Anda di halaman 1dari 30

USING BUDGETS FOR

PLANNING AND
COORDINATION

Taufan Aditya Perdana


Sendy Yulianto Permono
Ester Trivona Nauw
ANGGARAN UNTUK PERENCANAAN DAN KOORDINASI

Proses penganggaran menentukan jumlah sebagian besar biaya variabel yang


direncanakan. Penganggaran juga mencakup pengeluaran bebas (discretionary
spending), seperti perawatan mesin, penelitian dan pengembangan, periklanan
dan pelatihan karyawan. Biaya bebas ini tidak membuat perusahaan memiliki
kapasitas untuk memproduksi, tetapi biaya tersebut memberikan dukungan
terhadap strategi perusahaan dengan meningkatkan potensi kinerja.
PROSES PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian serta Peran Anggaran
Anggaran memberikan tujuan yang sama kepada manajer unit bisnis
perusahaan dan merupakan bagian inti dari perancangan dan pengoperasian
sistem akuntansi manajemen. Peran inti yang dimainkan anggaran dan
hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian dapat dilihat pada
gambar berikut:
Langkah-langkah pada perencanaan dan pengendalian serta peran anggaran
berbeda namun terhubung untuk tiap-tiap fungsi.

Anggaran adalah ekspresi kuantitatif dari arus kas masuk dan keluar yang
direncanakan yang mengungkapkan apakah rencana operasi atau usaha saat ini
akan sesuai dengan tujuan keuangan perusahaan, juga menjadi cara
mengkomunikasikan sasaran jangka pendek organisasi kepada pegawai serta
membantu mengantisipasi potensi permasalahan dan dapat menjadi alat yang
membantu memberikan solusi atas permasalahan hubungan antar aktifitas
operasi.

Penganggaran adalah proses menyiapkan anggaran, juga menjadi cara


mengkoordinasikan banyak kegiatan di organisasi dan menjadi alat
meningkatkan koordinasi kegiatan organisasi dan membantu mengidentifikasi
adanya permasalahan organisasi
Unsur-unsur Penganggaran
Penganggaran melibatkan peramalan permintaan atas 4 jenis sumber daya
selama periode waktu yang berbeda:
a. Sumber daya fleksibel yang menciptakan biaya variabel yang dapat
diperoleh atau dibuang dengan jangka pendek. Contoh yaitu lem, benang,
amplas (bahan pendukung/support material)
b. Sumber daya kapasitas menengah yang menciptakan biaya tetap. Contoh
yaitu gaji karyawan bagian administrasi, gaji manajer produksi.
c. Sumber daya yang dalam jangka waktu menengah dan panjang dapat
meningkatkan potensi strategi perusahaan. Contoh yaitu penelitian dan
pengembangan, pelatihan karyawan, perawatan sumber daya kapasitas,
periklanan dan promosi.
d. Sumber daya kapasitas jangka panjang yang menciptakan biaya tetap.
Contoh yaitu rencana menambah tempat produksi baru yang mungkin
membutuhkan waktu beberapa tahun dalam merencanakan dan
membangunnya dan mungkin dapat digunakan selama jangka waktu
yang panjang.
Ada dua jenis anggaran utama yang menyusun anggaran induk:

 Anggaran operasi
Merinci ekspektasi sumber daya yang dibutuhkan aktivitas penjualan, pengeluaran
modal, manufaktur, pembelian, pengelolaan tenaga kerja, administrasi selama periode
penganggaran

 Anggaran keuangan
Perencana menggunakan proyeksi laporan arus kas dalam 2 cara:

 Merencanakan kapan kelebihan kas akan diperoleh sehingga dapat digunakan untuk
membuat investasi jangka pendek daripada hanya memegang kas dalam jangka
pendek

 merencanakan cara menutupi kekurangan kas


Komponen Anggaran

Garis putus-putus menunjukan bagaimana perkiraan konsekuensi keuang an yang berasal dari
anggaran tentatif organisasi dapat mempengaruhi rencana dan tujuan organisasi.
Komponen anggaran diatas menggambarkan proses berulang yang dengan proses itu perencana
membandingkan hasil proyeksi keuangan terhadap sasaran keuangan perusahaan.
ILUSTRASI PROSES PENGANGGARAN
Prakiraan Permintaan
Proses penganggaran dipengaruhi kuat oleh prediksi permintaan, yang
merupakan estimasi permintaan penjualan pada tingkat harga tertentu..
Rencana Produksi
Perencana mencocokkan rencana penjualan yang telah selesai dengan
kebijakan persediaan organisasi dan tingkat kapasitas untuk menentukan
rencana produksi. Rencana itu mengidentifikasi produksi yang dibutuhkan
untuk tiap-tiap periode yang membentuk periode anggaran tahunan
bersangkutan.
Membuat Rencana Pengeluaran
Setelah perencana mengidentifikasi rencana produksi yang layak, mereka
dapat membuat komitmen sumber daya yang tentatif (belum pasti). Karena
rencana penjualan dan produksi berubah dari waktu ke waktu, organisasi
dan pemasoknya harus dapat cepat menyesuaikan rencana mereka
berdasarkan informasi yang diterima selama periode operasi
MENAFSIRKAN RENCANA PRODUKSI

Rencana Keuangan dan Memahami Laporan Arus Kas


Perencana menggunakan proyeksi neraca sebagai evaluasi keseluruhan atas
dampak dari keputusan operasi dan keuangan selama periode anggaran dan
laporan laba rugi sebagai uji keseluruhan atas profitabilitas dari aktifitas yang
diajukan perencana. Dan untuk laporan arus kas, tiap-tiap bulan format laporan
arus kas adalah sebagai berikut:
Arus kas masuk - Arus kas keluar = Arus kas bersih

Menggunakan Proyeksi Hasil


Seiring dengan berjalannya periode anggaran, perencana produksi dan operasi
akan membuat prediksi yang lebih akurat dan mendasarkan tanggung jawab
mereka.
Perencana menggunakan informasi anggaran untuk:
(1) Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan,
(2) Mengidentifikasi potensi permasalahan, dan
(3) Membandingkan proyeksi hasil operasi dan hasil keuangan
ANALISIS WHAT-IF
Dengan menggunakan komputer dalam proses penggangaran, manajer
dapat menyelidiki dampak dari strategi alternatif di bidang pemasaran,
produksi dan penjualan. Dapat mempertimbangkan menaikkan harga,
membuka outlet retail atau menggunakan strategi tenaga kerja yang
berbeda. Alternatif ini yang diajukan dapat dievaluasi dalam What-if
analysis. Misalnya ”apa yang akan terjadi jika saya menurunkan harga
produk wholesale dan retail sebesar 5%, Kemudian penjualan naik
sebanyak 10%? Apa yang akan terjadi pada laba saya?” Perubahan
nilai laba dapat ditemukan dengan cara memasukkan revisi harga dan
rencana permintaan kedalam spreadsheet yang tadinya digunakan
dalam menyiapkan anggaran awal.
Mengevaluasi Alternatif Pembuatan Keputusan
Sebagai contoh mempertimbangkan menyewa mesin yang dapat secara
otomatis mengamplas dan memberikan lapisan dasar. Mungkin mesin
ini akan mengurangi waktu pengecatan per produk, tetapi akan
meningkatkan biaya pada divisi yang lain
Analisis Sensitivitas

What-if analysis akan berjalan optimal sebagai model yang digunakan dalam
menunjukkan apa yang sedang dievaluasi. Model tersebut harus lengkap dan
harus mencerminkan hubungan secara akurat dan harus menggunakan estimasi
yang kuat. Model ini dianggap gagal jika mencerminkan hubungan yang tidak
akurat.

Analisis sensitivitas merupakan proses mengubah dengan selektif estimasi


rencana atau anggaran untuk tujuan identifikasi pada rentang berapa pilihan
keputusan akan lebih baik.
MEMBANDINGKAN HASIL SEBENARNYA DAN YANG
DIRENCANAKAN
Untuk membandingkan antara hasil dengan rencana atau yang
dianggarkan organisasi menggunakan analisis variansi.
Analisis Variansi

Gambar diatas sangat sederhana, dimana biaya sebenarnya atau pendapatan


sebenarnya dibandingkan dengan target biaya atau target penerimaan, untuk
mengidentifikasi selisihnya disebut sebagai variansi oleh akuntan.
Analisis variansi menjelaskan perbedaan antara rencana biaya dan biaya
sebenarnya dengan mengevaluasi perbedaan antara harga standard dan harga
sebenarnya serta kuantitas yang dianggarkan dan kuantitas sebenarnya
Analisis Variansi Dasar
Analisis variansi membantu manajer untuk memahami perbedaan yang ada. Jika manajer
dapat mengindentifikasi tindakan yang mengakibatkan biaya lebih tinggi dari yang
diharapkan, manajer dapat mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya
factor tersebut dimasa mendatang.

First Level Variances


Variasi tingkat pertama adalah selisih antara biaya sebenarnya dan rencana/anggaran biaya
pada item tersebut. Sesuai dengan ketentuan, variansi dihitung dengan menggunakan
anggaran biaya dan biaya sebenarnya

Mengurai Variansi
Anggaran fleksibel merupakan prediksi di anggaran induk yang disesuaikan karena ada
selisih antara volume yang direncanakan dan volume yang sebenarnya

Variansi Anggaran Rencana dan Fleksibel


Variansi anggaran fleksibel mencerminkan variansi tingkat biaya anggaran yang disesuaikan
dengan tingkat kegiatan sebenarnya. Anggaran fleksibel mengidentifikasikan tingkat biaya
yang dianggarkan untuk tingkat kegiatan yang dicapai
Variansi Kuantitas dan Harga Material dan Tenaga Kerja
Variansi efisiensi atau kuantitas dan variansi tarif atau harga, secara keseluruhan dapat disebut juga
variansi tingkat ketiga. Sebab secara bersamaan telah menjelaskan komponen anggaran fleksibel
dari variansi tingkat kedua. Berikut rumus dari variansi kuantitas dan harga:

Variansi Penjualan
Rekonsiliasi antara rencana pendapatan penjualan sebenarnya dan pendapatan penjualan
yang direncanakan akan dilakukan dua langkah oleh akuntan manajemen, yaitu dari:
1. efek volume penjualan

2. efek harga penjualan


Peran Penganggaran Pada Organisasi Jasa Dan Nirlaba

Di sektor jasa, perhatian utamanya adalah menyeimbangkan permintaan dan


kemampuan organisasi menyediakan pelayanan, yang ditentukan oleh tingkat dan
bauran keahlian di organisasi tersebut. Perencanaan di sektor jasa harus
mempertimbangkan waktu yang dibutukan untuk memasang keahlian orang baru
seiring dengan meningkatnya permintaan, sedangkan di organisasi nirlaba perhatian
utamanya adalah dapat menyeimbangkan pedapatan yang diperoleh dari pajak atau
donasi dan permintaan akan pengeluaran.
PENGANGGARAN PERIODIK DAN BERKELANJUTAN
Siklus anggaran berkelanjutan adalah ketika satu periode anggaran (biasanya 1
bulan atau 1 triwulan), perencanaan melepas periode anggaran sekarang dari
anggaran induk dan memasang periode anggaran mendatang

MENGENDALIKAN PENGELUARAN BEBAS


Ada tiga pendekatan umum untuk menganggarkan pengeluaran bebas antara lain:
1. Penganggaran Inkremental yaitu mendasarkan tingkat pengeluaran untuk item
bebas periode ini pada jumlah yang dikeluarkan untuk item ini selama periode
sebelumnya
2. Penganggaran Berbasis Nol, untuk setiap periode perencanaan, titik awal untuk
setiap item baris anggaran adalah nol
3. Pendanaan Proyek, merupakan proposal proyek untuk pengeluaran bebas dengan
jangka waktu tertentu, dan terus ditinjau untuk memastikan memenuhi tujuan
yang dimaksud. Pendekatan ini tidak akan menyetujui pengeluaran untuk proyek-
proyek yang memiliki panjang tidak tentu atau jumlah pengeluaran tidak pasti
MEMPERLUAS PROSES PENGANGGARAN FLEKSIBEL:
PENGANGGARAN BERDASARKAN AKTIVITAS
Penganggaran berdasarkan aktivitas menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas. Penganggaran ini berdasarkan aktivitas menggunakan
pengetahuan hubungan antara kuantitas, unit produksi dan aktivitas yang
dibutuhkan untuk memproduksi unit tersebut.

Mengelola proses penganggaran


Biasanya organisasi menggunakan anggaran yang dikepalai oleh direktur
anggaran organisasi untuk mengkordinasikan proses penganggaran.
Manajemen senior harus mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa
seluruh anggota organisasi yang dipengaruhi oleh anggaran tersebut tidak
merasa bahwa anggaran dan proses penganggaran berada di luar kendali atau
tanggung jawab mereka
PENGANGGARAN: ASPEK PERILAKU
Merancang Proses Anggaran
Ada tiga metode yang biasa digunakan untuk menyusun anggaran:
1. Penganggaran Otoritatif, pimpinan memberitahu bawahan seperti apa anggarannya
tanpa meminta masukkan mereka
2. Penganggaran Partisipatif, pimpinan mengijinkan bawahan untuk berpartisiapasi
dalam menentukan keputusan
3. Penganggaran Konsultatif, pimpinan memerintahkan bawahannya untuk
mendiskusikan ide mereka tentang anggaran, tetapi tidak ikut dalam keputusan

Mempengaruhi Proses Anggaran


Anggaran sering digunakan sebagai alat unutk merencanakan, mengkor dinasikan, dan
mengalokasikan sumber daya, anggaran juga dapat mengu kur kinerja dan pada
akhirnya dapat digunakan mengendalikan dan mem pengaruhi prilaku. Semisal
perilaku manajer yang melakukan permainan atau manipulasi anggaran dengan
merendahkan pendapatan dengan tujuan target mudah tercapai sehingga mendapatkan
bonus
KRITIK TERHADAP MODEL PENGANGGARAN TRADISIONAL
Menurut para kritikus, proses penganggaran tradisional sudah terlalu lama tidak terkendali.
Model tradisional berguna ketika kondisi pasar stabil, persaingan dan kebutuhan akan
inovasi berkelanjutan tidak sekuat sekarang, dan pelanggan tidak menuntut. Beberapa kritik
proses penganggaran tradisional sebagai berikut:
1. Mencerminkan pendekatan top-down untuk pengorganisasian yang tidak konsisiten
dengan kebutuhan untuk fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan keadaan organisasi
2. Lebih berfokus pada control (seperti memenuhi anggaran target) daripada berfokus
membantu organisasi mencapai tujuan strategisnya
3. Alokasi sumber daya cenderung didorong oleh kekuatan politik daripada kebutuhan
strategisnya

Adapun alternatif untuk menjawab kritik tersebut adalah sebagai berikut:


4. Mengikat penganggaran ke inisiatif strategis dengan memasukkan ketetapan tentang
pengeluaran strategis seperti pengembangan produk, pelatihan dan perbaikan proses
penganggaran
5. Menggunakan ukuran kinerja multidimensi seperti terdapat pada balance scorecard,
untuk evaluasi kinerja individu atau unit berdasarkan kontribusi mereka terhadap
kemapuan organisasi mencapai hasil strategis, seperti perbaikan kualitas, penurunan
biaya dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan
REVIEW JURNAL

Penerapan Anggaran Sebagai Alat


Bantu Manajemen pada PT. Pos
Indonesia Kantor Area X Makassar
1. Judul Artikel:

 Penerapan Anggaran Sebagai Alat Bantu Manajemen pada PT. Pos Indonesia Kantor Area X

Makassar.

2. Fenomena penelitian:

 Salah satu alat yang dapat membantu manajemen untuk menuangkan rencana kegiatan dan

dapat juga digunakan sebagai alat pengendalian adalah anggaran. Anggaran berfungsi sebagai

pedoman dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Berdasarkan anggaran yang telah

ditetapkan, manajemen dapat melakukan pengevaluasian realisasi kerja, sehingga dapat

diketahui sejauh mana pencapaian yang telah ditargetkan dan dari sini akan terlihat performa

dari unit kerja yang bersangkutan. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dapat di

lakukan analisis dan selanjutnya dapat ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan

perusahaan.

3. Gap penelitian (isu penelitian):

 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis anggaran pendapatan dari PT Pos Indonesia

Area X Makassar sebagai tolak ukur keberhasilan perencanaan anggaran pada tahun 2013.
4. Tujuan penelitian:
 Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah prosedur penyusunan
Anggaran pada PT. Pos Indonesia telah rnemadai.

5. Kontribusi penelitian:
 Penelitian berkontribusi bagi pengembangan pengetahuan terhadap perencanaan
penganggaran pada perusahaan jasa, khususnya untuk menelaah lebih dalam terkait
penganggaran dan aktualisasi pendapatan pada PT Pos Indonesia Wilayah X Makassar.

6. Metode penelitian :

 Kuantiatif Deskriptif dengan menggunakan analisis varians yaitu selisih perbandingan


pendapatan antara anggaran dengan realisasi.

7. Teori yang digunakan:


 Perencanaan & Penganggaran (Budgeting)
HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh data bahwa komponen pendapatan yang diperiksa
adalah 19 jenis pendapatan yang dikelompokkan dalam 6 sub bagian yaitu Pendapatan Bisnis,
Pendapatan Jasa Keuangan, Pendapatan Ritel, Pendapatan Filateli, Pendapatan Properti, dan
Pendapatan Lainnya. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Pada sub bagian Pendapatan Bisnis diperoleh informasi bahwa 2 post pendapatan yaitu
pendapatan suratpos dan pendapatan paketpos keduanya berstatus favorable.

2. Pada sub bagian Pendapatan Jasa Keuangan diperoleh informasi bahwa terdapat 5 post
pendapatan yaitu pendapatan weselpos, pendapatan giropos, dan pendapatan pospay yang
berstatus favorable, serta pendapatan bank chaneling dan pendapatan penyaluran dana yang
keduanya berstatus unfavorable.

3. Pada sub bagian Pendapatan Ritel diperoleh informasi bahwa terdapat 4 post pendapatan yaitu
pendapatan fee benda konsinyasi, pendapatan e-commerce, dan pendapatan postmart yang
berstatus unfavorable, sedangkan hanya satu yang berstatus favorable yaitu pendapatan
penjualan benda pos.
HASIL PENELITIAN (LANJUTAN)

4. Pada sub bagian Pendapatan Filateli diperoleh informasi bahwa terdapat 2 post pendapatan yaitu
pendapatan perangko filateli dan pendapatan benda filateli yang keduanya berstatus favorable.

5. Pada sub bagian Pendapatan Properti diperoleh informasi bahwa terdapat 3 post pendapatan yaitu
pendapatan sewa tanah, pendapatan sewa gedung, dan pendapatan sewa tanah dan gedung yang
ketiganya berstatus favorable.

6. Pada sub bagian Pendapatan Lainnya diperoleh informasi bahwa terdapat 3 post pendapatan yaitu
pendapatan treasury, pendapatan asset tetap, dan pendapatan lainnya yang ketiganya berstatus
favorable.

Dari keenam hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas post pendapatan berstatus
favorable/menguntungkan. Sehingga dapat dikatakan penganggaran berjalan efektif.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dapat disimpulkan bahwa
PT. Pos Indonesia (Persero) Area X Makassar Menyusun prosedur dan pelaksanaan
anggaran secara memadai, karena telah memenuhi indikator-indikator penyusunan yang baik
yaitu:

1. Penyusunan anggaran merupakan komitmen dan melibatkan manajemen. Pada


penyusunan anggaran PT. Pos Indonesia (Persero), manajemen keuangan mengumpulkan
draft isi anggaran dan berbagai bagian di perusahaan, melaporkan rancangan anggaran
kepada kawilpos.

2. Anggaran selalu dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran yang disusun oleh PT. Pos
Indonesia (Persero) dinyatakan dalam satuan moneter berbentuk Rupiah baik dalam hal
anggaran pendapatan.

3. Usulan anggaran dibahas dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi sesuai dengan
struktur organisasi perusahaan.
KESIMPULAN (LANJUTAN)

1. Setiap mata anggaran memiliki nomor-nomor rekening. Untuk meminimalisir


kesalahan ataupun kerancuan dalam hal pencatatan atas segala kinerja yang
dilakukan karyawan, maka PT. Pos Indonesia (Persero) mencantumkan
nomor-nomor rekening dalam setiap mata anggaran.

2. Anggaran disusun untuk jangka waktu tertentu. Dilihat dari waktunya


anggaran yang disusun oleh PT. Pos Indonesia merupakan anggaran jangka
pendek yang mencakup kurun waktu satu tahun. Anggaran yang disusun
kemudian diperinci menjadi anggaran bulanan.

3. Pendapatan dicatat pada rekening yang tepat dan tepat waktu. Adanya
penomoran rekening yang dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) pada setiap
mata anggaran mempermudah kinerja karyawan.
KEKURANGAN PENELITIAN

1. Peneliti tidak menyebutkan alasan pemilihan komponen pendapatan yang digunakan sebagai variabel
penelitian. Penjabaran teori terkait pendapatan sudah dilakukan secara komprehensif, namun hanya
secara normatif saja. Alasan spesifik terkait pemilihan variabel tersebut belum diungkapkan dalam jurnal
penelitian.

2. Variabel penelitian yang digunakan hanya menggunakan post pendapatan saja. Sedangkan pada Tinjauan
Pustaka disebutkan bahwa anggaran operasional dibagi menjadi 3, yaitu anggaran pendapatan, anggaran
biaya, dan anggaran laba. Sehingga jika hanya anggaran pendapatan saja yang diteliti, maka dapat
diperkirakan jika data yang disajikan belum cukup valid bagi manajemen untuk pengambilan keputusan.

3. Masih terdapat kesalahan perhitungan pada data analisis varians yang ditampilkan. Artinya, terdapat
kesalahan perhitungan selisih anggaran dan realisasi. Kemudian terdapat pula kesalahan dalam penyajian
data analisis varians, yaitu terkait perhitungan yang selisih namun tidak menunjukkan posisi saldo
sebenarnya (positif atau negatif). Sehingga dari data yang ditampilkan, terlihat nominal saldo varians
hanya positif saja yang artinya saldo realisasi melebihi saldo anggaran. Padahal terdapat beberapa post
pendapatan yang saldo anggarannya lebih besar daripada realisasi. Sehingga efektivitas penganggaran
sulit diukur.
KEKURANGAN PENELITIAN (LANJUTAN)

1. Sesuai judul yang dituliskan bahwa anggaran sebagai alat bantu manajemen untuk
pengambilan keputusan. Namun dalam hasil penelitian yang diungkapkan tidak
disebutkan terkait strategi apa yang dapat diusulkan untuk manajemen sebagai
alternatif strategi pada periode anggaran berikutnya. Pada tinjauan Pustaka disebutkan
pula terkait tujuan anggaran, yaitu sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi dan
koordinasi antar manajer. Namun tidak terdapat penjelasan terkait bentuk koordinasi
seperti apakah yang dilakukan antar manajer.

2. Pada jurnal penelitian tidak disebutkan kewenangan pengesahan anggaran berada pada
tingkatan manajemen mana. Apakah pada middle management (setingkat kepala
wilayah/cabang) atau top manajemen (setingkat direksi).

3. Teknik pengumpulan data tidak disebutkan pada Metode Analisis. Namun jika dilihat
dari hasil penelitian yang disampaikan, dapat diperkirakan data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder.
KELEBIHAN PENELITIAN

1. Alat ukur yang digunakan untuk meneliti penganggaran sudah


menggunakan metode yang tepat, yaitu metode analisis varians dengan
membandingkan dan antara nominal anggaran dengan realisasi.

2. Seluruh komponen variabel pendapatan telah diteliti secara komprehensif,


mulai dari komponen pendapatan bisnis, pendapatan ritel, dan pendapatan
lainnya.
SARAN

1. Agar variabel yang diteliti lebih diperluas dengan menambah variabel


penelitian seperti komponen biaya dan laba, sehingga diperoleh data yang
lebih kompleks dan terukur serta dapat digunakan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan.

2. Agar melakukan koreksi dan menganalisa data yang disajikan secara lebih
teliti. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penyajian data.

3. Agar menambahkan dalam jurnal penelitian terkait saran dan langkah-


langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh manajemen terkait hasil
penelitian yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai