Anda di halaman 1dari 19

Stok adalah: Definisi, Metode, Jenis, dan

Contoh
Pernah kesal karena telanjur mengiyakan pesanan barang dari pelanggan, tapi ternyata stok barang yang tersedia tidak cukup
jumlahnya?

Huft! Memang mengesalkan. Namun, situasi itu sebetulnya bisa dicegah. Ya, dengan cara rajin mengecek stok.

Ingat, ya, stok tidak boleh terlalu banyak atau sedikit. Tentu saja jika sedikit, kebutuhan pelanggan tidak terlayani. Jika terlalu
banyak akan memenuhi gudang yang membuatmu mengeluarkan biaya tambahan.

Jika sudah menguasai manajemen stok barang, berarti bukan hanya keuntungan akan yang kamu dapatkan. Tambahannya adalah
kepercayaan dan kesetiaan yang akan kamu raih dari pelanggan.

Definisi Stok
Arti stok memang beragam. Stok berasal dari bahasa Inggris “stock” yang berarti “persediaan”. Namun bahasan stok kita kali ini
ada dalam ruang lingkup bisnis.

Stok menjadi penting dalam sebuah bisnis karena berhubungan dengan tata kelola barang. Kelemahan dalam mengelola stok bisa
berakibat buruk. Karenanya stok perlu menjadi perhatian mulai dari UMKM sampai perusahaan besar.

Terdapat beberapa definisi stok, sebagai berikut:

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Stok adalah persediaan barang untuk perbekalan; sediaan barang yang diperdagangkan. 
 Warren (2005) dalam buku Accounting. Stok adalah barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis
perusahaan. Dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.
 Hadri Mulya (2010) dalam buku Memahami Akuntansi Dasar. Stok adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal perusahaan. Bentuk aktiva yang terlibat dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan. Bisa dalam bentuk bahan baku
maupun perlengkapan produksi.
 Eddy Herjanto (2007) dalam buku Manajemen Operasi. Stok adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu.

Misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan
atau mesin.

Dari pengertian di atas, secara sederhana, stok barang adalah persediaan barang yang akan digunakan dalam proses produksi
atau dijual kepada pelanggan.

Perbedaan Stok dan Inventory


Walau sama-sama barang yang disimpan, lalu apa bedanya stok dan inventory? Berikut perbedaannya:

Inventory 
Merupakan persediaan barang yang akan dijual dan langsung menghasilkan profit bagi perusahaan. Ada dua jenis: inventory
barang jadi dan inventory barang setengah jadi.

Stok
Merupakan persediaan barang yang disimpan dan akan dikeluarkan untuk dijual ataupun untuk membantu proses produksi
(stationery, mesin, dan sebagainya) dalam sebuah perusahaan.
Jenis-Jenis Stok
Terdapat 3 jenis stok yang dikelola dalam bisnis dilihat dari jenis barangnya, yaitu:

Stok bahan baku


Bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi berbagai barang. Misalnya: kayu dan paku untuk bisnis furniture atau telur dan tepung
untuk usaha roti.

Stok barang dalam proses


Barang yang belum selesai atau sepenuhnya diproduksi. Misalnya jilbab yang selanjutnya masih akan dibordir, minyak esensial
yang masih butuh dikemas dalam botol, dan sebagainya.

Stok barang jadi


Barang siap jual yang telah menyelesaikan seluruh proses produksi. Misalnya air mineral dalam kemasan, burger yang siap
makan, mukena yang siap jual, dan sebagainya.

Sedangkan jika dilihat dari jenis tujuan penyimpanannya, maka stok dibedakan menjadi:

Stok pengamanan
Jenis stok yang sengaja disimpan untuk memastikan jika produk yang bakal dijual kepada pelanggan tidak akan habis sebelum
waktunya.
Stok antisipasi
Jenis stok yang dipersiapkan untuk mengantisipasi fluktuasi (naik turunnya) penjualan dalam kurun waktu tertentu. Stok ini
disediakan ketika sebuah produk sedang menjadi tren di kalangan masyarakat.

Stok dalam pengiriman


Jenis stok yang sudah dipesan dan sedang dalam pengiriman oleh pihak supplier. Dipesan beberapa waktu sebelum pengiriman
(indent).

Pentingnya Memantau Stok


Melakukan tata kelola stok memiliki banyak sekali manfaat yang membuat bisnis kamu berkembang. Ini dia beberapa di antaranya:

 Mengetahui dengan tepat dan aktual mengenai jumlah barang yang tersedia secara fisik di gudang.
 Membantu pengelompokkan dan penempatan barang sehingga aktivitas barang masuk dan keluar menjadi terpantau.
 Menghindari kesalahan jumlah stok yang disebabkan kehilangan, kerusakan, atau bahkan penyelewengan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
 Membantu auditor internal dalam perhitungan kas, aktiva, piutang, serta hutang perusahaan. Sebagai database untuk perhitungan
inventori dan audit.
 Membantu dalam pengambilan keputusan dari pemilik usaha terkait jumlah stok yang tersedia saat ini. Atau keputusan untuk
melakukan pemesanan kembali.

Metode Pengelolaan Stok Barang


Pemilihan metode pengelolaan stok barang menjadi penting. Mengapa? Karena seperti yang pernah disinggung sebelumnya,
yakni stok barang dapat berpengaruh terhadap harga pokok penjualan (HPP) barang.
Sederhananya, ada biaya yang dikeluarkan setiap barang yang ‘menginap’ di gudang. Berikut ini adalah metode pengelolaan stok
yang bisa kamu pilih:

Metode FIFO
FIFO merupakan singkatan dari first in first out. Metode ini berprinsip untuk mengeluarkan barang lama yang duluan masuk
gudang. Dengan itu, dalam laporan stok barang, jumlah stok akan sama dengan barang yang ada dalam gudang.

Usaha yang biasa menerapkan metode FIFO adalah usaha kue dan makanan, minimarket, dan sebagainya. Karena produk yang
disimpan adalah produk yang masa kedaluwarsanya sangat pendek.

Dalam hubungannya dengan HPP, metode FIFO menghasilkan HPP yang rendah namun laba kotor yang tinggi.

Metode LIFO
LIFO merupakan singkatan dari last in first out. Metode LIFO memiliki prinsip yang berkebalikan dengan metode FIFO, yakni
mengeluarkan barang yang baru masuk gudang terlebih dahulu. Barang yang lama dijual belakangan.

Metode LIFO membuat penataan barang lebih mudah. Tak cuma itu, metode ini juga menguntungkan karena menghemat
pengeluaran pajak ketika sedang terjadi inflasi. Saat inflasi, laba lebih sedikit namun tidak akan mempengaruhi laba operasi.

Usaha yang biasa menerapkan metode LIFO adalah penjual baju. Menjual baju yang sedang tren karena minat pasar sedang
tinggi. Cara ini digunakan untuk mendapatkan laba yang lebih besar dalam suatu tren.

Metode FEFO
FEFO merupakan singkatan dari first expired first out. Metode FEFO berprinsip untuk menjual produk dengan jangka waktu
kedaluwarsa pendek terlebih dahulu kepada pelanggan.
Jadi pelaku usaha berpatokan tanggal kedaluwarsa barang, bukan tanggal masuk gudang. Usaha yang biasa menerapkan metode
FEFO adalah apotek.

Memang, metode FEFO agak mirip dengan metode FIFO. Namun bedanya fokus tanggal pengeluaran barangnya berbeda.
Metode FEFO disebut lebih efisien sebab mampu mengurangi angka kerugian dalam sebuah bisnis.

Metode Just in Time


Metode just in time berprinsip untuk tidak menerapkan adanya stok dalam gudang. Jadi kegiatan produksi hanya dilakukan jika
ada pesanan. Istilah kekiniannya adalah open PO.

Sebaliknya jika tidak ada pesanan, maka tidak akan ada produksi sama sekali. JIT memang berbeda sekali dengan metode FIFO,
LIFO, dan FEFO. Kenapa? JIT tidak melakukan penyimpanan stok seperti kedua metode tersebut.

JIT cocok untuk jenis usaha yang pembuatannya jangka panjang dengan modal yang besar. Misalnya perusahaan otomotif,
komputer, furnitur, dan sebagainya.

Teknik Dasar Pengelolaan Stok


Apapun metode yang kamu pilih dalam mengelola stok, jika kamu tak memilih metode JIT, maka ada teknik dasar yang harus
dilakukan agar pengelolaan stok berjalan dengan baik.

 Menyediakan tempat penyimpanan. Bisa berupa etalase, rak, barang, maupun gudang. Pemisahan tempat penyimpanan disesuaikan
dengan jenis barang stok.
 Mencatat data seakurat mungkin. Siapkan tim atau aplikasi yang bertugas melakukan pencatatan barang yang masuk dan keluar.
 Membuat data pergerakan stok barang (forecasting). Bagian penting dari strategi pengelolaan stok, terlebih jika jenis barang yang
dimiliki sangat beraneka macam. Memberikan perencanaan spesifik tentang jadwal keluar-masuknya barang agar tidak terjadi
kekurangan maupun kelebihan barang.
 Membuat kode barang. Persediaan barang dapat terus terpantau, karena selalu diketahui barang nomor kode berapa yang telah
keluar.
 Memisahkan stok barang baru dan lama. Sediakan tempat khusus bagi stok lama dan baru agar tidak bercampur.
 Memeriksa barang sebelum disimpan. Berfungsi sebagai penyaringan kualitas barang. Barang yang rusak atau cacat tidak dijual
pada pelanggan demi mempertahankan kredibilitas usaha. 
 Melakukan pencatatan persediaan barang (stok opname) secara berkala. Stock opname adalah kegiatan yang mendata ulang
barang secara fisik yang ada di gudang. Kemudian dicocokkan dengan laporan stok barang yang sudah ada.

Pembukuan Stok Barang


Kehadiran pembukuan keluar masuk stok barang adalah untuk mengetahui jumlah stok barang di gudang. Kamu dapat menilai
selisih kekurangan dan kelebihan barang yang ada di gudang.

Jangan sampai kamu melewatkan peran penting dari pembukuan stok barang di bawah ini, ya.

Alat pelacak. 
Melacak seluruh perputaran stok barang karena berisi mutasi barang dari gudang ke gudang lainnya atau mutasi barang yang
telah terjual.

Mengontrol stok gudang. 


Sebagai rekaman setiap pergerakan stok barang yang ada di gudang. Mencatat transaksi barang masuk, pemakaian barang,
return pelanggan, dan masih banyak lagi.

Alat pembantu saat membuat keputusan. 


Sebagai dasar untuk melakukan pembelian barang, catatan ini memiliki fungsi untuk mencatat pergerakan stok.
Pembanding saat stock opname. 
Saat stock opname, pembukuan ini dapat menjadi langkah audit pada seluruh dokumen transaksi yang sudah ada.

Meminimalisasi kecurangan. 
Menghindari manipulasi data stok barang di gudang.

Contoh Pembukuan Stok Barang Masuk dan


Keluar
Untuk memudahkan kamu dalam membuat pembukuan stok barang masuk dan keluar, ikuti saja template berikut yang bisa kamu
buat di Microsoft Excel.
Contoh 1. Pembukuan stok barang masuk dan keluar
manual sederhana.

(sumber: jubelio.com)
Contoh 2. Pembukuan barang masuk dan keluar
lengkap sederhana.

(sumber: jubelio.com)
Contoh 3. Pembukuan stock opname.

Pengertian dan Tujuan Stock Opname


yang Tertata dan Akurat
Pengertian Stock Opname
Stock opname adalah sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok barang yang masih tersimpan di dalam
gudang untuk kemudian dipasarkan. Ada banyak kegiatan yang tercakup di dalamnya, mulai dari menghitung jumlah barang,
melakukan pemeriksaan secara langsung, serta melakukan penataan yang akan memudahkan operasional bisnis ketika suatu
produk tertentu dibutuhkan.

Dari pengertian stock opname di atas, pelaku usaha dapat memastikan seluruh proses bisnis dapat dijalankan dengan lancar,
khususnya yang berkaitan dengan persediaan produk yang ditawarkan.

Kegiatan yang tercakup di atas bahkan bisa dirinci lagi untuk memastikan seluruhnya kelancarannya dapat terjaga, misalnya saja
dengan menentukan posisi produk dalam gudang dengan memperkirakan produk apa yang paling sering keluar masuk, sehingga
ketika produk tersebut perlu dikeluarkan dari gudang, karyawan dapat melakukannya dengan lebih mudah.

Petugas yang bertugas untuk melakukan stock opname adalah petugas audit dari manajemen perusahaan yang bukan personel
pencatat persediaan dari internal perusahaan.

Tujuan Stock Opname dalam Dunia Bisnis


Ada beberapa tujuan stock opname yang menjadikannya penting untuk dilakukan oleh pelaku usaha. Salah satunya adalah
mengetahui kesesuaian antara jumlah yang tercatat dalam administrasi pembukuan atau keuangan bisnis dengan situasi riil yang
ada. Untuk tujuan yang satu ini, tak jarang kegiatan stock opname dilakukan hingga dua kali sehari, yaitu di awal jam operasional
dan juga saat jam operasional bisnis berakhir.

Terkait tujuan stock opname yang satu ini, pelaku usaha perlu untuk memastikan apa yang tercatat dalam pembukuan sudah
sesuai dengan jumlah yang memang tersedia di gudang. Ketika jumlah tersebut tidak sesuai, proses bisnis dapat terganggu,
misalnya ketika karyawan harus mengeluarkan produk yang diminta oleh pelanggan, tetapi tidak dapat melakukannya karena
meskipun tercatat dalam pembukuan bahwa masih ada persediaan, ternyata di gudang sudah tidak ada lagi yang tersisa.
Dengan mengetahui jumlah yang riil dan benar-benar dapat ditemukan di gudang, pelaku usaha juga dapat memperkirakan kapan
waktu yang tepat untuk memperbarui stok persediaan suatu produk.

Penghitungan stock opname yang baik, sebagai contoh, akan membantu pelaku usaha dalam mengetahui produk apa saja yang
paling banyak dicari oleh pelanggan dan produk mana yang kurang diminati oleh pelanggan. Dari sini saja pelaku usaha dapat
mempertimbangkan apakah perlu melakukan persediaan ulang untuk suatu produk.

Sebagai pelaku usaha, jangan sampai menyepelekan tujuan stock opname yang satu ini; karena selisih antara jumlah produk yang
ada di dalam gudang dengan yang tercatat dalam pembukuan bisnis memiliki dampak yang cukup jauh, salah satunya untuk
keperluan audit.

Jangan sampai hasil dari audit, khususnya yang dilakukan oleh auditor eksternal, menjadi buruk hanya karena selisih jumlah
persediaan dalam gudang dan pembukuan yang sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan kegiatan stock opname yang tertata
dan akurat.

Manfaat Stock Opname Bagi Perusahaan


Sedangkan kegiatan stock opname memiliki manfaat bagi bisnis dan perusahaan, seperti:

 Meminimalisasi penyimpangan terhadap barang, baik itu kekurangan atau kelebihan barang.
 Untuk proses tidak lanjut secara cepat bila ada barang hilang atau kekurangan barang, sehingga tidak terjadi keksongan stok barang.
 Dapat digunakan sebagai perbandingan data dari tahun-tahun sebelumnya sehingga perkembangan perusahaan bisa diketahui.
 Mengetahui secara pasti arus masuk dan keluar barang secara pasti.
 Mengetahui kondisi barang di gudang secara pasti.
 Mengetahui keakuratan perhitungan dengan cara mencocokan catatan pembukuan dengan stok barang riil.
 Membantu menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP).
 Mengidentifikasi kecurangan atau kelalaian yang terjadi dari stok barang di perusahaan.
 Membantu dalam hal pengambilan kebijakan perusahaan.
Apa Saja Langkah-Langkah dalam Melakukan
Stock Opname?
Stock opname tidak dapat dilakukan asal-asalan. Mempertimbangkan tujuan stock opname yang sedemikian penting bagi
kelancaran operasional bisnis, bahkan hingga tingkat operasional harian, pelaksanaannya pun sebaiknya dilakukan dengan cara
yang tepat juga.

Setidaknya, ada tiga langkah untuk melakukan stock opname yang tertata dan akurat, misalnya saja:

1. Tahap Persiapan Awal


Rangkaian kegiatan stock opname dimulai bahkan jauh sebelum hari pelaksanaannya sendiri. Tahap persiapan stock opname
adalah langkah pertama sekaligus yang terpenting, sehingga tak jarang dilakukan sebelum proses stock opname itu sendiri
dilakukan untuk memberikan ruang waktu yang cukup jika terjadi rintangan tertentu dalam pelaksanaannya.

Dalam tahap persiapan awal ini, tergantung dari skala bisnis yang dijalankan, pelaku usaha perlu menginformasikan karyawan
gudang untuk menyiapkan penanda, biasanya berupa label atau stiker, untuk memisahkan setiap produk sesuai dengan kategori
yang telah ditentukan sebelumnya.

Selanjutnya, karyawan gudang juga perlu merapikan produk yang tersedia di gudang, misalnya saja dengan menata posisi sesuai
dengan jenis barangnya sehingga kegiatan stock opname akan lebih mudah lagi untuk dilakukan. Kegiatan yang satu ini sangat
penting untuk menghindari kerepotan yang mungkin terjadi jika barang-barang yang ada di dalam gudang masih diletakkan secara
serampangan.

Setelah memastikan semua barang dalam gudang sudah diatur letaknya sesuai dengan kategori atau jenis barangnya, karyawan
gudang juga perlu menempelkan barcode atau penanda lain yang akan mempermudah penghitungan stock opname; termasuk
memisahkan barang-barang yang memang tidak akan atau tidak perlu dihitung dalam kegiatan stock opname yang akan dilakukan.
Setelah seluruh persiapan awal ini dilakukan, stock opname dapat dilanjutkan ke rangkaian kegiatan yang berikutnya.

2. Tahap Persiapan Akhir


Sesuai namanya, rangkaian kegiatan ini juga dilakukan sebelum pelaksanaan stock opname itu sendiri. Bedanya, jika tahap
persiapan awal umumnya dilakukan jauh-jauh hari dari proses penghitungan stock opname, tahap persiapan akhir umumnya
dilakukan ketika sudah mendekati hari penghitungan yang telah ditetapkan.

Dalam tahap persiapan akhir ini, pelaku usaha dapat menjabarkan proses kegiatan stock opname yang akan dilakukan kepada
setiap karyawan yang terlibat. Langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan semua orang memahami cakupan tugasnya masing-
masing, sehingga tidak terjadi kebingungan di hari pelaksanaan penghitungan stock opname.

Untuk mencapai produktivitas kerja dengan penghitungan stock opname yang efektif serta efisien, jangan sampai ada pembagian
tugas yang saling tumpang tindih antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, oleh karena itu langkah ini jangan sampai
terlewat.

Selanjutnya, pelaku usaha dapat menginformasikan pihak gudang untuk melengkapi input informasi awal, khususnya yang
termasuk dalam proses mutasi barang. Umumnya kegiatan yang satu ini perlu dilakukan hingga jam operasional berakhir di hari
terakhir sebelum penghitungan stock opname dimulai.

Dengan demikian, ketika stock opname dilakukan, hasil penghitungan yang dilakukan pun sudah mencakup data termasuk,
misalnya saja barang yang baru masuk gudang atau keluar dari gudang tepat sehari sebelum pelaksanaan penghitungan stock
opname.

Ketika semua input informasi sudah dilakukan, pastikan juga agar pihak gudang tidak lagi menerima permintaan untuk
memasukkan atau mengeluarkan barang ke maupun dari gudang. Dengan demikian, data yang sudah dikunci pada tahap
persiapan akhir ini tidak akan berubah sehingga tidak menimbulkan kerancuan ketika proses penghitungan stock opname nanti
akan dihitung.
Pastikan langkah ini dilakukan ketika jam operasional di hari terakhir sebelum stock opname dilakukan untuk memastikan data
gudang yang tercatat sudah benar-benar merupakan versi terbaru yang tidak akan berubah lagi.

3. Penghitungan Stock Opname


Penghitungan stock opname merupakan langkah terakhir sekaligus langkah paling utama dari keseluruhan langkah penghitungan
stock opname. Ini merupakan hari terbesar bagi setiap karyawan yang terlibat dalam proses penghitungan stock opname.

Dalam tahapan ini, pelaku usaha perlu memastikan kembali bahwa semua transaksi terkait persediaan barang dalam gudang
sudah dimasukkan semua informasinya ke dalam sistem.

Setelah memastikan semuanya memang sudah dimasukkan tanpa terkecuali, pedoman cetak dalam pelaksanaan penghitungan
stock opname dapat dilakukan dengan mencetak data pada sistem.

Pastikan pedoman ini tidak dipegang oleh karyawan yang menangani persediaan dalam gudang karena pedoman inilah yang
nantinya akan dipakai untuk mencocokkan data dalam sistem dengan jumlah riil yang terdapat dalam gudang.

Ingat, jika karyawan yang menangani persediaan barang di gudang memiliki akses terhadap pedoman cetak yang dibuat atau
bahkan data yang terdapat dalam sistem, kemungkinan karyawan tersebut untuk melakukan mark up terhadap jumlah barang
dalam gudang akan semakin besar sehingga kamu tak bisa memperoleh perbandingan yang sesungguhnya antara data yang
kamu pegang dengan jumlah sebenarnya dalam gudang. Padahal, keseluruhan rangkaian kegiatan penghitungan stock opname ini
dilakukan justru untuk mendapatkan perbandingan tersebut.

Lakukan penghitungan setiap jumlah barang dalam gudang berdasarkan pedoman yang sudah dicetak sebelumnya. Lakukan
dengan sejujur mungkin, misalnya dengan mencatat kondisi riil yang mungkin saja berbeda dengan catatan dalam pedoman.

Kegiatan di atas adalah esensi dari kegiatan penghitungan stock opname, jadi pastikan penghitungan ini dilakukan dengan
ketepatan yang benar-benar presisi tanpa ada kesalahan sedikit pun dalam pelaksanaannya. Tidak menjadi masalah jika terjadi
selisih jumlah dalam proses ini, karena sesungguhnya memang selisih tersebutlah yang dicari di sini.
Serahkan hasil pencatatan ke bagian keuangan untuk melakukan penyesuaian jika terjadi selisih. Dalam fase ini, proses kegiatan
penghitungan stock opname sudah berakhir secara teknis, sekalipun sesungguhnya masih ada hal lain yang perlu dilakukan oleh
pelaku usaha, khususnya jika memang muncul ketidaksesuaian antara data yang tercatat pada pedoman dengan hasil pencatatan
langsung jumlah barang yang tersedia di dalam gudang.

Jika situasi tersebut terjadi, ada indikasi terjadi kecurangan atau kesalahan pencatatan, dan tindakan lebih lanjut perlu diambil
untuk menemukan titik kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dalam proses audit, langkah ini menjadi signifikan karena akan
menentukan nilai audit yang dimiliki oleh bisnismu.

Waktu Pelaksanaan Stock Opname


Setiap pelaku usaha memiliki periode penghitungan stock opname masing-masing. Perbedaan ini dapat terjadi tergantung dari
skala usaha dan juga kebijakan yang dimiliki oleh pelaku usaha terkait untuk pelaksanaan operasional bisnisnya.

Untuk skala usaha yang lebih kecil, penghitungan stock opname dapat dilakukan dan diselesaikan dalam sehari, sehingga
memungkinkan untuk melakukan penghitungan stock opname sederhana setiap harinya.

Untuk bisnis dengan skala yang lebih besar, hal ini mungkin saja tidak dapat dilakukan karena banyaknya barang yang disimpan di
dalam gudang atau karena masalah sumber daya lainnya. Umumnya, jika situasi ini terjadi, penghitungan stock opname akan
dilakukan secara mingguan, bulanan, maupun tahunan.

Setiap waktu pelaksanaan stock opname memiliki konsekuensinya masing-masing. Hal terpenting dalam pelaksanaan
penghitungan stock opname adalah memastikan rangkaian kegiatan tersebut dilakukan secara teratur di waktu yang sama terlepas
dari periode yang digunakan.

Misalnya saja, jika pelaku usaha memutuskan untuk melakukan penghitungan stock opname setiap bulannya, tanggal pelaksanaan
ini harus tetap untuk memastikan pengukuran yang dilakukan berdasarkan hasil stock opname juga akan konsisten, sehingga
strategi bisnis yang diambil dengan mempertimbangkan hasil penghitungan tersebut pun akan lebih mudah untuk diambil.

Tentu saja waktu yang disarankan untuk melakukan penghitungan stock opname adalah sedini dan sesering mungkin.
Semakin sering dan teratur waktu pelaksanaan penghitungan stock opname, semakin mudah pula pihak keuangan melakukan
penyesuaian jika terjadi selisih. Bahkan, selisih tersebut dapat dihindari dalam frekuensi penghitungan stock opname yang rapat
karena identifikasi masalah juga dapat dilakukan dengan cepat.

Namun demikian, tidak perlu melakukan penghitungan stock opname setiap hari jika memang sumber daya yang dilakukan terlalu
besar dan akan memunculkan biaya atau pengeluaran yang lebih besar dibanding dengan kemampuan bisnis yang dimiliki.

Alasan di atas juga menjadi latar belakang mengapa bisnis-bisnis dengan skala yang sangat besar umumnya akan melakukan
penghitungan stock opname dengan rentang frekuensi yang lebih besar untuk memastikan sumber daya yang terpakai juga dapat
diminimalkan.

Pertanyaan Terkait
1. Stock Opname dilakukan oleh siapa?
Petugas yang bertugas untuk melakukan stock opname adalah petugas audit dari manajemen perusahaan yang bukan personel
pencatat persediaan dari internal perusahaan.

2. Kenapa harus melakukan stock opname?


Tujuan melakukan stok opname, antara lain:

 Mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan karena kelalaian perhitungan stok barang.
 Mengetahui jumlah stok barang secara riil.
 Mengatur mutasi barang dari dan keluar perusahaan.
 Untuk internal controlling.
3. Apa yang dilakukan setelah stock opname?
Setelah memastikan semuanya memang sudah dimasukkan tanpa terkecuali, pedoman cetak dalam pelaksanaan
penghitungan stock opname dapat dilakukan dengan mencetak data pada sistem.

Pastikan pedoman ini tidak dipegang oleh karyawan yang menangani persediaan dalam gudang karena pedoman inilah yang
nantinya akan dipakai untuk mencocokkan data dalam sistem dengan jumlah riil yang terdapat dalam gudang.

Serahkan hasil pencatatan ke bagian keuangan untuk melakukan penyesuaian jika terjadi selisih. Dalam fase ini, proses kegiatan
penghitungan stock opname sudah berakhir secara teknis, sekalipun sesungguhnya masih ada hal lain yang perlu dilakukan oleh
pelaku usaha, khususnya jika memang muncul ketidaksesuaian antara data yang tercatat pada pedoman dengan hasil pencatatan
langsung jumlah barang yang tersedia di dalam gudang.

Anda mungkin juga menyukai