Anda di halaman 1dari 19

Bab Pertemuan 11

Strategi, Kolaborasi, dan


Integrasi dalam Rantai Pasok
Oleh
Sunarmo, S.E., M.Si.
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok perlu memperhatikan kekuatan rantai pasok serta
tingkat ketidakpastian dari konsumen

Tujuan strategi rantai pasok adalah untuk efisiensi biaya


2 Jenis pendekatan strategi

Responssiveness Supply Chain


(Lebih mempertimbangkan
layanan ke konsumen)

Functional Supply Chain


(Lebih mempertimbangkan
pada biaya rantai pasok)
Apakah strategi itu penting dalam rantai pasok?

Hubungan antara strategi kompetitif dan strategi rantai pasok

Pemasaran
Pengembangan
dan Operasional Distribusi Pelayanan
Produk baru
Penjualan
Strategi yang tepat adalah perusahaan harus memastikan bahwa
kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhi kepuasan
pelanggan seperti yang ditargetkan perusahaan di awal perencanaan.
Menurut Chopra dan Meindl (2004), 3 langkah strategi yang tepat
dalam rantai pasok yaitu:
1. Pahami Pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok
2. Memahami kemampuan rantai pasok
3. Pencapaian strategi yang tepat
1. Pahami Pelanggan dan ketidakpastian dari rantai
pasok
Perusahaan perlu memahami kebutuhan pelanggan. Dengan memahami
kebutuhan pelanggan maka perusahaan dapat menentukan biaya yang
dibutuhkan serta pelayanan yang dapat diberikan. Permintaan pelanggan
bervariasi meliputi beberapa hal
1. Jumlah produk yang dibutuhkan dalam setiap lot-nya
2. Waktu respon yang bisa ditolerir oleh pelanggan
3. Variasi produk yang dibutuhkan
4. Tingkat pelayanan yang dibutuhkan
5. Harga produk
6. Kecepatan inovasi suatu produk
Implied demand uncertainty (gabungan ketidakpastian antara permintaan
dalam rantai pasok dengan kelengkapan yang pelanggan inginkan)
2. Memahami kemampuan rantai pasok
• Hal ini dilakukan guna memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik
sesuai dengan target yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
• Maka diperlukan supply chain responsiveness yang mencakup kemampuan
rantai pasok untuk melakukan tindakan sebagai berikut
1. Respon terhadap permintaan yang beragam
2. Memperpendek lead-time
3. Menangani variasi produk yang besar
4. Membangun produk yang inovatif
5. Memenuhi tingkat pelayanan yang tinggi
6. Menangani ketidakpastian pasokan
Kurva cost-responsiveness efficient frontier
3. Pencapaian Strategi yang Tepat
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang terbaik dalam rantai
pasok yang harus dilakukan akan konsisten dengan sasaran permintaan pelanggan
dan ketidakpastian rantai pasok.
B. Strategi Lead Time
• Konsep ini merupakan hubungan antara pelanggan dan pemasok.
• Pandangan pelanggan: lead time adalah waktu yang dibutuhkan
untuk menunggu antara pemberian order sampai barang dikirimkan
(the order to delivery cycle).
• Pandangan pemasok : lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengonversi sebuah order ke dalam bentuk kas atau dalam Bahasa
sederhananya adalah total waktu dalam hal modal kerja dimana sejak
material pertama kali dibeli sampai dengan pembayaran dari
pelanggan (the cash to cash cycle)
Ada 5 strategi dalam lead time
1. The order to delivery cycle
2. The cash to cash cycle
3. Lead time gap
4. Menurunkan logistic lead time
5. Improved visibility of demand
Bab Pertemuan 12
Collaborative Planning,
Forecasting, and Replenishment
(CPFR)
Oleh

Sunarmo, S.E., M.Si.


Apa itu CPFR?
CPFR adalah proses peramalan yang berevolusi menjadi perangkat
berbasis web yang bertujuan untuk bertukar informasi secara internal
dalam ‘shared web’ antar sesama partner dalam suatu rantai pasok.
Pertukaran terbuka ini akan memberikan wawasan terhadap
permintaan yang lebih akurat dan berjangka panjang kepada seluruh
anggota rantai pasok
Masalah Bullwhip Effect
Bullwhip effect (atau efek cambuk) adalah suatu keadaan yang terjadi
dalam rantai suplai dimana permintaan dari konsumen mengalami
perubahan (distorsi). >>> ini akan berdampak pada distribusi, produksi,
dan supply bahan baku.
Metode mengatasi bullwhip effect
Cara pemasok mengatasi bullwhip effect :
1. Mengurangi ketidakpastian
Dapat dilakukan dengan cara menyediakan masing – masing langkah dalam rantai persediaan
dengan informasi selengkap mungkin mengenai permintaan pelanggan.
2. Mengurangi variabilitas
Mengurangi variabilitas permintaan pelanggan di tiap – tiap tingkatan pada rantai persediaan.
3. Pengurangan Lead-time
Mengurangi waktu kirim akan berdampak pada penurunan bullwhip effect
4. Strategi Partnership
Strategi ini dilakukan dengan memberikan informasi secara bersama diantara tingkatan dalam rantai
persediaan. Dengan memiliki informasi yang sama maka setiap tingkatan dalam rantai persediaan
dapat mengatur permintaannya sehingga dapat mengurangi dampak bullwhip effect.

Anda mungkin juga menyukai