Anda di halaman 1dari 2

Permasalahan Pajak di Indonesia

Berdasarkan UU KUP NOMOR 16 TAHUN 2009, pasal 1, ayat 1, pengertian Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Hardiningsih (2011) menjelaskan
bahwa kesadaran membayar pajak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam
mengambil tindakan membayar pajak, yang artinya seseorang akan dengan sadar dan sukarela mencari
pengetahuan tentang pajak. Irwanto (1989) mengemukakan kesadaran masyarakat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu: 1. Knowledge (Pengetahuan) 2. Attitude (Sikap) 3. Practice (Perilaku).

Akan tetapi tidak banyak rakyat yang dapat merasakan apa yang telah mereka keluarkan. Selain itu,
dikatakan penerimaan pajak meningkat setiap tahunnya, tetapi bentuk dari pengeluaran negara
tersebut masih belum jelas dirasakan oleh masyarakat. Apabila hal tersebut terus-menerus berlanjut,
dikhawatirkan akan mengakibatkan keengganan rakyat untuk membayar pajak bahkan akan cenderung
menggelapkan pajak (Pulungan, 2015). Perilaku penggelapan pajak merupakan perilaku ilegal karena
melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku. Namun dalam penerapannya perilaku tersebut
akan menjadi etis atau wajar untuk dilakukan. Mengingat banyaknya tindakan yang tidak seharusnya
dilakukan oleh para pemimpin yaitu seperti menyalahgunakan dana pajak untuk kepentingan pribadi
ataupun kelompok, tidak tersistematisnya sistem perpajakan, dan adanya peraturan perpajakan yang
dianggap hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Dengan adanya hal tersebut
membuat wajib pajak tidak segan untuk melakukan penggelapan pajak karena mereka berasumsi beban
pajak yang akan dikeluarkan tidak akan dikelola dengan baik dan sehingga timbul anggapan perilaku
tersebut etis dan wajar dilakukan (Indriyani, Nurlaela dan Wahyuningsih, 2016). Penggelapan pajak di
Indonesia sudah menjamur luas. Setiap tahun diperkirakan jumlah pajak yang dihindari sekitar Rp110
triliun yang dilakukan baik oleh wajib pajak orang pribadi maupun badan. Selama tahun 2010-2014
jumlah kerugian negara dan mengalir secara ilegal ke luar negeri mencapi Rp910 triliiun. Jumlah
tersebut setara dengan 45% pertambahan jumlah uang beredar dalam peride yang sama di Indoensia
yang jumlahnya Rp2.032 triliun (Himawan, 2017).

untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan self assessment system, diperlukan undang-undang yang
menyederhanakan pelaksanaan kewajiban pajak. Selain itu diperlukan pembinaan dan penyuluhan
perpajakan, sehingga tingkat kesadaran, kejujuran, kemauan untuk membayar dan kedisiplinan wajib
pajak terus meningkat. Fungsi utama dari pajak yakni mensejahteraan rakyat secara adil dan merata
dapat diperbaiki melalui peningkatan fungsi pengawasan yang ketat dan tegas dari pemerintah dalam
mengalokasikan penerimaan pajak untuk pembiayaan atau pengeluaran yang betul-betul dibutuhkan
dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. (Faradiza, Sekar Akrom, 2018) undang-undang pajak lebih
memberikan solusi penyelesaian pajak dengan menekankan pada aspek administratif melalui
pembayaran pajak dengan sarana surat ketetapan pajak, bukan pada memidana Wajib Pajak. Proses
pemeriksaan pajak bukanlah dimaksudkan untuk memidana Wajib Pajak tetapi lebih mengutamakan
pada proses administrasi dengan menerbitkan surat ketetapan pajak sebagai dasar untuk menagih utang
pajak. (Ilyas, 2011)
Faradiza, Sekar Akrom. (2018). Akuntabilitas. Persepsi Keadilan, Sistem Perpajakan dan Diskriminasi
Terhadap Etika Penggelapan Pajak. 11 (1), 53 – 74.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/akuntabilitas/article/view/8820

Ilyas, Wirawan B. (2011). Jurnal Hukum. Kontradiktif Sanksi Pidana Dalam Hukum Pajak. 18, 525-542.
https://media.neliti.com/media/publications/81045-ID-kontradiktif-sanksi-pidana-dalam-hukum-p.pdf

Hardiningsih, P. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Dinamika
Keuangan Dan Perbankan ISSN: 1979-4878. https://media.neliti.com/media/publications/254444-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-kemauan-d38488d5.pdf

Himawan, Aditya. 2017. Fitra: Setiap Tahun, Penghindaran Pajak Capai Rp110 Triliun.
https://www.suara.com/bisnis/2017/11/30/190456/fitrasetiap-tahun-penghindaran-pajak-capai-rp110-
triliun diakses tanggal 7 Agustus 2018.

Indriyani, Nurlaeladan Wahyuningsih.2016. “PengaruhKeadilan, SistemPerpajakan, Diskriminasi, Dan


KemungkinanTerdeteksinyaKecuranganTerhadapPersepsiWajibPajak Orang PribadiMengenaiPerilaku
Tax Evasion. ”. ISSN:2337-4349. http://eprints.ums.ac.id/51724/12/naskah%20publikasi%20wahyu.pdf

Irwanto, E. A. (1989). Psikologi Umum. Jakarta: PT Gramedia Utama.


https://media.neliti.com/media/publications/254444-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kemauan-
d38488d5.pdf

Pulungan.2015. “PengaruhKeadilan, SistemPerpajakan, Dan


KemungkinanTerdeteksinyaKecuranganTerhadapPersepsiWajibPajakMen genaiEtikaPenggelapanPajak
(Tax Evasion)”. JOM FEKON Vol 2 No 1. Universitas Riau.
http://eprints.ums.ac.id/51724/12/naskah%20publikasi%20wahyu.pdf

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. (https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf)

Anda mungkin juga menyukai