Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“ HARGA POKOK PENJUALAN “

Disusun Oleh :
Herlinah (2016053331)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG – BANTEN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Harga
Pokok Penjualanyang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat
terselesaikan. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya.

Tangerang Selatan, 10 Juni 2018

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .......................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
3. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian harga Pokok Penjualan ........................................................... 3


2. Manfaat Harga Pokok Penjualan .............................................................. 3
3. Struktur Harga Pokok Penjualan ............................................................... 4
4. Komonen-komponen menghitung Hp. Penjualan ...................................... 5
5. Contoh Harga Pokok Penjualan ................................................................ 7

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................... 20
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 katagori, yaitu perusahaan dagang,
perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur. Dalam era saat ini perusahaan
yang berdiri lebih cenderung berkembang dalam bidang perusahaan dagang.
Dalam perusahaan dagang kegiatan utamanya adalah membeli barang jadi dan
kemudian menjualnya kembali. Sesuai dengan prinsip penandingan (Matching
principle), laba bersih suatu perusahaan dagang dihitung dengan cara
mengurangkan biaya untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan pada
periode bersangkutan.
Bila berbicara mengenai HPP, ada 3 macam harga pokok yaitu harga
pokok persediaan, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.
Ketiganya adalah komponen yang yang saling terkait namun bila kita
mendengar perkataan HPP, maka kita harus konsen mana yang
dimaksudkan. Permasalahan itu timbul karena perbedaan kebutuhan masing-
masing tingkat manajemen. Manajer bagian pembelian (Purchase Manager)
lebih fokus pada harga pokok persediaan, manajer produksi (production
manager) atau manajer operasional (Operation Manager) lebih focus pada
harga pokok produksi. Manajemen tingkat puncak tentunya akan lebih
cenderung focus pada harga pokok penjualan. Harga pokok barang yang telah
laku dijual biasa disebut dengan Harga Pokok Penjulan.
Dalam Harga Pokok Penjulan kita dapat melihat informasi-informasi
tentang persediaan yang kita miliki sebelumnya, pembelian bersih dan
persediaan yang tersedia untuk dijual. Perusahaan yang telah berdiri tentunya
ingin berkembang dan terus menjaga kelangsungan hidupnya, untuk itu pihak
manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan yang mengacu pada
terciptanya efisiensi dan efektivitas kerja. Kebijakan tersebut dapat berupa

1
penetapan harga pokok penjualan dengan membandingkan dengan harga
pembelian barang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan didirikannya
perusahaan yaitu agar modal yang ditanamkan dalam perusahaan dapat terus
berkembang atau dengan kata lain mendapatkan laba semaksimal mungkin.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Harga Pokok Penjualan?
2. Apa sajakah komponen-komponen dalam Harga Pokok Penjualan?
3. Bagaimana cara perhitungan Harga Pokok Penjualan?
4. Contoh penyelesaian Harga Pokok Penjualan

3. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu Harga Pokok Penjualan.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen dalam Harga Pokok
Penjualan.
3. Untuk mengetahui cara perhitungan Harga Pokok Penjualan.

Manfaat :

1. Sebagai acuan bagi penulis untuk memahami tentang Harga Pokok


Penjualan.
2. Menambah pengetahuan tentang Harga pokok Penjualan khususnya bagi
siswa.

2
BAB II

HARGA POKOK PENJUALAN

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan dikenal dengan nama singkatnya “HPP”
adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian
manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.
Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) merupakan harga pokok dari
barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Pengertian harga pokok penjualan menurut Syafaruddin Alwi
dalam bukunya Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan, (1997:98) bahwa
harga pokok penjualan adalah hasil perkalian antara perputaran
persediaan dengan rata-rata persediaan selama satu periode tertentu.
Sedangkan pengertian harga pokok penjualan menurut Drs. Fauzi dalam
bukunya Kamus Akuntansi Praktis, (1998:84) bahwa harga pokok
penjualan adalah total harga pokok penjualan barang selama periode
tertentu, yang dihitung secara menjumlahkan harga pokok pembelian dari
barang-barang yang dibeli dalam periode tersebut dengan harga pokok
barang-barang yang ada pada awal periode tersebut, kemudian mengurangi
hasilnya dengan harga pokok dari barang-barang yang tersisa pada akhir
periode yang sama.

2. Manfaat Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan memiliki beberapa manfaat, yaitu :
a. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
b. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan.
Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka
akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah
dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

3
3. Struktur Harga Pokok Penjualan
struktur dasar dalam harga pokok penjaualan umumnya terdiri dari
tiga elemen besar yaitu :
a. Persediaan (Inventory)
pada perusahaan manufaktur, elemen persediaan meliputi:
(a) Raw materials (persedian bahan baku)
(b) Work in process atau WIP (persediaan barang dalam proses)
(c) Inventory (persediaan barang jadi)

Elemen persediaan yang dimaksud adalah besarnya persediaan


yang terjual. Untuk mengetahui jumlah persediaan yang telah terjual,
ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu, yaitu:
a. Persediaan awal
Persediaan Awal merupakan nilai jumlah persediaan yang
telah dimiliki sebelum proses pada periode berjalan dimulai.
Artinya, persediaan telah ada dahulu sebelum operasi pada periode
sekarang dimulai

b. Pembelian (dalam usaha dagang)


Perlu diingat, bahwa yang diakui adalah merupakan pengeluaran
atau ‘'cost yang terjadi'’.Sehingga jumlah pembelian yang diakui sebesar
cost yang muncul saja, ini diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kas
ataupun pengakuan utang dagang. Jadi besarnya nilai pembelian yang
diakui sebesar nilai net purchase atau nilai bersihnya saja. Hal seperti
ini perlu dipertegas karena dalam prakteknya sangat sering
perusahaan sebagai pembeli, apakah itu pembelian untuk barang
jadi (dalam perusahaan dagnag) ataupun dalam pembelian raw
material (bahan baku) dalam perusahaan manufaktur mendapatkan
diskon (potongan harga), atau bisa terjadi juga return barang
(pengembalian) kepada penjual. Untuk mendapatkan nilai
bersihnya (net purchase) maka diperlukan struktur menjadi,:

4
 Gross purchases (atau biasanya tertulis purchase saja)
 Discount (potongan harga)
 Return (pengembalian barang)
 Net purchase (pembelian bersih)

c. Persediaan Akhir
Persedian akhir merupakan besarnya nilai persediaan yang
dibukukan sebagai 'persediaan' pada akhir periode.

d. Persediaan yang Digunakan atau Persediaan Tersedia Untuk


Dijual

4. Komponen-komponen untuk menghitung Harga Pokok Penjualan


a. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)
Persediaan barang dagang pada akuntansi adalah barang yang
tersedia di gudang yang tersedia untuk di jual sekarang atau pun di
masa yang akan datang. Cara memperoleh persediaan barang dagangan
ini berbagai macam cara diantaranya mengolah sendiri dari bahan baku
menjadi barang jadi untuk dijual dan atau memperolehnya dari
pembelian dari pihak lain, kemudian dujual kembali.

b. Pembelian
Pembelian atau purchasing merupakan bagian dari kegiatan
ekonomi yang biasa lakukan setiap harinya. Pada umumnya,
pembelian dilakukan karena membutuhkan barang atau jasa tersebut
untuk digunakan atau dikonsumsi.
Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement
atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut
Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu: “Procurement is the business
process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or

5
services.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa
pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-
sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa. Brown dkk.
(2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa
didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s
transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke
dalam proses produksi organisasi.

c. Retur Pembelian
Retur pembelian dan pengurangan harga, adalah akun untuk
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual
karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, sehingga akun ini
mengurangi jumlah dari pembelian.

d. Potongan Pembelian
Potongan pembelian merupakan sejumlah uang yang diberikan saat
melakukan pembelian secara kredit atau tunai sesuai syarat/termin
tertentu. Akun potongan pembelian nilainya akan mengurangi
pembelian, sehingga dapat menghitung pembelian bersih.
1. Potongan Tunai (cash discount)
Merupakan potongan harga yang diberikan apabila
pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit yang
disepakati. Dari sisi penjualan, potongan ini disebut dengan
potongan penjualan (Sales Discount), sedangkan dari sisi
pembelian dinamakan potongan pembelian (Purchases discount).
Biasanya potongan tunai, ditulis 2/10, n/30, yang artinya bahwa
potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu 10 hari dihitung mulai dari tanggal transaksi,
sementara jangka waktu kredit yang diperkenankan adalah 30 hari.

6
2. Potongan Perdagangan (trade discount)
Bentuk lain dari potongan adalah memberikan potongan
dalam hal membeli dalam skala besar dan sifatnya musiman, yaitu
adanya pada saat promosi. Misalnya untuk pengambilan produk A
sebesar 100 karton maka pembeli mendapat potongan harga
sebesar Rp. 1.000 per karton, jika pengambilan 1.000 karton maka
pembeli mendapat potongam harga sebesar Rp. 4.000. biasanya ini
digunakan supaya para pedagang besar dan pedagang eceran
membeli dalam jumlah yang besar.

3. Beban Angkut Pembelian


Beban angkut pembelian atau sering disebut Freight in atau
Freight paid merupakan sejumlah nilai yang dibayar oleh pembeli
untuk ongkos pengiriman barang. Akun ini nilainya akan
menambah pembelian bruto.

5. CONTOH HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR

Ketika barang jadi dikirimkan ke pelanggan, biayanya ditransfer


dari akun barang jadi ke harga pokok penjualan. Jika semua pesan
dikirimkanpada satu waktu, maka seluruh biaya yang muncul pada kartu
biaya transfer keakun Harga Pokok Penjualan. Dalam banyak kasus, hanya
sebagian saja barang jadi yang langsung dikirimkan kepada pelanggan.
Dalam situasi tersebut, digunakan biaya perunit untuk menentukan jumlah
biaya produk yang harus ditranfer dari akun barang jadi ke harga pokok
penjualan.
(1) pada tanggal 1April, Ruger Corporation memiliki bahan baku mentah
sebesar $7.000. selama bulan tersebut, perusahaan membeli bahan baku
tambahan senilai $60.000.

7
(2) pengeluaran bahan baku langsung dan tidak langsung selama bulan
april, bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi adalah sebesar
$52.000. bahan baku tersebut terdiri atas $50.000 bahan baku langsung
dan $2.000 bahan baku tidak langsung.
(3) Pada bulan april, kartu jam kerja karyawan mencakup biaya sebesar
$60.000 untuk tenaga kerja langsung dan $15.000 untuk tenaga kerja tidak
langsung.
(4) asumsikan bahwa di Ruger Corporation terjadi biaya-biaya umum pabrik
sebagai berikut :

Utilitas pemanas air, dan listrik $21.000

Sewa peralatan pabrik 16.000

Biaya overhead pabrik lain-lain 1.000

Total $40.000

(5) Sebagai tambahan kita asumsikan bahwa selama april, ruger Corporation
mengakui adanya pajak property sebesar $13.000 dan asuransi gedung dan
peralatan yang dibayar dimuka sebesar $7.000 telah habis dibebankan.
(6) Penyusutan pabrik sebesar $18.000 selama bulan April
(7) Dibutuhkan 10.000 jam mesin untuk menyelesaikan pesanan A dan 5.000
jam mesin untuk menyelesaikan pesanan B (totalnya 15.000 jam mesin),
biaya overhead ditransfer kebarang dalam proses adalah $90.000 (15.000
jam mesin x $6per jam mesin)
(8) Biaya penjualan dan administrasi sebesar $30.000 selama bulan april
(9) Penyusutan peralatan kantor selama bulan april sebesar $7.000
(10) Biaya periklanan sebesar $42.000 dan beban penjualan dan
administrasi selama bulan april sebesar $8.000
(11) Transfer sebesar $158.000 mempresentasikan biaya untuk
menyelesaikan pesanan A

8
(12) Asumsikan bahwa dari 1.000 medali emas dalam pesanan A, 750
unit telah diasumsikan kepada pelanggan pada akhir bulan dengan harga
jual $225.000
(13) Oleh karena itu jumlah produksinya adalah 1.000 unit dan total
biaya untuk menyelesaikan nya pesanan tersebut seperti tampak dalam
kartu biaya $158.000, maka biaya perunitnya adalah $158.000

TAMPILAN 3-9 Ringkasan Jurnal Ruger Corporation

No. Keterangan Debit Kredit


1. Bahan Baku 60.000
Utang Dagang 60.000
2. Barang dalam Proses 50.000
Overhead Pabrik 2.000
Bahan Baku 52.000
3. Barang dalam Proses 60.000
Overhead Pabrik 15.000
Utang Gaji dan Upah 75.000
4. Overhead Pabrik 40.000
Utang Usaha 40.000
5. Barang dalam Proses 20.000
Pajak Properti 13.000
Asuransi Dibayar Dimuka 7.000
6. Overhead Pabrik 18.000
Akumulasi Penyusutan 18.000
7. Barang dalam Proses 90.000
Overhead Pabrik 90.000
8. Beban Gaji 30.000
Utang Gaji dan Upah 30.000
9. Beban Penyusutan 7.000
Akumulasi Penyusutan 7.000

9
10. Beban Iklan 42.000
Beban Penjualan dan Administrasi 8.000
Utang Usaha 50.000
11. Barang Jadi 158.000
Barang dalam Proses 158.000
12. Piutang Dagang 225.000
Penjualan 225.000
13. Harga Pokok Penjualan 118.500
Barang Jadi 118.500
($158 per unit x 750 unit = $118.500)

TAMPILAN 3-10 Ringkasan Aliran Biaya – Ruger Corporation

Overhead Pabrik Barang dalam proses Asuransi Dibayar dimuka


(2) 2.000 (7) 90.000 saldo 30.000 (11) 158.000 Saldo xx
(3) 15.000 (2) 50.000 (5) 7.000
(4) 40.000 (3) 60.000
(5) 20.000 (7) 90.000 Bahan Baku
(6) 18.000 Bal. 72.000 saldo 7.000 (2) 52.000
95.000 90.000 (1) 60.000
Saldo 5.000 bal. 15.000

Barang Jadi Piutang Dagang Penjualan


Saldo 10.000 (13) 118.500 Saldo xx (12) 225.000
(11) 158.000 (12) 225.000
Bal. 49.500 Hp. Penjualan
Utang Gaji&upah (13) 118.500
Akm. Penyusutan Saldo xx
Ssaldo xx (3) 75.000 Beban Gaji
(6) 18.000 (8) 30.000 (8) 30.000
(9) 7.000

10
Beban Iklan Utang Pajak Properti
Beban Penyusutan (10) 42.000 Saldo xx
(9) 7.000 (5) 13.000

Beban Penjualan dan Administrasi lain-lain


(10) 8.000

Keterangan Jurnal:

(1) Pembelian bahan mentah


(2) Bahan baku langsung dan tidak langsung dikeluarkan untuk diproduksi
(3) Pembebanan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung
(4) Pembebanan utilitas pabrik dan biaya lainnya
(5) Pembebanan pajak property dan asuransi
(6) Pencatatan penyusutan asset pabrik
(7) Pembebanan biaya overhead ke barang dalam proses
(8) Pembebanan beban gaji administrasi
(9) Pencatatan penyusutan peralatan kantor
(10) Pembebanan beban iklan dan beban lainnya
(11) Harga pokok produksi dipindahkan ke barang jadi
(12) Pencatatan penjualan pesanan A
(13) Pencatatan harga pokok penjualan pesanan A

Skedul Harga Pokok produksi dan Harga Pokok Penjualan

Bagian menggunakan contoh Ruger Corportion untuk menjelaskan cara membuat


skedul harga pokok produksi dan harga pokok penjualan disamping laporan laba
rugi. Skedul harga pokok produksi terdiri atas tiga elemen yaitu harga bahan baku

11
langsung, tenaga kerja langsung, dannoverhead pabrik dan meringkas dari ketiga
biaya tersebut yang berada disaldo akhir barang dalam proses yang ditransfor
keluar kea kun barang jadi. Skedul harga pokok penjualan juga terdiri atas tiga
elemen biaya produk yaitu bahan baku langsung, rtenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik, skedul tersebut meringkas porsi ketiga biaya yang terdapat pada
saldo akhir barang jadi dan yang ditrasnfer keluar ke akun harga pokok penjualan.

Tampilan 3-11 menyajikan skedul harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan dari Ruger Corporation. Harap perhatikan tiga aspek kunci dari skedul
harga pokok produksi. Pertama, bahan baku langsung yang digunakan dalam
produksi ($50.000), tenaga kerja langsung ($60.000), dan overhead pabrik yang
dibebankan dalam proses ($90.000). untuk menghasilkan total biaya produksi
($200). Perhatikan bahwa bahan baku langsung yang digunakan dalam produksi
($50.000) tercakup dalam total biaya produksi, bukan dalambahan baku yang
dibeli ($60.000). bahan baku langsung yang digunakan dalam produksi biasanya
berbeda dengan jumlah bahan baku yang dibeli ketika saldo bahan baku. Kedua,
jumlah overhead pabrik yang dibebankan keakun barang dalam proses ($90.000)
dihitung dengan cara mengalikan tarif overhead ditentukan dimuka dengan jumlah
actual basis alokasi yang dicatat untuk semua pesanan. Biaya overhead pabrik
actual yang terjadi selama periode tidak dimasukkan ke dalam saldo akun barang
dalam proses, ketiga, total biaya produksi($200.000) ditambahkan saldo awal
barang dalam proses ($30.000) dikurangi saldo akhir barang dalam proses
($72.000) sama dengan harga pokok produksi ($158.000). harga pokok produksi
adalah biaya dari barang yang selesai dikerjakan selama periode dan ditransfer
dari akun barang dalam proses kea kun barang jadi.

Skedul harga pokok penjualan ditampilkan pada tampilan 3-11


berdasarkan persamaan berikut untuk menghitung harga pokok penjualan yang
belum disesuaikan.

12
Harga pokok saldo awal harga pokok Saldo akhir
penjualan belum barang jadi produksi barang jadi
disesuaikan

Saldo awal barang jadi ($10.000) ditambah harga pokok produksi


($158.000) sama dengan barang bersedia untuk dijual ($168.000). barang tersedia
untuk dijual (168.000)dikurangi saldo akhir barang jadi($49.500) sama dengan
harga pokok penjualan belum disesuaikan ($118.500). terakhir, harga pokok
penjualan belum disesuaikan ($118.500) ditambah overhead dibebankan terlalu
rendah ($5.000) sama dengan harga pokok penjualan disesuaikan ($123.500).
pembahasan berikutnya dibab ini adalah tentang perlunya penyesuaian harga
pokok penjualan untuk jumlah overhead yang dibebankan terlalu rendah/tinggi.

Tampilan 3-12 menyajikan laporan laba rugi dari Ruger Corporation untuk
bulan April. Perhatikan bahwa harga pokok penjualan pada laporan tersebut
dibawa dari tampilan 3-11. Biaya penjualan dan administrasi ($87.000) tidak
digabungkan di skedul harga pokok produksi dan harga pokok penjualan, tetapi
langsung dimasukkan ke dalam akun biaya, tidak menjafi bagian dari akun
persediaan. Jurnal 8-10 (tampilan 3-9) akan menjelaskan hal tersebut.

13
Tampilan 3-11 Skedul harga pokok produksi dan harga pokok penjualan

Harga Pokok Produksi

Bahan Baku langsung :


Saldo awal bahan baku .................................................. $7.000
Ditambah : pembelian bahan baku ................................. 60.000
Total bahan baku tersedia .............................................. 67.000
Dikurangi : saldo akhir bahan mentah ........................... 15.000
Bahan baku digunakan dalam produksi ......................... 52.000
Dikurangi : bahan bahu tudak langsung
Dalam overhead pabrik .................................................. 2.000 $50.000
Tenaga kerja langsung 60.000
Overhead pabrik yang dibebankan ke
Barang dalam proses ...................................................... 90.000
Total biaya produksi ............................................................ 200.000
Ditambah : saldo awal barang dalam proses ........................ 30.000
230.000
Dikurangi : saldo akhir barang dalam proses ...................... 72.000
Harga Pokok Produksi ........................................................ $158.000

Harga Pokok Penjualan


Saldo awal barang jadi ......................................................... $10.000
Ditambah : Harga pokok Produksi ....................................... 158.000
Barang tersedia untuk dijual ................................................ 168.000
Dikurangi : saldo akhir barang jadi ...................................... 49.500
Harga pokok penjualan belum disesuaikan .......................... 118.500
Ditambah : overhead dibebankan terlalu rendah .................. 5.000
Harga pokok penjualan disesuaikan ..................................... $123.500

14
TAMPILAN 3-12 Laporan laba rugi

Rugar Corporation

Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan yang Berakhir 30 April

Penjualan .............................................................................. $225.000

Harga pokok penjualan ($118.500 + $.5000) ...................... 123.500

Margin bruto ........................................................................ 101.500

Beban penjualan dan administrasi :

Beban gaji ...................................................................... $30.000

Beban penyusutan .......................................................... 7.000

Beban iklan ................................................................... 42.000

Beban lainnya ................................................................ 8.000 87.000

Laba neto operasional .......................................................... $14.500

15
Overhead yang dibebankan terlalu rendah dan terlalu tinggi

Oleh karena tariff overhead yang ditentukan di muka telah ditetapkan


sebelumnya dan didasarkan sepenuhnya pada data estimasi sehingga umumnya
aka nada perbedaan antara jumlah biaya overhead yang dibebankan ke barang
dalam proses dengan jumlah biaya overhead actual yang terjadi selama satu
periode. Dalam kasus Ruger Corporation, sebagai contoh, tariff overhead yang
ditentukan dimuka adalah 46 per jam dan diperoleh angka biaya overhead yang
dibebankan sebesar $90.000, sedangkan biaya overhead actual adalah $95.000
(lihat tampilan 3-8). Perbedaan antara biaya overhead yang dibebankan ke barang
dalam proses dengan biaya overhead actual selama satu periode disebut overhead
yang dibebankan terlalu rendah (underapplied) atau overhead yang
dibebankan terlalu tinggi (overapplied). Di Ruger Corporation, overhead
dibebankan terlalu rendah karena iya yang dibebankan ($90.000) adalah lebih
rendah ($5.000) dari biaya actual ($95.000). jika situs tersebut dibalik dan
perusahaan telah membebankan ($95.000) dalam biaya overhead ke barang dalam
proses sedangkan biaya overhead actual yang terjadi hanya sebesar $90.000, maka
overhead dibebankan terlalu tinggi.

Apakah yang menyebabkan overhead yang dibebankan terlalu rendah atau


terlalu tinggi? Pada dasarnya, metode pembebanan overhead ke pesanan
menggunakan tariff overhead yang ditentukan dimuia yang mengasumsikan
bahwa biaya overhead actual akan proporsional terhadap jmlah actual basis
alokasi selama periode tersebut. Jika tariff overhead yang ditentukan dimuka
adalah $6 per jam mesin, maka diasumsikan bahwa biaya overhead actual yang
terjadi $6 untuk setiap jam mesin seperti yang actual terjadi. Setidaknya ada dua
alasan mengapa hal ini mungkin tidak benar. Pertama, kebanyakan overhead
terdiri atas biaya tetap. Oleh karena biaya-biaya tersebut tetap, maka biaya-biaya
tersebut tidak akan meningkat meskipun jam mesin yang terjadi meningkat.
Kedua, pengeluaran untuk overhead mungkin terkendali dan mungkin juga tidak.
Jika penangguang jawab biaya overhead melaksanakan tuhas dengan baik, maka
mungkin biayanya akan lebih rendah dari perkiraan pada awal tahun. Jika

16
penanggung jawab tersebut tidak melakukan tugas dengan baik, maka biaya yang
terjadi mungkin akan lebih besar. Akan tetapi, seperti yang dikemukakan
sebelumnya, penjelasan lebih terperinci mengenai overhead yang dibebankan
terlalu rendah atau terlalu tinggi akan disampaikan pada bab berikutnya.

Untuk mengilustrasikan konsep tersebut, kita ambil contoh dua perusahaan


Turbo Crafters dan Black & Howell yang telah membuat estimasi data untuk
tahun yang akan dating:

Turbo Crafters Black & Howell


Basis alokasi Jam mesin Biaya bahan baku langsung

Estimasi biaya overhead pabrik $300.000 $120.000


(a)
Estimasi jumlah basis alokasi (b) 75.000 jam mesin $80.000 biaya bahan baku
langsung
Tarif overhead yang ditentukan $4 per jam mesin 150% dari biaya bahan baku
dimuka (a) + (b) langsung

Pengahpusan saldo overhead yang dibebankan terlalu rendah atau terlalu tinggi

Saldo overhead yang dibebankan terlalu rendah atau terlalu tinggi pada
akun overhead pabrik pada akhir periode diperlakukan dengan ssalah satu dari dua
cara berikut yaitu :

1. Ditutup ke harga pokok penjualan


Menutup saldo dalam akun overhead pabrik ke harga pokok penjualan lebih
mudah dilakukan dari pada metode alokasi. Dalam contoh RUger
Corporation, jurnal yang digunakan untuk menutup $5.000 atas overhead
yang dibebankan terlalu rendah adalah sebagai berikut :

17
Jurnal 14
Harga pokok pejualan 5.000
Overhead pabrik 5.000

Perhatikan bahwa saldo debit dalam akun overhead pabrik harus dikreditkan
untuk menutupakun tersebut. Penutupan tersebut berdampak pada
peningkatan harga pokok penjualan untuk bulan april menjadi $123.500

Harga pokok penjualan belum disesuaikan (dari jurnal 13) $ 118.500


Ditambah overhead yang dibebankan terlalu rendah (jurnal 14) 5000
Harga pokok penjualan disesuaikan $ 123.500

Setelah penyesuaian ini dilakukan, laporan laba rugi Ruger Corporation


untuk bulan april akan tampak seperti yang disajikan pada tampilan 3-12.

Perhatikan bahwwa penyesuaian tersebut adalah masuk akal. Harga


pokok penjualan yang belum disesuaikan didasarkan pada jumlah overhead
pabrik yang dibebankan kepesanan, bukan biaya overhead pabrik actual
terjadi. Oleh karena overhead tersebut dibebankan terlalu rendah, maka
biaya yang dibebankan ke pesanan tidak mencukupi. Dengan demikian,
harga pokok penjualan menjadi kurang saji. Menambah overhead pabrik
yang dibebankan terlalu rendah keharga pokok penjualan membenarkan
situasi kurang saji tersebut.

2. Dialokasikan diantara akun-akun

Alokasi overhead yang dibebankan terlalu rendah atau terlalu


tinggi diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok
penjualan lebih akurat dari pada menutupnya kea kun harga pokok
penjualan. Alasannya adalah bahwa alokasi akan membebankan biaya

18
overhead ketempat semua sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
membuat estimasi tariff overhead yang ditentukan dimuka.

Jika Rand Company memilih untuk mengalokasikan overhead


yang dibebankan terlalu rendah untuk akan persediaan dan harga pokok
penjualan, maka pertama-tama perusahaan perlu menentukan jumlah
overhead yang akan dibebankan selama bulan april untuk masing-masing
akun.

19
BAB III

KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Harga pokok penjualan dikenal dengan nama singkatnya “HPP”
adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi
perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional
perusahaan. Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) merupakan harga
pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.

20

Anda mungkin juga menyukai