Anda di halaman 1dari 2

Perbandingan keuntungan, tingkat persediaan dan kekurangan

Skenario CV Demand Inventory Shortage Keuntungan


Tanpa Promosi 0,30 6117 267 217,725
Promosi Januari 0,23 3890 320 221.485
Promosi April 0,49 6380 1660 211.283

Penjelasan tabel diatas :

Promosi pada bulan permintaan rendah akan membuat pola permintaan menjadi lebih halus, sedangkan
promosi pada bulan yang permintaannya tinggi akan membuat pola permintaan semakin fluktuatif.

Variabilitas permintaan tersebut diukur dari koefisien variansi (CV) seperti yang ditunjukan oleh tabel
dimana semakin besar nilai CV berarti semakin fluktuatif permintaannya.

Pada kolom CV terlihat bahwa perbedaan nilai CV besar pengaruhnya terhadap jumlah persediaan yang
disimpan oleh perusahaan serta keuntungan yang diperoleh .

Semakin tinggi CV jumlah persediaan yang disimpan juga semakin besar, namun hal ini berbanding
terbalik dengan keuntungan dimana keuntungan semakin tinggi CV keuntungan yang diperoleh
perusahaan semakin rendah, hal ini dapat dilihat dari kolom tabel promosi bulan Januari dan Promosi
bulan April.

Dari segi kekurangan (shortage), hubungan tersebut tidak terlalu luat, namun bisa dilihat bahwa promosi
pada bulan April membuat terjadi stockout yang jauh lebih besar dibandingkan dengan promosi pada
bulan Januari

Artinya, fluktuasi permintaan juga punya andil terhadap besarnya kekurangan persediaan yang dialami
perusahaan.

Sales Operation Planning ( S&OP)

S&OP adalah proses koordinasi antarfungsi untuk mencapai konsensus rencana taktis di sebuah
organisasi. Di industri manufaktur mewakili mereka yang melaksanakan fungsi pemasaran dan
penjualan, sedangkan operation mewakili mereka yang menjalankan fungsi produksi. Pada umumnya,
fungsi sales menghendaki volume penjualan dan layanan pelanggan yang tinggi. Efisiensi operasional
yang tinggi, ditunjukkan dengan beberapa indicator, antara lain utilitas kapasitas tinggi, tingkat
persediaan rendah, dan tidak banyak terjadi perubahan jadwal produksi.

Pada hakikatnya dua fungsi tadi (sales dan operation) memiliki konflik kepentingan. Kebijakan
perusahaan akan diwarnai oleh fungsi yang kuat. Apabila fungsi sales yang dominan, maka
kecenderungannya pada layanan ke pelanggan akan lebih baik, namun tumpukan persediaan bisa lebih
tinggi dan sering terjadi perubahan jadwal produksi, yang berarti efisiensi operasional akan rendah.
Apabila fungsi operasi dominan, maka efisiensi operasional akan lebih tinggi, namun perusahaan akan
menjadi tidak responsif terhadap kepentingan pelanggan. Layanan juga harus andal, responsif, dan
memiliki tingkat ketangkasan yang bagus untuk merespon perubahan. Di sisi lain, supply chain harus
memperjuangkan efisiensi operasional dan produktivitas asset.

5 langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan proses S&OP

Step 1 pengumpulan data, mengumpulkan data yang sudah diperoleh seperti actual demand, supply
inventory/backlog, forecast, dan lain-lain.

Step 2 demand planning, pihak sales dan marketing mereview forecast dan membahas mengenai
demand atas produk yang aktif, peluncuran produk, promosis, dan lain-lain.

Step 3 supply planning, membahas mengenai kapasitas produksi, suppliers, kontraktor dan berbagai hal
yang memengaruhi kemampuan supply.

Step 4 Pre S&OP Meeting, negosiasi antara supply dan demand untuk mencapau kesepakatan beberapa
volume produksi (Produksi Plan), sales plan, inventory plan, dan financial plan.

Step 5 executive S&OP Meeting, meminta approval dari top management dan memeriksa apakah semua
sesuai dengan target.

Anda mungkin juga menyukai