Anda di halaman 1dari 48

PENDIRIAN KOPERASI

Modul 02

1
KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

1. Koperasi adalah Badan usaha, artinya :

a. Pengelolaan usaha profesional sebagaimana “badan


usaha” lainnya sehingga dapat tumbuh menjadi organisasi
ekonomi yang tangguh dan mandiri. 

b. Ketika masyarakat bermaksud ingin mendirikan koperasi


berarti mendirikan suatu badan usaha, dengan kegiatan
usaha yang jelas dan mempunyai prospek pasar.

2. Yang dapat mendirikan koperasi dan menjadi anggota koperasi


adalah orang-orang (yang disebut koperasi primer) dan atau
badan-badan hukum koperasi (disebut koperasi sekunder).

2
STATUS KOPERASI :

1. Koperasi adalah badan usaha berbadan hukum


koperasi:
- Didirikan dengan akta pendirian.
- Disahkan oleh Pemerintah.
- Diumumkan dalam Berita Negara

2. Dibentuk berdasarkan Undang Undang RI No


25/1992 tentang Perkoperasian.

3
KOPERASI WADAH PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT

PENGEMBANGAN USAHA DAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA

BADAN USAHA KOPERASI

Kejujuran
PRINSIP PENGELOLAAN
BERSAMA Dan
DAN NILAI
keadilan

KEBUTUHAN
BERSAMA

4
FAKTOR KUNCI : KOMITMEN ANGGOTA

Menjaga kebersamaan, saling


dukung dalam semangat
kekeluargaan

KOMITME Mendukung usaha koperasi dan


N Merawat koperasinya.
ANGGOTA

Meningkatkan kualitas SDM,


(pendidikan, kaderisasi, dll)

5
PENDIRIAN KOPERASI

6
PERATURAN YANG MELANDASI PENGESAHAN BADAN
HUKUM KOPERASI
1. UU. nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab IV
Pembentukan (Pasal 6 s/d Pasal 16).
2. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi.
3. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan
Pinjam oleh Koperasi.
4. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 123/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalam rangka Pengesahan
Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran
Koperasi pada Propinsi dan Kabupaten/Kota dan No.
124/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Penugasan Pejabat yang
berwenang untuk memberikan Pengesahan Akta Pendirian,
Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di Tingkat
Nasional.

7
5. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
98/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Notaris sebagai
Pembuat Akta Koperasi.
6. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 01/Per/M.KUKM/I/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
7. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil No. 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi.
8. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

8
 UU. No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Sebagaimana Telah Diubah dengan UU nomor : 8 tahun
2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
UU nomor : 3 tahun 2005 Tentang Perubahan atas UU
nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Menjadi UU.
 PP. No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

9
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI

UU 25/1992
Pengesahan
selambat-lambatnya
PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas
diterima lengkap
• Pejabat yang berwenang
wajib melakukan penelitian
terhadap materi Anggaran
PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan.
Keputusan penolakan
dan alasannya
• Pejabat yang berwenang disampaikan kembali
Sekelompok orang melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri
terhadap keberadaan paling lama 3 bulan
yang mempunyai
kegiatan dan koperasi tersebut.
kepentingan ekonomi Terhadap penolakan,
para pendiri dapat
yang sama. mengajukan
Ditolak permintaan ulang
PRA KOPERASI pengesahan akta
pendirian koperasi
dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan.
Kop. Primer
Rapat Persiapan - Sekurang - Keputusan terhadap
permintaan ulang
kurangnya di tersebut diberikan
Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat
(dihadiri Pejabat) pendiri. 1 bulan.

Membahas Anggaran Dasar Koperasi : Mengajukan


Kop. Sekunder permohanan
Anggaran Dasar memuat antara lain : pengesahan secara
• Nama & tempat kedudukan. tertulis kepada Pejabat
• Maksud & tujuan - Dihadiri sekurang berwenang.
• Bidang usaha. kurangnya 3 disetujui ditolak
• Keanggotaan. (tiga) koperasi
melalui wakil-
• Rapat Anggota. wakilnya.
• Pengurus, Pengawas.
• Sisa Hasil Usaha. Keputusan
Pembuatan Akta oleh akhir
Notaris.
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI

1. DASAR HUKUM
2. Sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama berniat
mendirikan koperasi.
3. PENYULUHAN PERKOPERASIAN ;
Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan
penyuluhan perkoperasian agar kelompok masyarakat yang
ingin mendirikan koperasi memahami mengenai
perkoperasian, nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak
dan kewajibannya sebagai anggota koperasi ( Pasal 3 dan
Pasal 4)

11
4. PELAKSANAAN RAPAT PEMBENTUKAN.

a. Rapat Pembentukan Koperasi Primer sekurang-


kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri,
Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3
(tiga) koperasi melalui wakil-wakilnya (Pasal 5 Ayat 1).

b. Rapat pembentukan koperasi dihadiri oleh Pejabat


Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi
setempat sesuai domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3)
bertujuan antara lain untuk :
 memberi arahan berkenaan pembentukan koperasi,
 melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan,
sebagai narasumber apabila ada pertanyaan
berkaitan dengan perkoperasian
 meneliti isi konsep ANGGARAN DASAR yang dibuat
oleh para pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris
Pembuat Akta Koperasi setempat. 12
 Apabila memungkinkan rapat pembentukan juga dapat
dihadiri oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi yaitu
Notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Negara Koperasi dan UKM untuk membantu
membuat/menyusun akta pendirian, perubahan
anggaran dasar dan pembubaran koperasi.

13
Dalam Rapat Pembentukan dibahas mengenai Anggaran
Dasar Koperasi yang memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :

- Nama dan tempat kedudukan


- Maksud dan tujuan
- Jenis koperasi dan Bidang usaha
- Keanggotaan
- Rapat Anggota
- Pengurus, Pengawas dan Pengelola
- Permodalan, jangka waktu dan Sisa Hasil Usaha.
Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi
tersebut dapat dibuat oleh para pendiri (dalam hal di
wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh
Notaris Pembuat Akta Koperasi (Pasal 6 Ayat 1).

14
5. PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM.

Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan


pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang dengan dilampirkan (Pasal 7 ayat (1)

• 1 (satu) salinan akta pendirian bermeterai cukup.


• Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan
ditandatangani Notaris.
• Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-
kurangnya sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib
yang wajib dilunasi oleh para pendiri.
• Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan
RAPB.
• Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan
perundang undangan.

15
6. PENELITIAN DAN PENEGESAHAN.

a. Pejabat yang berwenang akan melakukan :


 Penelitian terhadap meteri Anggaran Dasar yang
diajukan (Pasal 8 Ayat 2),
 Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut
(Pasal 8 Ayat 2).

b. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat


lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap (Pasal
9 Ayat 2).

c. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan


alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling
lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan (Pasal 12
Ayat 1).
16
d. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan
permintaan ulang pengesahan akta pendirian koperasi
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.
Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut
diberikan paling lambat 1 (satu) bulan (Pasal 12 Ayat 2).

17
TAMBAHAN YANG PERLU DILAMPIRKAN DLM PEMBENTUK
AN KOPERASI YANG MEMPUNYAI UNIT USAHA SIMPAN
PINJAM (Permenkop dan UKM nomor : 19 tahun 2008) :

1. Surat bukti penyetoran modal tetap USP pada asi


primer sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,-
(lima belas juta rupiah) dan Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) untuk USP pada koperasi
sekunder berupa deposito pada Bank
Pemerintah yang disetorkan atas nama Menteri
Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah.
2. Rencana kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
3. Administrasi dan pembukuan koperasinya.

18
4.Nama dan riwayat hidup Pengurus, Pengawas dan
calon Pengelola USP Koperasi.
5.Daftar sarana kerja.
6.Surat Perjanjian Kerja antara Pengurus Koperasi
dengan Pengelola/Manager/Direksi.
7.Pernyataan Pengelola USP Koperasi tentang
kesediaannya untuk berkerja purna waktu.
8.Permohonan ijin menyelenggarakan kegiatan
usaha simpan pinjam. (contoh surat izin terlampir)

19
ANGGARAN DASAR KOPERASI
1. Anggaran Dasar memuat ketentuan‑ketentuan pokok yang
merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi, sehingga
didalamnya dimuat hal‑hal yang harus disusun secara
ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh siapapun;

20
Materi muatan
MATERI Anggaran
MUATAN Dasar DASAR
ANGGARAN Koperasi
sekurang‑kurangnya meliputi :

a.Daftar nama pendiri;


b.Nama dan tempat kedudukan;
c.Landasan dan asas;
d.Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
e.Ketentuan mengenai keanggotaan;
f.Ketentuan mengenai rapat anggota;
g.Ketentuan mengenai pengurus;
h.Ketentuan mengenai pengawas;
i.Ketentuan mengenai pengelola;
j.Ketentuan mengenai permodalan;

21
k. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya Koperasi;
l. Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha;
m. Ketentuan mengenai sanksi;
n. Ketentuan mengenai pembubaran;
o. Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
p. Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan khusus.

22
Nama Koperasi dan Tempat Kedudukan :

o Nama koperasi ditulis secara lengkap dan jelas.


o Koperasi tidak menggunakan :
Nama yang bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan atau perundang undangan yang berlaku.
Nama yang sama dengan nama suatu ormas, organisasi
politik, agama atau ras atau suku.
o Tempat Kedudukan koperasi disebutkan secara lengkap dan
jelas sebagai alamat kantor koperasi.

23
Kegiatan Usaha :

 Kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh koperasi


adalah kegiatan usaha yang memiliki keterkaitan
dengan kepentingan ekonomi anggota.
 Kegiatan usaha koperasi berfungsi menyokong kegiatan
usaha atau kepentingan ekonomi anggotanya.
 Untuk Koperasi Simpan Pinjam hanya dapat melakukan
kegiatan usaha di bidang simpan pinjam saja.

24
KEANGGOTAAN

 Anggota koperasi harus memenuhi persyaratan se-kurang-2


nya :
* WNI yang mampu melakukan perbuatan hukum.
* Memiliki kesamaan kepentingan ekonomi.
* Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
* Sanggup melaksanakan dan mentaati seluruh ketentuan
koperasi.
 Jenis keanggotaan :
# Anggota
# Calon anggota
# Anggota luar biasa
 Keanggotaan koperasi berakhir apabila : minta berhenti atas
permintaan sendiri, diberhentikan, meninggal dunia dan
atau koperasi bubar.

25
KETENTUAN JANGKA WAKTU BERDIRINYA
KOPERASI :

 Jangka waktu berdirinya koperasi harus ditetapkan


”tidak terbatas” atau ”terbatas”
 Dalam hal jangka waktu sebagaimana ditetapkan telah
berakhir maka koperasi dapat memperpanjang jangka
waktu berdirinya atau membubarkan diri.

26
KETENTUAN MENGENAI ART DAN PERATURAN
KHUSUS

 Anggaran Dasar koperasi pada dasarnya hanya memuat


ketentuan pokok, sedangkan penjelasan atau penjabaran
lebih lanjut dapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) dan atau peraturan khusus.
 Ketentuan tentang ART dan peraturan khusus antara lain
memuat :
* Penjabaran lebih lanjut ketentuan dalam AD koperasi.
* Pengaturan lebih lanjut hal-hal yang telah ditetapkan dalam
AD koperasi.
* Pengaturan lain yang dianggap lebih perlu dan belum
cukup diatur dalam AD koperasi.

27
 Apabila salah seorang anggota pengurus diangkat
menjadi pengelola, maka anggota pengurus ybs
melepaskan diri dari jabatannya sebagai pengurus.
 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Pengurus.

28
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

(Peraturan Menteri nomor : 01/Per/M.KUKM/I/2006)


PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

DASAR PERUBAHAN KEPUTUSAN RA - PAD MATERI PAD

- Alasan–alasan perubahan. -Akta AD yang telah dirubah - Perubahan Bid. Usaha.


- Penyesuaian terhadap per- -BA- RA PAD. - Penggabungan.
aturan per UU. - Pernyataan KPTS RA-PAD. - Pembagian (Wajib mendapat
pengesahan)
- Diluar hal-hal tersebut
diatas tidak perlu mendapat
pengesahan (diumumkan di
SK – 2 X).

30
Pasal 14

(1) Perubahan anggaran dasar koperasi dilakukan berdasarkan


keputusan rapat anggota perubahan anggaran dasar (PAD)
koperasi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam anggaran
dasar koperasi yang bersangkutan, dan wajib dituangkan dalam :

a. Berita acara rapat anggota perubahan anggaran dasar yang


dibuat dan ditandatangani oleh Notaris, apabila rapat
perubahan anggaran dasar di hadiri oleh Notaris; atau
b. Notulen rapat anggota perubahan anggaran dasar koperasi
yang ditandatangani oleh pimpinan rapat dan
sekretaris rapat atau salah seorang peserta rapat
apabila rapat perubahan anggaran dasar tidak dihadiri
Notaris.

(
(2)PAD koperasi tidak dapat dilakukan apabila Koperasi
sedang dinyatakan pailit berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kecuali atas persetujuan dari
pengadilan.

32
Pasal 15

(1) Materi PAD koperasi dapat menyangkut beberapa hal


sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan koperasi.

(2) PAD koperasi yang menyangkut perubahan BIDANG


USAHA, PENGGABUNGAN DAN PEMBAGIAN koperasi
WAJIB mendapat pengesahan dari pejabat yang
berwenang.

(3) Permintaan pengesahan PAD sebagaimana dimaksud


ayat (2), diajukan secara tertulis oleh Pengurus kepada
pejabat yang berwenang.

33
Pasal 16

(1) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut


perubahan BIDANG USAHA koperasi yang dibuat oleh
Notaris, pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan :

a. Satu salinan akta anggaran dasar koperasi yang


telah dirubah bermaterai cukup;
b. Berita Acara Rapat, atau salinan pernyataan
keputusan rapat bermaterai yang ditandatangani
oleh Notaris, mengenai rapat perubahan
anggaran dasar;
c. Notulen rapat perubahan anggaran dasar, dalam
hal dibuat akta pernyataan keputusan rapat;

34
d. data akta perubahan anggaran dasar yang
ditandatangani Notaris;
e. foto copy akta pendirian dan anggaran dasar yang lama
yang telah dilegalisir oleh Notaris;
f. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.

35
(2) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
perubahan BIDANG USAHA koperasi yang dibuat oleh
pengurus koperasi, pengajuan permintaan
pengesahannya harus melampirkan :

a. 2 (dua) rangkap anggaran dasar koperasi yang


telah diubah, satu diantaranya bermeterai cukup;
b. data akta pendirian koperasi dan data perubahan
anggaran dasar koperasi;
c. notulen rapat anggota perubahan anggaran dasar
koperasi;
d. daftar hadir rapat anggota perubahan anggaran
dasar koperasi;
e. foto copy akta pendirian dan anggaran dasar
koperasi yang lama;
f. foto copy buku daftar anggota;
g. nomor pokok wajib pajak;
h. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.
36
(1) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
PENGGABUNGAN koperasi yang dibuat oleh Notaris,
pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan :

a. satu salinan akta anggaran dasar koperasi yang telah


diubah, bermeterai cukup;
b. data akta pendirian dan perubahan anggaran dasar
koperasi hasil penggabungan;
c. berita acara atau akta pernyataan keputusan rapat
perubahan anggaran dasar koperasi yang
menerima penggabunan;
d. berita acara atau pernyataan keputusan rapat anggota
dari masing-masing koperasi yang bergabung;
e. neraca akhir masing-masing koperasi yang
bergabung;
f. neraca awal koperasi hasil penggabungan;
g. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku. 37
(2) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
PENGGABUNGAN koperasi yang dibuat oleh Pengurus
Koperasi, pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan :

a. dua rangkap akta anggaran dasar koperasi yang telah


diubah satu diantaranya bermeterai cukup;
b. data akta pendirian dan perubahan anggaran dasar
koperasi hasil pengabungan;
c. notulen rapat dan daftar hadir rapat anggota
perubahan anggaran dasar Koperasi yang menerima
pengabungan;

38
d. notulen rapat dan daftar hadir rapat anggota dari
masing- masing koperasi yang bergabung;
e. neraca akhir masing-masing koperasi yang bergabung;
f. neraca awal koperasi hasil penggabungan;
g. foto copy akta pendirian dan anggaran dasar yang
lama;
h. nomor pokok wajib pajak koperasi hasil pengabungan;
i. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.

39
Pasal 18

(1) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut


PEMBAGIAN koperasi yang dibuat oleh Notaris,
pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan

a. satu salinan akta anggaran dasar koperasi yang


telah diubah bermeterai cukup;
b. data akta pendirian dan perubahan anggaran
dasar koperasi yang dibagi;
c. berita acara rapat atau akta pernyatan
keputusan rapat perubahan anggaran dasar
koperasi yang dibagi;

40
d. neraca baru dari koperasi yang dibagi;
e. foto copy anggaran dasar yang lama yang dilegalisir
oleh Notaris;
f. foto copy tanda daftar perusahaan;
g. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.

41
(2) Dalam hal akta PAD koperasi yang menyangkut
PEMBAGIAN koperasi yang dibuat oleh Pengurus
Koperasi, pengajuan permintaan pengesahannya harus
melampirkan :

a. dua rangkap akta anggaran dasar koperasi


yang telah diubah, satu diataranya
bermeterai cukup;
b. data akta pendirian dan perubahan anggaran
dasar koperasi yang dibagi;
c. notulen rapat anggota perubahan anggaran
dasar koperasi yang dibagi;

42
d. daftar neraca yang baru dari koperasi yang
dibagi;
e. daftar hadir rapat anggota perubahan anggaran
dasar koperasi;
f. foto copy akta pendirian dan angaran dasar
yang lama;
g. nomor pokok wajib pajak;
h. dokumen lain sesuai peraturan yang berlaku.

43
Pasal 21

(1)Surat Keputusan pengesahan PAD koperasi TIDAK


berakibat merubah nomor dan tanggal badan
hukum koperasi yang telah dikeluarkan.

(2)Nomor surat keputusan pengesahan PAD koperasi


sekurang-kurangnya mencantumkan kode dengan
huruf “PAD” dan kode daerah sebagaimana
dimaksud pasal 10 ayat (3).
Pasal 23

Perubahan anggaran dasar koperasi yang tidak


menyangkut BIDANG USAHA, PENGGABUNGAN ATAU
PEMBAGIAN koperasi diatur sbb :

a. Perubahan AD tidak perlu mendapatkan pengesahan


dari pejabat yang berwenang, tetapi harus ditetapkan
dengan keputusan rapat anggota yang ketentuannya
diatur dalam AD koperasi;

b. Berita acara rapat PAD atau pernyataan keputusan


rapat dan notulen rapat PAD serta akta perubahan
anggaran dasar wajib dilaporkan kepada pejabat
oleh pengurus koperasi paling lambat SATU BULAN
sejak Perubahan Anggaran dasar dilakukan;
45
c. Pengurus koperasi wajib mengumumkan PAD dalam
media masa setempat paling lambat dalam jangka waktu
DUA BULAN sejak perubahan dilakukan
d. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf c
dilakukan sekurang-kurangnya dua kali dengan tenggang
waktu paling lama empat puluh lima hari;
e. Apabila pengurus koperasi tidak melakukan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c, maka
perubahan anggaran dasar koperasi tersebut tidak
mengikat pihak lain yang berkepentingan dengan
koperasi;
f. Akibat yang timbul karena tidak dilakukannya kewajiban
sebagaimana dimaksud pada huruf e menjadi tanggung
jawab pengurus koperasi;

46
g. Pejabat yang berwenang, menyimpan laporan
keputusan rapat anggota tentang perubahan anggaran
dasar koperasi tersebut dalam bundel arsip surat
keputusan pengesahan perubahan anggaran dasar
koperasi yang bersangkutan;
h. Apabila terjadi perbedaan antara yang dilaporkan
kepada pejabat yang berwenang dengan yang ada di
koperasi, maka yang dianggap sah adalah yang ada di
pejabat yang berwenang.

47
48

Anda mungkin juga menyukai