Anda di halaman 1dari 7

RETAIL SALES INVENTORY

I. Pendahuluan

Penjualan ritel adalah salah satu sektor bisnis yang sangat kompetitif. Untuk tetap
bersaing dalam pasar yang semakin sengit ini, perusahaan kami, [Nama
Perusahaan], ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan inventarisasi penjualan
ritel kami. Dalam rangka mencapai tujuan ini, kami merencanakan untuk
mengembangkan sistem inventarisasi yang lebih canggih dan terintegrasi.

II. Latar Belakang

Perusahaan kami telah beroperasi dalam industri ritel selama [jumlah tahun] dan
memiliki [jumlah cabang/toko]. Selama bertahun-tahun, kami telah mencatat
pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan kami. Namun, manajemen
inventarisasi kami saat ini masih sangat bergantung pada proses manual yang
rentan terhadap kesalahan manusia dan kurang efisien. Oleh karena itu, kami ingin
meningkatkan proses ini melalui pengembangan sistem inventarisasi yang lebih
canggih.

III. Tujuan

Tujuan utama dari proposal ini adalah untuk mengembangkan sistem inventarisasi
penjualan ritel yang lebih efisien, terintegrasi, dan akurat. Kami juga ingin
mencapai tujuan berikut:

1. Mengurangi kerugian akibat barang hilang atau rusak.


2. Meningkatkan akurasi stok inventaris kami.
3. Memudahkan manajemen penjualan dan pengelolaan persediaan.

IV. Metodologi
Proyek pengembangan sistem inventarisasi akan terdiri dari langkah-langkah
berikut:

1. Analisis Kebutuhan: Tim proyek akan melakukan analisis mendalam


terhadap proses inventarisasi yang ada dan mengidentifikasi kebutuhan
sistem baru.
2. Desain Sistem: Kami akan bekerja sama dengan tim IT untuk merancang
sistem yang terintegrasi dengan sistem penjualan kami saat ini.
3. Pengembangan Sistem: Tim IT kami akan membangun sistem
inventarisasi yang telah dirancang, dengan memastikan keamanan dan
kestabilan yang tinggi.
4. Pelatihan Karyawan: Kami akan memberikan pelatihan kepada karyawan
kami untuk menggunakan sistem baru dengan efektif.
5. Pengujian dan Evaluasi: Sistem baru akan diuji secara menyeluruh untuk
memastikan kinerjanya sesuai dengan harapan.

V. Anggaran

Kami memperkirakan bahwa proyek ini akan memerlukan dana sebesar [jumlah
dana] untuk pengembangan sistem, pelatihan karyawan, dan pengujian. Dana ini
akan digunakan untuk:

 Pengembangan perangkat lunak: [Jumlah dana]


 Pelatihan karyawan: [Jumlah dana]
 Pengujian sistem: [Jumlah dana]
 Cadangan dan biaya lainnya: [Jumlah dana]

VI. Waktu Pelaksanaan

Proyek ini diharapkan akan memakan waktu [jumlah bulan] untuk diselesaikan.
Rencana waktu meliputi semua tahap proyek, mulai dari analisis hingga
implementasi.

VII. Manfaat yang Diharapkan

Dengan pengembangan sistem inventarisasi baru ini, kami berharap dapat


mencapai manfaat berikut:

1. Peningkatan efisiensi operasional.


2. Pengurangan kerugian akibat barang hilang atau rusak.
3. Peningkatan akurasi pengelolaan stok inventaris.
4. Penyederhanaan manajemen penjualan dan persediaan.
5. Peningkatan kepuasan pelanggan karena pengiriman produk yang lebih
cepat dan akurat.

VIII. Kesimpulan
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan posisi kami di pasar ritel yang
kompetitif, pengembangan sistem inventarisasi baru adalah langkah yang sangat
penting. Kami yakin bahwa proyek ini akan membantu kami mencapai tujuan
kami dan meningkatkan efisiensi operasional kami.

Kami berharap agar proposal ini dapat disetujui dan kami siap untuk bekerja sama
dengan tim IT kami dan pihak terkait lainnya untuk menjalankan proyek ini
dengan sukses. Terima kasih atas perhatian Anda.

A. Manajemen Inventaris Ritel?

Manajemen inventaris ritel adalah proses untuk memastikan Anda membawa


barang dagangan yang diinginkan pembeli, dengan persediaan yang tidak terlalu
sedikit atau terlalu banyak. Dengan mengelola inventaris, pengecer memenuhi
permintaan pelanggan tanpa kehabisan stok atau membawa kelebihan pasokan.

