Anda di halaman 1dari 26

1

PERMASALAHAN UMUM
KELEMBAGAAN KOPERASI :

 KURANG DIPAHAMINYA NILAI DASAR DAN PRINSIP KOPERASI,


SEHINGGA MENYEBABKAN :

* Komitmen anggota terhadap koperasi rendah,


* Kepedulian dan partisipasi anggota terhadap koperasi rendah,
* Ketergantungan kepada figur tertentu,
* Mengelola koperasi masih merupakan pekerjaan sambilan,
* Fungsi Rapat Anggota tidak berjalan optimal.

 MASIH RENDAHNYA KUALITAS SDM KOPERASI, SEHINGGA


MENYEBABKAN :
* Pengelolaan organisasi dan manajemen koperasi tidak efektif dan efisien,
* Perangkat organisasi koperasi tidak berfungsi dengan baik,
* Sulit mewujudkan the right man on the right place,
* Daya inovasi masih rendah dalam mendorong hasil produksi yang inovatif
dan berdaya saing.

2
Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah :
Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi Primer adalah :
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
seorang.
Koperasi Sekunder adalah :
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.

3
PRINSIP KOPERASI INDONESIA

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa masing-masing anggota

4. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. Kemandirian

6. Pendidikan perkoperasian

7. Kerjasama antar koperasi

4
JATI DIRI KOPERASI SEBAGAI
IDENTITAS ORGANISASI

JATIDIRI SEBAGAI CIRI ORGANISASI KOPERASI,
MEMBEDAKANNYA DENGAN ORGANISASI BISNIS
LAINNYA, DAN MENENTUKAN BERBAGAI KETEN-
TUAN YANG DIATUR DALAM ANGGARAN DASAR
DAN ANGGARAN RUMAH TANGGANYA.

YANG PALING DASAR, KOPERASI ADALAH
MEMBER BASED ORGANIZATION, YANG BERKAITAN
DENGAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM PENGELOLAAN KOPERASI SECARA
DEMOKRATIS. ARTINYA KEPUTUSAN BERDASAR
ATAS MUSYAWARAH ANGGOTA (RAPAT
ANGGOTA)

5
Pembentukan koperasi sebaiknya diawali oleh keinginan
Bersama untuk meningkatkan kesejahteraan secara
bersama-sama dengan mengelola dan mengembangkan
Usaha yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi
anggota.

Pengurus dan anggota harus membangun komitmen


untuk saling bahu membahu, bekerja keras dan
berpikir profesional untuk mengembangkan Koperasi
dengan tetap berpijak pada prinsip koperasi
demi meningkatka kesejahteraan bersama. 6
9
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI

UU 25/1992
Pengesahan
selambat-lambatnya
PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas
• Pejabat yang berwenang diterima lengkap
wajib melakukan penelitian
terhadap materi Anggaran
PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan.
Keputusan penolakan
dan alasannya
• Pejabat yang berwenang disampaikan kembali
melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri
Sekelompok orang paling lama 3 bulan
yang mempunyai terhadap keberadaan
kegiatan dan koperasi tersebut.
kepentingan ekonomi Terhadap penolakan,
para pendiri dapat
yang sama. mengajukan
Ditolak permintaan ulang
PRA KOPERASI pengesahan akta
pendirian koperasi
dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan.
Kop. Primer
Rapat Persiapan - Sekurang - Keputusan terhadap
permintaan ulang
kurangnya di tersebut diberikan
Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat
pendiri. 1 bulan.

Membahas Anggaran Dasar Koperasi : Mengajukan


Kop. Sekunder permohanan
Anggaran Dasar memuat antara lain : pengesahan secara
• Nama & tempat kedudukan. tertulis kepada Pejabat
• Maksud & tujuan - Dihadiri sekurang berwenang.
disetujui ditolak
• Bidang usaha. kurangnya 3
• Keanggotaan. (tiga) koperasi
melalui wakil-
• Rapat Anggota. wakilnya.
• Pengurus, Pengawas.
• Sisa Hasil Usaha. Keputusan
Pembuatan Akta oleh akhir
Notaris. 7
YANG PERLU DITEKANKAN DALAM SETIAP
PEMBENTUKAN KOPERASI :

1. Pembentukan koperasi harus didasarkan atas keinginan


bersama dan keinginan bekerjasama mencapai tujuan bersama
(bukan sekedar ikut-ikutan atau atas perintah sesorang).
2. Anggota harus paham mengenai perkoperasian, sehingga sadar
atas kewajiban dan haknya di dalam koperasi.
3. Anggota adalah pemilik dan pengguna jasa koperasi. Untuk itu
anggota harus memberikan komitmen untuk memajukan
koperasinya.
4. Koperasi harus mengutamakan pelayanan kepada kepentingan
anggota terlebih dahulu.
5. Usaha simpan pinjam koperasi hanya diperuntukkan bagi
anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggota koperasi
lain.
6. Koperasi adalah badan hukum yang otonom dan bukan
merupakan bagian atau unit dari organisasi lainnya.
8
YANG PERLU DITEKANKAN DALAM SETIAP
PEMBENTUKAN KOPERASI (lanjutan):

7. Mendirikan koperasi berarti pula mendirikan badan usaha,


sehingga dalam setiap rencana pendirian koperasi harus
mempertimbangkan kelayakan usaha, potensi ekonomi yang
bisa digarap serta prospek usaha di masa datang.

8. Sebagaimana badan usaha lainnya, koperasi harus dikelola


secara profesional dan transparan.

9
Kegiatan Usaha Koperasi :

 Kegiatan usaha utama yang


dijalankan oleh koperasi adalah
kegiatan usaha yang memiliki
keterkaitan dengan kepentingan
ekonomi anggota.
 Kegiatan usaha koperasi berfungsi
menyokong kegiatan usaha atau
kepentingan ekonomi anggotanya.
 Perkembangan kegiatan usaha
koperasi seharusnya berimbas pada
perkembangan usaha anggota atau
peningkatan pemenuhan ekonomi
anggotanya.

10

13
Sebagai badan usaha, koperasi harus dikelola secara
profesional baik dari sisi kelembagaan dan organisasi
maupun usahanya.

 Pemberdayaan kelembagaan dan organisasi Koperasi pada dasarnya


meliputi :
- Penerapan manajemen organisasi modern tanpa meninggalkan ciri
khas dan jatidiri koperasi.
- Meningkatkan kualitas fungsi perangkat organisasi koperasi.
- Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola organisasi
koperasi.
- Meningkatkan pemahaman, peranserta dan loyalitas terhadap koperasi.

 Pengelolaan usaha koperasi secara profesional pada dasarnya meliputi :


- Penerapan sistem manajemen usaha yang sehat dan kompetitif,
- Pemanfaatan tenaga pengelola yang profesional,
- Pengelolaan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien,
- Kontinuitas dalam upaya meningkatkan kualitas SDM pengelola
koperasi.
- Pemanfaatan dan pengembangan jaringan kerja (networking) serta
jaringan usaha.

11
MANAJEMEN dan USAHA
KOPERASI

12
Peningkatan Manajemen Koperasi Dalam Rangka
Pemberdayaan Kelembagaan Koperasi Sangat Penting
karena :

 Kelembagaan koperasi merupakan pondasi bagi “bangunan koperasi”


sehingga mempunyai “posisi” yang sangat strategis apabila dikaitkan
dengan upaya pencapaian tujuan koperasi yaitu meningkatkan
kesejahteraan anggota.

 Kelembagaan koperasi diwujudkan dalam bentuk struktur organisasi


koperasi dan penerapan ketatalaksanaan, penyelenggaraan manajemen,
akuntabilitas serta peran serta aktif para anggota koperasi.

 Apabila struktur organisasi koperasi dikelola melalui manajemen yang


baik maka akan mendorong berfungsinya “perangkat organisasi koperasi“,
dengan demikian kelembagaan koperasi akan dapat terbangun dan
berkembang dengan baik. Dengan kokohnya kelembagaan koperasi, maka
kegiatan usaha koperasi akan mendapat “dukungan” kuat sehingga dapat
berkembang dengan baik pula.

13
PERAN PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

Perangkat organisasi koperasi


merupakan pengejawantahan dari
peran anggota sebagai pemilik
koperasi.
Kualitas kelembagaan koperasi akan
sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh
perangkat organisasi koperasi dapat
menjalankan peran dan fungsinya.
Semakin mantap perangkat organisasi
koperasi berfungsi, semakin mantap
pula kelembagaan koperasi.

14
RAPAT ANGGOTA

 Dalam RA seharusnya membahas secara cermat


mengenai rencana kerja, dan laporan keuangan dari
Pengurus.
 Pengesahan pertanggungan jawab pengurus
seharusnya dilakukan setelah dipelajari oleh forum RA.
 Anggota harus memahami substansi dari isi laporan
yang disampaikan oleh Pengurus dan Pengawas,
sehingga mengetahui konsekuensi dari persetujuan
yang telah diberikan.
 Kualitas RA sangat ditentukan oleh kepedulian anggota.
 Kualitas RA akan menunjukkan perwujudan dari ciri
khas koperasi yaitu ; kedudukan anggota sebagai
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
15
KUALITAS MANAJEMEN KOPERASI

1. Sangat tergantung dari :


a. Kualitas SDM koperasi,dalam arti kualitas moral,
kemampuan dan kemauan untuk
mengembangkan koperasinya.
b. Berfungsinya perangkat organisasi koperasi
sesuai ketentuan dan nilai dan jatidiri koperasi.
2. Koperasi masih dianggap sebagai badan usaha
“kelas dua”, sehingga kurang menarik minat para
profesional atau lulusan terbaik untuk bergabung.
Sehingga SDM yang bergabung dalam koperasi
dianggap hanya SDM “kelas dua” juga.
16
PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN KOPERASI
DAPAT DILAKUKAN MELALUI :

1. Peningkatan kualitas SDM koperasi (melalui


pendidikan dan pelatihan, pemagangan maupun
studi banding)
2. Penciptaan program pendidikan pelatihan dengan
kurikulum/materi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan atau kondisi riil yang dihadapi
koperasi.
3. Peningkatan pemahaman mengenai perkoperasian
baik jati diri, nilai dasar dan prinsip-prinsip koperasi.
4. Program pendampingan dan kemitraan dengan
badan usaha lain untuk menularkan nilai-nilai
profesionalisme pengelolaan organisasi dan usaha.
5. Perekrutan tenaga profesional (untuk itu citra
koperasi harus mampu menarik minat mereka).
17
PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI

Pemerintah

Perkuatan Koperasi
Pendidikan dan Pelatihan Sekunder
Penciptaan Iklim Kondusif

Kepentingan
Anggota
Koperasi yang
Kegiatan kuat dan
Pengembangan bermanfaat bagi
Usaha Usaha anggota dan
Koperasi masyarakat
Kegiatan Ekonomi
Anggota

Manajemen yang baik Permodalan


Profesionalisme Kemitraan
Transparansi Inovasi
Jatidiri Koperasi Penguasaan
Teknologi

18
22
PERANAN ANGGOTA DALAM
PENGEMBANGAN KOPERASI
Fungsi dan Peranan anggota dalam Koperasi :
a. Anggota sebagai pasar dari Koperasi.
b. Anggota berfungsi sebagai pengontrol (social control)
atas jalannya Koperasi.
c. Anggota sebagai penyedia dana (contributor dana)
Koperasi.
Harus dilihat apakah ke 3 (tiga) fungsi tersebut
memang berjalan sesuai dengan ketentuan/azas-azas
Koperasi (dari, oleh dan untuk anggota).
Bila anggota pasif atas 3 fungsi anggota tersebut
maka mekanisme manajemen Koperasi akan
mengarah pada kegiatan yang bersifat divergen
(membias) yang membuka peluang bagi badan-badan
usaha sejenis lainnya untuk melumpuhkan daya saing
koperasi dan mengarah kepada inefisiensi usaha
Koperasi sendiri.

19
USAHA dan DAYA SAING
KOPERASI
Segmen pasar Koperasi :
anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggota
koperasi lain.

Kalau koperasi mau memperluas pasarnya ditempuh


dengan :
a. Memperluas jumlah dan wilayah anggotanya.
b. Meningkatkan jaringan kerjasama koperasi.
c. Menciptakan produk-produk yang unik, seperti :
bentuk tabungan dan simpanan yang
mendorong tumbuhnya kepercayaan dan
motivasi serta partisipasi anggota terhadap
usaha Koperasi.

20
KUNCI KEBERHASILAN KOPERASI

Kunci keberhasilan suatu Koperasi


sekaligus untuk meningkatkan daya
saing adalah :
a. Bagaimana upaya peningkatan
pelayanan anggota yang dapat
membangun integritas anggota
terhadap kehidupan koperasinya.

21
KUNCI KEBERHASILAN KOPERASI

b. Peningkatan daya saing koperasi sangat


ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
anggota, sehingga daya dukung anggota
terhadap koperasi dapat optimal.
c. Koperasi harus mampu menumbuhkan
sistem tanggung renteng bagi kelompok-
kelompok anggota produktif, sehingga
sebelum masalah sampai ke Pengurus
Koperasi, sudah diselesaikan di tangan
anggota, baik menyangkut kelayakan
pinjaman, penggunaan dan pengembalian.
22
KUNCI KEBERHASILAN KOPERASI

d. Komitmen anggota harus terus dibangun, karena


komitmen anggota bagaikan aliran darah segar
bagi tubuh koperasi.
e. Komitmen akan menumbuhkan rasa ikut memiliki
untuk membesarkan koperasi, diikuti kesadaran
untuk menyimpan surplus usaha ke koperasinya,
sehingga dihindari praktek pinjam di KSP/USP,
setelah surplus/untung menyimpan di lembaga
keuangan lain/Bank.

23
YANG PERLU DIPERHATIKAN

a. Perlu dihindarkan dalam pengelolaan


Koperasi jangan sampai menjadi
kendaraan orang-orang/pihak yang
memanfaatkan koperasi sebagai sumber
keuntungan pribadi.

b. Jika praktek yang menyimpang di Koperasi


dibiarkan terus, maka masyarakat akan
susah membedakan mana praktek
koperasi yang benar mana yang tidak,
sehinga selamanya citra koperasi menjadi
kurang baik dikalangan masyarakat.

24
PENUTUP

1. Sebagai badan usaha koperasi harus dikelola


secara profesional, agar usahanya dapat
berkembang dengan baik dan mampu bersaing
dengan pelaku usaha lain.
2. Di sisi lain, upaya pengembangan usaha tersebut
harus tetap berpijak pada nilai dasar dan prinsip
koperasi, sehingga perkembangan usaha koperasi
tidak lantas menghilangkan kejatidiriannya
sebagai koperasi.
3. Harus diingat bahwa koperasi didirikan untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan anggota.
Sehingga perkembangan usaha dan keberhasilan
koperasi harus diiringi dengan perkembangan
usaha anggota dan peningkatan kesejahteraan
anggota.

25
26

Anda mungkin juga menyukai