Anda di halaman 1dari 8

AKTE PERJANJIAN

PINJAMAN
…………………………………………….
(…………………………………….)
KOTA ………………………………………………………
Nomor : ……./KPP/PT…..-PT......../…../2019
Tanggal …………..2019
Antara
PT. ………………………………………………
Dengan
PT. ………………………………………………
_______________________________________________________________________________

Pada hari ini ……… tanggal ………..bulan ………. tahun dua ribu enam belas (…./…../2019),
bertempat di ……….., telah diadakan Perjanjian Pinjaman untuk pengerjaan Proyek
……………………………………………………………..………………………………………… di
Jl……………………………………………………………………….…………; antara :

1. Nama : Deny Febriandri


Jabatan : ………………………………….
No. KTP : ………………………………….
Alamat : ………………………………….

Yang dalam hal ini bertindak sebagai Pelaksana Pemilik Dana, yang selanjutnya dalam Perjanjian
Kerjasama ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Julie Pangestu SH,MH


Jabatan : ………………………………….
No. KTP : ………………………………….
Alamat : ………………………………….

Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili nama institusi dan jabatan
pribadinya selaku Direktur Utama dari PT. ........................... berdasarkan Akta Pendirian
Nomor : .., Tanggal ............. 20.., dan telah dimuat dalam Berita Negara RI, SK Menteri Kehakiman
RI, Nomor: AHU-.............AH.01.01.Tahun 20.., Tanggal .............. 20.., ..........................., untuk
melakukan tindakan yang sah secara hukum melakukan perjanjian dengan PIHAK PERTAMA
sebagaimana tersebut diatas, yang selanjutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK setelah
menerangkan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :---------------------------------------------

0
a. Bahwa PIHAK KEDUA mempunyai dan atau melaksanakan Proyek Aset Babel Land
Bangka
Belitung………………………….………...……………………,di………………………………
……………………………………………………...…………….., Propinsi
………………………….; dan untuk itu PIHAK KEDUA membutuhkan dana
untukmerealisasikannya.-----------------------------------------------------------------------------------------
b. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki pengalaman dan kesiapan lapangan yang didukung
dengan legalitas proyek yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya.---------------
c. Bahwa untuk itu, PIHAK PERTAMA bersedia bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dengan
menempatkan dana untuk keperluan Pembiayaan Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung
……………………………… , Propinsi ………………..--------------------------------------

Maka dengan ini PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri dalam
perjanjian kerjasamapendanaan Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung
………………………………, Propinsi ……………………., dengan ketentuan dan persyaratan
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut ini : --------------------------------------------------------------

Pasal 1
KESEPAKATAN DAN KERJASAMA

1. PIHAK PERTAMA bersedia dan sanggup untuk memberikan pinjaman dana untuk
Proyek............................... sebesar Rp. xx.000.000.000,- (…………………………………
milyar rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen) dengan perincian sebagai berikut :
a. Rencara anggaran biaya sebesar Rp. 000.000.000.000,-
(......................................................................Rupiah).----------------------------------------------
b. Rencara anggaran biaya alat-alat sebesar Rp. 000.000.000.000,-
(......................................................................Rupiah).----------------------------------------------
c. Rencara anggaran biaya sarana utility non equipt sebesar Rp. 000.000.000.000,-
(......................................................................Rupiah).----------------------------------------------
2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan mampu untuk melaksanakan kegiatan manejemen
operasional Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung ....................................... tersebut diatas,
sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal.-------------------------------
3. PIHAK PERTAMA bersama PIHAK KEDUA akan melaksanakan dan bertanggung jawab atas
terlaksananya manajemen keuangan ,manajemen Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung
....................................... serta managemen pemasaran sesuai dengan Standard Operating
Procedure (SOP) yang akan disepakati oleh PARA PIHAK.-------------------------------

1
Pasal 2

MEKANISME PENDANAAN

1. PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PIHAK KEDUA menghadap Pejabat Bank yang
disepakati dan punya kewenangan untuk melakukan verifikasi atas kesiapan dana serta dokumen
yang dibutuhkan dari masing-masing pihak dalam rangka proses kerjasama pendanaan Proyek
Aset Babel Land Bangka Belitung ………………….., sesuai peraturan perbankan yang berlaku

2. Setelah Pasal 2 ayat 1 dilaksanakan, maka PIHAK PERTAMA segera memproses pencairan
dana ke rekening yang disepakati, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja bank.

