Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR AKUNTANSI

MATERI 7
Mata kuliah: Dasar-Dasar Akuntansi (SPBIS 12311)
Dosen Pengasuh:
1. Dr. Pius Bumi Kellen, MM.,

2. R.M Syaariah, S.AB., M.Sc

Oleh:

Kelompok-7
No Nama Mahasiswa Nim Dosen Wali
1. Beatrix Adelina Rosita 2103020006 Ricky Ekaputra Foeh, S.Pd,MM
2. Cyntia Yulia Pah 2103020007 Ricky Ekaputra Foeh, S.Pd,MM
3. Merlin Simu 2103020027 Ricky Ekaputra Foeh, S.Pd,MM

SEMESTER II-A
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
1
DAFTAR ISI

BAB 7 AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................3

1.2 Materi.........................................................................................................................................4

1.2.1Harga Pokok Penjualan atau Cost Of Good Sold (COGS)..............................................4

1.2.3 Sistem Persediaan............................................................................................................8

1.2.3 Siklus Akuntansi............................................................................................................12

1.3 Kesimpulan/Resume................................................................................................................17

1.4 Bahan Diskusi/Soal Latihan....................................................................................................17

1.5 Daftar Pustaka..........................................................................................................................18

2
1.1 Latar Belakang
Perusahaan Dagang menjadi bagian dari keseharian masyarakat tanpa disadari.
Hampir semua masyarakat pernah melakukan transaksi diperusahaan dagang. Karena
pada dasarnya berdagang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.
Secara umum,Perusahaan Dagang didefenisikan sebagai organisasi yang melakukan
kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak atau perusahaan lain kemudian
menjualnya kembali kepada masyarakat. Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk
menghasilkan laba optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya,memajukan,serta mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih tinggi.
Perusahan Dagang juga didefenisikan sebagai perusahaan yang bisnis utamanya membeli
barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang.
Salah satu unsur yang paling aktif dalam perusahaan dagang adalah persediaan.
Tujuan akuntansi persediaan menurut Tengku Nurmailiza (2009:129) adalah untuk
menentukan laba/rugi yaitu melalui proses yang mempertemukan antara harga pokok
barang yang dijual dengan hasil penjualan dalam suatu periode akuntansi dan
menentukan jumlah persediaan yang akan disajikan dalam neraca. Persediaan merupakan
barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan untuk dijual dalam operasi normal
perusahaan sehingga perusahaan senantiasa memberi perhatian yang besar dalam
persediaan.Persediaan sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Pengendalian
intern juga bertujuan untuk melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi
mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Kerusakan ,pemasukan barang yang tidak
benar,lalai untuk memcatat permintaan.barang yang dikeluarkab tidak sesuai dengan
pesanan,dan semua kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda
dengan persediaan yang sebenarnya ada di gudang.
Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang,semua transaksi harus dicatat dalam jurnal
dan kemudian secara periodik dibukukan kedalam rekening-rekening dibuku besar.

3
1.2 Materi
1.2.1 Harga Pokok Penjualan atau Cost Of Good Sold (COGS)
a. Pengertian Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan atau Cost Of Good Sold ( COGS) adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh barang yang di jual
atau harga perolehan dari barang yang dijual. Biaya yang temasuk dalam harga
pokok penjualan adalah biaya yang berkaitan langsung dengan perolehan atau
pembelian barang atau produk yang akan di jual.
Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang adalah semua biaya yang
dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung pada barang maupun
jasa yang siap untuk dijual. Dalam akuntansi perusahaan dagang, harga pokok
penjualan selain sebagai penentu laba rugi perusahaan juga memiliki manfaat
lainnya,seperti :
 Harga pokok penjualan ikut dipertimbangkan sebagai penentu
harga jual sebuah produk.
 Dari harga pokok persediaan dapat diketahui seberapa persediaan
yang digunakan dalam suatu periode dan yang masih tersedia di
perusahaan.
 Pemilik usaha juga bisa menentukan berapa laba yang diinginkan
ketika mengetahui harga pokok penjualan produknya. Harga jual
produk yang lebih tinggi dari harga pokok penjualan akan
menghasilkan laba yang tinggi pula.
b. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Penjualan ( HPP )
Tujuan perhitungan harga pokok penjualan bagi perusahaan dagang adalah
untuk mengetahui berapa nilai harga pokok dari barang yang dijual pleh
perusahaan. Dengan mengetahui berapa harga pokok penjualan dari produk yang
dijual oleh perusahaan,maka dapat ditentukan berapa harga jual yang diinginkan
perusahaan sehingga diketahui laba atau keuntungan yang diperolehnya.
c. Komponen dalam Harga Pokok Penjualan

4
Komponen harga pokok penjualan perusahaan dagang tidak komplek
ketimbang manufaktur. Perusahaan dagang memiliki komponen yang
berpengaruh dalam HPP penjualannya sebagai berikut :
 Persediaan Awal
Persedian awal adalah jumlah barang yang masih tersedia untuk
dijual per 1 januari yang berasal dari persediaan akhir tahun
sebelumnya. Informasi terkait persediaan awal barang dagang
diperlukan untuk menghitung berapa banyak dagangan yang sudah
dijual dalam satu periode akuntansi.
 Persediaan Akhir
Persediaan akhir merupakan nilai sediaan akhir yang belum terjual
pada periode tersebut. Saldo persediaan akhir ditampilkan pada neraca
akhir dalam laporan keuangan.
 Pembelian Barang Dagangan
Pembelian barang dagang dalan harga pokok penjualan perusahaan
dagang adalah total pembelian secara kredit maupun tunai.
 Biaya Angkut Pembelian
Bila pembelian barang dagangan menganut sistem FOB Shipping
Point maka ongkos kirim barang dari gudang penjual hingga sampai ke
pembeli akan ditanggung oleh pembeli.
 Retur Pembelian
Retur Pembelian merupakan pengembalian barang diakibatkan
beberapa hal misalnya terjadi kerusakan atau barang cacat saat
diterima. Barang tidak sesuai dengan pesanan juga bisa dikembalikan.
Jika pembelian dilakukan secara kredit maka retur pembelian dapat
mengurangi utang usaha.
 Potongan Pembelian
Potongan pembelian ini mengurangi nilai pembelian atas barang
dagang tersebut.

5
d. Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang .
Rumus :

Contoh kasus :
UD. Raja Ribut memiliki persediaan barang dagang awal sebesar Rp.50.000.000.
Dalam tahun tersebut UD Raja Ribut melakukan pembelian persediaan hingga Rp
100.000.000 dengan biaya angkut sebesar Rp.5.000.000. Pada akhir periode
tercatat jumlah persediaan tinggal Rp.25.000.000 . Hitunglah HPP-nya!

e. Jurnal HPP Perusahaan Dagang


Jurnal HPP Perusahaan Dagang biasanya muncul pada jurnal penyesuaian.
 Untuk mencatat persediaan barang dagang yang sudah terjual:

6
 Untuk menutup akun pembelian,retur,biaya angkut dan potongan
pembelian yang dialihkan ke harga pokok penjualan bisa menjurnalnya
seperti dibawah ini:

Dalam neraca saldo setelah disesuaikan akun pembelian,retur,biaya


angkut dan potongan pembelian akan bersado nol karena sudah
dialihkan pada akun harga pokok penjualan.

7
1.2.3 Sistem Persediaan
Terdapat 2 jenis metode dalam pencatatan barang dagang, yakni metode periodik
( Periodic Inventory System ) dan metode permanen ( Perpetual System )
 Sistem Persediaan Periodik
Menurut sistem persediaan periodik,pembelian biasanya dicatat
sesuai jumlah faktur. Apabila faktur tersebut dibayar selama masa
diskon, diskon dicatat dalam akun terpisah yang disebut diskon
penjualan. Sama halnya,retur pembelian dicatat diakun terpisah yang
disebut retur dan potongan pembelian.
Kode akun dalam sistem persediaan periodik :

Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem Persediaan Periodik,


dalam sistem persediaan periodik, pembelian persediaan tidak dicatat
di akun persediaan, melainkan dicatat dengan menggunakan akun
pembelian,diskon pembelian,serta retur dan potongan
pembelian.Selain itu,penjualan persediaan juga tidak di catat dalam
akun persediaan.Pada akhir periode,perhitungan fisik persediaan
dilakukan dan hasil perhitungan ini digunakan untuk menentukan
beban pokok penjualan yang akan dijelaskan kemudian.

8
Penggunaan akun pembelian,Diskon Pembelian,serta retur dan
potongan pembelian,dan ongkos kirim akan dijelaskan sebagai berikut:
 Pembelian : Pembelian Persediaan dicatat pada akun
pembelian bukan akun persediaan. Akun pembelian di debit
sebesar jumlah faktor sebelum diskon pembelian
dimasukkan.
 Diskon Pembelian : Diskon Pembelian biasanya dicatat
secara terpisah dalam akun diskon pembelian. Kemudian,
saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah
yang telah dicatat dalam akun pembelian untuk periode
tersebut. Oleh karena itu , akun diskon pembelian
dipandang sebagai akun kontra terhadap pembelian.
 Retur Dan Potongan Pembelian : Retur dan potongan
pembelian dicatat dalam cara yang sama dengan diskon
pembelian. Akun retur dan potongan pembelian dicatat
terpisah untuk menyimpan catatan jumlah retur dan
potongan pembelian selama periode tertentu.Retur dan
potongan pembelian dilaporkan sebagai pengurang dari
pembelian periode tersebut. Sama seperti diskon
pembelian, akun ini merupakan akun kontra terhadap
pembelian.
 Ongkos Kirim : Saat barang dibeli dengan syarat FOB titik
Pengiriman,pembeli bertanggungjawab untuk membayar
ongkos kirim. Dalam sistem persediaan periodik, biaya
pengiriman dibayar saat pembelian barang secara FOB titik
pengeriman didebit pada akun ongkos kirim pembelian atau
nama akun sejenisnya.

Akun dalam sistem persediaan periodik dan pengaruhnya


terhadap harga pokok pembelian di rangkum berikut ini.
Akun Ayat Jurnal Saldo Pengaruh
untuk Normal terhadap

9
Meningkatkan Harga Pokok
Pembelian
Pembelian Debit Debit Meningkatkan

Diskon Kredit Kredit Menurunkan


Pembelian
Retur dan kredit Kredit Menurunkan
Potongan
Pembelian

Ongkos Debit Debit meningkatkan


Kirim
Pembelian

Berikut ini pencatatn jurnal untuk transaksi pembelian


barang pada perusahan dagang:
a. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem
persediaan periodik.

Pembelian (D) XXX


Kas (K) XXX

b. Pembelian secara kredit dengan penctatan sistem


persedian periodik.

Pembelian (D) XXX


Utang Dagang XXX
(K)

 Sistem Persediaan Perpetual ( Perpetual Inventory System )

10
Dalam sistem persediaan perpetual (Perpetual Inventory System),
setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun persediaan dan
buku besar yang berkaitan. Jadi, jumlah barang tersedia untuk dijual dan
jumlah yang terjual di laporkan dalam catatan persediaan secara terus –
menerus ( Perpetual).Kebanyakan perusahan dagang menggunakan sistem
persediaan perpetual terkomputeressi.Sistem tersebut biasanya
menggunakan barcode atau radio frequency identification codes 9(code
RFID) yang melekat pada produk. Sebuah pemdai optik atau alat RFID
akan digunakan untuk membaca kode produk dan mencatat persediaan
yang tersedia dan terjual.
a. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem
persedian perpetual.

Persedian Barang XXX


Dagang (D)

Kas (K) XXX

b. Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem


persediaan perpetual.

Persedian XXX
Barang Dagang
(D)
Utang Dagang XXX
(K)

1.2.3 Siklus Akuntansi

11
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Secara Lengkap
1) Identifikasi Transaksi Jurnal Umum

Siklus akuntansi pertama yang harus dibuat oleh sebuah perusahaan


adalah mengidentifikasi transaksi yang sudah terjadi didalam sebuah
perusahaan dimana melibatkan semua akun.
Contoh dari transaksi dari perusahaan dagang adalah transaksi penjualan
barang dagang. Sebagai seorang penjual, anda harus menyerahkan barang
dagang dan sudah memperoleh uang atas pembayaran barang tersebut.
Inilah yang disebut dengan identifikasi sebagai transaksi penjualan tunai
yang terjadi didalam perusahaan.
2) Jurnal Khusus

Bagi perusahaan perusahaan yang mempunyai sedikit transaksi,

12
maka penggunaan jurnal umum bisa menjadi pilihan yang terbaik.
Penggunaan jurnal khusus pada siklus akuntansi perusahaan
dagang ini sendiri juga akan memberikan banyak manfaat untuk
perusahaan diantaranya adalah bisa membuat waktu, tenaga serta
biaya jauh lebih efisien. Adapun di dalam jurnal khusus ini pun
juga terdiri dari beberapa jenis seperti penerimaan kas,
pengeluaran kas, penjualan serta pembelian.
 Jurnal penerimaan kas sendiri merupakan buku yang
digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi
dimana berhubungan dengan penerimaan uang baik secara
tunai maupun kredit
 Jurnal pengeluaran kas ini bisa diartikan sebagai jurnal
khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
yang berhubungan dengan pengeluaran modal maupun
pembayaran kepada pihak supplier
 Jurnal pembelian merupakan jurnal yang digunakan untuk
melakukan pencatatan setiap transaksi pembelian yang
dilakukan dengan cara kredit baik itu pembelian barang
maupun non barang seperti pembelian peralatan
 Jurnal penjualan berisi semua informasi transaksi yang
berkaitan dengan penjualan barang yang dilakukan secara
kredit
3) Buku Besar Pembantu
Apabila jurnal khusus sudah dibuat maka langkah siklus akuntansi
perusahaan dagang berikutnya adalah pembuatan buku besar pembantu.
Buku besar pembantu ini sendiri juga merupakan bagian dari buku besar
umum. Dimana tujuannya adalah untuk membuat data-data yang lebih
rinci di dalam satu akun. Didalamnya juga terdapat pencatatan dari
beberapa akun tertentu. Kemudian dijadikan sebagai dasar informasi untuk
melakukan penyusunan neraca saldo dari sebuah perusahaan
4) Posting ke Buku Besar

13
Tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang berikutnya adalah
memindahkan data yang berasal dari jurnal umum tersebut ke dalam jurnal
buku besar. Selain dari jurnal umum, data tersebut biasanya juga akan
diambil dari jurnal khusus. Peristiwa pencatatan atau pemindahan ke buku
besar ini sendiri dikenal dengan sebutan posting buku besar. Adapun
pemindahan dari jurnal khusus ke buku besar ini sendiri biasanya akan
menggunakan prosedur meliputi jumlah nominal, nomor halaman,
rekening-rekening serta jumlah yang akan akan dipindahkan ke dalam
buku besar sehingga tanggal periode pun harus ditulis dengan baik.
5) Laporan Harga Pokok Penjualan
Jika perusahaan dagang sudah melakukan pengaplikasian pencatatan
secara perpetual atau fisik maka biasanya secara otomatis besarnya harga
pokok suatu barang yang sudah terjual tersebut akan ditentukan saat
terjadinya penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus
melakukan pencatatan harga pokok penjualan.
Tetapi biasanya perhitungan dari HPP tersebut sudah dianggap sebagai
komponen dari laporan laba maupun rugi yang nantinya akan disajikan ke
dalam laporan keuangan. Perhitungan dari harga pokok penjualan ini
sendiri biasanya akan disusun di akhir periode akuntansi atau ketika
pembuatan laporan keuangan dan laporan ini pun juga akan disajikan
secara terpisah dari laporan laba rugi.
6) Membuat Neraca Saldo
Adapun siklus akuntansi perusahaan dagang yang berikutnya adalah
pembuatan neraca saldo. Informasi ini sendiri berasal dari buku besar yang
sudah dibuat sebelumnya yakni biasanya meliputi saldo akhir pada setiap
akun-akun. Baik posisi debit maupun kredit harus balance atau sama. Jika
ada kesalahan sedikitpun maka akan berakibat resiko besar. Apabila
terdapat perbedaan atau tidak balance biasanya kesalahan tersebut berasal
dari pencatatan buku besar yang salah.
7) Jurnal Penyesuaian

14
Siklus akuntansi selanjutnya adalah jurnal penyesuaian. Pembuatan jurnal
penyesuaian ini sendiri biasanya adalah disebabkan dari adanya transaksi
yang terjadi dimana memberikan pengaruh terhadap sejumlah akun
perusahaan dan terkadang juga akan memunculkan jenis akun baru yang
lainnya. Adapun contoh transaksi yang terjadi secara baru pada sebuah
perusahaan dagang adalah apabila terjadi sewa toko yang sudah jatuh lebih
dari tempo. Neraca penyesuaian ini biasanya berisi macam-macam
penyesuaian dan jurnal penyesuaian.
8) Neraca saldo setelah penyesuaian
Tahap ini sendiri merupakan tahap dimana menyesuaikan neraca saldo
dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo yang sudah
disesuaikan. Atau istilahnya adalah adjusted trial balance.
9) Menyiapkan Laporan Keuangan
Pembuatan laporan keuangan ini pun juga termasuk ke dalam siklus
akuntansi perusahaan dagang. Keberadaan laporan ini sendiri juga akan
memberikan sejumlah manfaat dimana akan memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk menemukan informasi mengenai posisi keuangan dari
perusahaan. Meliputi keadaan harta, modal dan utang dari perusahaan.
Informasi yang digunakan dalam laporan keuangan tersebut biasanya
berasal dari neraca saldo yang sudah disesuaikan.
10) Pembuatan Jurnal Penutup
Jika sudah maka akan dilanjutkan dengan pembuatan jurnal penutup.
Siklus akuntansi perusahaan dagang ini sendiri merupakan persiapan
untuk laporan keuangan. Di jurnal penutup inilah akan terdapat informasi
seperti laba maupun rugi yaitu meliputi akun pendapatan serta biaya.
11) Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jika sudah maka akan langsung dilanjutkan siklus akuntansi perusahaan
dagang dengan pembuatan neraca saldo setelah penutupan. Tahapan ini
sendiri merupakan tahap penyesuaian diantara neraca saldo dengan jurnal
penutup. Adapun tujuan mengapa neraca saldo tersebut perlu disesuaikan

15
adalah karena untuk mencatat kembali akun-akun yang sudah berubah
baik itu dari saldo maupun akunnya itu sendiri.
12) Jurnal Pembalik
Jurnal ini sendiri biasanya tidak dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Hal ini
tidak lain karena jurnal pembalik sendiri biasanya hanya untuk jenis akun
tertentu saja.Sebagai contohnya untuk transaksi pendapatan yang sudah
diterima di muka, dimana ketika penjurnalan dicatat sebagai pendapatan
ataupun digunakan untuk transaksi biaya berupa piutang atau dibayar
dimuka.

16
1.3 Resume/Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas , dapat disimpulkan bahwa Perusahan dagang adalah
perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen
tanpa mengubah wujud barang. Akun – akun yang muncul pada perusahaan dagang yaitu akun
pembelian , akun penjualan , akun potongan pembelian , akun potongan penjualan ,akun retur
pembelian , akun retur penjualan , akun biaya angkut , akun biaya pengirimn, akun persediaan ,
akun utang dagang,aku piutang usaha dan akun HPP.Siklus Akuntansi pada perusahaan dagang
memiliki 12 tahapan pencatatan yaitu , identifikasi transaksi jurnal umum, jurnal khusu, buku
besar pembantu, posting ke buku besar, laporan harga pokok penjualan, membuat neraca saldo,
jurnal penyusaian nerca saldo setelah penyusaian, menyiapkan laporan keuangan, pembuatan
jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,dan siklus akuntansi perusahaan dagang terakhir
jurnal pembalik.

1.4 Soal Latihan atau Bahan Diskusi


 Bahan Diskusi : Mendiskusikan mengenai transaksi-transaksi yang terdapat dalam
perusahaan dagang!
 Soal Latihan :
1. Apa yang membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa dan
manufaktur ?
2. Jelaskan arti dari persamaan kredit 2/10, n/30 ?
3. Data berikut diambil dari PD FALAH, Bandung per 31 desember 2019.
 Persedian barang dagang awal Rp. 15.000.000,00
 Pembelian Rp. 75.000.000,00
 Retur pembelian dan PH Rp. 1.500.000,00
 Potongan pembelian Rp. 2.500.000,00
 Beban angkut pembelian Rp. 1.000.000,00
 Persediaan barang dagang atau akhir Rp 12.500.000,00

Hitunglah besarnya harga pokok penjualan (HPP) !


4. Mengapa siklus Operasi normal perusahaan dagang terlihat lebih panjang dari
perusahaan jasa ?
5. Mengapa persediaan barang dagang perlu disesuaikan ?

17
1.5 Daftar Pustaka

https://www.jurnal.id/id/blog/ketahui-jenis-pencatatan-akuntansi-perusahaan-dagang/
#:~:text=Sistem%20periodik%20akan%20mencatat%20jumlah,secara%20langsung%20pada
%20akun%20persediaan (Jurnal by Mekari), https://www.kabaruang.com/2020/02/siklus-
akuntansi-perusahaan-dagang-12-tahapan-lengkap-dan-penjelasannya/ (Redaksi – 9 Februari
2020) , https://www.wibowopajak.com/2020/09/pengertian-harga-pokok-penjualan-hpp.html?
m=1 (Oleh Wibowo Subekti – 28 September 2020), https://www.harmony.co.id/blog/langkah-
mudah-menghitung-harga-pokok-penjualan-perusahaan-dagang (Harmony,24 Februari 2021),
Buku Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jilid 1 Warren,Reeve,Duchas,Ersa Tri
Wahyuni,Gatot Soepriyanto,Amir Abadi Jusuf dan Chaerul D.Djakman,Salemba Empat,2009.

18

Anda mungkin juga menyukai