Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

Dosen Pengampu : Drs. Apit Miharso, Ak., M.Pd.

JUDUL MAKALAH :
MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh :
RAFLY FIRMANSAYAH (2142580012)
RAYHAN FAHREZA (2142580011)
YULIA ADINDA (2142580002)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN


TAHUN AJARAN 2022/2023
POLITEKNIK NEGERI MALANG
PSDKU DI KABUPATEN PAMEKASAN
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu bagian dari tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Manajemen
Pemasaran. Tujuan utama kami adalah untuk memperluas pemahaman dan
pengetahuan kami mengenai topik ini serta memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pembaca. Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin,
kami menyadari bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima masukan, saran, dan kritik konstruktif
guna perbaikan di masa mendatang. Kami berharap bahwa makalah ini dapat
memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan kesuksesan dalam segala upaya
yang kita lakukan.

Pamekasan, 15 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia,


maka banyak bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil
maupun perusahaan besar. Tujuan utam asuatu perusahaan yaitu memperoleh
laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya perusahaan serta
berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan dan
pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan
bagi kebanyakan perusahaan merupakansalah satu modal kerja yang sangat
penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus menerus
mengalami perubahan dan perputaran.

Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting


bagi perusahaandalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan
salah satu dari beberapa unsuryang paling aktif dalam operasi perusahaan
yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu,
sistem akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga
tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.
Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk
memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi
kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akanmengakibatkan kesalahan
dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika persediaan
akhir dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang
dijualterlalu rendah, maka pendapatan bersih akan mengalami peningkatan.
Begitu juga dengan lamanya persediaan yang tersimpan di gudang akan
mempengaruhi biaya sehingga kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang
mengakibatkan kerugian dan kemungkinan juga persediaan akan kadaluarsa
sehingga tidak laku dipasar. Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui
bahwa persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen persediaan?

2. Apakah tujuan dari persediaan?

3. Apa saja fungsi persediaan?

4. Apa saja jenis-jenis persediaan?

5. Bagaimana pengawasan persediaan?

6. Bagaimanakah biaya persediaan?

7. Apa yang dimaksud Economical Order Quantity (EOQ)?

8. Apa yang dimaksud Just In Time (JIT)?

9. Apakah yang dimaksud Reorder point ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen persediaan

2. Mengetahui tujuan dari adanya persediaan

3. Mengetahui apa saja fungsi persediaan

4. Mengetahui jenis - jenis persediaan

5. Mengetahui bagaimana pengawasan persediaan

6. Mengetahui biaya persediaan

7. Mengetahui Economical Order Quantity (EOQ)

8. Mengetahui Just In Time (JIT)

9. Mengetahui Reorder point


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Persediaan

Persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam operasi


perusahaan, selain itu persediaan dapat mempermudah dan memperlancar
jalannya kegiatan normal pada suatu perusahaan yang dilakukan secara rutin
untuk memproduksi barang yang selanjutnyaditimbulkan pada konsumen.
Pengertian persediaan menurut Freddy Rangkuti yaitu salahsatu unsur yang
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara continue diperoleh, diubah
kemudian dijual kembali. Sedangkan pengertian persediaan menurut C. Rolln
Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen yang diterjemahkan oleh Aria
Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan yaitu digunakan untuk
mengindikasikan barang dagang yang disimpan untukkemudian dijual dalam
operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi
atau yang disimpan untuk tujuan itu.

Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumber daya-


sumber daya organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun persediaan
hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur,akan tetapi dapat
dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.

Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan


dagang dan perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya
persediaan, para pengusaha akandihadapkan pada keadaan bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhikeinginan para
pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena
sumberutama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini
berarti perusahaan akankehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seterusnya didapatkan.
Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu
perusahaan. Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli
dan dijual yang merupakansalah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
perusahaan, baik itu perusahaan dagangmaupun perusahaan industri.
Penjualan barang dagangan merupakan sumber utama penghasilan bagi
perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam
dalam persediaan

2.2 Tujuan Persediaan

Dalam perusahaan seperti perusahaan manufaktur dan perusahaan


dagangmemiliki persediaan yang beraneka ragam jenisnya, sehingga
persediaan memilikitujuan. Adapun uraian dari tujuan persediaan adalah
sebagai berikut :

a. Batch Stock/Lot Size Inventory. Persediaan yang diadakan karena


membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah
yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat ini.

b. Fluctuation Stock. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi


fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

c. Anticipation Stock. Persediaan yang diadakan untuk


menghadapifluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan
pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi
penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat

2.3 Fungsi Persediaan

Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi yang dapat menambah flexibilitas


operasi perusahaan keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan


pelanggan yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi
permintaan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada
perusahaan ritel.

2. Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Contohnya,


jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan
mungkin diperlukan agar bisa memisahkan proses produksi dari
pemasok.

3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah kerana pembelian


dalam jumlah besar dapat menurunkan biaya pengiriman barang.

4. Untuk menghindari inflasi dan kenaikan harga. (Heizer & Render


2014:512)

Persediaan memiliki peran yang sangat penting karena persediaan fisik


banyak melibatkan investasi terbesar. Bila perusahaan menanamkan terlaku
banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang
berlebihan, dan mungkin memiliki “Opportunity Cost” (dana yang dapat
ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Sebaliknya, bila
perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup, dapat mengakibatkan
meningkatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan. (Wahyudi, 2015).

2.4 Jenis - jenis Persediaan

Secara garis besar dalam perusahaan yang bergerak di dalam industri pabrik
(manufaktur), persediaan diklasifikasikan berdasarkan tahapan dalam
proses produksi. Adapun uraian dari jenis-jenis persediaan adalah sebagai
berikut : 

a. Persediaan bahan baku (raw material stock ), yaitu persediaan barang-


barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya
yang digunakan dalam proses produksi.

b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased
parts/components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana
secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies stock),


yaitu persediaan barangbarang yang diperlukan dalam proses produksi,
tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi

d. Persediaan barang setengah jadi (work in process stock), yaitu


persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian 
dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu
bentuk, tetapi masih perlu di proses lebih lanjut menjadi barang jadi

e. Persediaan barang jadi (finished good stock), yaitu persediaan barang-


barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap
untukdijual atau dikirim pada langganan

2.5 Pengawasan Persediaan

Diartikan sbg sebuah pendekatan perencanaan yang ditentukan oleh apa yang
dipesan, kapan dipesan, seberapa bnyak yang dipesan dan seberapa banyak
persediaan. Sehingga biaya biaya terhubung dalam pembelian dan
penyimpanan secara optimal tanpa menghentikan produksi dan penjualan.
Selain itu ada beberapa tujuan pengawasan persediaan, diantaranya :

1. Memastikan kecukupan suply produk

2. Memastikan inevestasi pada persediaan minimum

3. Mengefisiensikan pembelian, persediaan, dan konsumsi bahan baku

4. Memastiakan penambahan pembelian tepat waktu

5. Memberikan stok persediaan bahan baku

6. Memberikan dasar ilmiah untuk perencanaan bahan baku

7. Menjaga persediaan tepat waktu

8. Menjaga persediaan pada batas kebutuhan


2.6 Biaya persediaan

Biaya persediaan sebagian merupakan biaya variabel dan sebagian lainnya


merupakan biaya tetap. Biaya persediaan yang bersifat variabel adalah biaya
yang berubah-ubah karena adanya perubahan jumlah persediaan yang ada di
dalam gudang. Biaya tersebut akan naikkalau kita meningkatkan jumlah
persediaan yang disimpan. Adapun jenis biaya ini antara laindalam bentuknya
biaya modal yang ditanamkan dalam persediaan tersebut, biaya
asuransi persediaan, biaya atau upah buruh yang mengurusi penerimaan
barang. Adapun biaya persediaan yang bersifat tetap adalah elemen-elemen
biaya persediaan yang relatif tetap dalam jumlah totalitasnya dalam jangka
pendek dengan tidak memandang adanya variasi yang normal dan jumlah
persediaan yang disimpan, misalnya depresiasi/penyusutan ruangan yang
digunakan, biaya pemeliharaan gudang, pajak, pemanasan, buruh penjaga
gudang

2.7 Economical Order Quantity (EOQ)

Metode untuk menentukan persediaan yang paling optimal atau paling


ekonomis adalah Economical Order Quantity (EOQ) yaitu jumlah kuantitas
bahan yang dibeli pada setiap kali pembelian dengan biaya yang paling
minimal. EOQ tercapai pada saat biaya pesan sama dengan biaya simpan.

Berikut ini adalah kelebihan EOQ:

1. EOQ membantu perusahaan untuk mengoptimalkan tingkat persediaan


dengan mengidentifikasi jumlah pesanan yang optimal. Ini membantu
menghindari persediaan berlebih yang dapat mengikat modal perusahaan
dan mengurangi biaya penyimpanan.

2. Dengan menggunakan EOQ, perusahaan dapat mengendalikan biaya


persediaan dengan menghindari biaya tambahan yang timbul akibat
persediaan berlebih atau kekurangan persediaan. Model ini membantu
mencapai keseimbangan antara biaya pesanan dan biaya penyimpanan.

3. EOQ membantu perusahaan dalam menjadwalkan pesanan dengan tepat,


sehingga mengurangi waktu pengolahan pesanan dan meningkatkan
efisiensi proses produksi.

4. Dengan mengetahui jumlah pesanan yang optimal, perusahaan dapat


melakukan perencanaan produksi yang lebih akurat, menghindari
kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan ketidaktersediaan produk.

Berikut ini adalah kekurangan EOQ:

1. Model EOQ didasarkan pada asumsi bahwa tingkat permintaan stabil dan
tidak ada fluktuasi signifikan. Jika terjadi fluktuasi permintaan yang
signifikan, model EOQ mungkin tidak memberikan hasil yang akurat.

2. EOQ mengasumsikan bahwa biaya pesanan dan biaya penyimpanan per


unit tetap dan konstan. Namun, dalam situasi nyata, biaya-biaya ini dapat
berubah seiring waktu.

3. Untuk menggunakan EOQ, perusahaan membutuhkan data yang akurat


tentang biaya pesanan, biaya penyimpanan, dan tingkat permintaan.
Pengumpulan data yang akurat dan konsisten bisa menjadi tantangan.

4. EOQ tidak memperhitungkan faktor-faktor eksternal seperti perubahan


harga bahan baku atau kebijakan pemasok. Hal ini dapat mempengaruhi
keputusan pengadaan persediaan secara langsung.

Contoh Soal :

Kaido akan melakukan pemesanan suatu produk bernama Slime dari pabrik
milik Doflamingo. Dimana harga Slime dibanderol oleh Doflamingo sebesar
Rp. 66.666, sedangkan biaya pemesanannya sebesar Rp. 1.234.278. Kaido
memprediksi bahwa tahun berikutnya akan membutuhkan Slime sebanyak
70.000 unit. Jika ongkos simpan Slime sebesar 5%, maka hitunglah EOQ
serta frekuensi pesanan Kaido!

Jawab :

R = 70.000 unit

S = Rp. 1.234.278.

P = Rp. 66.666.

I = 5% = 0,05.

2.8 Just in time (JIT)

Perusahaan asing menawarkan produk berkualitas lebih tinggi dan


berharga lebih rendah fitur khusus sehingga menciptakan tekanan berat pada
perusahaan domestic yang memiliki batch besar dan biaya persiapan yang
tinggi untuk meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk sambil
mengurangi total biaya secara simultan. Tekanan persaingan ini telah
menyebabkan perusahaan meninggalkan model EOQ dan beralih ke
pendekatan just in time untuk proses manufaktur dan pembelian.

Manufaktur JIT (Just In Time Manufacturing) adalah suatu system


berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik
melalui system oleh permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik
melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong kedalam system
pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi. JIT adalah
pendekatan manufaktur yang memproduksi barang berdasarkan permintaan
yang sesungguhnya ada, bukannya berproduksi dengan jadwal tetap
berdasarkan pada proyeksi permintaan. Dalam pull system, permintaan
pelanggan menarik bahan baku untuk masuk proses produksi. Prinsip yang
sama digunakan dalam proses. Setiap aktivitas produksi hanya dilakukan jika
diperlukan untuk memenuhi permintaan aktivitas berikutnya. Bahan baku
atau suku cadang tersedia hanya pada waktu dibutuhkan untuk aktivitas
produksi sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi

2.9 Reorder Point

Reorder Point adalah saat atau titik di mana harus diadakan pesanan lagi
sedemikianrupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan
itu adalah tepat pada waktudi mana persediaan di atas safety stock sama
dengan nol. Dengan demikian diharapkandating-nya material yang dipesan
itu tidak akan melewati waktu sehingga akan melanggarsafety stock. Dalam
penentuan reorder point haruslah kita memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :

1. Penggunaan material selama tenggang waktu mendapatkan barang


(procurementleadtime)

2. Besarnya safety stock.

Cara menentukan Reorder Point :

1. Menetapkan jumlah penggunaan selama “lead time” dan ditambah


dengan persentase tertentu. Misalnya ditetapkan bahwa safety stock
sebesar 50% dari penggunaan selama “lead time” dan ditetapkan
bahwa “lead time”-nya adalah 5 minggu, sedangkan kebutuhan
material setiap minggunya adalah 40 unit.

Reorder Point = (5 x 40) + 50% (5 x 40)= 200 + 100= 300 unit


2. Dengan menetapkan penggunaan selama “lead time” dan ditambah
dengan penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock,
misalkan kebutuhan selama 4 minggu.

Reorder Point = (5 x 40) + (4 x 40)= 200 + 160= 360 unit

Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa “reorder point”-nya
adalah pada jumlah 360 unit, yang ini berarti bahwa pesanan harus dilakukan
pada waktu jumlah persediaan tinggal 360 unit. Apabila pesanan, baru
dilakukan sesudah persediaan tinggal 300 unit, maka ini berarti bahwa pada
saat barang yang dipesan datang, perusahaan terpaksa sudah mengambil
material dari safety stock sebesar 60 unit. Pada waktu barang yang
dipesan persediaan dalam gudang tinggal 100 unit (300 - 200), padahal safety
stock telah ditetapkan sebesar 160 unit. Dengan demikian safety stock di sini
sudah terlanggar. Apabila pesanan sudah dilakukan pada waktu persediaan
sebesar 360 unit, maka pada waktu barang yang dipesan datang, persediaan di
dalam gudang masih 160 unit (yaitu 360 - 200), persis sama besarnya dengan
besarnya safety stock, yang ini berarti bahwa safety stock tidak terlanggar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
dagang dan perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya
persediaan, para pengusaha akandihadapkan pada keadaan bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhikeinginan para
pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena
sumberutama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini
berarti perusahaan akankehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seterusnya didapatkan.

Jenis-jenis persediaan berdasarkan jenis dan posisi barang, terdiri dari:


PersediaanBahan Baku (raw material stock), Persediaan Komponen-
Komponen Rakitan (purchased parts/ components), Persediaan Bahan
Pembantu atau Penolong (supplies stock), PersediaanBarang Setengah Jadi
(work in process stock), dan Persediaan Barang Jadi (finished good stock).

Biaya pemasaran sebagian merupakan biaya variabel dan sebagian


lainnya merupakan biaya tetap. Biaya pemasaran yang bersifat variabel
adalah biaya yang berubah-ubah karenaadanya perubahan jumlah inventory
yang ada di dalam gudang. Adapun baiya pemasaran yang bersifat tetap
adalah elemen-elemen biaya pemasaran yang relatif tetap dalam
jumlahtotalitasnya dalam jangka pendek dengan tidak memandang adanya
variasi yang normal dan jumlah persediaan yang disimpan.

Anda mungkin juga menyukai