perpajakan
Nama : Raka Wiacksono
NIM : 2892150159
Prodi : S1 Manajemen
Mata Kuliah : Perpajakan
Dosen Pengampu : Bpk. Rahmat Pramukty S.E., M.Si
Apa Itu Pajak?
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta
Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
3. Fungsi Stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
Pajak sendiri terdiri dari berbagai jenis yaitu berdasarkan lembaga pemungutan dibagi menjadi pajak pusat
(PPN, PPH, PPNBM, dan bea mterial) dan pajak daerah (pajak kendaraan bermotor, hotel, rokok, dan
sebagainya), berdasarkan cara pemungutan dibagi menjadi pajak langsung (PBB, PKB, dan PPH) dan pajak
tidak langsung (Pajak ekspor, bea masuk, dan PPN), dan berdasarkan sifatnya dibagi menjadi pajak subjektif
(memperhatikan kemampuan keuangan wajib pajak) dan pajak objektif (PPN dari barang yang dikenakan
pajak).
Pungutan lain selain pajak mencakup retribusi, cukai, bea masuk, dan sumbangan. Contoh pembayaran pajak
yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari saya ialah ketika makan di restoran dalam struk
pembayaran terdapat tarif pajak sebesar 10%, saat bekerja dan memperoleh gaji akan dipotong dengan pajak,
saat berbelanja di supermarket akan dikenakan pajak, dan sebagainya.
Kewajiban Warga Negara dalam
membayar Pajak.
Dasar konstitusional kewajiban membayar pajak terdapat pada pasal 23 A UUD 1945. Dengan membayar pajak,
warga negara telah memenuhi kewajibannya pada pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yaitu kewajiban ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara.
Dari kewajiban membayar pajak dapat diuraikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila Pancasila seperti pada sila
pertama antara lain nilai keikhlasan, artinya seseorang rela untuk membayar pajak demi kepentingan rakyat lain juga
menikmati pembangunan dan tidak berharap adanya balasan. Disamping itu ada nilai kedermawanan, yaitu bermurah
hati terhadap sesama dengan menyisihkan pendapatannya untuk membayar pajak, dan nilai-nilai lainnya.
Pada sila kedua dadri Pancasila antara lain terkadung nilai keadilan artinya warga negara yang memperoleh hak juga
memenuhi kewajibannya seperti membayar pajak sehingga seimbang diantaranya baru dapat dikatakan adil sebagai
warga negara.
Pada sila ketiga yaitu mengekspresikan rasa cinta tanah air karena dengan membayar pajak artinya seseorang ingin
negaranya bisa lebih maju melalui tahap pembangunan, sadar menjalani kehidupannya sebagai warga negara wajib
membayar pajak, dan rasa nasionalisme artinya ingin mempertahankan negaranya seperti mewujudkan kejayaan
bangsa dan kemakmuran rakyat.
Kewajiban Warga Negara dalam
membayar Pajak.
Pada sila keempat meliputi prinsip demokrasi artinya pembayaran pajak merujuk pada partisipasi
masyarakat dalam bidang ekonomi dan pembangunan. Pada sila kelima antara lain seluruh
masyarakat berhak menikmati pembangunan dari pembayaran pajak.
Disamping itu asas convenience yaitu pembayaran pajak dilakukan pada saat yang tepat bisa melalui
penerimaan gaji, bunga deposito, dan sebagainya, selain itu pembayarannya juga bisa melalui
prosedur yang sederhana yaitu online pajak. Asas ekonomi yaitu hasil dari pemungutan pajak
pastikan lebih besar dibanding ongkos pemungutannya.
Kewajiban Warga Negara dalam
membayar Pajak.
Dapat disimpulkan, kontribusi warga negara dalam pembayaran pajak sangat berpengaruh
pada pendapatan negara. Jika masyarakat berperan aktif dalam pembayaran pajak maka
pendapatan negara akan meningkat sehingga bisa mendorong pembangunan nasional ke arah
yang lebih baik, maju, dan merata sehingga kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tercipta.
Jika masyarakat tidak memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak maka hal yang akan
terjadi bisa berupa kesenjangan kesejahteraan karena pembangunan yang tidak merata dan
sebagainya.
Pajak digunakan untuk keperluan negara dan kepentingan masyarakat yang akan memperoleh
fasilitas-fasilitas berupa pendidikan, kesehatan, pengembangan transportasi umum,
pariwisata, keamanan dan ketertiban, budaya, kelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya.
Maka dari itu kesadaran masyarakat membayar pajak patut diperhatikan.
Pandangan Pribadi Tentang Pajak
kedepannya.
Pajak adalah suatu kontribusi dari warga negara dalam bentuk nominal (uang) kepada negara yang terhutang. Dan digunakan untuk keperluan negara yang
berdampak kesejahteraan bagi masyarakat.
Pajak juga menjadi inti terbesar dari arus masuk pendapatan negara. Tetapi yang harus kita perhatikan adalah, apakah dari pajak itu kita bisa menikmati
timbal balik yang sepadan?.
Karena dapat diartikan ketika negara sedang merumuskan dalam pembuatan program dan butuh dana yg besar, salah satu sumber terbesarnya adalah dari
pajak yang dibayar dari rakyat, dimana ketentuan pembayaran pajak adalah wajib.
Jika prgram yg dirumuskan oleh negara dengan sumber dana dari pajak tidak memiliki timbal balik yang bermanfaat dan tidak dapat dinikmati oleh rakyat.
Maka disitu rakyat merasa di peras dalam segi materil.
Sehingga yg terjadi adalah tidak disiplin dalam pembayaran pajak. Tidak dapat menikmati program yg dibuat oleh pemerintah menjadi salah satu faktor
terjadinya ketidak disiplinan pajak. Karena rakyat tidak bisa merasakan, tidak bisa menimkati, dan tidak bisa untuk memanfaatkan program yg dibuat dengan
sumber dana pajak.
Jika pemerintah membuat program dari sumber dana pajak lebih diperhatikan lagi untuk manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bukan hanya dirasakan dan dinikmati oleh suatu oknum tertentu. Karena sumber pajak berasal dari warga negara dan seharusnya para pembayar pajak ini
bisa menikmati dampak yang bermanfaat dari program yg dibuat.
Jika pemerintah masi melakukan dan membuat program yg dapat merugikan rakyat dan menguntungkan para oknum diatas maka kedepan ketidakdisiplinan
pajak ini akan terus berjalan bahkan bisa terjadinya inflasi atau resesi di sektor perekonomian .
Soal
Obyek pajak adalah penghasilan yaitu "setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan" . Jelaskan penerapan pengertian "baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia "
dalam perpajakan di Indonesia dengan memberikan
contoh aplikasi pelaksanaannya ?
Soal
Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pajak final,
bagaimana pelaporannya oleh individu/badan yang
menerima ? Berikan analisis dari sisi kebijakan,
apakah alasan diterapkannya pajak final ini?