PERMINTAAN DAN
PERENCANAAN
PRODUKSI
KELOMPOK 1
Dwi Herawani Veni Meilinda Jumry Ashiddiqi
C1B019010 C1B019127 C1B019084
Peramalan permintaan adalah kegiatan untuk mengestimasi besarnya permintaan terhadap barang atau jasa tertentu pada suatu periode dan
wilayah pemasaran tertentu. peramalan bisa dibuat pada tingkatan yang berbeda-beda.
Stadtler (2005), menekankan bahwa semua kegiatan supply chain bermula dari permintaan. Hanya saja, walaupun ramalan dilakukan dengan
baik dan hasilnya akurat, supply chain tidak dijamin bisa memenuhinya dengan efektif dan efisien.
Peramalan Permintaan Versus Pengelolaan Permintaan
Demand management adalah upaya untuk membuat permintaan lebih mudah dipenuhi oleh supply
chain. Secara lebih spesifik bisa dikatakan bahwa demand management adalah upaya untuk secara aktif
menyakinkan bahwa profil permintaan pelanggan memiliki pola yang halus, sehingga mudah dan
efisien untuk dipenuhi.
Instrumen Untuk Mengelola Permintaan
1. Promosi
2. Pricing
3. Shelf Management
4. Deal Structure
Demand Management Dan Ongkos-Ongkos Supply Chain
t Ht Lt Wt Ot It St Ct Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0 0
1 0 15 65 0 610 0 0 2610
2 0 0 65 0 820 0 0 2610
Total Biaya $ 421.915
3 0 0 65 0 870 0 0 2610
4 0 0 65 0 0 320 0 2610 Total Penghasilan $ 643.400
6 0 0 65 0 500 0 0 2610
Efek Promosi Pada Rencana Agregat
Apabila perusahaan melakukan promosi pada bulan April Ketika banyak orang membeli produk-produk tersebut dengan menurunkan harga jual menjadi $ 39,
kemungkinan akan terjadi kenaikan permintaan yang lebih besar. Misalnya 20% dari permintaan semula dan terjadi forward buying dari permintaan dua bulan
berikutnya masing-masing 20%, maka permintaan per bulan akan menjadi sebagai berikut:
t Ht Lt Wt Ot It St Ct Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0 0
Total Biaya $ 438.857
1 0 14 66 0 2047 0 0 2647
Total Penghasilan $ 650.410
2 0 0 66 0 1693 0 0 2647
Total Keuntungan $ 211.283
3 0 0 66 0 1140 0 0 2647
4 0 0 66 0 0 1273 0 2647
5 0 0 66 0 0 387 0 2647
6 0 0 66 0 500 0 0 2647
Perbandingan Keuntungan, Tingkat Persediaan dan Kekurangan
Promosi pada
0.23 3890 320 221485
Bulan Januari
Promosi pada
0.49 6380 1660 211283
Bulan April
Promosi pada bulan-bulan dimana permintaan rendah akan membuat permintaan menjadi lebih halus, sedangkan promosi pada bulan yang
permintaannya memang tinggi akan membuat pola permintaan semakin fluktuatif. Variabilitas permintaan tersebut bisa diukur dari koefisien variasi
(CV) seperti yang ditunjukan oleh table di atas dimana semakin besar nila CV berarti semakin fluktuatif permintaannya.
Sales And Operations Planning (S & OP)
Secara umum ada lima langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan proses S&OP. Kelima langkah tersebut adalah :
Step 2: Demand planning (bagian sales & marketing me-review forecast dan melakukan perubahan bila perlu).
Step 3: Supply planning (melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas dan melakukan perubahan kapasitas pada batas yang bisa
dilakukan).
Step 4: Pre-S&OP Meeting (melibatkan orang sales & marketing, produksi, planning, finance, plant manager, dan lain-lain).
Untuk mengurangi permasalahan akibat perbedaan ramalan yang besar antara dua atau lebih pelaku
supply chain, sejumlah perusahaan besar mengembangkan suatu kerja sama perencanaan dan
peramalan yang dinamakan Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment (CPFR). Inti dari
CPFR adalah mengurangi perbedaan antara ramalan yang dibuat oleh dua atau lebih pelaku pada suatu
supply chain, kemudian secara Bersama-sama menentukan kebijakan replenishment.
Collaborative Planning, Forecasting, And Replenishment (CPFR)
Pada industry ritel (dengan ritel sebagai pembeli dan pabrik sebagai penjual), ada empat proses
yang masuk pada model CPFR, yaitu:
● Execution
● Analysis
MENGELOLA
PERSEDIAAN PADA
SUPPLY CHAIN
Mengelola Persediaan Pada Supply Chain
Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar
terhadap kinerja finansial suatu perusahaan. Persediaan muncul di berbagai
tempat dengan berbagai bentuk dan fung di sepanjang supply chain.
Gambar 6.8 Kesalahan ramalan permintaan tanpa memperhatikan sinyal pasar awal
musim jual (a) dan dengan memperhatikan sinyal awal (b)
PENDEKATAN KAPASITAS
REAKTIF
Pada industri yang produknya hanya terjual pada suatu musim jual yang relatif
pendek, melakukan pemesanan sekali di awal musim dan akan mengakibatkan
risiko yang tinggi.
VENDOR MANAGED INVENTORY (VMI)
Secara tradisional, perusahaan pembeli selalu menentukan waktu dan ukuran pesanan
berdasarkan informasi yang mereka miliki. Pemasok akan merespons permintaan tersebut
secara pasif, tanpa mencari tahu lebih lanjut mengapa perusahan pembeli memesan
sejumlah tersebut. Praktik di atas mengakibatkan inefisiensi karena beberapa alasan.
1. Pemasok tidak mendapatkan cukup “early signal” dari pembeli mengenai jumlah dan
waktu pesanan.
2. Pemasok sering harus mengubah jadwal produksi secara tiba-tiba karena apa yang
diminta pelanggan tibtiba berubah dari apa yang diperkirakan oleh pemasok atau karena
pelanggan yang lebih penting tiba-tiba melakukan pesanan mendadak, sehingga produksi
untuk memenuhi pesanan dari pelanggan “kelas dua” terpaksa dijadwal ulang.
Beberapa Hambatan Dalam Manajemen Persediaan