Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dicky Rizky Syahputra

NIM: 2210111161
Kelas: Manajemen Rantai Pasok F

TUGAS MANDIRI VII – PENGELOLAAN PERMINTAAN & PERANCANGAN


PRODUK

1. Jelaskan Perbedaan antara Demand Planning dan Demand Controlling !


a. Demand Planning : Perencanaan permintaan adalah proses yang dilakukan oleh
organisasi untuk mengantisipasi permintaan pelanggan dan memastikan bahwa
produk tersedia dalam jumlah yang cukup - di tempat dan waktu yang tepat sesuai
dengan level pelayanan dan biaya supply chain yang terendah. Asumsi utama dalam
perencanaan permintaan adalah permintaan pelanggan dan naik turunnya permintaan
tersebut adalah input yang sudah ditentukan dalam proses demand planning.
Termasuk di dalamnya adalah: Peramalan permintaan, Manajemen persediaan,
Perencanaan kapasitas, Perencanaan dan penjadwalan produksi dan Rencana
Kebutuhan Material (Materials requirement planning).
b. Demand Controlling : Demand Controlling adalah proses mengelola dan mengontrol
permintaan aktual secara real-time untuk memastikan ketersediaan produk atau
layanan dan meminimalkan ketidakcocokan antara permintaan dan penawaran. Fokus
utama dari Demand Controlling adalah mengelola permintaan saat ini dengan efisien,
memastikan bahwa permintaan pelanggan dipenuhi tanpa kelebihan atau kekurangan
stok yang signifikan. Tujuan dari Demand Controlling adalah untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, mengurangi biaya persediaan, dan meningkatkan layanan
pelanggan dengan menyesuaikan produksi, distribusi, dan strategi penjualan secara
real-time.
2. Sebutkan dan jelaskan Instrumen untuk mengelola permintaan!
a. Promosi: Kegiatan promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih
sulit dipenuhi. Sebagai contohnya yaitu :
1) Promosi pada saat permintaan lesu dan reaksi pasar terhadap promosi relatif
cepat dapat menciptakan pola permintaan yang lebih rata
2) Promosi pada saat permintaan sedang tinggi menyebabkan permintaan yang
lebih fluktuatif
b. Pricing: Kebijakan harga dalam mengelola permintaan seperti a. Potongan harga
pada jam-jam tertentu di restoran (happy hour pada jam 5-6 sore)
c. Shelf Management adalah posisi dan cara penempatan suatu barang, umumnya
dilakukan oleh supermarket dimana produk baru ditempatkan di tempat yang terlihat
jelas oleh pengunjung toko atau supermarket
d. Deal Structure meliputi persetujuan jual beli antara perusahaan dengan pelanggan
dengan komponen seperti pengembalian produk, Term pembayaran, Garansi.
3. Bagaimana instrumen-instrumen untuk mengelola permintaan menjadi efektif ?
Instrumen tersebut akan efektif jika jika perusahaan memahami dengan baik perilaku
pembeli/pelanggan terhadap pemberlakuan masing-masing instrument. Perusahaan harus
memahami efektivitas suatu promosi dalam menggeser atau menaikkan volume
penjualan. Selain itu, Perusahaan perlu mengetahui pengaruh reaksi pelanggan yg berbeda
terhadap biaya yang terjadi pada supply chain
4. Mengapa Perlu dilakukan perencanaan agregat ?
Faktor utamanya adalah karena terbatasnya kapasitas, baik itu kapasitas produksi,
transportasi, gudang dll mempunyai biaya. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan,
bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi. Kemudian, perusahaan harus Menentukan
parameter operasional selama rentang waktu tertentu yang meliputi Laju produksi,
Tenaga kerja, Lembur, Tingkat kapasitas mesin, Subcontracting, Backlog atau permintaan
yang tidak dapat dipenuhi pada periode dimana permintaan tersebut muncul, tetapi
ditunda pada periode berikutnya dan Persediaan yang ada
5. Apa yang dimaksud dengan CPFR ?
CPFR atau Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment adalah model
pelaksanaan bisnis di mana supplier dan retailer berkolaborasi dalam perencanaan dan
ramalan permintaan yang bertujuan untuk memastikan anggota anggota supply chain
mendapat jumlah yang benar pada raw material, barang jadi pada saat mereka butuhkan.
CPFR adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan optimalisasi rantai pasok dan
hasilnya adalah inventory yang lebih rendah, efesiensi biaya logistik untuk semua peserta
kolaborasinya. CPFR menggunakan manajemen kolaborasi dalam berbagi informasi
penting tentang rantai supply antara pemasok dan pembeli yang bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan konsumen akhir.
6. Sebutkan 4 area utama dari kolaboratif planning !
Kolaboratif planning dibagikan dalam 4 area utama, yaitu :
1. Strategi dan untuk perencanaan kolaborasi pada supply dan level persediaan:
Menetapkan aturan-aturan dasar untuk hubungan kolaboratif. Menentukan bauran
produk dan penempatan, dan mengembangkan rencana acara untuk periode tertentu.
2. Peramalan permintaan dan me-manage supplier dan persediaan: Permintaan
kebutuhan (point of sales) serta kesesuaian permintaan dan pengiriman tidak melebihi
perencanaan.
3. Pelaksanaan dan analisa hasil : Melakukan pesanan, menyiapkan, pengiriman,
penerimaan, pengaturan inventory, mencatat transaksi penjualan dan melakukan
pembayaran. Kemudian, Memonitor perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk
hasil keseluruhan, dan menghitung performance kinerja.
4. Penyesuaian pada strategi yang diinginkan: Aktivitas ini berfokus sepanjang supply
chain dari penjual pada pembeli hingga pada customer.

Anda mungkin juga menyukai