Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN KHUSUS

PENGURUS KOPERASI KONSUMEN


“KPRI MANGHAYU SEJAHTERA”
Nomor : /MS/Persus.2/20...

Tentang :

MEKANISME PEMILIHAN, PENETAPAN DAN


PEMBERHENTIAN PENGAWAS

Menimbang : a. bahwa koperasi sebagai badan hukum dan


badan usaha perlu untuk mengembangkan
kegiatan usahanya dalam rangka mencapai
apa yang menjadi tujuan berkoperasi yaitu
mensejahterakan anggota pada khususnya
serta masyarakat pada umumnya.
b. bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, Koperasi harus
diawasi oleh Pengawas yang kompeten dan
diawasi oleh pengawas yang profesional.
c. bahwa untuk keperluan penetapan dan
pemberhentian pengawas, perlu diatur dalam
Peraturan Khusus tentang Mekanisme
Pemilihan, Penetapan dan Pemberhentian
Pengawas.
Mengingat : 1. UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995
tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi
3. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 19 tahun 2015 tentang
Rapat Anggota.
4. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9
Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan
Pembinaan Koperasi.
5. Anggaran Dasar
6. Anggaran Rumah Tangga.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KHUSUS PENGURUS KOPERASI


KONSUMEN KPRI MANGHAYU SEJAHTERA
TENTANG MEKANISME PEMILIHAN,
PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN
PENGAWAS
.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-


seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagaigerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Manunggal
Makmur adalah Koperasi yang memiliki kegiatan usaha
mengimpun dana dan menyalurkan dana dari dan untuk
anggota dalam bentuk piutang, pembiayaan dan pinjaman
berdasarkan prinsip syariah yang selanjutnya disebut
Koperasi.
3. Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan dasar tertulis yang
telah disahkan oleh menteri yang membidangi perkoperasian
beserta perubahannya yang dibuktikan dengan perolehan
Nomor Badan Hukum.
4. Anggaran Rumah Tangga Koperasi adalah aturan tertulis
tentang penjabaran dan penjelasan atas Anggaran Dasar
Koperasi yang telah disyahkan dan disetujui oleh Rapat
Anggota.
5. Rapat Anggota adalah perangkat organisasi Koperasi yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada pengurus
atau pengawas dalam batas yang ditentukan oleh Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
6. Pengurus adalah perangkat organisasi Koperasi yang
bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Koperasi
untuk kepentingan dan tujuan Koperasi, serta mewakili
Koperasi baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar.
7. Pengawas adalah perangkat organisasi Koperasi yang
bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada
Pengurus.
8. Manajemen Koperasi adalah perangkat organisasi koperasi
terdiri dari rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dan pengurus yang menjalankan fungsi eksekutif
dengan mengangkat Pengelola dan karyawan atas persetujuan
rapat anggota sedangkan pengawas menjalankan fungsi
supervisi atas pengelolaan koperasi.

BAB II
PERSYARATAN DAN KRITERIA CALON PENGAWAS
Bagian kesatu
Persyaratan Calon Pengawas
Pasal 2

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota.
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian
pengawasan dan akuntansi;
b. memiliki keterampilan kerja dan wawasan dibidang
Pengawasan dan Pemeriksaan;
c. jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi;
d. sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
e. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda sampai derajat kedua dengan Pengurus,
Pengawas dan Pengelola;
f. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu
koperasi atau komisaris atau direksi suatu perusahaan
yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi
atau perusahaan itu dinyatakan pailit ; dan
g. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
yang merugikan koperasi, keuangan negara , dan/atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengangkatan.
(3) Pengawas koperasi dilarang merangkap jabatan menjadi
Pengawas, Pengurus dan Pengelola pada Primer Koperasi
lainnya.

Bagian Kedua
Kriteria Calon Pengawas
Pasal 3

(1). Yang dapat dicalonkan atau mencalonkan sebagai pengawas


adalah Anggota Koperasi dengan masa keanggotaan minimal
5 (lima) tahun.
(2). Calon Pengawas masih mempunyai masa kerja aktif minimal
3 (tiga) tahun
(3). Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dalam
satu periode, dapat dipilih kembali dalam 1 (satu) periode
masa jabatan berikutnya, sepanjang dianggap cakap dan
mampu serta dicalonkan oleh anggota
(4). Mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam
bidang perkoperasian.

BAB III
TATA CARA PENCALONAN DAN PEMILIHAN PENGAWAS
Pasal 4

(1) Pemilihan Pengawas dapat diselenggarakan dengan langsung


dalam Rapat Anggota atau melalui panitia pemilihan
pengawas.
(2) Pemilihan Pengawas melalui Panitia Pemilihan Pengawas yang
terdiri dari 1 (satu) orang Pengurus lama, 1 (satu) orang
Pengawas lama dan 3 (tiga) orang Wakil dari Anggota
(3) Panitia Pemilihan Pengawas bertugas menyusun agenda dan
tata cara pemilihan pengawas.
(4) Panitia Pemilihan Pengawas mensosialisasikan rencana
penjaringan bakal calon pengawas berikut kriteria calon
melalui media komunikasi yang dianggap efektif 1 (satu)
bulan sebelum Rapat Anggota diselenggarakan
(5) Bakal Calon Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
harus mengisi formulir Pendaftaran Bakal Calon Pengawas
dan membuat surat pernyataan kesediaan dicalonkan sebagai
Pengawas.
(6) Formulir dan surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) ditujukan kepada Panitia Pemilihan Pengawas.
(7) Panitia Pemilihan Pengawas membubuhkan nomor urut
pendaftaran pada formulir.
(8) Bakal calon pengawas yang telah menyerahkan formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak diperbolehkan
mengundurkan diri dari pencalonan.
(9) Panitia Pemilihan Pengawas membuat rekapitulasi dan daftar
calon pengawas untuk memudahkan proses pemilihan dalam
Rapat Anggota.
(10) Bakal Calon Pengawas diajukan dalam Rapat anggota untuk
dipilih sebagai Pengawas.

BAB IV
PEMILIHAN DAN PENETAPAN PENGAWAS
Pasal 5

(1) Pemilihan pengawas dapat dilaksanakan secara langsung


atau formatur yang diberikan mandat penuh.
(2) Panitia Pemilihan Pengawas mengajukan Bakal Calon
Pengawas dalam Rapat anggota melalui media slide.
(3) Bakal Calon Pengawas sesuai dengan nomer urut
pendaftaran, menyampaikan visi dan misi serta program kerja
kepada anggota yang hadir dalam rapat anggota.
(4) Untuk menjamin terlaksananya demokrasi dalam Koperasi,
maka pemilihan dan pengangkatan pengawas dilaksanakan
berdasarkan asas musyawarah dan mufakat. Apabila untuk
mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan pemungutan
suara.
(5) Jika pemilihan melalui pemungutan suara, Panitia Pemilihan
Pengawas harus menyiapkan media pemilihan.
(6) Bakal Calon Pengawas dinyatakan sah menjadi pengurus
ketika ditetapkan dalam Rapat Anggota atau melalu
pemilihan suara terbanyak.
(7) Bakal Calon Pengawas dinyatakan sah menjadi Pengawas
ketika ditetapkan dalam Rapat Anggota atau melalu
pemilihan suara terbanyak.
(8) Susunan pengawas ditentukan berdasarkan urutan suara
terbanyak.
(9) Bakal Calon Pengawas yang terpilih, ditetapkan sebagai
Koordinator Pengawas.
(10) Koordinator Pengawas terpilih berwenang memilih atau
menunjuk anggota pengawas lainnya sebanyak 2 (dua) orang.
(11) Jajaran Pengawas ditetapkan, disahkan dan diambil
sumpahnya dalam Rapat Anggota.
(12) Anggota Pengawas yang telah diangkat dicatat dalam Buku
Daftar Pengawas.
(13) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
(14) Anggota Pengawas yang masa jabatannya telah berakhir
dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila
yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola
Koperasi maksimal 2 (dua) periode berturut-turut pada
jabatan yang sama dan apabila akan dipilih pada periode
berikutnya maka jabatannya harus berbeda dengan periode
sebelumnya.
(15) Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai
Pengawas, harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau
janji didepan Rapat Anggota.

BAB V
PERGANTIAN PANGAWAS
Pasal 6

(1) Pengawas secara sendiri atau barsama- sama dapat


berhenti atau diberhentikan apabila :
a. Masa baktinya telah berakhir
b. Mengundurkan diri sebelum masa bakti habis.
c. Laporan pertanggungjawaban Pengawas ditolak dalam
Rapat Anggota.
d. Mutasi
e. Sakit berkepanjangan atau meninggal dunia,
f. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama
bidang ekonomi dan keuangan, dan tindak pidana lain
yang telah diputuskan oleh pengadilan.
(2) Pengganti pengawas dapat diangkat dari kalangan Anggota
untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut dalam Rapat
Pengawas yang dihadiri Pengurus.
(3) Pengangkatan pengganti Pengawas yang berhenti atau
diberhentikan disahkan dalam Rapat Anggota.

BAB VII
BERHENTINYA PENGAWAS
Pasal 7

(1) Pengawas berhenti dikarenakan masa bhaktinya telah


berakhir.
(2) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum
masa jabatannya berakhir apabila terbukti:
a. melakukan kecurangan dan penyelewengan yang
merugikan usaha dan keuangan serta nama baik
Koperasi;
b. tidak mentaati Undang-Undang Perkoperasian beserta
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan
Keputusan Rapat Anggota;
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang
merugikan bagi Koperasi khususnya dan gerakan
koperasi pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama
bidang ekonomi dan keuangan, dan tindak pidana lain
yang telah diputuskan oleh pengadilan;

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8

Peraturan Khusus ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : .......................
Koperasi Konsumen
KPRI Manghayu Sejahtera
Ketua Pengurus

( ………………….. )

Anda mungkin juga menyukai