Dalam praktiknya, manajemen inventaris ritel yang efektif menghasilkan biaya


yang lebih rendah dan pemahaman pola penjualan yang lebih baik. Alat dan
metode manajemen inventaris ritel memberikan lebih banyak informasi kepada
pengecer untuk menjalankan bisnis mereka, termasuk:

 Lokasi produk
 Jumlah setiap jenis produk
 Saham mana yang laku dan mana yang tidak, berdasarkan lokasi dan
saluran penjualan.
 Margin keuntungan berdasarkan gaya, model, lini produk atau item
 Jumlah inventaris yang ideal untuk disimpan dan disimpan
 Berapa banyak produk yang harus dipesan ulang dan seberapa sering
 Kapan harus menghentikan suatu produk
 Bagaimana perubahan musim mempengaruhi penjualan

Apa Pentingnya Manajemen Inventaris di Ritel?

Manajemen inventaris sangat penting bagi pengecer karena praktik ini membantu
mereka meningkatkan keuntungan. Mereka cenderung memiliki persediaan yang
cukup untuk mencatat setiap kemungkinan penjualan sekaligus menghindari
kelebihan stok dan meminimalkan biaya.

Dari sudut pandang strategis, manajemen inventaris ritel meningkatkan efisiensi.


Latihan:

 Mengurangi Biaya Persediaan:

Ketika Anda mengetahui berapa banyak stok yang Anda miliki dan berapa
banyak yang Anda butuhkan, Anda dapat menentukan tingkat inventaris
dengan lebih akurat, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan
pengangkutan untuk kelebihan barang dagangan. Penghematan lainnya
mencakup pengiriman, logistik, depresiasi, dan biaya peluang yang timbul
karena tidak memiliki produk alternatif yang mungkin terjual lebih baik.

 Meminimalkan Kehabisan Stok:

Untuk menghindari mengecewakan pelanggan dan kehilangan penjualan,


pengecer ingin menghindari kehabisan inventaris. Pengecer dapat
menggunakan alat manajemen inventaris untuk menentukan berapa banyak
stok yang “tepat” untuk dimiliki, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Jumlah ini akan lebih besar untuk produk terlaris dibandingkan produk
yang tidak populer. Selain itu, dengan informasi penjualan dan stok real-
time, pengecer dapat bereaksi cepat dengan melakukan pemesanan ulang,
mentransfer stok dari lokasi lain, atau mengirimkan barang ke pelanggan.

 Meningkatkan Margin Keuntungan:

Dengan biaya inventaris yang lebih rendah dan pasokan yang cukup untuk
memenuhi setiap pesanan, pengecer meningkatkan profitabilitas.

 Mencegah Pembusukan dan Keusangan:

Manajemen inventaris membantu pengecer mengatasi inefisiensi mahal


lainnya yang terjadi ketika produk kedaluwarsa atau menjadi usang.
Fenomena ini dapat terjadi pada barang-barang yang mudah rusak dan
memiliki umur simpan terbatas, seperti susu dan daging, atau barang-
barang yang tidak mudah rusak yang menjadi usang karena selera
konsumen dan perubahan teknologi. Misalnya, koleksi musiman atau
kemasan khusus hari raya. Atau ketika teknologi konsumen menambahkan
fitur baru yang populer, model lama mungkin akan mengalami penurunan
permintaan: Pertimbangkan bagaimana kebangkitan televisi pintar
menenggelamkan permintaan akan model yang tidak mampu melakukan
streaming konten.
 Meningkatkan Kinerja Multi-Saluran dan Multisaluran serta
Pemenuhan Pesanan:

Jika Anda menjual melalui toko fisik, situs web, dan pedagang pihak
ketiga, mungkin sulit untuk menjaga jumlah inventaris yang benar di
semua saluran. Memiliki data inventaris yang akurat di seluruh saluran
penjualan memungkinkan Anda menggunakan inventaris dengan lebih
efisien, yang pada akhirnya mengantarkan produk ke konsumen lebih
cepat.

 Menyederhanakan Proses dan Memfasilitasi Pertumbuhan:

Manajemen inventaris yang kuat juga mengurangi gesekan dalam sistem


Anda seiring pertumbuhan penjualan. Pengiriman, penerimaan, dan
pemenuhan pesanan berjalan lebih lancar, dan Anda meminimalkan
kesalahan, keluhan pelanggan, dan stres staf.

