Anda di halaman 1dari 2

Manufaktur sendiri merupakan badan usaha atau perusahaan yang memproses bahan

baku untuk menjadi produk akhir. Manufaktur tentu harus memiliki mesin dan peralatan
produksi.

Dalam bisnis manufaktur, persediaan memainkan peran penting. Adanya persediaan


dapat menjaga kelancaran proses produksi dan distribusi produk akhir ke konsumen.

Istilah persediaan mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam produksi.
Persediaan juga berarti adalah barang-barang produksi yang tersedia untuk dijual.

Persediaan atau inventaris perusahaan merupakan salah satu aset penting. Hal ini
karena perputaran persediaan adalah sumber utama pendapatan.

Setidaknya ada tiga jenis persediaan yang umum dikenal, yakni bahan baku, barang
setengah jadi, dan barang jadi. Persediaan dikategorikan sebagai aset lancar pada
neraca perusahaan.

Selain sebagai aset lancar, persediaan berfungsi sebagai penyangga antara


manufaktur dan pemenuhan pesanan. Ketika barang persediaan dijual, catatannya
dipindahkan ke kategori harga pokok penjualan (HPP) pada laporan laba rugi.

Terdapat beberapa metode manajemen barang persediaan. Metode tersebut, antara


lain first in first out (FIFO) dan last in last out (LIFO).
Sebelum mengetahui jenis-jenis persediaan, kita perlu tahu terlebih dahulu fungsi
persediaan bagi bisnis atau perusahaan.

Dari pengertiannya, kita dapat memahami bahwa persediaan berkaitan dengan bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Barang-barang ini disimpan dan dikelola
oleh perusahaan.

Berikut ini sejumlah fungsi persediaan bagi perusahaan:

Cadangan diperlukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan. Perilaku konsumen


terkadang tidak terduga, sehingga terjadi fluktuasi pasokan barang yang mengganggu
jadwal perusahaan.

Adanya cadangan persediaan dapat mengatasi fluktuasi ini dan menjaga kegiatan
produksi tidak terganggu. Aktivitas manufaktur pun terpisah dari kegiatan pemenuhan
permintaan konsumen.
Persediaan membutuhkan ruang penyimpanan, modal, dan biaya tambahan lain untuk
memeliharanya.

Modal yang diinvestasikan untuk menyimpan persediaan tetap menganggur sampai


persediaan didistribusikan.

Di sisi lain, proses bisnis perusahaan tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya
persediaan. Mau tak mau, persediaan harus dimiliki. 

Hal ini karena biaya dengan tidak memiliki persediaan biasanya lebih besar ketimbang
memiliki persediaan.

Selain itu, dengan persediaan membuat kamu memiliki lebih banyak pilihan barang
yang dimaksudkan mengantisipasi permintaan pelanggan dan membantu perusahaan
dalam menghindari ketidaktetapan permintaan.

Ketika mengisi persediaan, bahan baku misalnya, akan lebih ekonomis jika membelinya
dalam partai besar. 

Karena biasanya, pembelian dalam jumlah besar dapat menurunkan biaya pengiriman
barang.

Memiliki persediaan yang memadai jauh lebih ekonomis ketimbang tidak memiliki
persediaan sama sekali.

Memiliki persediaan dapat menjaga alur produksi agar tetap lancar dan efisien. 

Ketika membutuhkan bahan baku tambahan, bisa menggunakan persediaan yang ada.
Jika permintaan bertambah, ada persediaan barang jadi yang bisa dikeluarkan.

Memiliki persediaan yang banyak dapat memengaruhi motivasi pelanggan dan


pengambilan keputusannya dalam pembelian. 

Misalnya, pelanggan bisa saja tergoda untuk membeli lebih banyak jika persediaan
ditampilkan dalam jumlah besar.

Sumber
https://store.sirclo.com/blog/jenis-jenis-persediaan-di-gudang/amp/

Anda mungkin juga menyukai