Anda di halaman 1dari 15

NAMA : REZHA ALPI

NIM : 19610010

Pengelolaan permintaan dan


perencanaan produksi SCM
Definisi Permintaan
 Permintaan terhadap barang atau jasa adalah
awal dari semua kegiatan supply chain.
Kegiatan produksi, pengiriman, perancangan
produk dan pembelian material semua
mengikuti permintaan yang datang dari
pelanggan. Kalau dibalik, kegiatan – kegiatan
tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan atau permintaan
terhadap barang atau jasa dari pihak
pelanggan.
Peramalan Permintaan vs Pengelolaan
Permintaan
 Peramalan permintaan adalah kegiatan untuk
mengestimasi besarnya permintaan terhadap
barang atau jasa tertentu pada suatu periode
dan wilayah pemasaran tertentu.

 Peramalan bisa dibuat dalam tingkatan yang


berbeda – beda. Ramalan yang tidak akurat
dapat menimbulkan berbagai masalah dalam
supply chain.
Instrumen untuk Mengelola Permintaan
 Mengelola permintaan berarti mengubah pola
permintaan, sehingga memiliki pola yang lebih
menguntungkan bagi supply chain
Instrumen untuk Mengelola Permintaan

Ada beberapa cara yang bisa digunakan oleh supply chain


dalam mempengaruhi pola permintaan, antara lain :
 1. Promosi

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,


contohnya melalui iklan di media cetak maupun media
elektronik. Kegiatan promosi sudah teruji efektivitasnya
dalam meningkatkan volume penjualan dalam periode
tertentu. Promosi pada event tertentu dapat membuat
volume permintaan meningkat, baik segera setelah
dilakukan promosi maupun secara perlahan dan terjadi
beberapa lama setelah periode promosi berakhir.
 2. Pricing
Kebijakan harga juga dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari
instrument promosi. Namun demikian, sebenarnya kebijakan pricing
bisa memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar promosi. Sebagai
contoh, tarif telepon yang lebih mahal di siang hari dibandingkan
dengan di waktu malam hari, karena perbedaan jumlah pengguna
telepon pada waktu tersebut dimana pada siang hari jaringan telepon
akan sibuk dibandingkan saat malam hari.

 3. Shelf Management
Posisi dan cara penempatan suatu barang di supermarket sering kali
berpengaruh terhadap penjualan barang tersebut. Barang yang
letaknya tersembunyi, walaupun sebenarnya menarik bagi
konsumen, tidak akan laku banyak karena tidak terlihat oleh calon
pembeli. Oleh karena itu, produk yang baru diluncurkan sebaiknya
ditempatkan dibagian-bagian yang terlihat oleh para pengunjung
supermarket.
 4. Deal Structure
 Deal structure ini meliputi persetujuan jual beli seperti
boleh tidaknya produk dikembalikan, term
pembayaran, perlindungan harga, garansi dsb. Bisa
tidaknya produk dikembalikan apabila tidak sesuai
dengan keinginan pembeli akan meningkatkan volum
penjualan, namun penjual akan menanggung biaya
pengembaliannya lebih tinggi.
Demand Management dan Ongkos –
Ongkos Supply Chain
 Program promosi atau diskon pada periode –
periode tertentu dapat membuat pekerjaan
supply chain lebih sulit atau lebih mudah. Jika
promosi ternyata dapat menaikkan volume
penjualan pada periode – periode dimana
permintaan rendah, maka kegiatan supply
chain pada umumnya bisa lebih mudah
dilakukan karena pola permintaan akan
menjadi lebih rata dibandingkan jika tidak ada
promosi.
Keputusan dasar yang dibuat pada tingkatan
perencanaan agregat atau SOP, antara lain :

 Apa yang akan diproduksi, seberapa banyak,


dan kapan.
 Jumlah pekerja yang perlu ditambah atau
dikurangi.
 Banyaknya jam lembur yang akan digunakan.
 Banyaknya produk yang akan diperoleh
melalui sub-kontrak.
Pada umunya sebuah model rencana agregat akan memiliki
parameter, variable, fungsi, tujuan dan kendala :
 1. Parameter

Mencakup harga jual produk, biaya – biaya satuan, nilai


parameter awal, kecepatan produksi, dan jumlah hari kerja dalam
satu periode.
 2. Variable

Terdiri dari jumlah tenaga kerja yang akan direkrut atau


dilepaskan tiap periode, jumlah produksi tiap periode, jumlah jam
lembur yang digunakan, jumlah produk yang disub- kontrakkan,
jumlah persediaan tiap periode, dan jumlah permintaan yang
tidak dipenuhi tiap periode (backlog).
 3. Fungsi Tujuan

Memaksimumkan profit atau meminimumkan biaya. Jika ada


kejadian yang mengubah harga jual produk, maka fungsi tujuan
harus dapat memaksimumkan profit dan bukan meminimumkan
biaya.
Sales and Operations Planning (S & OP)
 S & OP adalah proses koordinasi antarfungsi
untuk mencapai consensus rencana taktis
disebuah organisasi. Di industry manufaktur,
sales mewakili mereka yang melaksanakan
fungsi pemasaran dan penjualan, sedangkan
operations mewakili mereka yang menjalankan
fungsi produksi.
Berikut merupakan fungsi dari S & OP :

 Menciptakan link antara business planning dengan tactical plans.


 Cukup detail untuk menjadi dasar rencana yang lebih
operasional, namun cukup panjang untuk dijadikan dasar
membuat keputusan tentang sumber daya.
 Bersifat cross functional.
 Menjadi jembatan antara customer value dengan supply chain
efficiency.
 Tercipta continuous improvement melalui planning review secara
berkala.
 Secara umum terdapat 5 langkah yang harus dilakukan dalam
menjalankan proses S & OP. kelima langkah tersebut adalah :
 - Step 1 : Pengumpulan data (permintaan/forecast, dll)
 - Step 2 : Demand planning (bagian sales & marketing me-review
forecast dan melakukan perubahan bila perlu)
 - Step 3 : Supply planning (melakukan perhitungan kebutuhan
kapasitas dan melakukan perubahan kapasitas pada batas yang
bisa dilakukan)
. Collaborative Planning, Forecasting, and
Re-Plenishment (CPFR)

 Collaborative Planning, Forecasting and


Replenishment (CPFR). Inti dari inisiatif CPFR
adalah mengurangi perbedaan antara ramalan
yang dibuat oleh dua atau lebih pelaku pada
suatu supply chain
Pada industri ritel, ada 4 (empat) proses yang masuk pada model CPFR, yaitu :

 1. Strategy & planning


Menciptakan aturan dasar dalam hubungan kolaboratif. Pada tingkat ini, pembeli
maupun penjual menentukan keputusan product mix and placement, kemudian
membuat perencanaan event.
 2. Demand & supply management

Membuat proyeksi permintaan pelanggan, order, dan kebutuhan pengiriman selama


horizon perencanaan.
 3. Execution

Melakukan pemesanan, menyiapkan dan melakukan pengiriman, menerima dan


menyimpan produk di rak ritel, mencatat transaksi penjualan, serta melakukan
pembayaran.
 4. Analysis

Memonitor perencanaan dan eksekusi, terutama jika ada hal – hal yang terjadi diluar
rencana. Hasilnya akan digunakan untuk menghitung kinerja dan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan.

Keempat proses tersebut, walaupun terlihat berurutan, namun sering kali dilaksanakan
secara bersamaan oleh perusahaan – perusahaan yang terlibat didalamnya. Kadang kala
memang tidak semua proses harus dikerjakan, tetapi suatu pasangan perusahaan bisa
memilih salah satu focus, sementara yang lain dikerjakan seperti biasanya.
Sek
ia n da
n te
rim
a ka
sih

Anda mungkin juga menyukai