Anda di halaman 1dari 21

NAMA KELOMPOK

AKBAR MAULANA
MUHAMMAD NUR AINI
MUHAMMAD ZIKRI

MANAGEMENT SUPPLY CHAIN


PENDAHULUAN

Permintaan terhadap barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan supply
chain.Kegiatan produksi,pengiriman,perancangan produk,dan pembelian material semua mengikuti
permintaan yang datang dari pelanggan.Di sisi lain,banyak aktivitas yang sudah harus dikerjakan
sebelum permintaan atau kebutuhan dari pelanggan teridentifikasi dengan pasti.Pada perusahaan-
perusahaan yang berproduksi dengan sistem Make To Stock ,kegiatan produksi,pembelian material,dan
pengiriman produk ke toko atau tempat penjualan dilakukan sebelum perusahaan tahu berapa produk
yang akan terjual pada masing-masing toko atau tempat penjualan.
Pada banyak kasus,pola permintaan tidak mudah untuk dipenuhi secara efektif oleh supply chain.Sebagai
contoh,permintaan yang sifatnya musiman menyebabkan sebagian dari permintaan tersebut terpaksa
tidak bisa dipenuhi atau bisa dipenuhi dengan biaya-biaya yang lebih tingi.
Peramalan permintaan versus
pengelolaan permintaan
Peramalan permintaan adalah kegiatan untuk mengestimasi besarnya permintaan terhadap barang atau
jasa tententu pada suatu periode dan wilayah pemasaran tertentu.Agregasi juga bisa dibuat berdasarkan
waktu.Gambar 5.1 mengilustrasikan bahwa ramalan bisa dibuat pada hierarki yang berbeda-beda.Kalau
pada gambar tersebut tiap produk dibuat ramalannya untuk tiap subwilayah pemasaran dengan satuan
periode mingguan selama tiga bulan,maka akan ada sebanyak 1080 angka ramalan yang merupakan
perkalian dari jumlah produk,jumlah subwilayah pemasaran,dan jumlah minggu selama 3 bulan tersebut.
Untuk kepertuan lain, angka-angka tersebut perlu diagregatkan.Sebagai contoh,untuk keperluan
pengiriman dari pabrik ke wilayah pemasaran X,yang diperlukan adalah total kebutuhan masing-
masing produk tiap minggunya untuk keseluruhan wilayah pemasaran X.Jadi,dalam hal ini yang
diagregasikan adalah kebutuhan subwilayah X1,X2,X3,dan X4.Untuk keperluan
produksi,dimensi wilayah diagregaskan secara keseluruhan.
Ramalan yang tidak akurat bisa menimbulkan
berbagai permasalahan pada supply
chain. Kelebihan pasokan produk ke satu wilayah
sementarą kekurangan di wilayah lain, kelebihan di
suatu periode tetapi kekurangan di periode lain,atau
kelebihan produk A sementara kekurangan produk
B,dan sebagainya membuat service level yang
rendah dan ongkos ongkos persediaan yang
tinggi.Pengingkatan akurasi bisa dilakukan dengan
menggunakan metode peramalan yang lebih
baik,mencari data yang lebih
komprehensif,melakukan kolaborasi dengan pihak-
pihak lain pada supply chain,serta memilih tingkat
agregasi yang tepat untuk tiga dimensi yang
disebutkan di atas .Hanya saja,walaupun ramalan
dilakukan dengan baik dan hasilnya akurat,supply
chain tidak dijamin bisa memenuhinya dengan
efektif dan efisien.Hal ini terutama terjadi kalau
permintaan memiliki pola yang fluktuatif.
Demand management adalah upaya untuk membuat
permintaan lebih mudah dipenuhi oleh supply
chain.Dengan kata lain,kalau peramalan hanya
melihat permintaan sebagai input yang
sudah,demand management melihat bahwa input
tersebut harus diubah polanya terlebih dahulu
sebelum masuk ke proses peramalan,perencanaan
produksi,pengadaan bahan baku,produksi,dan
pengiriman ke pelanggan.Perusahaan tidak
langsung menggunakan permintaan tersebut sebagai
input dalam kegiatan pemenuhan pesanan,namun
terlabih dahulu dipengaruhi sedemikian
rupa,sehingga lebih stabil polanya
Permintaan yang fluktuatif dari waktu ke waktu
akan membutuhkan sumber daya yang lebih besar
untuk memenuhinya.Gambar 5.3 menunjukkan
ilustrasi dua pola permintaan yang tingkat
filuktuasinya berbeda.Dengan kapasitas yang lebih
tinggi pun permintaan yang lebih fluktuatif akan
menyisakan sebagian permintaan tidak
terpenuhi.Dengan demikian,apabila dimungkinkan
untuk menstabilkan permintaan,investasi kapasitas
untuk melayani permintaan akan lebih rendah dan
produk atau jasa yang dihasilkan bisa dijual
dengan harga yang lebih rendah serta kinerja
operasional seperti tingkat utilitas kapasitas dan
service level akan lebih tinggi.
EFEK PROMOSI PADA RENCANA
AGREGAT
Pada penjelasan ini misalkan perusahaan merencanakan untuk melakukan promosi pada bulan Januari
dengan menurunkan harga jual menjadi $39 per unit.Dengan rencana promosi ini,perusahaan
mengantisipasi adanya peningkatan permintaan 10% pada bulan januari dan terjadi perpindahan
permintaan akibat terjadi forward buying sebesar 20% dari permintaan pada dua bulan berikutnya.Jadi
dengan adanya potongan harga pada bulan januari,permintaan perbulan diperkirakan berubah menjadi
sebagai berikut :
CONTOH
Hal yang tampak berubah dari rencana sebelumnya adalah tingkat produksi yang lebih tinggi,dari 2.583
per bulan menjadi 2.610 unit per bulan.Besarnya persediaan diakhir tiap periode otomatis berubah,baik
permintaan maupun produksi tidak sama antara rencana pertama tadi dengan rencana ini.Sedangkan
jumlah tenaga kerja ,lembur,dan subkontrak tidak berubah.Biaya yang timbul dari rencana ini adalah
$421.915,sedangkan pendapatannya adalah sebesar $643.400,sehingga terdapat perolehan keuntungan
sebesar $221.485.
Untuk promosi atau potongan harga mungkin dilakukan pada saat permintaan tinggi.Misalnya
perusahaan memberikan diskon pada produk-produk yang memang banyak dibutuhkan pada hari raya
keagamaan atau tahun baru,sehingga kemungkinan akan terjadi peningkatan permintaan yang cukup
besar.
Misalnya peningkatan permintaan pada bulan april adalah 20% dari permintaan semula dan terjadi
forward buying dari permintaan dua bulan berikutnya masing-masing 20%,maka permintaan perbulan
akan menjadi sebagai berikut :

