Jawab :
Pendapat Ahli
Weygandt dkk. (2011) mengungkapkan bahwa pengelolaan persediaan yang efektif dapat
membantu perusahaan mempertahankan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan
pelanggan, meningkatkan kecepatan pengiriman, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
Garnisun dkk. (2014) menyatakan bahwa pengelolaan persediaan yang tepat dapat
membantu perusahaan mengoptimalkan proses produksi dan pengiriman, serta
menghindari biaya yang tidak perlu terkait dengan persediaan yang tidak terpakai atau
rusak.
" Secara keseluruhan, para ahli dalam buku teori akuntansi menyatakan bahwa pengelolaan
persediaan sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dapat mempengaruhi berbagai aspek
operasional perusahaan, biaya, keuntungan, dan kepuasan pelanggan "
Pendapat Sendiri
Meningkatkan efisiensi operasional: Persediaan yang terkelola dengan baik dapat
membantu perusahaan memenuhi permintaan pelanggan dengan waktu yang tepat dan
menghindari kekurangan persediaan yang dapat menghambat efisiensi operasional.
Mengurangi biaya: Terlalu banyak persediaan dapat menyebabkan biaya penyimpanan dan
perawatan yang tinggi, sedangkan terlalu sedikit persediaan dapat menyebabkan biaya
pengiriman yang mahal dan kekurangan stok yang dapat mempengaruhi kepercayaan
pelanggan.
Meningkatkan ketersediaan produk: Pengelolaan persediaan yang efektif dapat membantu
perusahaan meningkatkan ketersediaan produk atau layanan yang dijual kepada konsumen,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan perusahaan.
Meningkatkan arus kas: Pengelolaan persediaan yang baik dapat membantu perusahaan
meningkatkan arus kas dengan menghindari kelebihan persediaan yang mengikat dana
perusahaan dan mengurangi biaya penyimpanan.
Meminimalkan risiko: Pengelolaan persediaan yang tepat dapat membantu risiko
perusahaan meminimalkan kerusakan, kehilangan atau pencurian persediaan, sehingga
dapat meningkatkan keamanan dan efektifitas perusahaan.
2. Bagaimana pengaruh jika terjadi kehilangan persediaan pada laporan keuangan perusahaan?
Jawab :
Pendapat Ahli
Belkaoui dan Erich L. Dowling dalam bukunya "Accounting Theory" menyatakan bahwa
kehilangan persediaan dapat mempengaruhi manajemen penilaian atas kinerja perusahaan dan
dapat mempengaruhi kredibilitas laporan keuangan.
Pendapat Sediri
Jika terjadi kehilangan persediaan pada perusahaan, hal ini dapat berpengaruh pada laporan
keuangan perusahaan. Kehilangan persediaan dapat menyebabkan terjadinya kerugian bagi
perusahaan karena persediaan yang hilang tidak dapat dijual atau digunakan untuk
keperluan produksi, sehingga perusahaan mengalami kerugian dari sisi pendapatan atau
keuntungan.
Mempengaruhi nilai persediaan yang dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Jika
persediaan yang hilang merupakan persediaan yang telah diakui sebagai aset dalam laporan
keuangan, maka nilai persediaan yang dicatat dalam laporan keuangan perusahaan akan
menurun. Hal ini dapat berdampak pada penurunan nilai aset perusahaan dan dapat
mempengaruhi kepercayaan dan kepercayaan investor atau kreditor terhadap perusahaan.
Mempengaruhi biaya persediaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan. Jika
persediaan yang hilang telah diakui sebagai biaya dalam laporan keuangan perusahaan,
maka biaya yang dicatat dalam laporan keuangan perusahaan akan meningkat. Hal ini dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan dan suasana kondisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengelolaan persediaan yang baik
dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi kehilangan persediaan. Perusahaan juga perlu
melakukan pencatatan yang akurat terhadap persediaan dan melakukan pengendalian
persediaan yang ketat untuk mencegah terjadinya kehilangan persediaan.
5. Bagaimana pendapatan diakui dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur dan jasa?
Jawab :
Pendapat Ahli
Kieso, Weygandt, dan Warfield (2016) menyatakan bahwa perusahaan manufaktur mengakui
pendapatan dari penjualan barang dagangan yang dihasilkan dari proses produksi. Sementara
itu, perusahaan jasa mengakui pendapatan dari layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Pendapat ini sama seperti yang di ungkapkan oleh Horngren, Sundem, dan Stratton (2005).
Pendapat Sendiri
Pendapatan diakui dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur dan jasa berbeda-beda
tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.
Pada perusahaan manufaktur, pendapatan diakui dari penjualan produk yang dihasilkan dari
proses produksi, seperti barang dagangan dan produk jadi. Pendapatan ini dihitung
berdasarkan harga jual produk pengurangan dengan diskon dan pengembalian barang yang
mungkin terjadi.
Sedangkan pada perusahaan jasa, pendapatan diakui dari layanan yang diberikan kepada
pelanggan, seperti jasa konsultasi atau pelayanan teknis. Pendapatan ini dihitung
berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan layanan tersebut ditambah dengan
mark-up (keuntungan yang diinginkan).
Pengakuan pendapatan dilakukan dengan cara mencatat jumlah pendapatan yang dihasilkan
dari transaksi bisnis yang dilakukan pada periode tertentu. Hal ini penting untuk mengukur
kinerja perusahaan keuangan dan memberikan gambaran tentang seberapa sukses perusahaan
dalam menjalankan usahanya.