 Mengurangi Penyusutan:

Penyusutan adalah hilangnya inventaris karena pengutilan, kerusakan


produk, kesalahan atau penipuan vendor, pencurian oleh karyawan, dan
kesalahan administratif. Menurut survei yang dilakukan oleh asosiasi
industri makanan FMI , rata-rata supermarket kehilangan hingga 3%
penjualannya karena penyusutan. Survei National Retail Federation
menyebutkan penyusutan rata-rata anggotanya sebesar 1,4% dari
penjualan pada tahun 2019. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar
kerugian berasal dari kesalahan pencatatan persediaan pada saat masuk,
salah menghitung, atau salah menaruhnya. Manajemen inventaris ritel
yang lebih kuat dapat mengurangi penyusutan setidaknya setengahnya.

 Memudahkan Manajemen Rantai Pasokan:

Memiliki pemahaman yang kuat tentang inventaris dan tren penjualan


membantu Anda mengelola rantai pasokan dengan lebih baik. Anda dapat
menggunakan sistem pengisian ulang yang paling sesuai untuk Anda, baik
itu pemesanan tepat waktu atau pesanan lebih sedikit dan lebih besar.
Manajemen inventaris ritel membantu Anda menentukan kuantitas
pesanan ekonomis (EOQ), yang merupakan ukuran pesanan ideal untuk
meminimalkan biaya inventaris termasuk biaya penyimpanan, kekurangan,
dan pemesanan. Rumus EOQ, yang memperhitungkan permintaan dalam
satuan, biaya pemesanan seperti biaya pengiriman dan biaya penyimpanan,
bekerja paling baik jika variabel-variabel ini tetap konsisten sepanjang
waktu. Pelajari lebih lanjut tentang rumus EOQ .

 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan:


Ketika pelanggan mendapatkan produk yang mereka inginkan lebih cepat
dengan lebih sedikit kesalahan atau kehabisan stok, hal ini meningkatkan
loyalitas pelanggan.

 Meningkatkan Peramalan:

Anda dapat menggunakan data seperti riwayat hasil penjualan dan


inventaris yang tersedia untuk memproyeksikan penjualan, pertumbuhan,
dan kebutuhan modal di masa depan. Perkiraan ini penting untuk
penganggaran Anda dan memandu pengeluaran untuk pemasaran,
pengembangan produk, dan penempatan staf.

Bagaimana Cara Kerja Manajemen Inventaris Ritel?

Manajemen inventaris ritel bekerja dengan menciptakan sistem untuk mencatat


produk, menerimanya ke dalam inventaris, melacak perubahan saat penjualan
terjadi, mengelola aliran barang dari pembelian hingga penjualan akhir, dan
memeriksa jumlah stok.

Informasi dari sistem ini membantu Anda memperoleh manfaat manajemen


inventaris ritel, seperti biaya yang lebih rendah dan margin keuntungan yang lebih
tinggi.

10 Langkah Dasar dalam Manajemen Inventaris Ritel

10 langkah dasar dalam manajemen inventaris ritel memverifikasi barang yang


Anda miliki, kuantitasnya, lokasinya, dan hal spesifik lainnya seperti tanggal
kedaluwarsa. Data stok ini berguna untuk memaksimalkan keuntungan dengan
memahami permintaan, biaya dan variabel lainnya.

Anda dapat mengintegrasikan prosedur ini ke dalam sistem manajemen inventaris


ritel, yang sederhana seperti buku besar atau spreadsheet tetapi biasanya
melibatkan solusi elektronik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., & Tantri, F. (2016). Manajemen Pemasaran. PT Raja


Grafindo Persada.
Anwar, S. (2013). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen Pada PT. BPR Budisetia.
STIE KBP Padang, 1(2).
Arfan, L. (2017). Akuntansi Keperilakuan (3rd ed.). Salemba Empat.
Budi, R. S. (2016). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Berbasis Web Pada Rumah Makan Ayam Geprek Mantap. Jurnal
Profita, 1–17.
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi (4th ed.). UPP STIM
YKPN.
Lincolin, A. (2017). Ekonomi Manajerial (Ke 4). BPFE - Yogyakarta.
Marina, A., Wahjono, S. I., Syaban, M., & Suarni, A. (2017). Sistem
Informasi Akuntansi. UMSurabaya Publishing.
Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Salemba Empat.
Prakasita, D. (2015). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
dan Persediaan Di Central Steak and Coffe Boyolali. Universitas
Negri yogyakarta.
Prakasita, D. (2018). DAN PERSEDIAAN DI CENTRAL STEAK AND
COFFEE BOYOLALI DESIGN ACCOUNTING INFORMATION
SYSTEM OF SALES AND INVENTORIES. Jurnal Nominal, VII(1),
69–81. https://journal.uny.ac.id
Sarmanu. (2017). Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan
Statistika. Airlangga University Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Ke 3). Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai