JUDUL MAKALAH :
MANAJEMEN PEMASARAN
Disusun oleh :
RAFLY FIRMANSAYAH (2142580012)
RAYHAN FAHREZA (2142580011)
YULIA ADINDA (2142580002)
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu bagian dari tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Manajemen
Pemasaran. Tujuan utama kami adalah untuk memperluas pemahaman dan
pengetahuan kami mengenai topik ini serta memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pembaca. Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin,
kami menyadari bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima masukan, saran, dan kritik konstruktif
guna perbaikan di masa mendatang. Kami berharap bahwa makalah ini dapat
memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan kesuksesan dalam segala upaya
yang kita lakukan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Secara garis besar dalam perusahaan yang bergerak di dalam industri pabrik
(manufaktur), persediaan diklasifikasikan berdasarkan tahapan dalam
proses produksi. Adapun uraian dari jenis-jenis persediaan adalah sebagai
berikut :
b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased
parts/components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana
secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
Diartikan sbg sebuah pendekatan perencanaan yang ditentukan oleh apa yang
dipesan, kapan dipesan, seberapa bnyak yang dipesan dan seberapa banyak
persediaan. Sehingga biaya biaya terhubung dalam pembelian dan
penyimpanan secara optimal tanpa menghentikan produksi dan penjualan.
Selain itu ada beberapa tujuan pengawasan persediaan, diantaranya :
1. Model EOQ didasarkan pada asumsi bahwa tingkat permintaan stabil dan
tidak ada fluktuasi signifikan. Jika terjadi fluktuasi permintaan yang
signifikan, model EOQ mungkin tidak memberikan hasil yang akurat.
Contoh Soal :
Kaido akan melakukan pemesanan suatu produk bernama Slime dari pabrik
milik Doflamingo. Dimana harga Slime dibanderol oleh Doflamingo sebesar
Rp. 66.666, sedangkan biaya pemesanannya sebesar Rp. 1.234.278. Kaido
memprediksi bahwa tahun berikutnya akan membutuhkan Slime sebanyak
70.000 unit. Jika ongkos simpan Slime sebesar 5%, maka hitunglah EOQ
serta frekuensi pesanan Kaido!
Jawab :
R = 70.000 unit
S = Rp. 1.234.278.
P = Rp. 66.666.
I = 5% = 0,05.
Reorder Point adalah saat atau titik di mana harus diadakan pesanan lagi
sedemikianrupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan
itu adalah tepat pada waktudi mana persediaan di atas safety stock sama
dengan nol. Dengan demikian diharapkandating-nya material yang dipesan
itu tidak akan melewati waktu sehingga akan melanggarsafety stock. Dalam
penentuan reorder point haruslah kita memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :
Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa “reorder point”-nya
adalah pada jumlah 360 unit, yang ini berarti bahwa pesanan harus dilakukan
pada waktu jumlah persediaan tinggal 360 unit. Apabila pesanan, baru
dilakukan sesudah persediaan tinggal 300 unit, maka ini berarti bahwa pada
saat barang yang dipesan datang, perusahaan terpaksa sudah mengambil
material dari safety stock sebesar 60 unit. Pada waktu barang yang
dipesan persediaan dalam gudang tinggal 100 unit (300 - 200), padahal safety
stock telah ditetapkan sebesar 160 unit. Dengan demikian safety stock di sini
sudah terlanggar. Apabila pesanan sudah dilakukan pada waktu persediaan
sebesar 360 unit, maka pada waktu barang yang dipesan datang, persediaan di
dalam gudang masih 160 unit (yaitu 360 - 200), persis sama besarnya dengan
besarnya safety stock, yang ini berarti bahwa safety stock tidak terlanggar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
dagang dan perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya
persediaan, para pengusaha akandihadapkan pada keadaan bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhikeinginan para
pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena
sumberutama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini
berarti perusahaan akankehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seterusnya didapatkan.