Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 11

1. Ryonti Madhani (185020301111026)


2. Ajeng Dwi Purnamasari (185020301111052)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen persediaan merupakan proses pengelolaan atau pengaturan persediaan barang yang
dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual kepada konsumen. Pengelolaan atau pengaturan
persediaan barang tersebut dimulai dari cara mendapatkan persediaan barang, penyimpanan
persediaan barang yang dilakukan, serta proses keluarnya persediaan barang tersebut untuk
ditujukan kepada konsumen.

Dalam mengurus manajemen persediaan, hal yang harus diurus yaitu pengelolaan bahan
baku, barang dagang, barang yang diproses, dan barang yang di-supply pada sebuah
perusahaan. Diterapkannya manajemen persediaan dalam suatu perusahaan bertujuan untuk
memaksimalkan pengelolaan persediaan barang yang ada dengan biaya seminimal mungkin
sehingga membantu perusahaan agar mendapatkan laba yang besar. Tujuan lain diterapkannya
manajemen persediaan adalah sebagai berikut:

Memberi kemudahan dalam mengecek persediaan stok yang tersisa

Mengurangi resiko keterlambatan dalam pengiriman barang kepada konsumen

Jadwal produksi dapat disesuaikan oleh perusahaan

Dapat mengurangi resiko jika terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba

Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran secara mendadak dari konsumen

Menjaga persediaan barang yang diproduksi secara musiman

Perusahaan mendapatkan keuntungan dari quantity discount

Jenis perusahaan yang membutuhkan adanya manajemen persediaan adalah perusahaan


dagang dan perusahaan manufaktur. Pada perusahaan dagang yang dimaksud persediaan itu
sendiri adalah persediaan barang dagang yang sebelumnya dibeli atau didapatkan dari supplier.
Mengelola persediaan barang pada perusahaan dagang tidak sesulit pada perusahaan
manufaktur dikarenakan persediaan barang pada perusahaan dagang dibeli untuk kemudian
dijual kembali dan penjualannya tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga modal yang
dikeluarkan dan didapatkan relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan perusahaan
manufaktur yang relatif lebih lambat.

Di dalam manajemen persediaan terdapat 2 model manajemen yang umum atau sering
digunakan oleh perusahaan yaitu Model Economic Order Quantity (EOQ) dan Model Just in
Time atau Model Tepat Pada Waktu (JIT). Untuk Model Economic Order Quantity (EOQ),
penerapannya sesuai untuk perusahaan manufaktur. Sementara model manajemen yang sesuai
diterapkan pada perusahaan dagang yaitu Model Just in Time (JIT).

Tujuan dari model EOQ adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan. Biaya penting
adalah biaya pemesanan, biaya penempatan order, dan biaya membawa atau memegang unit perse
diaandalam persediaan. Semua biaya lain seperti, misalnya, biaya pembelian persediaan itu sendiri, yangkonstan
dan karena itu tidak relevan dengan model. Biaya pemesanan juga dikenal sebagai biaya pembelian atau biaya
set up, ini adalah jumlah biaya tetap yang terjadi setiap kali item diperintahkan.Biaya tersebut tidak
berhubungan dengan kuantitas yang dipesan tapi terutama dengan aktivitas fisikyang dibutuhkan untuk
memproses pesanan. Biaya tercatat disebut juga biaya penyimpanan, biayatercatat adalah biaya yang terkait
dengan persediaan yang memiliki di tangan.. Hal ini terutamaterdiri dari biaya yang berkaitan dengan investasi
persediaan dan biaya penyimpanan.

Untuk tujuan perhitungan EOQ, jika biaya tidak berubah berdasarkan jumlah persediaan
di tangan tidak harusdimasukkan dalam biaya tercatat. Dalam rumus EOQ, biaya membawa direpresentasikan
sebagairata-rata biaya tahunan per unit persediaan di tangan. Berikut ini adalah komponen utama biayat tercatat.

Bunga, jika anda harus meminjam uang untuk membayar persediaan Anda, tingkat suku bunga akan
menjadi bagian dari nilai tercatat. Jika Anda tidak meminjam pada persediaannamun memiliki
pinjaman pada barang modal lainnya, Anda dapat menggunakan tingkat bunga
kredit tersebut karena pengurangan persediaan akan membebaskan uang yang bisadigunakan untuk
membayar pinjaman tersebut. Jika oleh beberapa keajaiban Anda bebashutang Anda akan perlu untuk
menentukan seberapa banyak Anda bisa membuat jika uangitu diinvestasikan.
Asuransi, karena biaya asuransi secara langsung berkaitan dengan total nilai persediaan,Anda akan
memasukkan ini sebagai bagian dari biaya tercatat.

Pajak, jika Anda diminta untuk membayar pajak atas nilai persediaan Anda mereka jugaakan
disertakan.Biaya penyimpanan. Kesalahan dalam menghitung biaya penyimpanan umum dalamimplementasi
EOQ. Pada umumnya perusahaan mengambil semua biaya yang terkait dengan gudangdan dibagi dengan
persediaan rata-rata untuk menentukan persentase biaya penyimpanan perhitungan EOQ. Hal ini
cenderung untuk memasukkan biaya yang tidak langsung dipengaruhi olehtingkat persediaan dan
tidak mengimbangi karakteristik penyimpanan. Biaya tercatat untuk tujuan perhitungan EOQ sebaiknya
hanya biaya yang didasarkan pada variabel tingkat persediaan.Penggunaan metode EOQ dapat
membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unityang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan
biaya persediaan seminimal mungkin

Model Just in Time (JIT) merupakan model manajemen dimana perusahaan diusahakan
seminimal mungkin tidak memiliki stok atau persediaan barang sehingga persediaan bernilai 0
atau paling tidak mendekati nilai 0. Dengan demikian, perusahaan tidak harus menanggung
biaya persediaan barang atau bahan baku. Persediaan bahan baku akan datang pada saat
perusahaan membutuhkan persediaan bahan baku tersebut dengan jumlah yang sesuai sehingga
tidak ada sisa bahan baku yang tersimpan sebagai stok.

Dalam model JIT ini perusahaan wajib menganggap supplier atau pemasok sebagai
mitra bisnis yang sangat penting. Perusahaan harus menjalin hubungan yang intens dengan
supplier agar kebutuhan jangka panjang perusahaan dapat terpenuhi dengan baik. Dengan
begitu, supplier akan selalu berusaha memenuhi berapa pun dan kapanpun kebutuhan
persediaan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Manajemen persediaan (stock management) pada perusahaan dagang memiliki beberapa


fungsi antara lain sebagai berikut:

Mengantisipasi adanya pesanan barang atau bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan
Pesanan barang ke supplier dan barang yang datang atau diterima harus selalu diperhatikan
dengan baik guna mencegah terjadinya ketidaksesuaian dengan apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

Mengantisipasi jika adanya barang atau bahan baku yang tidak terdapat di pasaran

Persediaan barang atau bahan baku yang tersedia harus selalu diperhatikan karena ada
waktu-waktu tertentu dimana saat memerlukan barang atau bahan baku tersebut malah sudah
tidak tersedia di pasaran dikarenakan stok telah habis atau karena kendala lainnya.

Anda mungkin juga menyukai