Modul 02
1
KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA
2
STATUS KOPERASI :
3
KOPERASI WADAH PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT
Kejujuran
PRINSIP PENGELOLAAN
BERSAMA Dan
DAN NILAI
keadilan
KEBUTUHAN
BERSAMA
4
FAKTOR KUNCI : KOMITMEN ANGGOTA
5
PENDIRIAN KOPERASI
6
PERATURAN YANG MELANDASI PENGESAHAN BADAN
HUKUM KOPERASI
1. UU. nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab IV
Pembentukan (Pasal 6 s/d Pasal 16).
2. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi.
3. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan
Pinjam oleh Koperasi.
4. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 123/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalam rangka Pengesahan
Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran
Koperasi pada Propinsi dan Kabupaten/Kota dan No.
124/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Penugasan Pejabat yang
berwenang untuk memberikan Pengesahan Akta Pendirian,
Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di Tingkat
Nasional.
7
5. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
98/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Notaris sebagai
Pembuat Akta Koperasi.
6. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 01/Per/M.KUKM/I/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
7. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil No. 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi.
8. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
8
UU. No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Sebagaimana Telah Diubah dengan UU nomor : 8 tahun
2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
UU nomor : 3 tahun 2005 Tentang Perubahan atas UU
nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Menjadi UU.
PP. No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
9
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI
UU 25/1992
Pengesahan
selambat-lambatnya
PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas
diterima lengkap
• Pejabat yang berwenang
wajib melakukan penelitian
terhadap materi Anggaran
PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan.
Keputusan penolakan
dan alasannya
• Pejabat yang berwenang disampaikan kembali
Sekelompok orang melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri
terhadap keberadaan paling lama 3 bulan
yang mempunyai
kegiatan dan koperasi tersebut.
kepentingan ekonomi Terhadap penolakan,
para pendiri dapat
yang sama. mengajukan
Ditolak permintaan ulang
PRA KOPERASI pengesahan akta
pendirian koperasi
dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan.
Kop. Primer
Rapat Persiapan - Sekurang - Keputusan terhadap
permintaan ulang
kurangnya di tersebut diberikan
Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat
(dihadiri Pejabat) pendiri. 1 bulan.
1. DASAR HUKUM
2. Sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama berniat
mendirikan koperasi.
3. PENYULUHAN PERKOPERASIAN ;
Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan
penyuluhan perkoperasian agar kelompok masyarakat yang
ingin mendirikan koperasi memahami mengenai
perkoperasian, nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak
dan kewajibannya sebagai anggota koperasi ( Pasal 3 dan
Pasal 4)
11
4. PELAKSANAAN RAPAT PEMBENTUKAN.
13
Dalam Rapat Pembentukan dibahas mengenai Anggaran
Dasar Koperasi yang memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :
14
5. PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM.
15
6. PENELITIAN DAN PENEGESAHAN.
17
TAMBAHAN YANG PERLU DILAMPIRKAN DLM PEMBENTUK
AN KOPERASI YANG MEMPUNYAI UNIT USAHA SIMPAN
PINJAM (Permenkop dan UKM nomor : 19 tahun 2008) :
18
4.Nama dan riwayat hidup Pengurus, Pengawas dan
calon Pengelola USP Koperasi.
5.Daftar sarana kerja.
6.Surat Perjanjian Kerja antara Pengurus Koperasi
dengan Pengelola/Manager/Direksi.
7.Pernyataan Pengelola USP Koperasi tentang
kesediaannya untuk berkerja purna waktu.
8.Permohonan ijin menyelenggarakan kegiatan
usaha simpan pinjam. (contoh surat izin terlampir)
19
ANGGARAN DASAR KOPERASI
1. Anggaran Dasar memuat ketentuan‑ketentuan pokok yang
merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi, sehingga
didalamnya dimuat hal‑hal yang harus disusun secara
ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh siapapun;
20
Materi muatan
MATERI Anggaran
MUATAN Dasar DASAR
ANGGARAN Koperasi
sekurang‑kurangnya meliputi :
21
k. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya Koperasi;
l. Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha;
m. Ketentuan mengenai sanksi;
n. Ketentuan mengenai pembubaran;
o. Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
p. Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan khusus.
22
Nama Koperasi dan Tempat Kedudukan :
23
Kegiatan Usaha :
24
KEANGGOTAAN
25
KETENTUAN JANGKA WAKTU BERDIRINYA
KOPERASI :
26
KETENTUAN MENGENAI ART DAN PERATURAN
KHUSUS
27
Apabila salah seorang anggota pengurus diangkat
menjadi pengelola, maka anggota pengurus ybs
melepaskan diri dari jabatannya sebagai pengurus.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Pengurus.
28
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI
30
Pasal 14
(
(2)PAD koperasi tidak dapat dilakukan apabila Koperasi
sedang dinyatakan pailit berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kecuali atas persetujuan dari
pengadilan.
32
Pasal 15
33
Pasal 16
34
d. data akta perubahan anggaran dasar yang
ditandatangani Notaris;
e. foto copy akta pendirian dan anggaran dasar yang lama
yang telah dilegalisir oleh Notaris;
f. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.
35
(2) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
perubahan BIDANG USAHA koperasi yang dibuat oleh
pengurus koperasi, pengajuan permintaan
pengesahannya harus melampirkan :
38
d. notulen rapat dan daftar hadir rapat anggota dari
masing- masing koperasi yang bergabung;
e. neraca akhir masing-masing koperasi yang bergabung;
f. neraca awal koperasi hasil penggabungan;
g. foto copy akta pendirian dan anggaran dasar yang
lama;
h. nomor pokok wajib pajak koperasi hasil pengabungan;
i. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.
39
Pasal 18
40
d. neraca baru dari koperasi yang dibagi;
e. foto copy anggaran dasar yang lama yang dilegalisir
oleh Notaris;
f. foto copy tanda daftar perusahaan;
g. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.
41
(2) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
PEMBAGIAN koperasi yang dibuat oleh Pengurus
Koperasi, pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan :
42
d. daftar neraca yang baru dari koperasi yang
dibagi;
e. daftar hadir rapat anggota perubahan anggaran
dasar koperasi;
f. foto copy akta pendirian dan angaran dasar
yang lama;
g. nomor pokok wajib pajak;
h. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.
43
Pasal 21
46
g. Pejabat yang berwenang, menyimpan laporan
keputusan rapat anggota tentang perubahan anggaran
dasar koperasi tersebut dalam bundel arsip surat
keputusan pengesahan perubahan anggaran dasar
koperasi yang bersangkutan;
h. Apabila terjadi perbedaan antara yang dilaporkan
kepada pejabat yang berwenang dengan yang ada di
koperasi, maka yang dianggap sah adalah yang ada di
pejabat yang berwenang.
47
48