Anda di halaman 1dari 73

Supply Chain Management

Chapter 8
&
Chapter 9
Presented by. Group 3
Supply Chain Management
Presented by. Group 3

• Putri Annisa Ramadhini


(C1B019051)
• Ahmad Sultonig (C1B019129)
• Muhammad Altalarik (C1B019086)
Manajemen
Transportasi dan
Distribusi
Chapter 8
What we'll discuss on Chapter 8
Manajemen Transportasi dan Distribusi
A. Pendahuluan
B. Fungsi Dasar Manajemen Transportasi dan Distribusi
C. Strategi Distribusi
D. Model Transportasi (Keunggulan dan Kelemahan)
E. Penentuan Rute dan Jadwal Pengiriman
F. Crossdocking: Metode Inovatif
G. Mengelola Proses Transportasi
H. Melakukan Monitoring Pengiriman
A. PENDAHULUAN
Peran jaringan distribusi sangat vital.
Jaringan distribusi dan transportasi memungkinkan produk pindah
dari lokasi tempat mereka diproduksi ke lokasi konsumen dimanapun
mereka berada.
Produk yang kompetitif ditentukan juga dengan kemampuan mereka
dalam mengirimkan produk ke pelanggan dengan tepat waktu, jumlah
yang sesuai dengan pesanan dan sampai dalam kondisi yang baik.
Kemampun mengelola jaringan distribusi merupakan keungguluan
kompetitif yang sangat penting.
A. PENDAHULUAN (lanjt..)
Berikut ini merupakan contoh teknologi yang memudahkan operasi
distribusi :

1.Barcoding
2.ASRS (Automatic Strorage and Retrieval System)
3.RFID (Radio Frequency Identification)
4.Crossdocking Flow Distibution
5.Penggunaan 3PL (jasa logistic pihak ketiga)
6.Penggunaan drone di beberapa perusahaan untuk mendistibusikan
barang ke alamat pelanggan, merupakan sebuah inovasi yang bisa
mengatasi persoalan kemacetan jalan.
A. PENDAHULUAN (lanjt..)
Saat ini, jaringan distribusi bukan hanya sebagai serangkaian fasilitas
yang mengerjakan fungsi-fungsi fisik seperti pengangkutan dan
penyimpanan, namun jaringan distribusi merupakan bagian integral
dari kegiatan supply chai secara holistik dan memiliki peran strategis
sebagai titik penyalur produk maupun informasi dan juga sebagai
wahana untuk menciptakan nilai tambah.
Kegiatan transportasi dan distribusi menjadi semakin penting bagi
supply chain, karena saat ini perusahaan semakin sering melakukan
pengiriman langsung ke pelanggan.
A. PENDAHULUAN (lanjt..)
PERTUMBUHAN INDUSTRI .COM (DOT COM)
Berikut ini industri dot com yang menyediakan pelayanan secara
online, yaitu :
1.Amazon, com
2.Borders..com
3.Dell.com
4.Tesco.com
5.Lazada.com
6.Bukalapak.com
7.Tokopedia.com
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI
Sebagian perusahaan menyebut manajemen distribusi dan transportasi
dengan istilah manajemen logistik dan ada juga yang menyebutnya
dengan istilah distribusi fisik (physical distribution.
Secara umum, fungsi distribusi dan transportasi adalah untuk
mengantarkan produk dari lokasi tempat produksi ke tempat produk
digunakan.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)

Manajemen transportasi dan distribusi mencakup aktivitas fisik dan


non fisik.
1.Aktivitas fisik, yaitu menyimpan dan mengirim produk
2.Aktivitas non fisik, yaitu berupa aktivitas pengolahan informasi dan
pelayanan kepada pelanggan.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
Fungsi aktivitas fisik dan non fisik ini bertujuan untuk menciptakan
pelayanan tinggi ke pelanggan. Pelayanan tinggi ini bisa diidentifikasi
dengan melihat beberapa hal, yaitu :
1.Tingkat service yang dicapai,
2.Kecepatan pelanggan,
3.Kesempurnaan barang sampai ke tangan pelanggan,
4.Pelayanan purnajual yang memuaskan
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
BEBERAPA ISU POKOK DALAM MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
• Melakukan segmentasi dan menentukan target service level
• Menentukan mode transportasi yang akan digunakan
• Melakukan konsolidasi informasi pengiriman
• Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
• Memberikan pelayanan nilai tambah
• Menyimpan persediaan
• Menangani pengembalian (return)
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
1.Melakukan segmentasi dan menentukan target service level
Segmentasi pelanggan perlu dilakukan karena adanya variasi dan
karakteristik yang berbeda antar karyawan mengenai kontribusi
mereka pada revenue.
Perusahaan tidak bisa menomorsatukan semua pelanggan. Mereka
harus memahami perbedaan karakteristik dan kontribusi setiap
pelanggan atau area distribusi guna mengoptimalkan alokasi
persediaan dan kecepatan pelayanan.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
2.Menentukan mode transportasi yang akan digunakan
Manajemen transportasi harus bisa menentukan mode transportasi
yang akan digunakan dalam mengirimkan/mendistribsuikan produk
ke pelanggan.
Tiap mode transportasi memiliki karakteristik, kelemahan dan juga
keunggulan yang berbeda.
For example, transportasi laut memiliki keunggulan dari segi biaya
rendah, namun lebih lambat dibanding dengan transportasi udara.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
3. Melakukan konsolidasi informasi pengiriman
Konsolidasi didorong karena adanya tekanan untuk melakukan
pengiriman cepat dengan biaya murah
a.Konsolidasi informasi, contohnya adalah konsolidasi data
permintaan dari berbagai regional distribution center oleh central
warehouse untuk keperluan pembuatan jadwal pengiriman.
b.Konsolidasi pengiriman, contohnya adalah penyatuan beberapa
pengiriman dalam satu truck
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
3. Melakukan konsolidasi informasi pengiriman
Konsolidasi didorong karena adanya tekanan untuk melakukan
pengiriman cepat dengan biaya murah
a.Konsolidasi informasi, contohnya adalah konsolidasi data
permintaan dari berbagai regional distribution center oleh central
warehouse untuk keperluan pembuatan jadwal pengiriman.
b.Konsolidasi pengiriman, contohnya adalah penyatuan beberapa
pengiriman dalam satu truck
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
penjadwalan dan penentuan rute pengiriman merupakan salah satu
kegiatan operasional yang dilakukan oleh gudang atau distributor
dalam memenuhi permintaan pelanggan.
kegiatan ini akan menjadi rumit jika terjadi di perusahaan yang
memiliki ribuan atau puluhan ribu rute, karena akan memberikan
dampak terhadap biaya pengiriman dan biaya penyimpanan yang
tinggi.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
penjadwalan dan penentuan rute pengiriman merupakan salah satu
kegiatan operasional yang dilakukan oleh gudang atau distributor
dalam memenuhi permintaan pelanggan.
kegiatan ini akan menjadi rumit jika terjadi di perusahaan yang
memiliki ribuan atau puluhan ribu rute, karena akan memberikan
dampak terhadap biaya pengiriman dan biaya penyimpanan yang
tinggi.
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
5. Memberikan pelayanan nilai tambah
Jaringan distribusi juga bisa berfungsi untuk melakukan proses nilai
tambah.
Kebanyakan proses nilai tambah ini biasanya dilakukan di perusahaan
manufaktur.
Beberapa proses nilai tambah yang bisa dilakukan oleh distributor,
diantaranya adalah :
a.Pengepakan (packaging)
b.Pelabelan harga,
c.Pemberian barcode,
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
6. Menyimpan persediaan
Manajemen distribusi tidak bisa dilepaskan dari manajemen
pergudangan. karena, jaringan distribusi selalu melibatkan
penyimpanan produk (di gudang pusat, gudang regional maupun di
toko tempat produk dipajang/dijual)
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
7. Menangani pengembalian (return)
Manajemen distribusi juga mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan pengembalian produk dari hilir ke hulu dalam
supply chain.
Alasan pengembalian :
a.Produk rusak
b.Produk tidak terjual sampai batas waktu penjualannya habis
B. FUNGSI DASAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI (lanjt...)
FUNGSI DASAR MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN
DISTRIBUSI
7. Menangani pengembalian (return)
Kegiatan pengembalian bisa terjadi pada produk :
a.Produk-produk makanan, sayuran, buah-buahan dan sebagainya
b.Produk-produk kemasan. Seperti, botol yang akan digunakan
kembali ataupun untuk diolah lebih lanjut guna menghindari
pencemaran lingkungan.
Pengembalian produk atau kemasan bisa disebut dengan istilah
reverse logistics
C. STRATEGI DISTRIBUSI
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :

• Pengiriman langusng (direct shipment)


• Pengiriman melalui warehouse
• Cross-docking
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
• Pengiriman langsung (direct shipment)
a. Keunggulan direct shipment
• Adanya penghematan biaya fasilitas karena tidak ada fasilitas antar
gudang.
• Pemendekan waktu kirim dari pabrik ke pelanggan.
• Pengurangan inventori pada supply chain.
b. Kelemahan direct shipment
• Biaya transportasi lebih tinggi karena berkurangnya kesempatan untuk
mencapai economies of scale
• Risiko lebih tinggi ketika ada ketidakpastian permintaan dan pasokan
yang relatif lebih tinggi
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
• Pengiriman langsung (direct shipment) (Lanjt..)
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
2. Pengiriman melalui warehousing
Keunggulan direct shipment
• Bisa melaksanakan pengiriman dengan skala ekonomi yang lebih
tinggi. Karena gudang berfungsi sebagai tempat melakukan konsolidasi
muatan dari sejumlah supplier ke sejumlah pelanggan.
• Gudang bisa berfungsi sebagai peredam ketidakpastian, kalau ada
ketidaksinkronan antara demand dan supply.
• Tingkat kerusakan barang bisa jadi lebih tinggi karena adanya proses
bongkar, muat dan handling yang banyak.
Model warehousing cocok untuk produk dengan ketidakpastian
supply/demand yang tinggi dan produk yang memiliki daya tahan yang
relatif lama (durable products)
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
2. Pengiriman melalui warehousing (lanjt..)

Gudang sering disebut juga distribution center (DC)


C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
3. Crossdocking
Di crossdocking, kendaraan penjemput dan pengirim akan bertemu dan
terjadi transfer bebean.
Aktivitas yang terjadi adalah :
• Penerimaan (receiving)
• Sorting
• Pemuatan (loading)
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
3. Crossdocking (lanjt...)
a. Keunggulan crossdocking
• Pengiriman relatif cepat dan bisa mencapai economies of transportation
yang baik karena adanya konsolidasi
• Kegiatan handling akan jauh berkurang dan inventory di supply chain
tidak bisa setinggi di model warehousing
b. Kelemahan crossdocking
• Kebutuhan investasi sistem biasanya cukup tinggi untuk menciptakan
visibilitas informasi dan koordinasi antara pabrik dan pelanggan
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
Tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu :
3. Crossdocking (lanjt...)
C. STRATEGI DISTRIBUSI (lanjt..)
PENJUALAN BARANG DENGAN MEDIA ONLINE
Tiga strategi yang telah disebutkan sebelumnya tidak lagi digunakan dalam
penjualan barang melalui media online. Karena, saat ini pengiriman langsung
ditujukan ke alamat masing-masing pelanggan

TIGA JENIS MODEL DISTRIBUSI


• Intensive Distribution
• Selective Distribution
• Exclusive Distribution
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
Manajer supply chain perlu memahami mengenai kelayakan,
keunggulan dan kelemahan setiap jenis alat transportasi untuk bisa
membuat keputusan distribusi produk
PERBEDAAN SHIPPER DAN CARRIER
• Shipper adalah pemilik barang yang berkepentingan barangnya
untuk dikirim
• Carrier adalah pihak yang bertugas melakukan pengiriman
(misalnya perusahaan jasa pengiriman)
Pemilihan mode transportasi yang paling baik bisa ditinjau dari sudut
yang berbeda, yaitu sudur carrier vs sudut shipper
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
(lanjt..)
EVALUASI UMUM BERBAGAI MODE TRANSPORTASI
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
(lanjt..)
Salah satu hal terpenting dalam mengelola kegiatan pengiriman
adalah trade-off antara biaya dengan kecepatan respons dari suatu
mode transportasi.

Temporal Aggretion adalah praktik dengan melakukan agregasi waktu


dalam pengirimannya yaitu dengan melakukan pengabungan
(agregasi) dalam beberapa periode berbeda, sehingga pengiriman
tidak dilakukan setiap hari.
Multimode adalah penggunaan lebih dari satu mode transportasi
dalam melakukan pengiriman.
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
(lanjt..)
Intermode adalah metode pengiriman dengan multimode dan disertai
dengan koordinasi antarmode dan dikelola secara terintegritas oleh
satu pihak.
Pemilihan mode transportasi juga didasarkan pada karakteristik kargo
(pengiriman jarak jauh).
• Untuk barang yang berat dan bernilai rendah biasanya diangkut
dengan menggunakan mode transportasi yang murah dan mampu
mengangkat volume besar.
• Untuk barang yang bernilai tinggi dan relatif ringan biasanya
diangkut dengan pesawat agar produk tersebut sampai ke tujuan
dengan cepat
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
(lanjt..)
Intermode adalah metode pengiriman dengan multimode dan disertai
dengan koordinasi antarmode dan dikelola secara terintegritas oleh
satu pihak.
Pemilihan mode transportasi juga didasarkan pada karakteristik kargo
(pengiriman jarak jauh).
• Untuk barang yang berat dan bernilai rendah biasanya diangkut
dengan menggunakan mode transportasi yang murah dan mampu
mengangkat volume besar.
• Untuk barang yang bernilai tinggi dan relatif ringan biasanya
diangkut dengan pesawat agar produk tersebut sampai ke tujuan
dengan cepat
D. MODE TRANSPORTASI SERTA
KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA
(lanjt..)
Pemilihan mode transportasi juga didasarkan pada karakteristik kargo
(pengiriman jarak jauh).
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Keputusan jadwal pengiriman dan rute yang akan ditempuh setiap kendaraan
akan berpengaruh ke biaya pengiriman.
Berikut ini beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
rute dan jadwal pengiriman :
• Biaya pengiriman yang timbul karena jarak
• Kendala waktu atau disebut time window
• Kendala lainnya yaitu kapasitas kendaraan atau armada pengangkutan
tujuan dalam penjadwalan dan penentuan rute pengiriman, yaitu :
• Meminimumkan biaya pengiriman,
• Meminimumkan waktu,
• Meminimumkan jarak tempuh.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Dalam bahasa program matematis, salah satu dari tujuan penjadwalan dan
penentuan rute bisa menjadi fungsi tujuan (objective function) dan yang
lainnya bisa menjadi kendala (constraint)
ILUSTRASI CONTOH :
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk dari gudang pusat yang
diasumsikan berposisi di koordinat (0,0) ke-8 lokasi toko yang koordinatnya
ditampilkan pada table 8.2.
Ukuran order yang harus dipenuhi juga diketahui dan diharapkan semua
order terpenuhi pada hari itu juga.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN

Permasalahan :
lokasi pengiriman beragam, maksimum truk yang disewa 2, perkiraan lokasi
dikunjungi selesai dalam 1 hari. dengan kapasitas masing2 truk 700
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
objective function adalah jarak pengiriman
problem solving adalah dengan meminimumkan jarak yang akan ditempuh
oleh semua kendaraan
Berikut ini langkah-langkah dalam problem solving ilustrasi contoh :
1.Mengindentifikasi matriks jarak
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
4.Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
1.Mengindentifikasi matriks jarak
Problem solving : dengan menggunakan lintasan terpendek
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus jarak standar, perlu
mengetahui koordinat masing-masing lokasi.
Misalkan
Dua lokasi dengan koordinat (X1, Y1) dan (X2,y2), maka jarak antara dua
lokasi tersebut adalah :

Akan lebih baik lagi jika jarak rill antarlokasi diketahui, dibanding
menggunakan jarak teoritis.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
1.Mengindentifikasi matriks jarak
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Asumsi : setiap toko akan dikunjungi oleh satu truk secara eksklusif
Akan ada 8 rute yang berbeda dengan satu tujuan masing-masing yang
berbeda.
Problem solving : Penghematan biaya bisa dilakukan dengan
menggabungkan dua rute atau lebih menjadi satu, disebut dengan saving
matrix.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Perhatikan ilustrasi pada gambar 8.6 berikut ini.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
Dengan asumsi bahwa jarak (x,y) sama dengan jarak (y,x). hasil di atas bisa
digeneralisasi sebagai berikut:
S(x,y) = J(G,x) + J(G,y) - J(x,y)
dengan S(x,y) adalah penghematan jarak (saving) dengan menggabungkan
rute x dan y menjadi satu
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
2.Mengindentifikasi matriks penghematan (saving matrix)
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN

Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Berdasarkan table 8.4, selanjutnya adalah melakukan alokasi toko ke
kendaraan atau rute.
Pada table 8.5 dilakukan pengabungan beberapa toko pada kapasitas truk
yang ada
Penggabungan dimulai dari nilai saving terbesar untuk memaksimumkan
penghematan.
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Langkah satu, semua toko memiliki rute terpisah
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
3.Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Jadi, berdasarkan perhitungan rute didapatkan 3 kelompok/rute pengiriman
yang tidak melebihi kapasitas muatan truk, yaitu:
• Rute 1 : Toko 1, Toko 2, Toko 7 dengan beban 585
• Rute 2 : Toko 3, Toko 4, Toko 5 dengan beban 650
• Rute 3 : Toko 6 dan Toko 8 dengan beban 350
E. PENENTUAN RUTE DAN
JADWAL PENGIRIMAN
Problem Solving:
4.Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Ada dua metode dalam menentuka urutan kunjungan, yaitu :
a. Metode nearest insert
Metode ini dengan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau
dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak
yang minimum.
b. Metode nearest neighbor
Metode ini juga sederhana, yaitu prinsipnya dengan menambahkan toko
yang jaraknya paling dekat dengan toko yang akan kita kunjungi terkahir.
F. CROSSDOCKING: METODE INOVATIF
DALAM MANAJEMEN DISTRIBUSI
Barang yang dikirim dari tempat asal sudah dimiliki oleh pemesan,
sehingga begitu sampai di gudang, petugas akan mengengakut ke truk
penjemput di mana produk tersebut akan ditransfer. Menurut Gue
(2001),
model crossdocking menghilangkan dua kegiatan gudang yang paling
mahal, yaitu kegiatan penyimpanan dan order picking.
tetapi tetap berfungsi sebagai fasilitas penerimaan (recerving) sorting dan
pengiriman (shipping).

gudang tidak berfungsi sebagai tempat penyimpan produk, tetapi sebagai tempat transfer
barang dari truk pengangkut ke truk penjemput
CROSSDOCKING
keunggulan
waktu tempuh yang Biaya transportasi juga
pendek bagi barang- bisa berkurang karena
barang yang dikirim. adanya solidasi

tercapai skala konomi


yang lebih tinggi pada -
pengiriman.
biasanya menimbulkan aktivitas tambahan berupa pelabelan (kaya nomor
resin atau faktur) jadi penjemputan dan pengiriman (jadwal akan lebih
kompeleks dan singkron
produk yang tepat ditangani dengan crossdocking alah variasinya sedikit dan volume
kebutuhannya banyak.

jika Apabila variasi atau ketidakpastian tinggi


proses crossdocking akan sulit dilakukan karena tidak mudah untuk menyinkronkan
waktu pengiriman dan penjemputan.

Oleh karena ltu, pada model crossdocking, pemesan harus sudah memiliki firm order
(pesanan lefintif) beberapa hari sebelum jadwal pengiriman. Demikian juga jika volume
transaksi rendah, crossdocking tidak akan konomis untuk dilakukan.
Syarat suksesnya crossdocking adalah hubungan yang dekat dan pertukaran informasi
yang transparan antara perusahaan pemesan dengan perusahaan pengirim. Tentunya
diperlukan kemauan dan teknologi
G. MENGELOLA PROSES
TRANSPORTASI
ada banyak pilihan dalam Transportasi darat laut udara
Salah satu persoalan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan transportasi seperti ini adalah
ketidakpastian di sepanjang siklus perjalanan alat transportasi dari titik 1 ke titik lain. potensi
masalah perjalanan pemuatan pembongkaran

1. Waktu tunggu muat yang lama akibat antrean yang panjang di lintasan pemuatan.
2. Waktu tunggu di titik tujuan. Begitu sampai di tempat tujuan, pembongkaran muatan
(unloading) tidak selalu bisa dilakukan seketika.
3. Waktu perjalanan. Waktu perjalanan, baik untuk membawa barang menuju ke tempat tujuan
ataupun kembali dari tempat tujuan ke titik pemuatan.
Selain persoalan waktu,
menunggu juga biasanya
melibatkan biaya yang
tidak murah. Oleh
karena itu, pengurangan
waktu tunggu, baik di
tempat asal maupun di
tempat tujuan akan
sangat besar dampak
finansialnya.
H. MELAKUKAN MONITORING
PENGIRIMAN
bisa melacak posisi barang dalam perjalanan, serta mengevaluasi
apakah kiriman bisa sampai tepat waktu sesuai jadwal atau tidak.
Informasi ini sangat penting diketahui oleh kedua belah pihak,
sehingga bisa dilakukan pengendalian secara dini.
Proses monitoring atau pelacakan ini membutuhkan teknologi yang
bisa secara real time melaporkan posisi barang setiap saat.
Teknologi meliputi komunikasi radio, satelit, barcoding, intelligent
messaging, GPS, dan sebagainya.
hampir semua perusahaan jasa pengiriman yang besar telah memiliki fasilitas untuk tracking dan
tracing.

Beberapa manfaat tersebut adalah:


1. Rerusahaan pengiriman bisa melakukan pemetaan posisi geografis armada mereka dalam
suatu peta elektronik.
2. Terjadi pengurangan waktu pengiriman karena dimungkinkan melakukan perubahan rute
untuk menghindari kemacetan/blockages.
3. Bisa melakukan perubahan tujuan atau tempat koleksi apabila terjadi perubahan tersebut
dianggap penting dan mendesak.
4. Perusahaan perigirim maupun pemesan bisa mendapatkan kepastian yang tebih tinggi
terhadap kedatangan barang.
Ringkasan
1. Jaringan distribusi dewasa ini tidak lagi hanya berperan secara fisik mengangkut dan menyimpan barang yang akan dikirim, tetapi
juga berperan . penting sebagai agen pertukaran infromasi dalam supply chain. kemampuan untuk menjadi agen informasi ini
merupakan penentu penting bisa atau tidaknya jaringan distribusi menyumbangkan nilai bagi supply chain.
2. Masing-masing mode transportasi memiliki keunggulan dan kekurangan. Pemilihan mode transportasi mestinya disesuaikan dengan
strategi perusahaan dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada.
3. Salah satu keputusan operasional yang penting dalam manajemen distribusi dan transportasi adalah penentuan rute dan jadwal
pengiriman. Pada intinya permasalahan penentuan rute dan jadwal ini adalah permasalahan yang sulit secara matematis, pengerjaannya
biasanya menggunakan algoritmaalgoritma yang memungkinkan kita untuk mendapatkan jawaban yang relatif bagus tetapi bisa dikerjakan
secara rasional.
4. Pengelolaan proses transportasi harus dilakukan sedemikian rupa untuk memperpendek siklus perjalanan truk atau kapal, sehingga
produktivitas pengiriman dapat ditingkatkan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari cara untuk mengurangi waktu tunggu di titik asal (titik
muat) maupun di titik tujuan (titik bongkar).
5. Salah satu metode inovatif dalam manajemen distribusi dan transportasi adalah crossdocking. Pada metode ini gudang tidak berfungsi
sebagai tempat penyimpanan, tetapi sebagai tempat transfer beban dari truk pengangkut ke truk penjemput. Cara ini banyak memberikan
manfaat dari segi-biaya maupun waktu kirim.
Distorsi Informasi
dan Bullwhip
Effect
Chapter 9
What we'll discuss on Chapter 9
Distorsi Informasi dan Bullwhip Effect

A. Pendahuluan
B. Penyebab Bullwhip Effect
C. Cara untuk Mengurangi Bullwhip Effect
D. Mengukur Bullwhip Effect
E. Beer Game: Mendemonstrasikan Bullwhip Effect
A. PENDAHULUAN
• Distorsi informasi adalah salah satu sumber kendala dalam menciptakan supply chain yang efisien
• Sering kali, informasi tentang permintaan konsumen terhadap suatu produk relatif stabil dari waktu ke waktu
• Namun, order dari toko ke penyalur dan dari penyalur ke pabrik jauh lebih fluktuatif dibandingkan dengan
pola permintaan dari konsumen tersebut

permintaan yang sebenarnya relatif stabil di tingkat pelanggan akhir berubah menjadi fluktuatif di bagian hulu
supply chain dan semakin ke hulu peningkatan tersebut semakin besar. Fenomena ini dinamakan dengan
bullwhip effect.

Fenomena dimana permintaan yang sebenarnya relatif stabil di tingkat pelanggan akhir berubah menjadi
fluktuatif di bagian hulu SC dan semakin ke hulu peningkatan tersebut semakin besar
Dinamakan “Bullwhip Effect”

Kebanyakan supply chain sebenarnya mengalami fenomena ini, namun besar atau kecilnya berbeda antara satu
kasus dengan kasus yang lainnya.
B. PENYEBAB BULLWHIP EFFECT
Lee et al(1997) 4 penyebab utama dari bullwhip effect, yaitu
• pembaharuan ramalan permintaan (demands forecast updating)
• order batching
• fluktuasi harga
• rationig & shortage gaming.
1. Demand Forecast Updating

• Ramalan diperlukan untuk membuat keputusan jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek di perusahaan
• Tingkat akurasi ramalan biasanya meningkat ketika semakin mendekati periode yang
diramalkan
• Karena informasi seperti order dari pelanggan, situasi pasar, dll menjadi semakin jelas
• Untuk mengakomodasikan informasi dan pengetahuan terbaru ke dalam ramalan, setiap
saat perusahaan harus melakukan pembaharuan (updating) terhadap ramalan tersebut
• Pembaharuan tersebut mengakibatkan variabilitas order yang dipesan lebih besar
dibandingkan dengan variabilitas permintaan yang diterimanya dari pelanggan akhir
2 Order Batching

• Order batching dilakukan dengan alasan skala ekonomis dalam proses produksi dan
pengiriman
• Berdasarkan prinsip EOQ, ukuran pesanan yang terlalu kecil akan mengakibatkan
ongkos-ongkos pesan yang terlalu besar
• Produksi menggunakan sistem batch karena ongkos setup biasanya mahal
• Pengiriman juga tidak ekonomis bila dilakukan dalam ukuran kecil, terutama jika
jaraknya jauh
• Permintaan pelanggan akhir yang relatif stabil dari hari ke hari akan berubah menjadi
order mingguan atau dua mingguan dari ritel sehingga pusat distribusi akan menerima
order yang lebih fluktuatif dibandingkan permintaan yang dihadapi ritel
3. Fluktuasi Harga

apabila supplier Anda tiba-tiba memberikan diskon 10% untuk produk-produk tertentu?

Akibatnya stok menumpuk dan ongkos produksi meningkat


4. Rationing & Shortage Gaming

Pada saat permintaan lebih tinggi dari persediaan, penjual sering melakukan “rationing”
yaitu hanya memenuhi sekian persen dari volume yang dipesan
Misal persediaan yang ada 800 unit sedangkan jumlah permintaan 1000 unit maka
pelanggan hanya dialokasikan sebesar 80% dari permintaannya
Mengetahui demikian, banyak pelanggan membesarkan ukuran pesanan mereka dengan
harapan ketika terjadi rationing, mereka masih memperoleh jumlah yang cukup.
Dalam kenyataannya kekurangan stok tidak terjadi setiap saat dan tidak mudah
diprediksi
C. CARA MENGURANGI BULLWHIP
EFFECT Bullwhip effect dapat dikurangi atau
Cara Mengurangi Bullwhip Effect

diatasi dengan beberapa pendekatan.


Beberapa pendekatan yang diyakini dapat

Pengurangan Biaya-Biaya Tetap, biaya-biaya tetap yang terlalu tinggi


mengakibatkan produksi maupun pengiriman tidak bisa dilakukan
dengan ukuran batch yang kecil. Beberapa cara untuk menghasilkan
ukuran batch yang lebih kecil adalah mengurangi waktu setup
produksi, mengurangi ukuran lot pemesanan, dan melakukan inovasi
D. MENGUKUR BULLWHIP EFFECT
Menurut Fransoo dan Wouters (2000) mengusulkan ukuran bullwhip effect di
suatu eselon supply chain sebagai perbandingan antara koefisien variansi dari
order
yang diciptakan dan koefisien variansi dari permintaan yang diterima dari eselon
yang bersangkutan.
E. BEER GAME: MENDEMONSTRASIKAN
BULLWHIP EFFECT
Beer Game merupakan suatu model yang menggambarkan aliran informasi dan
material didalam suatu saluran produksi-distribusi, yang terdiri dari empat pemain
yaitu retailer, wholesaler, distributor, dan pabrik. Beer Game pertama kali
dikembangkan oleh Jay W. Forrester pada tahun 1950 dan disempurnakan oleh
Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1960 Game ini berhubungan dengan
beberapa tujuan dari manajemen persediaan yaitu meminimasi biaya dan tingkat pelayanan,
termasuk jumlah pemesanan, waktu tunggu (Lead Time), pemesanan ulang (Reorder Points)
dan stok pengaman. Dalam permainan ini, kita bisa menemukan bullwhip effect dan
dampaknya dalam supply chain dan menemukan cara untuk meminimalkan bullwhip effect
Thank You
for listening and ur attention!

Anda mungkin juga menyukai