Disini bisa kita amati bahwa sebenarnya unit yang diproduki tiap bulan meningkat menjadi 2.647 dan
jumlah tenaga kerja yang optimal adalah 66 orang,sehingga yang dikurangi pada awal periode 1 adalah 14
orang.Kekurangan persediaan juga meningkat,yaitu terjadi pada akhir bulan 4 dan 5.Perusahaan masih
bisa memenuhi semua permintaan dengan kapasitas regular,sehingga tidak ada jam lembur maupun
subkontrak yang digunakan.Biaya yang terjadi dari scenario ini adalah $438.857 dengan penghasilan
kotor sebesar $650.140,sehingga diperoleh keuntungan sebesar $211.283.
PERBANDINGAN
KEUNTUNGAN,TINGKAT
PERSEDIAAN,DAN KEKURANGAN
Disini kita menggunakan pengukuran dari Koefesien Variasi (CV),semkain besar nilai CV berarti
semakin fluktuatif permintaannya.Jumlah persediaan juga semakain besar,sebaliknya semakin tinggi CV
keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin rendah.Dari segi kekurangan (shortage),hubungan
tersebut terlalu kuat,namun bias kita lihat bahwa promosi pada bulan april membuat terjadi stockout
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan promosi pada bulan januari.Artinya ,fluktuasi permintaan
juga punya andil terhadap besarnya kekurangan persediaan yang dialami perusahaan.
SALES AND OPERATIONS PLANNING(S &
OP)
S dan OP adalah proses koordinasi antarfungsi untuk mencapai konsensus rencana taktis di sebuah
organisasi. Industri manufaktur, sales mewakili mereka yang melaksanakan fungsi pemasaran dan
penjualan, sedangkan operations mewakili mereka yang menjalankan fungsi produksi. Adanya sales
menginginkan volume penjualan dan pelayanan yang tinggi , fungsi operasional menghendaki efisiensi
operasional yang tinggi. Namun pada hakikat nya dua fungsi sales dan opertions memiliki konflik
kepentingan.
 Fungsi dari S & OP :
1. Menciptakan link antara business planing dengan tactical plans
2. cukuo detail untuk menjadi dasar rencana yang lebih operasional, namun cukup panjang untuk
dijadikan dasar membuat keputusan tentang sumber daya
 3. Bersifat cross functional
 4. Menjadi jembatan antara customer value dengan supply chain efficiency
 5. Tercipta continouous improvement melalui planning review secara berkala
Kemudian , terdapat 5 langkah dalam menjalankan proses S & OP.
1. Pengumpulan data
2. Demand planning
3. Supply planning
4. Pre- S & OP
5. Executive S & OP
COLLABORAVITE PLANNING,
FORECASTING AND RE-
PLENISHMENT(CPFR)
Dalam sebuah perusahaan pasti memiliki perbedaan informasi masing-masing pihak pada supply
chain menyebabkan perkiraan penjualan berbeda. Maka dari itu perusahaan besar mengembangkan
suatu kerja sama perencanaan dan peramalan yang disebut (CPFR) atau COLLABORAVITE
PLANNING, FORECASTING AND RE-PLENISHMENT yang digunakan untuk mengurangi
perbedaan antara ramalan yang di buat oleh dua orang atau lebih pelaku , kemudian bersama-sama
menentukan kebijakan replenishment.
Pada industri ritel( ritel sebagai pembeli dan pabrik sebagai penjual), ada empat proses yang masuk
CPFR, yaitu:
 Stategy dan planning : menciptakan aturan dasar untuk hubungan kolaboratif
 Demand dan supply management : membuat proyeksi permintaan pelanggan, order dan kebutuhan
pengiriman selama horizon perencanaan
 Execution : melakukan pemesanan, menyiapkan dan melakukan pengiriman, menerima dan
menyimpan produk di rak ritel, mencatat transaksi penjualan, serta melakukan pembayaran.
 Analysis : Memonitor perencanaan dan eksekusi , terutama kalau ada hal-hal yang terjadi di luar
rencana.
Memperlihatkan aktivitas kolaboratif pada tiap fase maupun aktivitas individual yang dilakukan masing
masing pihak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai