1B019084
Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang ada dalam berbagai cara: Pertama, memberikan konseptualisasi yang lebih kaya dan
lebih bernuansa tentang hubungan antara lean production, inventory leanness, dan kinerja keuangan. Secara khusus, peneliti
menggunakan lean production dan literatur persediaan yang ada untuk mengembangkan model penelitian yang meneliti peran mediasi
inventory leannes dalam memberikan manfaat kinerja keuangan yang diharapkan secara umum dari implementasi lean production.
Model ini diuji menggunakan sampel data dengan pengamatan di tingkat perusahaan dari beragam industri manufaktur AS yang
dikumpulkan dari dua sumber berbeda: data survei dan data keuangan sekunder yang cocok.
Kedua, studi ini mengeksplorasi interaksi antara praktik lean. (1996), Kinney dan Wempe (2002), Fullerton dkk. (2003), Fullerton dan
Wempe (2009), dan Yang et al. (2011). Hanya Biggart (1997) dan Jayaram et al. (2008) tidak menemukan hubungan yang signifikan
secara statistik antara praktik lean production dan profitabilitas perusahaan. Literatur yang ada menunjukkan bahwa ketika praktik lean
diterapkan secara bersamaan, efek kinerja total akan melebihi jumlah efek kinerja praktik lean individu (Shah dan Ward, 2003).
Dalam studi ini, peneliti mengkonseptualisasikan lean production sebagai dua kumpulan praktik lean (internal dan
eksternal) yang secara kolektif mencakup semua praktik lean, dan peneliti menguji sinergi antara kumpulan praktik
lean ini di tingkat perusahaan, bukan di tingkat pabrik.
Ketiga, dua konstruksi utama dari penelitian ini, yaitu lean production dan inventory leanness, dioperasionalkan
dengan menggunakan ukuran yang diusulkan dalam penelitian terbaru. Lebih khusus lagi, produksi lean dinilai
menggunakan instrumen survei yang dikembangkan oleh Shah dan Ward (2007) yang terdiri dari 10 praktik lean yang
berbeda: umpan balik pemasok, JIT pemasok, pengembangan pemasok, keterlibatan pelanggan, manufaktur tarik,
manufaktur aliran berkelanjutan, penyiapan pengurangan waktu, pengendalian proses statistik, keterlibatan karyawan,
dan pemeliharaan produktif total.
Inventory leanness, pada gilirannya, diukur dengan menggunakan Empirisal Leanness Indicator (ELI) yang
dikembangkan oleh Eroglu dan Hofer (2011). ELI mengukur inventory leanness perusahaan sebagai penyimpangan di
tingkat persediaan perusahaan dari ukuran yang disesuaikan dalam tingkat persediaan rata-rata dalam industri. Dengan
demikian, studi ini memperluas literatur manajemen operasi dengan memberikan bukti empiris independen untuk
validitas instrumen ini.
Pengumpulan dan pengukuran
data
Sebagian besar studi ini menggunakan metodologi survei untuk
menilai tingkat penerapan praktik lean production dan untuk
mengukur kinerja keuangan. Kumpulan data yang digunakan
terdiri dari data survei primer dan data keuangan sekunder.
Data survei primer dikumpulkan untuk mengukur tingkat
implementasi lean production di perusahaan, sedangkan data
keuangan sekunder diperoleh untuk mengukur inventory
leanness dan kinerja keuangan. Kombinasi sumber data primer
dan sekunder dimaksudkan untuk mengatasi bias pada metode
umum yang terkait dengan sebagian besar penelitian survei
(Podsakoff et al., 2003).
Analisis dan hasil empiris
1. Pengujian hipotesis mediasi
Prinsip utama dari analisis post-hoc ini adalah bahwa hubungan dua arah simultan yang diuraikan di
atas mungkin lebih baik menangkap sifat sebenarnya dari hubungan antara implementasi lean
production dan inventory leanness dan, pada akhirnya, memberikan penjelasan untuk hasil tak terduga
yang ditunjukkan pada bagian pengujian hipotesis mediasi untuk menangkap hubungan yang
kompleks ini, sebuah sistem persamaan linier simultan dirumuskan sebagai berikut:
Dalam sistem Persamaan. (5)–(7), inventory leanness adalah fungsi baik dari praktik
lean internal maupun eksternal. Pada saat yang sama, praktik lean internal dan eksternal
adalah fungsi inventory leannes. Tabel 9 menyajikan estimasi hasil menggunakan
kuadrat terkecil dua tingkat dan kuadrat terkecil tiga tingkat metode yang
memungkinkan estimasi simultan dari hubungan endogen antara praktik lean dan
inventory leannes.
Hasil estimasi pada Tabel 9 menunjukkan bahwa penerapan praktik lean internal berhubungan positif dengan penerapan praktik
lean eksternal, dan sebaliknya. Lebih-lebih lagi, praktik lean eksternal dan inventory leanness memiliki pengaruh yang signifikan
efek positif satu sama lain. Artinya, perusahaan yang menerapkan praktik lean eksternal ke tingkat yang lebih besar menunjukkan
inventory leannes yang lebih besar. Demikian juga, perusahaan dengan inventory leanness yang lebih besar cenderung menerapkan
praktik lean eksternal ke tingkat yang lebih besar.
Jadi, ketika sifat hubungan dua arah dan
simultan antara praktik lean dan inventory
leanness diperhitungkan, efek dari praktik
lean eksternal pada inventory leanness
positif dan signifikan seperti yang
diharapkan.
Untuk ROS dan ELI sebagai variabel dependen, interaksi efek membawa koefisien positif dan setidaknya sedikit
signifikan perkiraan, menunjukkan bahwa manfaat kinerja lean production lebih besar ketika kedua praktik
diimplementasikan serentak. Oleh karena itu, ada beberapa dukungan statistik untuk hipotesis interaksi H2 dan H3.
Thanks!