Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN

PERMINTAAN &
PERENCANAAN
PRODUKSI
OLEH : Muhammad Fajar Khisbulloh ( 32190001 )
Anam Wahyudi ( 32190004 )
PENDAHULUAN
O Permintaan terhadap barang atau jasa adalah awal dari semua
kegiatan supply chain.
O Kegiatan produksi, pengiriman, perancangan produk, dan pembelian
material semua mengikuti permintaan yang datang dari pelanggan.
O Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan atau permintaan terhadap barang atau jasa dari
pihak pelanggan.
O Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan
terhadap barang atau jasa tidak mudah diketahui sebelum terjadi.
O Di sisi lain, banyak aktivitas yang sudah harus dikerjakan sebelum
permintaan atau kebutuhan dari pelanggan teridentifikasi dengan
pasti.
PENDAHULUAN
O Pada perusahaan-perusahaan yang berproduksi dengan sistem make to
stock (MTS), kegiatan produksi, pembelian material, dan pengiriman
produk ke toko atau tempat penjualan dilakukan sebelum perusahaan
tahu berapa produk akan dijual di masing- masing toko atau tempat
penjuaIan.
O Pada system produksi make to order (MTO), beberapa aktivitas seperti
perakitan akhir dan pembuatan komponen memang bisa ditunda
sampai ada permintaan definitif, namun tetap sebagian aktivitas seperti
penyediaan bahan baku dan kapasitas dilakukan atas dasar perkiraan
atau ramalan.
O Dengan demikian, boleh dikatakan tidak ada perusahaan yang bisa
menghindar dari kegiatan memperkirakan atau meramalkan permintaan
untuk keperluan perencanaan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan
sebelum permintaan definitif datang dari pelanggan.
PENDAHULUAN
O Pada banyak kasus, pola permintaan tidak mudah untuk dipenuhi
secara efektif oleh supply chain.
O Sebagai contoh, permintaan yang sifatnya musiman
menyebabkan sebagian dari permintaan tersebut terpaksa tidak
bisa dipenuhi atau bisa dipenuhi dengan biaya-biaya yang lebih
tinggi.
O Oleh karena itu, perusahaan sering kali harus secara proaktif
mengelola permintaan sehingga menjadi lebih mudah
dipenuhi.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Peramalan permintaan adalah kegiatan untuk mengestimasi
besarnya permintaan terhadap barang atau jasa tertentu pada
suatu periode dan wilayah pemasaran tertentu.
O Peramalan bisa dibuat pada tingkatan yang berbeda-beda.
Misalnya, kalau sebuah perusahaan menjual beberapa kelompok
produk di beberapa wilayah yang berbeda, maka ramalan bisa
dibuat secara agregat untuk semua kelompok produk dan semua
wilayah, atau untuk tiap kelompok produk, tiap wilayah, atau
bahkan pada level yang lebih detail yaitu pada level individu
produk.
O Agregasi juga bisa dibuat berdasarkan waktu. Jadi angka ramalan
bisa dibuat untuk periode harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Pada gambar di bawah ini, mengilustrasikan bahwa ramalan bisa dibuat pada
hirarki yang berbeda-beda.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Pada pada gambar tersebut tiap produk dibuat ramalannya untuk tiap
sub wilayah penawaran dengan satuan periode mingguan selama tiga
bulan, maka akan ada sebanyak 950 angka ramalan.
O Angka ini diperlukan untuk mengetahui berapa masing-masing
produk yang dapat dipasok di masing-masing wilayah.
O Dalam kondisi keperluan lain, angka-angka tersebut perlu
diagregatkan.
O Sebagai contoh, untuk keperluan pengiriman dari pabrik ke wilayah
pemasaran X, yang diperlukan adalah total kebutuhan masing-masing
produk tiap minggunya untuk keseluruhan wilayah pemasaran X.
O Jadi dalam hal ini yang diagregasikan adalah kebutuhan sub-
wilayah X1, X2, X3, dan X4.
O Jadi yang diperlukan pabrik adalah jumlah kebutuhan masing-
masing produk (untuk semua wilayah) per minggunya.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Ramalan yang tidak akurat bisa menimbulkan berbagai
permasalahan pada supply chain.
O Kelebihan pasokan produk ke satu wilayah sementara kekurangan di wilayah
lain, kelebihan di suatu periode tetapi kekurangan di periode lain, atau
kelebihan produk A sementara kekurangan produk B, dan sebagainya
membuat service level yang rendah maupun ongkos-ongkos persediaan yang
tinggi.
O Karena itu untuk meningkatkan efisiensi maupun
efektivitas pada supply chain diperlukan cara-cara yang tepat untuk
meningkatkan akurasi ramalan permintaan.
O Peningkatan akurasi bisa dilakukan dengan menggunakan metode
peramalan yang lebih baik, mencari data yang lebih komprehensif,
melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain pada supply chain, serta
memilih tingkat agregasi yang tepat untuk tiga dimensi tersebut (wilayah,
waktu, dan produk).
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Tidak perlu disangsikan bahwa kegiatan peramalan memiliki peran
yang sangat kritis pada supply chain.
O Hanya saja, walaupun peramalan dilakukan dengan baik dan hasilnya
akurat, supply chain tidak dijamin bisa memenuhinya dengan efektif
dan effisien.
O Hal ini terutama terjadi kalau permintaan memiliki pola yang
fluktuasinya tinggi.
O Disamping upaya untuk secara reaktif meramalkan permintaan dan
merespon hasil ramalan apapun polanya, supply chain harus lebih
proaktif mencoba membuat pola permintaan tersebut lebih stabil sehingga
lebih mudah dipenuhi.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
• O Demand management adalah upaya untuk membuat
permintaan lebih mudah dipenuhi oleh supply
chain.
• O Secara lebih spesifik bisa dikatakan bahwa demand

management adalah upaya untuk secara aktif


meyakinkan bahwa profil
permintaan pelanggan memiliki pola yang halus
sehingga mudah dan effisien untuk dipenuhi.
• O Dengan kata lain, kalau peramalan hanya melihat permintaan

sebagai input, demand management melihat


bahwa input tersebut harus diubah polanya terlebih
dahulu sebelum masuk ke proses peramalan,
perencanaan produksi, pengadaan bahan baku,
produksi, dan pengiriman ke pelanggan.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Gambar di bawah mengilustrasikan bahwa pola permintaan sangat
fluktuatif.
PERAMALAN PERMINTAAN VS
PENGELOLAAN PERMINTAAN
O Perusahaan tidak langsung menggunakan permintaan tersebut
sebagai input dalam kegiatan pemenuhan pesanan (mulai dari
peramalan sampai pengiriman barang), namun terlebih dahulu
dipengaruhi sedemikian rupa sehingga lebih stabil polanya
INSTRUMEN UNTUK MENGELOLA
PERMINTAAN
O Mengelola permintaan berarti mengubah pola permintaan
sehingga memiliki pola yang lebih menguntungkan bagi
supply chain.
O Ada beberapa cara. yang bisa digunakan oleh supply chain untuk
mempengaruhi pola permintaan, antara lain:
- Promosi
- Pricing
- Self Management
- Deal Structure
PROMOSI
• O Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara,misalnva
melalui iklan di media cetak maupun media elektronik.
• O Kegiatan promosi berfungsi untuk meningkatkan volum

penjualan selama periode tertentu.


• O Promosi pada saat-saat tertentu membuat volume permintaan

meningkat baik segera setelah pada saat promosi


dilakukan ataupun secara perlahan dan terjadi beberapa
lama setelah periode promosi berakhir.
• O Bagi supply chain, kegiatan promosi bisa membuat pola

permintaan lebih mudah atau lebih sulit


untuk dipenuhi.
• O Kalau promosi dilakukan pada saat-saat permintaan lesu dan efek

promosi relatif cepat terhadap reaksi pasar maka supply


chain akan mendapatkan pola permintaan yang lebih rata.
PROMOSI
O Sebaliknya kalau promosi justru dilakukan pada saat-saat permintaan
memang tinggi, supply chain justru akan menghadapi permintaan yang
lebih fluktuatif.
O Sebagai contoh, penjualan kartu ucapan natal dan tahua baru akan
tinggi pada minggu ke 2 atau ke 3 bulan Desember.
O Kalau promosi dilakukan oleh suatu perusahaan pada bulan Desember,
justru permintaan akan meningkat pada bulan tersebut sehingga
perbedaan penjualan pada bulan Desember dan bulan- bulan lain justru
akan lebih tinggi.
O Sebaliknya, kalau promosi dilakukan pada bulan Agustus, September,
Oktober misalnya. volume penjualan pada bulan- bulan tersebut akan
meningkat baik karena memang volume pembelian untuk ucapan ulang
tahun dan lain-lain akan meningkat maupun karena sebagian orang
membeli kartu ucapan natal dan tahun baru dua atau tiga bulan lebih
awal.
PROMOSI
O Kalau ini yang terjadi, permintaan kartu secara total akan
meningkat pada bulan-bulan sebelum Desember dan
kemungkinan menurun pada bulan Desember karena sebagian
orang membeli kartu natal dan tahun barn sebelum bulan
Desember.
PRICING
O Kebijakan harga sebenarnya juga bisa diklasifikasikan sebagai
bagian dari instrument promosi.
O Namun sebenarnya kebijakan pricing bisa memiliki tujuan
yang lebih luas dari sekedar promosi.
O Sebagai contoh, tarif telepon yang lebih mahal di siang hari
dibandingkan dengan waktu malam hari adalah cara untuk
memindahkan sebagian beban jaringan yang memang sibuk pada
siang hari ke malam hari.
O Ada banyak kegiatan pemakaian telepon, terutama. untuk
keperluan bisnis / kantor yang tidak bisa dipindahkan ke malam
hari, namun bagi mereka yang punya fleksibilitas waktu
menelpon akan cenderung melakukannya pada malam hari untuk
mendapatkan harga yang lebih murah.
PRICING
O Potongan harga yang diberikan untuk produk-produk yang
tidak terjual pada akhir musim jual (seperti pakaian, produk-
produk elektronik, dan lain-lain) menyebabkan biaya-biaya
persediaan menurun.
O Namun terkadang juga membuat orang menunda keputusan
pembelian ke akhir musim jual untuk mendapatkan diskon,
yang berarti menimbulkan dampak negatif bagi supply chain.
O Adanya potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran
(misalnya happy hour pada jam 5 - 6 sore) akan menggeser jam
makan sebagian pelanggan yang biasanya datang pada jam 7
atau 8 sehingga beban restoran tersebar Iebih merata ke
beberapa jam operasi mereka.
SELF MANAGEMENT
O Posisi dan cara penempatan suatu barang di supermarket
seringkali berpengaruh terhadap penjualan barang tersebut.
O Barang yang letaknya tersembunyi, walaupun sebenarnya
menarik bagi banyak konsume'n, tidak akan banyak laku karena
tidak terlihat oleh calon-calon pcmbeli.
O Oleh karena itu produk yang baru diluncurkan atau yang sedang
punyaprogram peningkatan penjualan, biasanya ditempatkan di
tempat-tempat yang terlihat jelas oleh para pengunjung toko atau
supermarket.
DEAL STRUCTURE
O Deal structure ini meliputi persetujuan jual beli seperti boleh
tidaknya produk dikembalikan, term pembayaran, perlindungan
harga, garansi, dan sebagainya.
O Bisa tidaknya produk dikembalikan apabila tidak sesuai dengan
keinginan pembeli akan meningkatkan volume penjualan, namun
penjual akan menanggung biaya pengembalian yang lebih tinggi.
O Term pembayaran juga mempengaruhi keputusan pembeli.
O Pembayaran yang bisa ditunda beberapa lama setelah barang
diambil tentu akan lebih menarik dibandingkan dengan persyaratan
pembayaran langsung ketika barang diambil oleh pembeli.
INSTRUMEN UNTUK
MENGELOLA PERMINTAAN
O Instrumen tersebut akan efektif digunakan apabila perusahaan
memahami dengan baik perilaku pembeli / pelanggan terhadap
pemberlakuan masing-masing instrument tersebut.
O Misalnya, perusahaan harus memiliki pengetahuan, berdasarkan
pengalaman masa lalu, efektivitas suatu promosi dalam
menggeser atau menaikkan volume penjualan.
O Demikian juga pengaruh deal structure dan instrument-instrument
lain terhadap perilaku calon-calon pembeli mestinya diketahui dengan
baik.
O Di samping itu yang juga perlu diketahui adalah pengaruh reaksi
pelanggan yang berbeda terhadap ongkos-ongkos yang terjadi
pada supply chain.
O Misalnva, apabila promosi ternyata justru meningkatkan
variabilitas permintaan dari waktu ke waktu maka pengaruhnya
terhadap biaya- biaya persediaan dan biaya-biaya kekurangan
stok (stockout costs) harus bisa dievaluasi.
DEMAND MANAGEMENT DAN
ONGKOS-ONGKOS SUPPLY CHAIN
O Program promosi atau diskon pada periode-periode tertentu bisa
membuat pekerjaan supply chain lebih sulit atau lebih mudah.
O Apabila promosi ternyata bisa menaikkan volume penjualan pada
periode-periode dimana permintaan rendah maka kegiatan supply chain
pada umumnya bisa lebih mudah dilakukan karena pola permintaan
akan menjadi lebih rata dibandingkan kalau tidak ada promosi.
O Tetapi kalau promosi justru dilakukan pada periode dimana
permintaan berada pada puncaknya (misalnya menjelang hari raya
atau tahun baru untuk produk-produk yang banyak dibutuhkan untuk
hari raya dan tahun baru tersebut) maka permintaan justru menjadi
lebih fluktuatif sehingga supply chain kemungkinan akan lebih sulit
untuk memenuhinva
PERBANDINGAN KEUNTUNGAN,
TINGKAT PERSEDIAAN, DAN
KEKURANGAN
O Dari contoh tiga skenario di bawah, secara umum bisa dikatakan bahwa dua
cara promosi yang berbeda akan mengakibatkan variabilitas permintaan yang
berbeda secara signifikan
PERBANDINGAN KEUNTUNGAN,
TINGKAT PERSEDIAAN, DAN
KEKURANGAN
O Promosi pada bulan-bulan dimana permintaan rendah akan
membuat pola permintaan menjadi lebih halus, sedangkan
promosi pada bulan yang permintaannya memang tinggi akan
membuat pola permintaan semakin fluktuatif.
O Variabilitas permintaan tersebut tersebut bisa di ukur dari
koefisien variansi (CV) seperti yang ditunjukkan oleh Tabel di
atas dimana semakin besar nilai CV berarti semakin fluktuatif
permintaannya.
PERBANDINGAN KEUNTUNGAN,
TINGKAT PERSEDIAAN, DAN
KEKURANGAN
O Pada kolom CV terlihat bahwa perbedaan nilai CV tersebut pada
akhirnya besar pengaruhnya terhadap jumlah persediaan
yang disimpan oleh perusahaan selama 6 bulan serta keuntungan yang
diperoleh.
O Semakin tinggi CV, jumlah persediaan yang disimpan juga
semakin besar.
O Sebaliknya, semakin tinggi CV, keuntungan yang diperoleh
perusahaan semakin rendah.
O Dari segi kekurangan (shortage), hubungan tersebut tidak terlalu kuat,
namun bisa dilihat bahwa promosi pada bulan April membuat terjadi
stockout yang jauh lebih besar dibandingkan dengan promosi pada
bulan Januari.
O Artinya, fluktuasi permintaan juga punya andil terhadap besarnya
kekurangan persediaan yang dialami perusahaan
RINGKASAN
• O Perusahaan sebaiknya tidak hanya pasif meramalkan permintaan,tetapi juga
secara proaktif mengelola permintaan supaya pola permintaan yang terjadi lebih
mudah dipenuhi dan menimbulkan biaya-biaya yang lebih rendah.
• O Ada beberapa cara / instrument bisa digunakan untuk mengelola permintaan

yaitu promosi, potongan harga, term pembayaran,dan sebagainya.


• O Perbedaan cara melakukan promosi atau bentuk demand management lainnya

bisa membuat permintaan lebih stabil atau sebaliknya.


• O Hal ini tergantung pada kapan kegiatan tersebut dilakukan dan seberapa

reaktif pasar terhadap kegiatan tersebut.


• O Fluktuasi permintaan yang tinggi mengakibatkan biaya-biaya persediaan

maupun kekurangan yang tinggi juga, sehingga berpotensi untuk mengurangi


keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai