Anda di halaman 1dari 7

SURVEI ANALISA BALANCE SCORE CARD

DAN SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT

Tugas Matrikulasi Pengantar Manajemen Operasi dan Produksi


Dosen Pengampu : Dr. Thomas Ola Langoday

Disusun Oleh :
OMEGA STINLLY CECILIA AMALO

PRODI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRI
2023
BALANCED SCORECARD (BSC) DARI PERUSAHAAN RETAIL

Balanced Scorecard (BSC) adalah alat manajemen strategis yang dapat digunakan dalam

penjualan retail untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai perspektif. Terdapat empat

perspektif utama dalam BSC, yaitu Keuangan, Pelanggan, Proses Bisnis Internal, dan

Pembelajaran & Pertumbuhan. Di bawah ini adalah bagaimana BSC dapat diterapkan dalam

konteks penjualan retail.

1. Perspektif Keuangan:

Indikator : Pendapatan Penjualan, Laba Kotor, Margin Laba Bersih, Return on

Investment (ROI) dalam pemasaran.

Target : Meningkatkan pendapatan penjualan sebesar 25% setiap tahun,

meningkatkan margin laba bersih sebesar 10%, mengurangi biaya operasional

sebesar 7%.

Tujuan : Meningkatkan profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, dan efisiensi

keuangan.

Program : Pengelolaan stok yang efisien, pengendalian biaya operasional, strategi harga

yang tepat.

2. Perspektif Pelanggan:

Indikator : Kepuasan Pelanggan, Retensi Pelanggan, Jumlah Pelanggan Baru.

Target : Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan, meningkatkan retensi pelanggan ,

menambah jumlah pelanggan baru sebesar 12%.

Tujuan : Menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul, membangun loyalitas

pelanggan, dan memperluas pangsa pasar.

Program : Pelatihan staf layanan pelanggan, pengembangan program loyalitas, survei

kepuasan pelanggan.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal:

Indikator : Efisiensi Stok, Waktu Siklus Penyediaan, Tingkat Kepuasan Karyawan.

Target : Mengurangi waktu siklus penyediaan barang menjadi 7 hari, meningkatkan

efisiensi stok hingga 75%, meningkatkan tingkat kepuasan karyawan

Tujuan : Meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan

meningkatkan kualitas layanan.

Program : Optimisasi rantai pasokan, otomatisasi proses, pelatihan karyawan.

4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan.

Indikator : Tingkat Keterampilan Karyawan, Inovasi Produk, Keterlibatan Karyawan.

Target :Meningkatkan tingkat keterampilan karyawan melalui pelatihan,

menghasilkan produk inovatif setiap tahun, meningkatkan keterlibatan

karyawan.

Tujuan : Meningkatkan kapasitas inovasi, mengembangkan potensi karyawan, dan

menciptakan budaya organisasi yang berorientasi pada pembelajaran.

Program : Program pelatihan dan pengembangan karyawan, inisiatif inovasi, survei

kepuasan karyawan.

Melalui penerapan Balanced Scorecard dengan indikator, target, tujuan, dan program

dalam keempat perspektif ini, Perusahaan Retail dapat memiliki pandangan yang lebih

lengkap tentang kinerjanya dan fokus pada aspek-aspek kunci yang membantu mencapai

tujuan strategisnya. BSC membantu perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan

jangka pendek dan jangka panjang, serta memastikan bahwa semua bagian dari organisasi

berkontribusi pada visi dan strategi keseluruhan.


SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DARI PERUSAHAAN RETAIL

Supply Chain Management dari Perusahaan Retail dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. 1 Pemataan jalur barang di Perusahaan retail


Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa, awalnya produk bermula dari distributor-distributor

yang ada kemudian menjadi stock di Gudang yang kemudian akan di jual secara online

maupun offline. Perusahaan retail pada perkembangan yang sudah mulai berkembang ini juga

harus mampu bersaing dalam mencari pangsa pasar, sehingga tidak hanya menjual barang

secara offlin namun juga dapat di jual secara online.

Jalur Supply Chain Management (SCM) di toko retail dapat diuraikan sebagai berikut,

dengan langkah-langkah utama yang melibatkan produk yang bermula dari distributor hingga

dijual secara online maupun offline:


1. Pembelian dari Distributor:

SCM di toko retail dimulai dengan pembelian produk dari distributor-distributor yang

berbeda. Toko retail akan memutuskan produk apa yang akan dibeli berdasarkan

permintaan pelanggan, tren pasar, dan stok yang ada.

2. Pengiriman ke Gudang:

Setelah pembelian, produk yang dibeli akan dikirim ke gudang toko retail. Gudang ini

berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan distribusi. Di sini, produk diterima, diperiksa,

dan dicatat dalam sistem inventaris.

3. Manajemen Persediaan:

Pengelolaan persediaan adalah bagian penting dari SCM. Sistem komputer biasanya

digunakan untuk memantau stok barang, mengatur penambahan persediaan jika

diperlukan, dan memprediksi permintaan di masa mendatang.

4. Pemenuhan Pesanan:

Ketika pelanggan memesan produk secara online atau datang ke toko fisik, pesanan

diproses dari gudang. Jika produk ada dalam stok, pesanan dipersiapkan untuk pengiriman

atau pengambilan oleh pelanggan.

5. Pengiriman Barang:

Produk yang dibeli dapat dikirim kepada pelanggan secara langsung jika mereka

memilih opsi pengiriman atau pelanggan dapat mengambilnya di toko fisik jika mereka

berbelanja secara offline. Proses pengiriman harus efisien dan dapat dipantau.

6. Penjualan Online:

Untuk penjualan online, toko retail perlu memiliki platform e-commerce yang efisien.

Ini termasuk situs web toko online, pembayaran online, dan sistem manajemen pesanan.
7. Penjualan Offline:

Penjualan offline berlangsung di toko fisik. Pencatatan penjualan dan pembayaran

dilakukan secara langsung di kasir atau melalui sistem point of sale (POS).

Seluruh jalur SCM ini dapat dikelola dengan bantuan sistem perangkat lunak SCM yang

canggih dan tim yang berpengalaman dalam logistik, manajemen persediaan, dan layanan

pelanggan. SCM yang efisien membantu toko retail untuk mengoptimalkan operasi mereka,

mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.


KESIMPULAN DARI BALANCE SCORE KREDIT DAN SUPPLAY CHAIN

MANAJEMEN DI PERUSAHAAN RETAIL

Dalam implementasi Balanced Scorecard (BSC) pada perusahaan retail, BSC

membantu perusahaan untuk memiliki pandangan yang lebih lengkap tentang kinerjanya

dari berbagai perspektif. Melalui indikator, target, tujuan, dan program yang ditetapkan

dalam setiap perspektif, perusahaan dapat fokus pada aspek-aspek kunci yang membantu

mencapai tujuan strategisnya. BSC memastikan bahwa semua bagian dari organisasi

berkontribusi pada visi dan strategi keseluruhan, menjaga keseimbangan antara tujuan

jangka pendek dan jangka panjang.

Di sisi lain, dalam Supply Chain Management (SCM) perusahaan retail, peran penting

dimulai dari pembelian produk dari distributor hingga pengiriman dan penjualan online

maupun offline. SCM yang efisien membantu perusahaan untuk mengoptimalkan operasi

mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan retail

harus memiliki sistem perangkat lunak SCM yang canggih dan tim yang berpengalaman

dalam manajemen persediaan, logistik, dan layanan pelanggan untuk menjalankan SCM

dengan baik.

Kesimpulannya, BSC dan SCM adalah dua alat manajemen yang penting dalam upaya

perusahaan retail untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. BSC membantu mengukur

dan mengelola kinerja secara holistik, sementara SCM mengoptimalkan rantai pasokan

dan proses operasional untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisien. Kedua

pendekatan ini bersinergi untuk menciptakan bisnis retail yang berkelanjutan dan

kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai