungkin juga menyukai