3. Pengeluaran dana untuk Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung ……………, atas
persetujuan kedua belah pihak dengan menganut asas efiaiensi, tepat waktu sehingga tidak
menghambat proses Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung.

4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama melakukan pengawasan dan
pengelolaan atas penggunaan dana / keuangan sehingga Proyek Aset Babel Land Bangka
Belitung ……………………., dapat dilaksanakan secara optimal.

Pasal 3
RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN MANAGEMEN

Ruang lingkup dan pelaksanaan managemen Proyek Aset Babel Land Bangka
Belitung.......................................,operasional dan keuangan diatur sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan managemen Proyek Aset
Babel Land Bangka Belitung dan pengelolaan operasional sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

2. PARA PIHAK sepakat bahwa dalam pelaksanaan kegiatan operasional harus sesuai ketentuan
serta kesepakatan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang disetujui bersama.

3. Membentuk struktur management yang terdiri dari unsur Kedua Pihak yang dipimpin oleh orang
yang disepakati bersama yakni sebagai Presiden Direktur dari PIHAK KEDUA dan Presiden
Komisaris dari PIHAK PERTAMA, serta dibuka rekening bank yang disepakati untuk arus kas
masuk dan keluar.

2
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN DARI PIHAK

Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :

Hak-hak PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA berhak menempatkan beberapa personil fungsional dan berhak untuk
mendapatkan gaji /honorarium serta tunjangan lainnya sesuai ketentuan perusahaan.

2. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan bagian keuntungan sebesar ……% (……….. persen)
dari total Net profit setelah dikurangi bagian untuk pengembalian dana investasi.

3. Apabila berdasarkan perhitungan PARA PIHAK bahwa dana investasi usaha yang dijalankan
bersama telah mencapai titik impas atau Break Event Point (BEP), maka PIHAK PERTAMA
berhak atas keuntungan atau profit share berubah menjadi sebesar ……% (………. persen)dari
total net profit dalam satu periode (maksimal ….. tahun).

4. PIHAK PERTAMA berhak mengetahui dokumen-dokumen kegiatan Proyek Aset Babel Land
Bangka Belitung yang sedang dilaksanakan PIHAK KEDUA terutama yang berkaitan dengan
laporan keuangan dan laporan perkembangan kegiatan Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung
dari auditor independen yang disepakati kedua belah pihak, sebagai bahan evaluasi bersama.

Kewajiban PIHAK PERTAMA :

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban kepada PIHAK KEDUA dalam menyediakan dana untuk
proyek Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung dan pengelolaan PROYEK
.......................................hingga Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung selesai dan dapat
dioperasionalkan dengan baik dengan jumlah sebesar Rp. 60.000.000.000,- (enam puluh milyar
rupiah).

2. Bersama PIHAK KEDUA menyusun pembuatan Standard Operating Procedure (SOP),


perjanjian kerja dan peraturan perusahaan.

3. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan seluruh biaya yang sudah dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA sesuai hasil audit dan disetujui bersama, sampai pada kemajuan Proyek Aset Babel
Land Bangka Belitung fisik pada saat ditandatanganinya MoU ini.

Hak-hak PIHAK KEDUA :


1. Apabila berdasarkan perhitungan PARA PIHAK, bahwa dana Pinjaman usaha yang dijalankan
bersama mencapai titik impas atau Break Event Point (BEP), maka PIHAK KEDUA berhak atas
bagian keuntungan atau profit share berubah menjadi sebesar ……% (………….persen) dari
total net profit dalam satu periode.

3
2. PIHAK KEDUA berhak untuk menentukan pengelolaan manajemen SDM, produksi maupun
pemasaran secara mandiri dan diketahui PIHAK PERTAMA dalam rangka mendapatkan
keuntungan usaha yang optimal.

Kewajiban PIHAK KEDUA :

1. Menyerahkan proposal proyek dan company profile milik PIHAK KEDUA yang lengkap,valid,
akurat dan up to date, sebagai bahan evaluasi oleh PIHAK PERTAMA. Bahwa PIHAK KEDUA
bertanggung jawab sepenuhnya daripada akurasi, validity, completeness, sinkronisasi dan
relevansi daripada segala data dan informasi yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan proyek
tersebut.-

2. Mengurus segala perizinan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah setempat,
tanpa terkecuali tidak ada permasalahan sampai bisa dioperasionalkan daripada proyek ini.

3. Menyediakan semua data termasuk penjelasan rinci secara teknis sebagai bahan bagi kontraktor
yang memenuhi persyaratan, dan subkontraktor pelaksana proyek ini dengan sepengetahuan oleh
PIHAK PERTAMA dalam rangka membangun sarana utama dan sarana pendukung proyek
dimaksud.

3. Mengadministrasikan semua proses Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung proyek sampai
selesai dan melakukan pengelolaan keuangan pada saat operasional sesuai sistem akuntansi yang
relevan, praktis serta efisien dan efektif secara accountable, bankable and auditable.

5. Menjamin bahwa semua arsip dasar transaksi keuangan disimpan dengan teratur, aman dan
lengkap yang pelaksanaannya sesuai prosedur.

Pasal 5
KESEPAKATAN UMUM

1. Jangka waktu kesepakatan ini adalah ..... (.........) tahun, dalam kaitan bahwa PIHAK KEDUA
mengembalikan dana investasi secara teratur setiap akhir yahun tutup buku, sesuai kemampuan
real perusahaan ini sampai lunas dalam tempo 12 (BEP)tahun dengan grace period selama 3 (tiga)
tahun, dan dituangkan dalam berita acara.

2. Bahwa semua transaksi keuangan ketika operasional adalah melalui bank, terkecuali dana
operasional harian melalui petty cash fund sesuai prosedur administrasi keuangan perusahaan.

3. Semua dokumen asli dari data kepemilikan asset tetap proyek ini disimpan pada tempat yang aman
di tempat yang disepakati di Kota ………………….., yang tidak bisa dipindah-tangankan,
dijaminkan, dipergunakan untuk tujuan lain,dimutasikan atau dipindah kepemilikannya kepada

4
siapapun dengan tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan
KEDUA.

4. Dana untuk proyek ini tidak bisa digunakan untuk tujuan lain kecuali untuk Proyek Aset Babel
Land Bangka Belitung ……………………………….,dan setiap asset harus diasuransikan, pada
perusahaan asuransi yang sah dan sesuai peruntukannya/bonafid. Dan asset tersebut merupakan
jaminan dana investasi sepanjang belum lunas atau Break Event Point (BEP). Dengan demikian
tidak diperlukan jaminan tambahan terkait investasi dalam kerjasama ini.

Pasal 6
TINDAK LANJUT NOTA KESEPAHAMAN

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini ditandatangani, PARA PIHAK sepakat
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA akan segera memenuhi kekurangan persyaratan pencairan pendanaan (jika ada)
apabila proposal dimaksud disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA melalui Bank officer akan segera memproses pencairan dana Pinjaman,
apabila segala hal yang menjadi persyaratan pencairan pendanaan telah dipenuhi PIHAK
KEDUA.

Pasal 7
STRUTUR MANAJEMEN PROYEK

PARA PIHAK sepakat bahwa posisi personil dalam pelaksanaan proyek yang dikelola
secara bersama, yaitu :

Dalam rangka memulai kegiatan Proyek Aset Babel Land Bangka Belitung ………………….
serta mengoperasionalkan, Kedua belah Pihak sepakat akan dibentuk susunan
pengurus/managemen sebagai berikut :

a. KOMISARIS UTAMA = dari Pihak Pertama


b. KOMISARIS = dari Pihak Kedua
c. DIREKTUR UTAMA = dari Pihak Kedua
d. DIREKTUR KEU = dari Pihak Pertama
e DIREKTUR OPS = dari Pihak Kedua
f DIREKTUR = dari Pihak Pertama

Pasal 8

5
KEADAAN MEMAKSA

1. Yang dimaksud dengan force majeure atau keadaan memaksa adalah suatu keadaan yang tidak
terduga diluar kemampuan yang wajar dari salah satu pihak yang terjadi diluar atau kelalaian dari
, dan yang tidak dapat dicegah oleh pihak yang berada dalam keadaan memaksa tersebut,
termasuk, tetapi tidak terbatas, pada, perang, bahaya perang embargo,kerusuhan, invansi,
tindakan musuh asing, ketegangan-ketegangan, perang saudara, pemberontakan, revolusi, makar
atau kudeta militer perampasan kekuasaan, pemogokan secara umum, penutupan perusahaan atau
perselisihan /gangguan industrial lainnya secara nasional, banjir, badai, kebakaran, gempa atau
bencana alam lainnya.

2. Dalam hal ini terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang berakibat terhadap tertundanya
pelaksanaan kegiatan dalam lingkup kerjasama ini maka pihak yang mengalaminya akan
memberitahukan kepada pihak lainnya baik secara tertulis maupun secara lisan tentang terjadinya
force majeure atau keadaan memaksa tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
sejak terjadinya keadaan tersebut.

3. Apabila terjadi force mejaure atau keadaan memaksa tidak diberitahukan oleh pihak yang
mengalaminya dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam ayat 2 (dua) tersebut diatas,
maka peristiwa force mejaure atau keadaan memaksa yang terjadi dan dialami oleh salah satu
pihak tersebut dianggap tidak berlangsung dan oleh karenanya kewajiban pihak tersebut tetap
harus dijalankan.

4. Dalam pemberitahuan mengenai terjadinya peristiwa force mejaure atau keadaan memaksa
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2(dua) pasal ini, pihak yang terkena force mejaure atau
keadaan memaksa dapat sekaligus menyampaikan permintaan penundaan pelaksanaan kewajiban
berdasarkan perjanjian ini dan pihak lainnya harus memberikan jawaban mengenai permintaan
penundaan atau evaluasi kembali yang dimaksud selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut.

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari timbul perselisihan antara kedua belah pihak akibat perbedaan di dalam
menafsirkan isi pasal dari Akta Perjanjian ini, maka kedua belah pihak telah sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Penyelesaian secara
musyawarah tersebut maksimal dalam waktu 40 hari kerja, dan apabila belum tercapai kata
mufakat, maka para pihak sepakat untuk menunjuk Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta
sebagai tempat domisili hukum.

2. Dan jika dalam proses penghadilan belum tercapai penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikannya secara arbitrasi,yaitu mendaftarkannya melalui Badan Arbitrasi Nasional
Indonesia (BANI) bertempatdi Jakarta, dimana keputusannya bersifat final dan mengikat kedua
belah pihak.

6
Pasal 10
ADDENDUM

1. Hal-hal penting lainnya yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama pendanaan proyek
ini, maka akan dimusyawarahkan bersama PARA PIHAK dan hasilnya akan dituangkan
secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK sebagai addendum. Addendum ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerjasama pendanaan proyek ini.

2 PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sepakat untuk menindaklanjuti dalam


pelaksanaan teknis lapangan akan dibuatkan Addendum Kontrak Kerja Lapangan secara
terpadu antara Pemilik Dana sebagai pengendali proyek, Pelaksana Proyek sebagai
penanggung jawab teknis lapangan beserta tenaga ahlinya, dan Koordinator Lapangan sebagai
pengawas pelaksanaan proyek, baik secara tertutup maupun terbuka yang akan dituangkan dalam
Buku Petunjuk Teknis, Buku Petunjuk Pelaksanaan dan Buku PetunjukLapangan serta curva “S”
sebagai pedoman kemajuan progress pekerjaan bersama.

Pasal 11
PENUTUP

1. Apabila dikemudian hari ada perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA mengenai perjanjian kerjasama pendanaan proyek ini dan atau sebagian dari
isinya, maka para pihak sepakat untukmenyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat tanpa
merugikan masing-masing pihak.

2. Demikian perjanjian kerjasama pendanaan proyek ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua), 1
(Satu) rangkap Asli untukPIHAK PERTAMA, 1 (Satu) rangkap Asli lainnya untuk PIHAK
KEDUA, ditandatangani oleh PARA PIHAK tanpa paksaan dari pihak manapun dan masing-
masing bermaterai cukup, mengikat para pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan disaksikan oleh para saksi serta disahkan
oleh Notaris.

………………,…..………….. 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. ………………………………………. PT. ……………………………

…………………… ……………………
……………………… Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai