Disusun Oleh:
1. Taufan Aditya Perdana 21105360588
2. Sendy Yulianto Permono 21105360597
3. Ester Trivona Nauw 21105360601
PROSES PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian serta Peran Anggaran
Tanpa anggaran, perusahaan tidak akan memiliki cara memantau dan mengendalikan pengeluaran
untuk tiap-tiap kategori pengeluaran. Tanpa adanya pemantauan dan pengendalian perusahaan
dapat dengan mudah terjerat utang yang tidak diinginkan dan kesulitan keuangan. Anggaran
memberikan tujuan yang sama kepada manajer unit bisnis perusahaan dan merupakan bagian inti
dari perancangan dan pengoperasian sistem akuntansi manajemen. Peran inti yang dimainkan
anggaran dan hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian dapat dilihat pada gambar:
Langkah-langkah pada perencanaan dan pengendalian serta peran anggaran berbeda namun
terhubung untuk tiap-tiap fungsi. Anggaran adalah ekspresi kuantitatif dari arus kas masuk dan
keluar yang direncanakan yang mengungkapkan apakah rencana operasi atau usaha saat ini akan
sesuai dengan tujuan keuangan perusahaan, juga menjadi cara mengkomunikasikan sasaran
jangka pendek organisasi kepada pegawai serta membantu mengantisipasi potensib permasalahan
dan dapat menjadi alat yang membantu memberikan solusi atas permasalahan hubungan antar
aktifitas operasi. Penganggaran adalah proses menyiapkan anggaran, juga menjadi cara
mengkoordinasikan banyak kegiatan di organisasi dan menjadi alat meningkatkan koordinasi
kegiatan organisasi dan membantu mengidentifikasi adanya permasalahan organisasi.
Unsur-unsur Penganggaran
Penganggaran melibatkan peramalan permintaan atas 4 jenis sumber daya selama periode waktu
yang berbeda:
1. Sumber daya fleksibel yang menciptakan biaya variabel yang dapat diperoleh atau dibuang
dengan jangka pendek. Contoh dalam CV. Sapu Upcycle yaitu lem, benang, amplas.
2. Sumber daya kapasitas menengah yang menciptakan biaya tetap. Contoh dalam CV. Sapu
Upcycle yaitu gaji karyawan bagian administrasi, gaji manajer produksi.
3. Sumber daya yang dalam jangka waktu menengah dan panjang dapat meningkatkan potensi
strategi perusahaan. Contoh dalam CV. Sapu Upcycle yaitu penelitian dan pengembangan,
pelatihan karyawan, perawatan sumber daya kapasitas, periklanan dan promosi.
4. Sumber daya kapasitas jangka panjang yang menciptakan biaya tetap. Contoh dalam CV. Sapu
Upcycle yaitu rencana menambah tempat produksi baru yang mungkin membutuhkan waktu
beberapa tahun dalam merencanakan dan membangunnya dan mungkin dapat digunakan
selama jangka waktu yang panjang.
Ada dua jenis utama anggaran yang menyusun anggaran induk:
1. Anggaran Operasi
Merinci ekspektasi sumber daya yang dibutuhkan aktivitas penjualan, pengeluaran modal,
manufaktur, pembelian, pengelolaan tenaga kerja, administrasi selama periode penganggaran
2. Anggaran Keuangan
Perencana menggunakan proyeksi laporan arus kas dalam 2 cara:
(1) Merencanakankapan kelebihan kas akan diperoleh sehingga dapat digunakan untuk
membuat investasi jangka pendek dari pada hanya memegang kas dalam jangka pendek
(2) merencanakan cara menutupi kekurangan kas
Komponen Anggaran
Anggaran induk merangkum komponen yang berbeda-beda pada anggaran. Garis putus-putus
dari hasil keuangan yang diharapkan (kotak 11-12) menunjukan bagaimana perkiraan
konsekuensi keuangan yang berasal dari anggaran tentatif organisasi dapat mempengaruhi
rencana dan tujuan organisasi. Garis putus-putuskan tersebut menggambar proses berulang yang
dengan proses itu perencana membandingkan hasil proyeksi keuangan terhadap sasaran keuangan
perusahaan. Proses penganggaran menggambarkan proses pengadaan, produksi, penjualan, dan
aktivitas logistik yang dilakukan selama periode anggaran. Perencana biasanya menyampaikan
ekspektasi atau proyeksi hasil keuangan dalam 3 bentuk :
1. Laporan ekspektasi arus kas
2. Proyeksi neraca
3. Proyeksi laporan laba rugi
Akuntan menyebut proyeksi laporan keuangan, neraca dan proyeksi laporan laba rugi sebagai
laporan keuangan pro forma atau disediakan di awal.
ILUSTRASI PROSES PENGANGGARAN
Prakiraan Permintaan
Proses penganggaran dipengaruhi kuat oleh prediksi permintaan, yang merupakan estimasi
permintaan penjualan pada tingkat harga tertentu. Beberapa organisasi menggunakan survey
pasar yang dilakukan oleh ahli diluar perusahaan atau staff penjualan. Perusahaan lain
menggunakan metode statistik untuk mendapatkan prediksi permintaan dari trend dan prediksi
aktifitas perekonomian dan hubungan pola penjualan di masa lalu terhadap aktifitas ekonomi
tersebut. Tanpa memperhatikan pendekatan yang digunakan untuk membuat prediksi permintaan,
organisasi harus menyiapkan rencana penjualan untuk tiap-tiap lini produk atau jasa utama.
Semakin besar tingkat rincian prediksi meningkat pula kesempatan proses penganggaran tersebut
mengidentifikasi potensi masalah dan kemacetan dalam merinci penentuan waktu aliran produksi
di organisasi. Akan tetapi prediksi dan perencanaan secara sangat rinci untuk tiap-tiap item
diantara ribuan item produksi dapat sangat mahal dan berlebihan penghitungannya.
Rencana Produksi
Perencana mencocokkan rencana penjualan yang telah selesai dengan kebijakan persediaan
organisasi dan tingkat kapasitas untuk menentukan rencana produksi. Rencana itu
mengidentifikasi produksi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap periode yang membentuk periode
anggaran tahunan bersangkutan. Periode anggaran seperti tahun mungkin memiliki periode
sementara yang terdiri dari hari, minggu, atau bulan tergantung pada informasi yang dibutuhkan
orang yang mengelola aktifitas pengadaan bahan, manufaktur, penjualan, dan distribusi.
Beberapa organisasi memiliki kebijakan memproduksi barang untuk persediaan dan bermaksud
menyimpan jumlah persediaan yang telah ditentukan atau ditargetkan sepanjang waktu.
Organisasi yang menggunakan kebijakan persediaan tepat waktu atau just in time inventory
policy memproduksi barang guna memenuhi permintaan periode berikutnya sebagai langkah
antara selama peralihan kesistem persediaan tepat waktu sepenuhnya dimana hanya pesanan yang
dapat memicu produksi.
Analisis Sensitivitas
What-if analysis akan berjalan optimal sebagai model yang digunakan dalam menunjukkan apa
yang sedang dievaluasi. Model tersebut harus lengkap dan harus mencerminkan hubungan secara
akurat dan harus menggunakan estimasi yang kuat. Model ini dianggap gagal jika mencerminkan
hubungan yang tidak akurat. Kemudian produktivitas mesin tersebut adalah kunci untuk
mengetimasi rencana produksi. Jika error kecil maka estimasi yang digunakan dalam rencana
produksi dapat mengubah rencana. Dapat dikatakan bahwa model tersebut sensitif pada estimasi
tersebut. Sebagai contoh organisasi memiliki kapasitias produksi yang hanya dapat menerima
satu dari dua pesanan yang ada.
Dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas merupakan proses mengubah dengan selektif kunci
estimasi rencana atau anggaran untuk tujuan identifikasi pada rentang berapa pilihan keputusan
akan lebih baik.
Gambar diatas sangat sederhana, dimana biaya sebenarnya atau pendapatan sebenarnya
dibandingkan dengan target biaya atau target penerimaan, untuk mengidentifikasi selisihnya
disebut sebagai variansi oleh akuntan. Variansi menunjukkan titik awal dari apa yang
direncanakan atau dianggarkan. Anggaran atau rencana, biaya dapat muncul dari tiga sumber:
1. Standar yang ditetapakan oleh perekayasa industry sperti biaya baja yang dikenakan atas pintu
mobil didasarkan pada spesifikasi pintu
2. Kinerja periode sebelumnya, seperti biaya baja rata-rata perpintu yang terjadi pada periode
anggaran sebelumnya
3. Tingkat kinerja yang dicapai oleh pesaing yang biasa disebut dengan benchmark dan
berdasarkan hasil yang terbaik di kelasnya, seperti biaya baja perpintu yang sebanding di capai
oleh pesaing yang dianggap paling efisien
Analisis variansi menjelaskan perbedaan antara rencana biaya dan baiya sebenarnya dengan
mengevaluasi perbedaan antara harga standard dan harga sebenarnya serta kuantitas yang
dianggarkan dan kuantitas sebenarnya.
Mengurai Variansi
Anggaran fleksibel merupakan prediksi dianggaran induk yang disesuaikan karena ada selisih
antara volume yang direncanakan dan volume yang sebenarnya. Anggaran fleksibelitas
mencerminkan anggaran atau prediksi biaya berdasarkan tingkat volume yang sebenarnya dicapai
bukan volume yang direncanakan, sedangkan volume yang direncanakan merupakan dasar yang
digunakan oleh anggaran induk.
Variansi Penjualan
Rekonsialisasi antara rencana pendapatan penjualan sebenarnya dan pendaptan penjualan yang
direncanakan akan dilakukan dua langkah oleh akuntan manajemen, berikut langkahnya:
1. Efek volume penjualan
Perbedaan pendapatan yang terkait dengan volume adapat ditumbulkan oleh dua hal:
a) Variansi bauran penjualan dapat dihitung sebagai berikut unit penjulan total yang
sebenarnya seluruh produk x (% bauran penjualan sebenarnya untuk produk bersangkutan
- % bauran penjualan yang direncanakan untuk produk bersangkutan) x Rencana
pendapatan per unit untuk produk bersangkutan
b) Variansi kuantitas penjualan dapat dihitung sebagai berikut:
(unit penjualan total yang sebenarnya untuk seluruh produk - unit penjualan total yang
direncanakan untuk seluruh produk) x % bauran penjualan yang direncanakan untuk
produk bersangkutan x pendapatan per unit yang direncanakan untuk produk bersangkutan
2. Efek harga penjualan
Sisa yang harus dipertimabangkan adalah efek pada pendapatan dari perbedaan antara harga
jual yang direncanakan dan harga penjualan yang sebenarnya, hal ini dapat disebut sebagai
variansi harga penjualan. Berikut rumus untuk variansi harga penjualan :
Unit penjualan total yang sebenarnya x (harga jual perunit yang sebenarnya - harga jual
perunit yang direncanakan).
Penganggaran Inkremental
Mendasarkan tingkat pengeluaran untuk item bebas periode ini pada jumalah yang dikeluarkan
untuk item ini selama periode sebelumnya. Kritik atas penganggaran ini ialah tidak disyaratkan
untuk menjelasan pembenaran sasaran organisasi terkait pengeluaran bebas.
Pendanaan Proyek
Solusi antara dua penganggaran incremental dan penganggaran berbasis nol menggunakan
pendanaan proyek. Solusi tersebut merupaka proposal untuk pengeluaran bebas dengan waktu
tertentu atau sunset provision. Manfaat atas sunset provision adalah peraturan tersebut
menyetujui keseimbangan antara biaya tinggi yang berasal dari perlunya melakukan penelitian
yang cermat.