ANALISIS ARTIKEL/BERITA
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
2019
Artikel Berita
ANALISIS
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunannya
adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.1 Berdasarkan pengertian
yang telah disebutkan pajak merupakan iuran yang diberikan rakyat kepada
negara untuk membiayai kepentingan umum. Namun pada kenyataannya terdapat
bentuk bentuk penghindaran pajak seperti berita yang telah kami sebutkan dimana
menurut Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA),
mengakui bahwa data penghindaran pajak dan penggelapan pajak sulit diakses
1
R. Santoso Brotodihardjo, S.H.,Pengantar Ilmu Hukum Pajak (Jakarta, 9 Agustus 1958),
hal. 2.
oleh publik. Sehingga sampai saat ini fitra mengajukan permintaan data kepada
Direktorat Jenderal Pajak, Kementrian Keuangan yang mengacu pada undang-
undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik.
2
Prof. Dr.H. Rochmat Soemitro, S.H., Dewi Kania Sugiharti, S.H.,M.H., Asas dan Dasar
Perpajakan ( Bandung, Oktober 2004 ).
pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.3
1. Jumlah pajak yang harus dibayar. Besarnya jumlah pajak yang harus
dibayar oleh wajib pajak, semakin besar pajak yang harus dibayar,
semakin besar pula kecenderungan wajib pajak untuk melakukan
pelanggaran;
2. Biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untuk menyuap fiskus,
semakin besar kecenderungan wajib pajak untukmelakukan pelanggaran;
3. Kemungkinan untuk terdeteksi, semakin kecil kemungkinan suatu
pelanggaran terdeteksi maka semakin besar kecenderungan wajib pajak
untuk melakukan pelanggaran; dan Besar sanksi, semakin ringan sanksi
yang dikenakan terhadap pelanggaran, maka semakin besar kecenderungan
wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.5
Selain itu, penyebab Wajib Pajak melakukan Tax Evasion diantaranya adalah
fitrahnya penghasilan yang diperoleh wajib pajak yang utama ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat telah memenuhi ketentuan perpajakan
4
Rizka Oktagiani, Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prnghindaran Pajak (Tax
Avoidance), Jurnal Jom FEKON. Vol. 2 No. 2, 2 Oktober 2015, hal. 1
5
Ibid. Hal. 3
timbul kewajiban pembayaran pajak kepada negara. Timbul konflik antara
kepentingan diri sendiri dan kepentingan negara. Sebab yang lain adalah wajib
pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara, tidak patuh terhadap peraturan,
kurang menghargai hukum, tingginya tarif pajak dan kondisi lingkungan seperti
kestabilan pemerintah dan penghamburan keuangan negara yang berasal dari
pajak (Amrosio M.Lina dalam Safri Nurmantu). Seperti halnya disebutkan dalam
artikel berita diatas, dikenal istilah penghindaran pajak (tax avoidance) yang hal
ini merupakan salah satu bentuk kendala dalam penerimaan pajak yang tentu hal
ini merugikan bagi negara dan bagi rakyat Indonesia. Beberapa dampak negatif
dari penghindaran pajak diantaranya adalah:
6
Juliartha Nugraha, Made Caesar. Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Pada
Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol.26.1. 2019. Hlm. 398-399
Publik. Sampai sekarangpun belum ada jawaban dari DJP. Hal ini
mengakibatkan bahwa suatu data tersebut menyebabkan adanya perilaku
ketidakterbukaan suatu instansi pemerintah.
7
Ibid.
DAFTAR PUSTAKA