Seperti halnya piutang, investasi dalam persediaan merepresentasikan porsi investasi dari total
investasi aktiva perusahaan. Idealnya, dengan kas seharusnya perusahaan dapat menerapkan tingkat
persediaan nolNamun dalam praktiknya, kondisi ini sulit bisa dicapai. Persediaan harus ada guna
melayani produksi perusahaan, jumlah persediaan yang signifikan dapat mendorong proses produksi
dalam bentuk produk setengah jadi. Bahkan, produk setengah jadi yang diproses menjadi produk jadi
merupakan bahan pertimbangan yang berarti dalam mengelola persediaan.
Perusahaan sering melakukan penyimpanan persediaan di gudang dengan harapan dapat menekan
biaya tetap yang ditimbulkan dari biaya pesan dan/atau tambahan biaya persediaan yang disebabkan
kurangnya antisipasi jumlah persediaan yang dibutuhkan bagian produksiTambahan biaya persediaan
muncul dengan alasan. Pengakuan biaya ditimbulkan oleh penyimpanan persediaan di gudang.
Sebagai contoh, biaya naiknya harga pembelian persediaan, biaya transportasi, biaya produksi, dan
biaya penentuan pesanan pembelian (manajemen waktu, biaya telepon, dan biaya kertas kerja). Biaya
penyimpanan persediaan dan semua item yang melekat pada persediaan sampai produk laku dijual.
Misalnya, biaya penyimpanan, biaya pengamanan, dan asuransi. Biaya simpan perlu diadakan ketika
perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan para pelanggan dan kondisi persediaan tidak mencukupi.
Secara intuisi, manajemen harus memikirkan terjadinya keterlambatan pemenuhan
persediaan kepada bagian produksi agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Meskipun tambahan
biaya simpan tidak menambah keuntunganTampaknya ketidakcukupan persediaan akan meningkatkan
risiko dan akan membawa dampak negatif terhadap nilai perusahaanAkan tetapi, penentuan
keuntungan melalui penekanan biaya simpan patut dipertimbangkan. Seorang manajer harus menjaga
keseimbangan antara biaya pesan dan biaya simpan dengan mempertimbangkan untung dan ruginya.
Dafpus: Harmono. (2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, Jakarta: Penerbit PT
Bumi Aksara.
Pengertian
1. Manajemen persediaan merupakan cara untuk mencegah kerugian atas tidak terpenuhinya
permintaan langganan yang melonjak, sehingga langganan lari membeli produk kepada perusahaan
pesaing.. Dengan kata lain perlunya menjaga keseimbangan antara ongkos hilangnya langganan
dengan biaya- biaya pemesanan ulang yang sering melibatkan invenatris kecil dan biaya simpan serta
resiko rusaknya barang-barang inventaris besar.
Kebijakan alokasi modal kerja pada persediaan merupakan masalah penting, karena memiliki efek
langsung terhadap tingkat profitabilitas. Persediaan yang terlalu besar, akan mengakibatkan biaya-
biaya seperti; beban bunga, biaya simpan, biaya pemeliharaan barang di gudang, risiko rusaknya
barang yang disimpan digudang, akan membesar yang pada gilirannya akan mengakibatkan
menurunnya profit. Sebaliknya persediaan yang terlalu kecil, juga akan mengakibatkan perusahaan
beroperasi kurang efisien yang disebabkan oleh adanya kapasitas mesin dan tenaga kerja langsung
yang menganggur, begitupula dengan dapat beralihnya pelanggan ke perusahaan lain, saat permintaan
produk tiba- tiba berkembang, sehingga dampaknya juga akan memperkecil profit, atau bahkan
perusahaan gulung tikar manakala pelanggan beralih ke perusahaan lain.
Footnote:
2.
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya
persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besarHal ini dapat dipahami karena persediaan
merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaanTanpa ada persediaan
yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan
disebabkan proses produksi akan terganggu
Dengan demikian pengertian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh
perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan atau diolah kembaliPerusahaan dagang memiliki barang
dagangan tujuannya untuk dijual kembaliperusahaan manufaktur mempunyai bahan baku untuk diolah
kembali menjadi barang jadi yang kemudian dijual
Persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi permintaan pelanggan yang
mendadaktapi persediaan yang tinggi akan menyebabkan perusahaan harus menyediakan dana untuk
modal kerja yang besar pulaPada dasarnya apabila perusahaan bisa memprediksikan dengan tepat
pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diperlukanmaka jumlah persediaan bisa kecil saja atau
bahkan noldan ini yang sering disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory.
Untuk memprediksikan permintaan secara tepat memang sangat sulitoleh karena itu perlu
direncanakan sedemikian agar persediaan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil Bila
persediaan ditentukan terlalu besar akan menghadapi berbagai risiko seperti besarnya beban bunga
yang harus ditanggung, mem-perbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar
kemungkinan kerugian karena kerusakan dan turunnya kualitas bahan, sehingga semua ini akan
memperkecil keuntungan yang akan didapat perusahaan. Demikian pula sebaliknya, bila persediaan
terlalu kecil akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kemungkinan kekurangan
bahan baku mengakibatkan perusahaan tidak bisa bekerja dengan luas produksi yang optimal.
Footnote: Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia
Yogyakarta, 2017, h. 79-80.
Dafpus: Sutrisno. (2017). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit
Ekonisia Yogyakarta.