TUGAS MANDIRI VII – PENGELOLAAN PERMINTAAN & PERANCANGAN
PRODUK
1. Jelaskan Perbedaan antara Demand Planning dan Demand Controlling !
a. Demand Planning : Perencanaan permintaan adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mengantisipasi permintaan pelanggan dan memastikan bahwa produk tersedia dalam jumlah yang cukup - di tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan level pelayanan dan biaya supply chain yang terendah. Asumsi utama dalam perencanaan permintaan adalah permintaan pelanggan dan naik turunnya permintaan tersebut adalah input yang sudah ditentukan dalam proses demand planning. Termasuk di dalamnya adalah: Peramalan permintaan, Manajemen persediaan, Perencanaan kapasitas, Perencanaan dan penjadwalan produksi dan Rencana Kebutuhan Material (Materials requirement planning). b. Demand Controlling : Demand Controlling adalah proses mengelola dan mengontrol permintaan aktual secara real-time untuk memastikan ketersediaan produk atau layanan dan meminimalkan ketidakcocokan antara permintaan dan penawaran. Fokus utama dari Demand Controlling adalah mengelola permintaan saat ini dengan efisien, memastikan bahwa permintaan pelanggan dipenuhi tanpa kelebihan atau kekurangan stok yang signifikan. Tujuan dari Demand Controlling adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya persediaan, dan meningkatkan layanan pelanggan dengan menyesuaikan produksi, distribusi, dan strategi penjualan secara real-time. 2. Sebutkan dan jelaskan Instrumen untuk mengelola permintaan! a. Promosi: Kegiatan promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih sulit dipenuhi. Sebagai contohnya yaitu : 1) Promosi pada saat permintaan lesu dan reaksi pasar terhadap promosi relatif cepat dapat menciptakan pola permintaan yang lebih rata 2) Promosi pada saat permintaan sedang tinggi menyebabkan permintaan yang lebih fluktuatif b. Pricing: Kebijakan harga dalam mengelola permintaan seperti a. Potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran (happy hour pada jam 5-6 sore) c. Shelf Management adalah posisi dan cara penempatan suatu barang, umumnya dilakukan oleh supermarket dimana produk baru ditempatkan di tempat yang terlihat jelas oleh pengunjung toko atau supermarket d. Deal Structure meliputi persetujuan jual beli antara perusahaan dengan pelanggan dengan komponen seperti pengembalian produk, Term pembayaran, Garansi. 3. Bagaimana instrumen-instrumen untuk mengelola permintaan menjadi efektif ? Instrumen tersebut akan efektif jika jika perusahaan memahami dengan baik perilaku pembeli/pelanggan terhadap pemberlakuan masing-masing instrument. Perusahaan harus memahami efektivitas suatu promosi dalam menggeser atau menaikkan volume penjualan. Selain itu, Perusahaan perlu mengetahui pengaruh reaksi pelanggan yg berbeda terhadap biaya yang terjadi pada supply chain 4. Mengapa Perlu dilakukan perencanaan agregat ? Faktor utamanya adalah karena terbatasnya kapasitas, baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai biaya. Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi. Kemudian, perusahaan harus Menentukan parameter operasional selama rentang waktu tertentu yang meliputi Laju produksi, Tenaga kerja, Lembur, Tingkat kapasitas mesin, Subcontracting, Backlog atau permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada periode berikutnya dan Persediaan yang ada 5. Apa yang dimaksud dengan CPFR ? CPFR atau Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment adalah model pelaksanaan bisnis di mana supplier dan retailer berkolaborasi dalam perencanaan dan ramalan permintaan yang bertujuan untuk memastikan anggota anggota supply chain mendapat jumlah yang benar pada raw material, barang jadi pada saat mereka butuhkan. CPFR adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan optimalisasi rantai pasok dan hasilnya adalah inventory yang lebih rendah, efesiensi biaya logistik untuk semua peserta kolaborasinya. CPFR menggunakan manajemen kolaborasi dalam berbagi informasi penting tentang rantai supply antara pemasok dan pembeli yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir. 6. Sebutkan 4 area utama dari kolaboratif planning ! Kolaboratif planning dibagikan dalam 4 area utama, yaitu : 1. Strategi dan untuk perencanaan kolaborasi pada supply dan level persediaan: Menetapkan aturan-aturan dasar untuk hubungan kolaboratif. Menentukan bauran produk dan penempatan, dan mengembangkan rencana acara untuk periode tertentu. 2. Peramalan permintaan dan me-manage supplier dan persediaan: Permintaan kebutuhan (point of sales) serta kesesuaian permintaan dan pengiriman tidak melebihi perencanaan. 3. Pelaksanaan dan analisa hasil : Melakukan pesanan, menyiapkan, pengiriman, penerimaan, pengaturan inventory, mencatat transaksi penjualan dan melakukan pembayaran. Kemudian, Memonitor perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk hasil keseluruhan, dan menghitung performance kinerja. 4. Penyesuaian pada strategi yang diinginkan: Aktivitas ini berfokus sepanjang supply chain dari penjual pada pembeli hingga pada customer.