Anda di halaman 1dari 19

Bab 6 Mengelola Tanggung

Jawab Sosial dan Etika


Nama : Ryonti Madhani
NIM :185020301111026
SP1 Apakah Tanggung
Jawab Sosial Itu?
Para manajer secara rutin menghadapi keputusan yang
mempunyai dimensi tanggung jawab sosial dalam hal-hal
yang meliputi hubungan karyawan, filantropi, penetapan
harga, konservasi sumber daya, kualitas dan keamanan
produk, dan melakukan bisnis di negara yang tidak
menghargai hak-hak asasi manusia.

Dari Kewajiban ke Responsivitas ke Tanggung Jawab


Kita dapat memahami konsep tersebut dengan lebih baik bila kita membandingkannya
dengan dua konsep yang serupa yaitu Kewajiban Sosial dan Responsivitas Sosial
01 Kewajiban Sosial
02 Responsivitas Sosial

Kewajiban sosial Responsivitas sosial


(social obligation) (social responsininess)
adalah keterlibatan merupakan
perusahaan dalam keterlibatan
aksi sosial perusahaan dalam
dikarenakan aksi sosial sebagai
kewajibannya untuk respons terhadap
memenuhi tanggung kebutuhan sosial
jawab ekonomi
Bagi banyak dan sosial mereka
bisnis, tindakan yang populer
lebih baik
hukum
dipandang sebagai responsif secara sosial daripada
bertanggungjawab secara sosial
Apakah Organisasi Harus Terlibat secara Sosial?
Mendukung Menentang
Ekspektasi Publik Pelanggaran terhadap maksimalisasi
Opini publik sekarang mendukung bisnis yang mengejar tujuan ekonomi dan sosial keuntungan
Laba jangka panjang Bisnis bertanggung jawab secara sosial
Perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial cenderung mempunyai laba jangka hanya bila bisnis mengejar kepentingan
panjang yang lebih pasti ekonominya
Kewajiban etis Pengaburan tujuan
Bisnis harus mempunyai tanggung jawab sosial karena tindakan yang bertanggung jawab Mengejar tujuan sosial mengaburkan tujuan
merupakan hal yang benar untk dilakukan utama bisnis—produktivitas ekonomi
Citra publik Biaya
Bisnis dapat menciptakan citra publik yang baik dengan mengejar tujuan sosial Banyak tindakan tanggung jawab sosial
Lingkungan yang lebih baik tidak dapat menutupi biayanya dan
Keterlibatan bisnis dapat membantu pemecahan masalah sosial yang sulit seseorang harus membayar biaya tersebut
Pelonggaran peraturan pemerintah Terlalu banyak kekuatan
Dengan bertanggung jawab secara sosial, bisnis dapat mengharapkan berkurangnya Bisnis sudah mempunyai kekuatan yang
peraturan pemerintah besar dan bila bisnis itu mengejar sasaran
Penyeimbang tanggung jawab dan kekuasaan sosial, maka mereka akan mempunyai
Bisnis mempunyai banyak kekuasaan dan tanggung jawab yang sama besarnya diperlukan kekuatan yang lebih besar lagi
untuk menandingi kekuasaan tersebut Kekurangan keahlian
Kepentingan pemegang saham Pemimpin bisnis kurang mempunyai
Tanggung jawab sosial akan meningkatkan harga saham dalam jangka panjang kemampuan untuk mengatasi masalah
Penguasa sumber daya sosial
Bisnis mempunyai sumber daya untuk mendukung proyek publik dan proyek amal yang Kurangnya akuntabilitas
membutuhkan bantuan Tidak ada hubungan langsung untuk
Mengutamakan pencegahan daripada perbaikan akuntabilitas bagi tindakan sosial
Bisnis seharusnya mengatai masalah sosial sebelum mereka menjadi lebih seriu dan makin
mahal untuk diperbaiki
SP2 Manajemen Hijau
(Green) dan Keberlanjutan
Manajemen hijau (green management) merupakan
sebuah bentuk manajemen yang mempertimbangkan
dampak organisasi terhadap lingkungan alam.

Pendekatan hijau
Tinggi Pendekatan Aktivitas (Hijau Tua)

Pendekatan Pemangku Kepentingan

Pendekatan Pasar
Rendah Pendekatan Hukum (Hijau Muda)

Sensivitas
terhadap
Lingkungan
Pendekatan Hijau

Pendekatan Pemangku
Pendekatan Hukum Pendekatan Pasar Kepentingan Pendekatan Aktivis
Pendekatan dimana Merespon pilihan Sebuah organisasi bekerja Merefleksikan tingkatan
organisasi cukup lingkungan dari para untuk memenuhi tuntutan dari tertinggi dari sensitivitas
mengikuti apa yang pelanggan berbagai pemangku terhadap lingkungan dan
diharuskan oleh hukum kepentingan menggambarkan tanggung
jawab sosial
SP3 Manajer dan
Perilaku Etis
ETIKA
Etika merupakan prinsip, nilai, dan keyakinan yang
Faktor yang Menentukan mendefinisikan tindakan apa yang benar dan apa yang salah
Perilaku Etis dan
Tidak Etis
Karakteristik Intesitas
Individu Masalah

Tingkat Moderator Perilaku Etis


Dilema Etika
Perkembangan Moral atau Tidak Etis

Variabel Budaya
Struktural Organisasi
Faktor yang Menentukan Perilaku Etis dan Tidak Etis

Tingkat Perkembangan Moral

Prinsipal

• Menghargai hak orang lain


dan menjunjung nilai dan
hak absolut tanpa
Konvensional mempedulikan opini
mayoritas
• Hidup sesuai dengan • Mematuhi prinsip etika
ekspektasi orang-orang di yang dipilih sendiri
sekitar Anda walaupun melanggar
• Menjaga tatanan hukum
Prakonvensional
konvensional dengan
• Mengikuti peraturan untuk memenuhi kewajiban yang
menghindari hukuman telah Anda setujui
fisik
• Mengikuti peraturan
hanya bila sesuai dengan
kepentingan pribadi
Etika dalam Konteks Internasional
Intensitas Masalah

Besar Kerusakan Konsensus Kesalahan


Berapa banyak orang yang akan Seberapa besar kesepakatan yang ada
dirugikan? bahwa tindakan ini salah?

Konsentrasi Pengaruh Probabilitas Kerusakan


Seberapa terkonsentrasi pengaruh Intensitas Seberapa besar kemungkinan tindakan
tindakan terhadap korban? Masalah ini akan mengakibatkan kerusakan?

Kedekatan dengan Korban Kesegeraan Konsekuensi


Seberapa dekat dengan korban Apakah kerusakan itu akan segera
potensial? dirasakan?
SP4 Mendorong
Perilaku Etis
Beberapa kiat spesifik dimana manajer dapat mendorong perilaku etis dan menciptakan
program etika yang komprehensif

Pelatihan Etika
Kepemimpinan Manajemen Tingkat
Seleksi Karyawan Atas Penyelesaian masalah etikadapat Mekanisme Protektif
Manajer tingkat atas harus memberikan perbedaan pada perilaku
Proses seleksi harus dipandang Karyawan yang
memberi dorongan dengan etis; pelatihan meningkatkan tingkat
sebagai kesempatan untuk menghadapi dilema etika
praktik penghargaan dan perkembangan moral seseorang;
mempelajari tingkat perkembangan memerlukan mekanisme
hukuman kepada karyawan jika pelatihan juga meningkatkan kesadaran
moal, nilai pribadi, kekuatan ego, protektif agar mereka
mereka pantas isu etika dalam bisnis
dan lokus kendali seorang individu dapat melakukan apa
mendapatkannya yang benar tanpa takut
menghadapi balasan

Kode Etik dan Peraturan Keputusan Tujuan Pekerjaan dan Penilaian Audit Sosial Independen
Kerja
Kode etik harus cukup spesifik untuk Audit sosial independen,
menunjukkan kepada karyawan tentang Untuk mendorong perilaku yang mengevaluasi
semangat bahwa mereka harus etis, baik hasil akhir keputusan dan praktik
melakukan hal yang benar, tetapi cukup maupun caranya harus manajemen berdasarkan
longgar untuk memungkinkan dievaluasi kode etik organisasi,
kebebasan penilaian meningkatkan kemungkinan
tersebut
SP5 Masalah Tanggung Jawab
Sosial dan Etika di Dunia Masa
Kini
Mengelola Kebobrokan Moral dan Kebobrokan
Sosial

Perlindungan Bagi Karyawan yang


Mengangkat Isu Etika
Kepemimpinan yang Beretika
•Menjadi tokoh panutan yang baik dengan Alasan yang membuat para karyawan
tindakan yang etis dan jujur enggan melakukan pengaduan karena
•Berbagi nilai pribadi Anda dengan secara ketakutan bahwa pengaduan itu akan
teratur mengomunikasikannya kepada para merusak karier seseorang dan juga
karyawan ketakutan akan kehilangan pekerjaan atau
•Menekankan nilai bersama yang penting bagi bentuk balasan-balasan lainnya. Cara untuk
organisasi atau tim melindungi para karyawan agar mereka tidak
•Menggunakan sistem penghargaan untuk takut dalam melakukan pengaduan adalah
membuat semua orang bertanggung jawab dengan menyediakan saluran langsung
pada nilai-nilai tersebut bebas biaya tentang etika
Kewirausahaan Sosial

Wirausahawan sosial (Social Enterpreneur) merupakan individu atau


organisasi yang mencari kesempatan untuk memajukan masyarakat
dengan menggunakan pendekatan praktis, inovatif, dan
berkelanjutan

Wirausahawan sosial hendak membuat dunia menjadi tempat yang


lebih baik dan mempunyai keinginan kuat untuk menjadikannya
nyata. Hal itu, mungkin juga melibatkan pembinaan individu yang
memiliki hasrat dan keyakinan kuat bahwa mereka mempunyai ide
yang dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan
hanya membutuhkan dukungan organisasi yang mengejarnya.
Bisnis Mempromosikan Perubahan Sosial yang
Positif
Dalam aktivitas yang mempromosikan
perubahan sosial yang positif, bisnis Upaya Sukarela Karyawan
dapat melakukan hal ini dengan dua Sukarelawan karyawan adalah jalan yang
cara, melalui filantropi perusahaan, atau populer bagi bisnis untuk terlibat dalam promosi
melalui upaya sukarela karyawan perubahan sosial

Filantropi Perusahaan
Filantropi perusahaan dapat menjadi jalan yang
efektif bagi perusahaan untuk menghadapi
masalah masyarakat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai