Anda di halaman 1dari 26

MENGAMANKAN ASET DAN

INFRASTRUKTUR
KJK.SP.02.028.01
Peraturan yang harus diketahui
1. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Peraturan perundang-undangan yang terkait peransuransian
Indonesia.
3. PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi.
4. PP No. 33 Tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada
Koperasi.
5. Keputusan Menteri Koperasi dan PKM No.
19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
6. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
7. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah.
8. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus lain yang berlaku di masing-masing Koperasi Jasa
Keuangan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Mempersiapkan pengamanan asset 1. Asset dan infrastruktur diinventarisir dan seluruhnya


dan infrastruktur didokumentasikan.
2. Dokumen pendukung asset dan infrastruktur diarsipkan.

2. Melaksanakan pengamanan asset 1. Ketentuan dan peraturan tentang asset dan infrastruktur
dan infrastruktur disusun dan dirumuskan.
2. Ketentuan dan peraturan tentang pengamanan, pembelian,
penggunaan, pemeliharaan, penjualan asset dan
infrastruktur ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Asset dan infrastruktur yang materiil dilindungi.
4. Potensi dan dampak dari kejadian luar biasa terhadap asset
dan infrastruktur diidentifikasi dan diselesaikan.
5. Pelaksanaan pengamanan asset dan infrastruktur
dievaluasi.

3. Melaporkan hasil kegiatan 1. Format laporan disiapkan.


pengamanan asset dan infrastruktur. 2. Laporan hasil kegiatan pengamanan asset dan infrastruktur
dibuat dan dilaporkan.
Kontek variabel

Mempersiapkan, melaksanakan dan


melaporkan kasil kegiatan pengamanan aset
dan infrastruktur, yang digunakan untuk
mengamankan aset dan infrastruktur pada
Koperasi Jasa Keuangan.
Lanjutan

1 Perlengkapan
1. Brankas. 4. Asuransi Kerugian
2. Filling cabinet. 5. Komputer dan printer
3. Protection equipment. 6. Alat tulis kantor

2 Pengetahuan
1. Manajemen perawatan. 4. Asuransi Kerugian
2. Manajemen pengadaan. 5. Sistim pengendalian intern
3. Manajemen keamanan 6. Pengarsipan.
3 Keterampilan
• Melakukan pengarsipan.
2. Menyusun jadual pengamanan
3. Memotivasi

4 Sikap (Aspek Kritis)


1. force major.
2. Keterbatasan sumber daya

5 Keterkaitan dengan UK lain


• KJK.SP01.002.01 : Melakukan Prinsip-prinsip Pengelolaan Organisasi dan Manajemen KJK
• KJK.SP01.003.01 : Melakukan Prinsip-prinsip Pengelolaan Organisasi dan Manajemen KJK Syariah
3. KJK.SP02.013.01 : Melaksanakan Pengendalian Intern.
PENGERTIAN ASET DAN
INFRASTRUKTUR

Aset adalah total harta kekayaan yang dikuasai penuh KJK,


sedangkan infrastruktur adalah seluruh sistem yang dimiliki oleh
Koperasi Jasa Keuangan.

Teori Akuntansi Perekayasaan, Pelaporan Keuangan,


memberikan definisi tentang aset adalah manfaat
ekonomi masa datang yang cukup pasti yang
diperoleh atau dikuasai/ dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa
lalu
pengamanan aset

1. Pemilihan jenis aset yang akan dibeli atau


dijual harus dipertimbangkan secara tepat.
2. Penggunaan/pengoperasian aset harus sesuai
dengan manual operasi dan kebutuhan KJK
3. Pengamanan fisik aset dari berbagai resiko
Melakukan inventarisasi dan
mendokumentasikan asset dan infrastruktur.
1. memahami makna dan manfaat dari asset dan
infrastruktur koperasi jasa keuangan.
2. melakukan inventarisasi terhadap dokumen–
dokumen seluruh asset dan infrastruktur yang
dimiliki koperasi jasa keuangan.
3. kelompokkan dokumen asset dan infrastruktur ke
dalam penggolongan kekayaan, yaitu berdasarkan
pada jenis perkiraan-perkiraan yang ada pada
koperasi jasa keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah baik dalam penyimpanan maupun
pencarian suatu dokumen yang dibutuhkan serta
adanya tanggung jawab dari masing-masing bagian.
4. menelaah tingkat keabsahan dokumen asset
dan infrastruktur, yang kemudian hasil
telaahannya dapat dijadikan sebagai
referensi untuk penyiapan peraturan khusus
tentang pengamanan asset dan infrastruktur
koperasi jasa keuangan.
5. permasalahan yang muncul akibat dari hasil
telaahan dokumen asset dan infrastruktur
tersebut, dapat dijadikan sebagai acuan
dalam pertimbangan dan pengambilan solusi
terbaiknya.
Melakukan pengarsipan dokumen
pendukung asset dan infrastruktur.
Dokumen asset dan infrastruktur koperasi
jasa keuangan yang telah di-inventarisir dan
mendapat telaahan atas keabsahan dari
pengamanan dokumen pendukung, secara
sistemik harus disimpan pada filling cabinet
dan atau brankas khusus untuk surat-surat
berharga.
Dalam hal penyimpanan arsip dokumen
pendukung, seorang manager harus dapat
membedakan makna atau arti dari dokumen
itu sendiri ke dalam sistem pendokumenan
yang berlaku pada koperasi jasa keuangan
Melakukan pengarsipan dokumen
pendukung asset dan infrastruktur.
pengamanan terhadap penyimpanan
dokumen dan rekaman dapat dibedakan ke
dalam :
◦ current file : berfungsi untuk menyimpan
bukti-bukti (dokumen pendukung) yang
bersifat lancar.
◦ permanent file : berfungsi untuk menyimpan
bukti-bukti (dokumen pendukung) yang
bersifat permanen/jangka panjang
MELAKSANAKAN PENGAMANAN ASSET DAN
INFRASTRUKTUR
 Peraturan Tentang Asset dan Infrasturktur
 Melaksanakan Peraturan Tentang Pengamanan,
Pembelian, Penggunaan, Pemeliharaan,
Penjualan Asset dan Infrastruktur
 Melindungi Asset dan Infrastruktur Yang
Materiil
 Melakukan Identifikasi dan Menyelesaikan
Potensi dan Dampak dari Kejadian Luar Biasa
Terhadap Asset dan Infrastruktur.
 Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
pengamanan asset dan infrastruktur
dievaluasi.
Peraturan Tentang Asset dan Infrasturktur
• koperasi jasa keuangan secara tegas harus memiliki
peraturan khusus dan Standar Prosedur Operasi (SOP)
yang mengatur tentang pengamanan asset dan
infrastruktur,
• seorang manager dituntut untuk mampu menyusun
sekaligus merumuskannya menjadi draft peraturan
khusus,
• kemudian disampaikan kepada general manager atau
pengurus (sebagai atasannya) agar dapat ditindak lanjuti
menjadi suatu peraturan internal (produk hukum)
• oleh karenanya harus dijalankan oleh semua sumber daya
manusia pengelola suatu lembaga profesi.
Melaksanakan Peraturan Tentang Pengamanan,
Pembelian, Penggunaan, Pemeliharaan,
Penjualan Asset dan Infrastruktur

Kas dan Bank


◦ merupakan asset yang paling likuid mengalir
masuk dan keluar setiap saat,
◦ mudah dipindah tangankan. Dengan
karakteristik yang demikian keberadaan kas
sering menjadi incaran tindak kejahatan dan
penyelewengan.
◦ pengamanan asset dan infrastruktur terhadap kas
dan bank harus dijaga kecukupannya, sehingga
ketersediaan dana likuiditas merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dan dijaga oleh
lembaga koperasi jasa keuangan.
◦ Sistem manajemen yang terkait dengan kebijakan
dan otorisasi pengeluaran kas dan bank,
◦ ketersediaan dana likuiditas minimal dan kelebihan
dana harus ditaati oleh manajemen,
◦ pemegang kunci brand kas, kunci lemari kas harus
dipegang dua orang yang berbeda.
b. Pinjaman/Pembiayaan Yang Diberikan

seorang manager dituntut harus mampu


melaksanakan pengendalian terhadap
semua kebijakan dan prosedur
pinjaman/pembiayaan, sejak dari
permohonan, analisa dan keputusan
pemberian pinjaman/pembiayaan,
penagihan pinjaman/pembiayaan yang
tidak lancar dan macet, penghapusan
sampai dengan monitoring.
Mencakup.....

jumlah pinjaman/pembiayaan,
jangka waktu,
cara pengembalian,
marjin atau jasa yang menjadi hak
koperasi jasa keuangan, dan
agunan merupakan pengamanan asset
koperasi jasa keuangan yang tidak boleh
diabaikan oleh manajemen
c. Aktiva Tetap
pengendalian harus dilakukan secara
seksama seperti : pemilihan jenis aktiva
tetap yang akan dibeli, penggunaan atau
pengoperasian yang sesuai dengan
manual operasi dan kebutuhan KJK,
pengamanan fisik aktiva tetap dari
berbagai resiko
Kebijakan terhadap aktiva tetap
1. Pembelian
atau pengadaan aktiva tetap harus
dianggarkan, dengan mencantumkan :
 Jenis aktiva tetap yang akan dibeli
 Tujuan pembelian
 Taksiran harga dan manfaat yang diperoleh
 Sumber dana untuk pembeliannya, apakah kredit, atau
dana sendiri.
2. Pembelian aktiva tetap harus mendapat otoritas dari
yang berwenang.
3. Pembelian Aktiva tetap harus mengambil penawaran
bebas untuk mendapatkan harga yang kompetitif dan
kualitas yang baik.
Kebijakan terhadap aktiva tetap
4. Untuk pengadaan aktiva tetap yang jumlahnya besar sebaiknya
membentuk panitia
5. Kebijakan penggunaan dan pemeliharaan, prosedur penggunaan
aktiva tetap dan bagaimana perlakuan terhadap beban-biaya,
misalnya terhadap kendaraan kantor jika digunakan diluar
kepentingan kantor beban-beban operasi dibebankan kepada
pemakai termasuk resiko yang timbul atas penggunaan mobil
tersebut.
6. Kapitalisasi pengeluaran, menetapkan besarnya pengeluaran
terhadap aktiva tetap baik pembelian maupun biaya perbaikan
yang pantas, dikapitalisasi sebagai penambah harga pembelian
aktiva tetap.
7. Kebijakan penjualan dan penghapusan aktiva tetap yang tidak
bermanfaat lagi. Kebijakan penjualan dan penghapusan
mencakup penetapan kriteria, prosedur penjualan, penghapusan
dan pemusnahan.
8. Kebijakan pengamanan aktiva tetap dibuat jadual yang akurat,
dengan tujuan untuk mengecek kondisi aktiva tetap sehingga
dapat segera diketahui kualitas dan masa manfaat dari masing-
masing jenis aktiva tetap dimaksud.
Melindungi Asset dan
Infrastruktur Yang Materiil

semua asset harus dilindungi melalui


kerjasama dengan perusahaan asuransi
kerugian
Melakukan Identifikasi dan Menyelesaikan Potensi dan
Dampak dari Kejadian Luar Biasa Terhadap Asset dan
Infrastruktur

seorang manager harus mampu


melakukan identifikasi sekaligus
menyelesaikan permasalahan dimaksud
sesuai dengan tingkat kejadiannya.
 Contoh kasus :
◦ kendaraan kantor tabrakan, tingkat kesalahan ada pada
driver koperasi jasa keuangan, bagaimana cara
menyelesaikannya ?
◦ infrastruktur yang terkait dengan sistem akuntansi
terjadi trouble, di sisi lain pelayanan memerlukan
percepatan, bagaimana cara mengatasinya?
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
pengamanan asset dan infrastruktur dievaluasi

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan


dan kekurangan terhadap pemanfaatan
asset dan infrastruktur koperasi jasa
keuangan, secara rutin manager harus
membuat evaluasi sebagai bahan
penyusunan laporan.
MELAPORKAN HASIL KEGIATAN
PENGAMANAN ASSET DAN INFRASTRUKTUR

Isi laporan harus terperinci dan jelas


Harus mengandung data dan fakta serta
informasi yang diperlukan.
Isi laporan tidak boleh berbelit-belit
(ringkas dan padat).
bersifat operasional

Penyampaian laporan dapat dilakukan


secara lisan atau tertulis
Laporan berisi informasi yang dipelrukan
oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan
Laporan harus faktual, didukung oleh data
dan fakta yang dapat dipertanggung
jawabkan
Kriteria
 Mudah dimengerti dan dipahami oleh penerima
laporan
 Mampu menguraikan masalah serta analisanya
secara jelas bagi pembaca laporan
 Mampu menyajikan permasalahan secara logis,
konsisten, dan sistimatis
 Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca
untuk memberikan perhatian dan mengambil
keputusan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
yang mempersiapkan laporan
 Meyakinkan, yaitu berdasar pada data dan
informasi yang dapat diandalkan

Anda mungkin juga menyukai