Chapter 8
&
Chapter 9
Presented by. Group 3
Supply Chain Management
Presented by. Group 3
1.Barcoding
2.ASRS (Automatic Strorage and Retrieval System)
3.RFID (Radio Frequency Identification)
4.Crossdocking Flow Distibution
5.Penggunaan 3PL (jasa logistic pihak ketiga)
6.Penggunaan drone di beberapa perusahaan untuk mendistibusikan
barang ke alamat pelanggan, merupakan sebuah inovasi yang bisa
mengatasi persoalan kemacetan jalan.
A. PENDAHULUAN (lanjt..)
Saat ini, jaringan distribusi bukan hanya sebagai serangkaian fasilitas
yang mengerjakan fungsi-fungsi fisik seperti pengangkutan dan
penyimpanan, namun jaringan distribusi merupakan bagian integral
dari kegiatan supply chai secara holistik dan memiliki peran strategis
sebagai titik penyalur produk maupun informasi dan juga sebagai
wahana untuk menciptakan nilai tambah.
Kegiatan transportasi dan distribusi menjadi semakin penting bagi
supply chain, karena saat ini perusahaan semakin sering melakukan
pengiriman langsung ke pelanggan.
A. PENDAHULUAN (lanjt..)
PERTUMBUHAN INDUSTRI .COM (DOT COM)
Berikut ini industri dot com yang menyediakan pelayanan secara
online, yaitu :
1.Amazon, com
2.Borders..com
3.Dell.com
4.Tesco.com
5.Lazada.com
6.Bukalapak.com
7.Tokopedia.com
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI
Sebagian perusahaan menyebut manajemen distribusi dan transportasi
dengan istilah manajemen logistik dan ada juga yang menyebutnya
dengan istilah distribusi fisik (physical distribution.
Secara umum, fungsi distribusi dan transportasi adalah untuk
mengantarkan produk dari lokasi tempat produksi ke tempat produk
digunakan.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
Permasalahan :
lokasi pengiriman beragam, maksimum truk yang disewa 2, perkiraan lokasi
dikunjungi selesai dalam 1 hari. dengan kapasitas masing2 truk 700
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
objective function adalah jarak pengiriman
problem solving adalah dengan meminimumkan jarak yang akan ditempuh
oleh semua kendaraan
Berikut ini langkah-langkah dalam problem solving ilustrasi contoh :
1.Mengindentifikasi matriks jarak
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
4.Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
1.Mengindentifikasi matriks jarak
Problem solving : dengan menggunakan lintasan terpendek
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus jarak standar, perlu
mengetahui koordinat masing-masing lokasi.
Misalkan
Dua lokasi dengan koordinat (X1, Y1) dan (X2,y2), maka jarak antara dua
lokasi tersebut adalah :
Akan lebih baik lagi jika jarak rill antarlokasi diketahui, dibanding
menggunakan jarak teoritis.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
1.Mengindentifikasi matriks jarak
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Asumsi : setiap toko akan dikunjungi oleh satu truk secara eksklusif
Akan ada 8 rute yang berbeda dengan satu tujuan masing-masing yang
berbeda.
Problem solving : Penghematan biaya bisa dilakukan dengan
menggabungkan dua rute atau lebih menjadi satu, disebut dengan saving
matrix.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Perhatikan ilustrasi pada gambar 8.6 berikut ini.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Dengan asumsi bahwa jarak (x,y) sama dengan jarak (y,x). hasil di atas bisa
digeneralisasi sebagai berikut:
S(x,y) = J(G,x) + J(G,y) - J(x,y)
dengan S(x,y) adalah penghematan jarak (saving) dengan menggabungkan
rute x dan y menjadi satu
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Berdasarkan table 8.4, selanjutnya adalah melakukan alokasi toko ke
kendaraan atau rute.
Pada table 8.5 dilakukan pengabungan beberapa toko pada kapasitas truk
yang ada
Penggabungan dimulai dari nilai saving terbesar untuk memaksimumkan
penghematan.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Langkah satu, semua toko memiliki rute terpisah
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Jadi, berdasarkan perhitungan rute didapatkan 3 kelompok/rute pengiriman
yang tidak melebihi kapasitas muatan truk, yaitu:
• Rute 1 : Toko 1, Toko 2, Toko 7 dengan beban 585
• Rute 2 : Toko 3, Toko 4, Toko 5 dengan beban 650
• Rute 3 : Toko 6 dan Toko 8 dengan beban 350
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
4.Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Ada dua metode dalam menentuka urutan kunjungan, yaitu :
a. Metode nearest insert
Metode ini dengan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau
dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak
yang minimum.
b. Metode nearest neighbor
Metode ini juga sederhana, yaitu prinsipnya dengan menambahkan toko
yang jaraknya paling dekat dengan toko yang akan kita kunjungi terkahir.
F. CROSSDOCKING: METODE INOVATIF
DALAM MANAJEMEN DISTRIBUSI
Barang yang dikirim dari tempat asal sudah dimiliki oleh pemesan,
sehingga begitu sampai di gudang, petugas akan mengengakut ke truk
penjemput di mana produk tersebut akan ditransfer. Menurut Gue
(2001),
model crossdocking menghilangkan dua kegiatan gudang yang paling
mahal, yaitu kegiatan penyimpanan dan order picking.
tetapi tetap berfungsi sebagai fasilitas penerimaan (recerving) sorting dan
pengiriman (shipping).
gudang tidak berfungsi sebagai tempat penyimpan produk, tetapi sebagai tempat transfer
barang dari truk pengangkut ke truk penjemput
CROSSDOCKING
keunggulan
waktu tempuh yang Biaya transportasi juga
pendek bagi barang- bisa berkurang karena
barang yang dikirim. adanya solidasi
Oleh karena ltu, pada model crossdocking, pemesan harus sudah memiliki firm order
(pesanan lefintif) beberapa hari sebelum jadwal pengiriman. Demikian juga jika volume
transaksi rendah, crossdocking tidak akan konomis untuk dilakukan.
Syarat suksesnya crossdocking adalah hubungan yang dekat dan pertukaran informasi
yang transparan antara perusahaan pemesan dengan perusahaan pengirim. Tentunya
diperlukan kemauan dan teknologi
G. MENGELOLA PROSES
TRANSPORTASI
ada banyak pilihan dalam Transportasi darat laut udara
Salah satu persoalan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan transportasi seperti ini adalah
ketidakpastian di sepanjang siklus perjalanan alat transportasi dari titik 1 ke titik lain. potensi
masalah perjalanan pemuatan pembongkaran
1. Waktu tunggu muat yang lama akibat antrean yang panjang di lintasan pemuatan.
2. Waktu tunggu di titik tujuan. Begitu sampai di tempat tujuan, pembongkaran muatan
(unloading) tidak selalu bisa dilakukan seketika.
3. Waktu perjalanan. Waktu perjalanan, baik untuk membawa barang menuju ke tempat tujuan
ataupun kembali dari tempat tujuan ke titik pemuatan.
Selain persoalan waktu,
menunggu juga biasanya
melibatkan biaya yang
tidak murah. Oleh
karena itu, pengurangan
waktu tunggu, baik di
tempat asal maupun di
tempat tujuan akan
sangat besar dampak
finansialnya.
H. MELAKUKAN MONITORING
PENGIRIMAN
bisa melacak posisi barang dalam perjalanan, serta mengevaluasi
apakah kiriman bisa sampai tepat waktu sesuai jadwal atau tidak.
Informasi ini sangat penting diketahui oleh kedua belah pihak,
sehingga bisa dilakukan pengendalian secara dini.
Proses monitoring atau pelacakan ini membutuhkan teknologi yang
bisa secara real time melaporkan posisi barang setiap saat.
Teknologi meliputi komunikasi radio, satelit, barcoding, intelligent
messaging, GPS, dan sebagainya.
hampir semua perusahaan jasa pengiriman yang besar telah memiliki fasilitas untuk tracking dan
tracing.
A. Pendahuluan
B. Penyebab Bullwhip Effect
C. Cara untuk Mengurangi Bullwhip Effect
D. Mengukur Bullwhip Effect
E. Beer Game: Mendemonstrasikan Bullwhip Effect
A. PENDAHULUAN
• Distorsi informasi adalah salah satu sumber kendala dalam menciptakan supply chain yang efisien
• Sering kali, informasi tentang permintaan konsumen terhadap suatu produk relatif stabil dari waktu ke waktu
• Namun, order dari toko ke penyalur dan dari penyalur ke pabrik jauh lebih fluktuatif dibandingkan dengan
pola permintaan dari konsumen tersebut
permintaan yang sebenarnya relatif stabil di tingkat pelanggan akhir berubah menjadi fluktuatif di bagian hulu
supply chain dan semakin ke hulu peningkatan tersebut semakin besar. Fenomena ini dinamakan dengan
bullwhip effect.
Fenomena dimana permintaan yang sebenarnya relatif stabil di tingkat pelanggan akhir berubah menjadi
fluktuatif di bagian hulu SC dan semakin ke hulu peningkatan tersebut semakin besar
Dinamakan “Bullwhip Effect”
Kebanyakan supply chain sebenarnya mengalami fenomena ini, namun besar atau kecilnya berbeda antara satu
kasus dengan kasus yang lainnya.
B. PENYEBAB BULLWHIP EFFECT
Lee et al(1997) 4 penyebab utama dari bullwhip effect, yaitu
• pembaharuan ramalan permintaan (demands forecast updating)
• order batching
• fluktuasi harga
• rationig & shortage gaming.
1. Demand Forecast Updating
• Ramalan diperlukan untuk membuat keputusan jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek di perusahaan
• Tingkat akurasi ramalan biasanya meningkat ketika semakin mendekati periode yang
diramalkan
• Karena informasi seperti order dari pelanggan, situasi pasar, dll menjadi semakin jelas
• Untuk mengakomodasikan informasi dan pengetahuan terbaru ke dalam ramalan, setiap
saat perusahaan harus melakukan pembaharuan (updating) terhadap ramalan tersebut
• Pembaharuan tersebut mengakibatkan variabilitas order yang dipesan lebih besar
dibandingkan dengan variabilitas permintaan yang diterimanya dari pelanggan akhir
2 Order Batching
• Order batching dilakukan dengan alasan skala ekonomis dalam proses produksi dan
pengiriman
• Berdasarkan prinsip EOQ, ukuran pesanan yang terlalu kecil akan mengakibatkan
ongkos-ongkos pesan yang terlalu besar
• Produksi menggunakan sistem batch karena ongkos setup biasanya mahal
• Pengiriman juga tidak ekonomis bila dilakukan dalam ukuran kecil, terutama jika
jaraknya jauh
• Permintaan pelanggan akhir yang relatif stabil dari hari ke hari akan berubah menjadi
order mingguan atau dua mingguan dari ritel sehingga pusat distribusi akan menerima
order yang lebih fluktuatif dibandingkan permintaan yang dihadapi ritel
3. Fluktuasi Harga
apabila supplier Anda tiba-tiba memberikan diskon 10% untuk produk-produk tertentu?
Pada saat permintaan lebih tinggi dari persediaan, penjual sering melakukan “rationing”
yaitu hanya memenuhi sekian persen dari volume yang dipesan
Misal persediaan yang ada 800 unit sedangkan jumlah permintaan 1000 unit maka
pelanggan hanya dialokasikan sebesar 80% dari permintaannya
Mengetahui demikian, banyak pelanggan membesarkan ukuran pesanan mereka dengan
harapan ketika terjadi rationing, mereka masih memperoleh jumlah yang cukup.
Dalam kenyataannya kekurangan stok tidak terjadi setiap saat dan tidak mudah
diprediksi
C. CARA MENGURANGI BULLWHIP
EFFECT Bullwhip effect dapat dikurangi atau
Cara Mengurangi Bullwhip Effect