Anda di halaman 1dari 24

KEWAJIBAN PMPJ PADA KOPERASI

YANG MELAKUKAN KEGIATAN


SIMPAN PINJAM
OLEH
BUDI SUHARTO
Pejabat Fungsional Pengawas Koperasi Ahli Utama
Deputi Bidang Perkoperasian
Kementerian Koperasi dan UKM

Jakarta, 14 Juli 2021


KEMENTERIAN
KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

POTRET KOPERASI INDONESIA

Kop. Konsumen (73.209 unit )


NASIONAL
5.161 Unit Koperasi Kop. Produsen (25.228 unit)
Nasional 4.06% KOPERASI
KOP. SIMPAN PINJAM BERDASARKAN
(17.737 unit) JENIS
PROVINSI
8.078 Unit Koperasi Kop. Jasa 7.325 unit)
Provinsi 6.36% Kop. Pemasaran (3.625
unit)
KABUPATEN / KOTA
113.885 Unit Koperasi
Kabupaten / 89.57%
Kota

Aset Koperasi Jumlah PDB Koperasi


Total Jumlah Koperasi Aktif: 127.124 Unit Anggota sebesar 5,1%
Total Koperasi Bersertifikat NIK: 38.865 Unit 221.508.887.840.000 Koperasi terhadap PDB
25.098.807 Nasional
Orang
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, Desember 2020
2
APAKAH KSP/USP
SUDAH MENERAPKAN
PMPJ ?

(PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA/


KNOW YOUR CUSTOMER)

(Permenkop dan UKM No.06/Per/M.KUKM/V/2017)


Apakah Pencucian Uang itu?
Ilustrasi
Tindak Pidana Asal Skema Pencucian Uang Tujuan
..?
TPPU

TP
Narkotika Menjauhkan dari
sumbernya

Hasil
TP Tondak Pidana
Korupsi Pihak Pelapor
Pelaku Misal: KSP/USP
Pencucian Uang Mempersulit
pelacakan

TP
Kehutanan

Agar terlihat seolah-olah Menghindari


harta yang sah. hukuman
“Proses mengaburkan
identitas atau asal usul harta
kekayaan yg diperoleh secara
ilegal,
sehingga harta kekayaan
tersebut tampak berasal dari
sumber yang sah.”
Harta kekayaan yg diperoleh secara ilegal atau
“Tindak Pidana Asal”
a. KORUPSI; p. pencurian;
q. penggelapan;
b. penyuapan;
r. penipuan;
c. narkotika;
s. pemalsuan uang;
d. psikotropika;
t. perjudian;
e. penyelundupan tenaga
kerja; u. prostitusi;
f. penyelundupan imigran; v. di bidang perpajakan;
g. di bidang perbankan; w. di bidang kehutanan;
h. di bidang pasar modal; x. di bidang lingkungan hidup;
i. di bidang perasuransian; y. di bidang kelautan dan
perikanan;
j. kepabeanan;
z. tindak pidana lain yang diancam
k. cukai; dengan pidana penjara 4 tahun
l. perdagangan orang; atau lebih. (Pasal 2 UU No.
m. perdagangan senjata 8/2010)
gelap;
n. terorisme;
o. penculikan;
Ilustrasi Kemungkinan Pencucian
Uang melalui KSP/USP

PENYALURAN DANA:
Pinjaman kepada :
•Calon Anggota
•Anggota
PENGGUNA JASA: •Koperasi lain dan/atau
anggotanya.
• Calon Anggota •Anggota Luar Biasa.
• Anggota
Penyaluran dana lebih:
• Koperasi lain dan/ • Koperasi sekundernya
atau anggotanya. • Giro / tabungan Bank
• Anggota Luar Biasa. • Investasi : saham,
obligasi, reksadana,
Profil Surat Perbendaharaan
Negara
PENYETORAN DANA

Simpanan Pokok
Simpanan Sukarela Simpanan Wajib
Transaksi? Simpanan Berjangka
Tabungan Koperasi
Pelunasan Pinjaman
MODUS PENCUCIAN UANG PADA KOPERASI

• PEMBAYARAN iuran sukarela pada koperasi dalam


jumlah besar yang TIDAK SESUAI DENGAN PROFIL
PENGGUNA JASA

• IURAN KOPERASI OLEH PIHAK LAIN yang tidak ada


hubungannya dengan Pengguna Jasa

• PINJAMAN anggota koperasi dalam jumlah besar


yang TIDAK SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
KEUANGAN

• PEMBAYARAN pinjaman kepada koperasi oleh PIHAK


LAIN.
MODUS PENCUCIAN UANG PADA KOPERASI

• PENUTUPAN KEANGGOTAAN KOPERASI


DALAM WAKTU SINGKAT setelah
menyetorkan iuran dalam jumlah besar

• PELUNASAN PINJAMAN DIPERCEPAT pada


koperasi sebelum jatuh tempo.

• PENCAIRAN DANA iuran koperasi yang


dikirimkan KE PIHAK LAIN
CONTOH KASUS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
YANG MELIBATKAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)
Potensi Pencucian Uang melalui
KSP - USP

Hasil joint audit PPATK dan Kemenkop terhadap 1 KSP, antara lain :
1.KSP belum registrasi (aplikasi GRIPs) Pihak Pelapor kepada PPATK;
2.Tidak memiliki Sistem Informasi pemantauan TKM dan/atau TKT;
3.Terdapat 10 (sepuluh) anggota yang termasuk nasabah berisiko tinggi
namun belum diidentifikasi berisiko tinggi (EDD)
4.Belum pernah melakukan pelatihan dan/atau mengikutsertakan
pegawainya dalam DIKLAT terkait penerapan program APU PPT.
5.Tidak melaksanakan prosedur PMPJ terhadap calon anggota/
anggota.
PIHAK PELAKSANA PMPJ
1. PIHAK LEMBAGA 2. PIHAK PELAPOR
PENGAWAS DAN
PENGATUR (LPP)

13
1. LEMBAGA PENGAWAS DAN PENGATUR
(PIHAK LPP)
Menteri bertanggung jawab atas pelaksanaan PMPJ
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan,

Pelaksanaan oleh:
➢ Deputi untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas
daerah provinsi;
➢ Gubernur untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaaannya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi;
➢ Bupati/Walikota untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
2. PIHAK PELAPOR
Penyedia Jasa Keuangan
Penyedia Barang dan Jasa
▪ bank;
▪ perusahaan pembiayaan;
▪ perusahaan asuransi dan
▪ perusahaan properti/agen
perusahaan pialang asuransi; properti;
▪ dana pensiun lembaga keuangan; ▪ dealer mobil;
▪ perusahaan efek; ▪ pedagang permata dan
▪ manajer investasi; perhiasan/logam mulia;
▪ Kustodian; ▪ pedagang barang seni dan
▪ Wali amanat; antik; atau
▪ perposan sebagai penyedia jasa giro;
▪ pedagang valuta asing;
▪ balai lelang
▪ penyelenggara alat pembayaran
menggunakan kartu;
▪ penyelenggara e-money dan/atau e-
wallet; pegadaian;
▪ perusahaan yang bergerak di bidang Profesi
perdagangan berjangka komoditi; ▪ Notaris
atau
▪ penyelenggara kegiatan usaha ▪ KAP & KJA
pengiriman uang. ▪ PPAT
▪ KOPERASI YANG MELAKUKAN ▪ Lawyer
KEGIATAN SIMPAN PINJAM
DATA KOPERASI SEBAGAI
PIHAK PELAPOR (Januari 2019)
79543 Data KSP/USP di Kemenkop dan UKM
7140 Data KSP/USP di PPATK
173 Data KSP/USP yg sudah teregistrasi di PPATK
116 Data yg sudah melaporkan LTKM ke PPATK
87 Data yg sudah melaporkan LTKT ke PPATK
KEWAJIBAN LPP DAN PIHAK PELAPOR
LPP (Kemenkop/ PELAPOR
Dinaskop) (Koperasi)
➢menetapkan PMPJ ➢menerapkan (Persus)
➢melakukan Pedoman PMPJ paling
Pengawasan lambat 31 Mei 2018
KEPATUHAN ➢menyampaikan LTKM
dan LTKT kepada
PPATK
Menyimpang dari profil,
karakteristik atau pola transaksi
pengguna jasa

Bertujuan untuk menghindari


pelaporan transaksi
UNSUR
LTKM Dilakukan/batal dilakukan dengan
menggunakan harta kekayaan yang
diduga berasal dari tindak pidana

Diminta PPATK karena melibatkan


harta kekayaan yang diduga berasal
dari tindak pidana
Transaksi keuangan yang dilakukan
dengan uang kertas dan/atau uang
logam (TKT)

Dalam jumlah kumulatif sebesar


500 juta atau lebih, atau mata uang
asing yang nilainya setara, baik
UNSUR dalam satu kali transaksi atau leih
dalam satu hari
LTKT
Terdapat pengecualian,
➢ transaksi yang dilakukan
Pengguna Jasa Keuangan dengan
Pemerintah dan Bank Sentral,
➢Transaksi untuk pembayaran Gaji
atau pensiun,
➢Transaksi lain yang ditetapkan
oleh PPATK
PENGECUALIAN TRANSAKSI TUNAI
(Perka PPATK No 11/1.02/PPATK/09/2012)

•usaha perkebunan
• pengelola jalan tol
•Pengelola
• supermarket/ rumah sakit
hypermarket
• pengelola jasa parkir • penyedia
• SPBU
• Maskapai tenaga listrik
penerbangan
• perusahaan pelayaran
• perusahaan
• lembaga pendidikan
formal
daerah air
• operator minum
telekomunikasi
PERBEDAAN JENIS LAPORAN

LTKM LTKT L. TRANSFER DANA

TIDAK ADA BATASAN JUMLAH TRANSAKSI TIDAK ADA BATASAN


JUMLAH TRANSAKSI >500 JUTA JUMLAH TRANSAKSI

SEMUA JENIS
TRANSAKSI TUNAI
TRANSAKSI

BATAS WAKTU BATAS WAKTU BATAS WAKTU


PELAPORAN 3 HARI PELAPORAN 14 HARI PELAPORAN 14 HARI
KERJA SEJAK KERJA SEJAK KERJA SEJAK
DIKETAHUI TRANSAKSI TRANSAKSI
PELAPORAN KE PPATK
➢Pengurus dan/atau Pengelola wajib
menyampaikan LTKM, LTKT dan laporan
lain kpd PPATK melalui aplikasi Go-AML
(pengganti GRIPs) yang disediakan PPATK.
➢Kewajiban melaporkan tersebut JUGA
berlaku untuk transaksi yang diduga
terkait dengan kegiatan atau pendanaan
terorisme.
Sanksi bagi Koperasi yang Tidak Melaporkan
(Pasal 47 Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun 2017 tentang PMPJ)

Pelanggaran terhadap PMPJ dan kewajiban pelaporan dikenakan


sanksi administratif berupa:
a. teguran tertulis pertama dan kedua;
b. mengusulkan pemberhentian sementara terhadap Pengurus
dan/atau Pengelola;
c. pembekuan sementara izin usaha simpan pinjam atau izin
usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah;
d. pencabutan izin usaha simpan pinjam atau izin usaha simpan
pinjam dan pembiayaan syariah; dan/atau
e. pembubaran KSP atau KSPPS

23
Terimakasih

DEPUTI BIDANG PERKOPERASIAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Asisten Deputi Pengawasan Koperasi

Gd. Kementerian Koperasi dan UKM, lantai 4


Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Jakarta 12940
Web Kemenkop: www.kemenkopukm.go.id

Anda mungkin juga menyukai