Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke- 2

(Minggu 7/ Sesi 11)

Genera Yani Majid – 2440085934 – THEA

1. Mengapa manajemen rantai pasokan memiliki peran penting bagi pelaku ritel?
Identifikasi alur apa saja yang terlibat dalam rantai pasokan! (Bobot 25%)
Manajemen rantai pasokan yang efesien sangat penting bagi pelaku ritel karena:
• Dapat memberikan keunggulan strategis bagi perusahaan. Seperti yang dilakukan
oleh Walmart, dimana mereka berinvestasi cukup besar untuk terus
memperbaikan sistem informasi yang mereka miliki dan juga sistem yang mereka
gunakan sulit untuk ditiru oleh pesaing, sehingga akan menjadi keunggulan
strategis perusahaan jangka panjang.
• Dapat meningkatkan ketersediaan produk serta inventory turnover. Fewer
stockouts muncul ketika SKU yang diinginkan oleh oelanggan tidak tersedia.
Ketidaktersediaan stok ini bisa mengakibatkan pelanggan beralih ke pesaing, atau
memiliki pengalaman negatif di toko tersebut dan menjadi enggan untuk datang
kembali di kemudian hari.
• Menghasilkan pengembalian terhadap aset yang lebih tinggi. Memiliki
manajemen rantai pasokan dan sistem informasi yang efisien dan efektif dapat
memberikan return of assets (ROA) yang lebih tinggi bagi perusahaan. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya penjualan bersih dan profit margin, tanpa
meningkatkan jumlah persediaan barang. Penjualan bersih bisa meningkat karena
pelanggan diberikan variasi produk yang beraneka ragam, menarik, dan tersedia
di toko.
Alur Informasi dan Barang dalam Rantai Pasokan
a. Alur Informasi
➢ Alur informasi dimulai ketika seseorang membeli suatu produk di toko
ritel. Misalnya ketika seseorang membeli oven di supermarket, ketika ia
telah sampai di kasir, maka kasir akan memindai universal product code
(UPC) dari oven tersebut, dan struk penjualan akan di berikan kepada
seseorang tersebut.

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R3


➢ Informasi transaksi penjualan toaster tersebut akan ditangkap oleh point-
of-sales (POS) terminal, yang akan mengirim informasi tersebut ke dalam
sistem informasi milik supermarket. Sistem informasi miliki supermarket
tersebut dapat di akses oleh merchandise planner terkait (produk oven),
yang akan menggunakan informasi tersebut untuk memonitor dan
mneganalisa penjualan dan memutuskan kapan perusahaan harus
memesan Kembali oven tersebut ayau apakah perusahaan harus
menurunkan harga karena penjualan jauh di bawah target.
➢ Transaksi penjualan tersebut juga dikirim ke pusat distribusi supermarket,
agar ketika persediaan produk di supermarket tersebut mencapai titik
tertentu yang sudah di tetapkan, maka ia akan Kembali mengirimkan
produk ke supermarket tersebut. Kemudia ketika persediaan di pusat
distribusi yang sudah mencapai level tertentu, maka merchandise planner
akan menentukan kapan serra berapa jumlah produk yang dipesan kepada
produsen, dan akan menginformasikan bagian distribusi terkait kapan
barang tersebut akan datang.
➢ Dalam beberapa kondisi tertentu, informasi transaksi penjualan juga dapat
dikirimkan langsung kepada produsen, dan produsen akan memutuskan
kapan ia akan mengirim kembali produknya ke supermarket. Ilustrasi alur
informasi dapat dilihat lebih jelas pada gambar di bawah ini.

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R3


b. Alur Barang (Logistik)
Logistik adalah aspek dari manajemen rantai pasokan yang menunjukkan
perencanaan, implementasi, dan kontrol dari alur yang efisien dan penyimpanan
barang, jasa, atau informasi terkait, dari titik awal, hingga dikonsumsi dan
memenuhi kebutuhan pelanggan. Ilustrasi alur barang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:

2. Mengapa dibutuhkan koordinasi oleh pelaku ritel dan produsen? Identifikasi beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan aktifitas dalam rantai pasokan!
(Bobot 25%)
Manfaat dari koordinasi yang dilakukan oleh pelaku ritel dan produsen atau vendor,
adalah untuk dapat menghindari terjadinya bullwhip effect. Bullwhip effect bisa terjadi
karena adanya keterlambatan pemberitahuan terkait pesanan, dan penerimaan barang,
reaksi berlebihan karena rendahnya persediaan, dan pemesanan yang dilakukan
menggunakan sistem batch. Empat pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mengkoordinasi kegiatan dalam rantai pasokan adalah:
a. Penggunaan EDI dalam menyampaikan informasi transaksi pembelian dapat
mempersingkat waktu yang dibutuhkan pelaku ritel untuk menempatkan pesanan,
dan bagi produsen atau vendor untuk menerima bukti pemesanan serta
mengkomunikasikan informasi pengiriman terkait pesanan tersebut.
b. Berbagi Informasi menjadi salah satu factor utama yang menyebabkan adanya
kelebihan persediaan barang adalah ketidakmampuann pemasok atau vendor untuk

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R3


mengetahui tingkat penjualan ritel yang sebenarnya. Membagi informasi
penjualan dengan vendor dapat memperbaiki menajemen rantai pasok, karena
dengan data tersebut, merka mampu memperbaiki proyeksi penjualan mereka,
serta efisiensi produksi, dan menurunkan kebutuhan untuk memiliki stok barang
yang tinggi.
c. Vendor-managed Inventory merupakan pendekatan dimana inventory atau
persediaan barang perusahaan ritel dikelola oleh vendor. Vendor akan menentukan
reorder point, tingkah/jumlah persediaan dimana ia harus mengisi Kembali
persediaan barang di perusahan ritel tersebut.
d. Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment (CPFR) merupakan
berbagi perkiraan penjualan dan informasi bisnis terkait lainnya, serta
merencanakan bersama antara pemasok/vedor dengan perusahaan ritel, agar dapat
memperbaiki manajemen rantai pasokan.

3. Mengapa industri ritel memerlukan Customer Relationship Management (CRM)?


Bagaimana menurut anda terkait dengan adanya CRM dapat menumbuhkan customer
loyalty pada industri ritel? (Bobot 25%)
Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah filosofi bisnis dan
strategi-strategi, program, dan sistem yang berfokus untuk membangun hubungan
dengan pelanggan ritel. CRM mengijinkan pelaku ritel untuk mengembangkan pelanggan
setia dan meningkatkan share of wallet – persentase pembelian pelanggan di toko ritel
tersebut.
Tujuan utama CRM adalah untuk menumbuhkan, atau mengembangkan loyalitas
dan pengulangan pembelian dari pelanggan terbaik toko ritel. Loyalitas pelanggan
(Customer loyalty) berarti bahwa pelanggan berkomitmen untuk membeli produk barang
atau jasa dari toko ritel dan akan menolak aktifitas pesaing yang berusaha menarik
pengunjung.

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R3


Seluruh elemen dari bauran ritel berkontribusi dalam pengembangan loyalitas
pelanggan. Gambar di atas memberikan gambaran proses dalam CRM.Proses ini dimulai
dengan mengumpulkan data pelanggan, yang kemudian dianalisa dan digunakan untuk
mengidentifikasi target pelanggan yang akan digunakan sebagai dasar dalam
mengembangkan program CRM, sebelum kemudian mengimplementasikan program
tersebut, dan mengevaluasinya kembali.

4. Pada situasi-situasi tertentu seperti perayaan hari besar perusahaan ritel yang bergerak
dibidang fashion akan berlomba-lomba untuk menarik pelanggan agar membelinya. Jika
anda sebagai pelaku ritel fashion tersebut, diantara dua strategi harga antara high/low
pricing dan everyday low pricing (ELDP) manakah yang akan anda pilih? Uraikan
alasannya! (Bobot 25%)
Jika dihadapkan dengan situasi penjualan saat perayaan-perayaan hari besar, saya akan
memilih strategi High/Low Pricing karena dengan memberikan diskon atau potongan
harga melalui promosi-promosi akan mendapatkan keuntungan dengan menciptakan
antusiasme pembelian dan dapat menjual produk yang lama atau sulit untuk terjual.

Terima Kasih.
Sumber:
✓ Lecture Note week 5 – Information Systems and Supply Chain Management
✓ Lecture Note week 6 – Customer Relationship Management and Managing the
Merchandising Planning Process
✓ Lecture Note week 7 – Buying Merchandise and Retail Pricing

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R3

Anda mungkin juga menyukai