Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PIUTANG DAN

PERSEDIAAN

Oleh :
Yayuk Yesika C3119259
1. Manajemen Piutang

Pengertian Piutang

Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang
akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. peningkatan piutang
membutuhkan tambahan pembiayaan, biaya untuk analisis kredit dan penagihan
piutang serta kemungkinan piutang yang macet tak dapat ditagih. Sebagai contoh, jika
perusahaan menetapkan harga yang sama untuk penjualan kredit dan tunai, kemudian
penawaran kredit ini berdampak pada pengurangan harga.

Masalah piutang dianggap begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan,


karena perusahaan harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Piutang
perusaahaan pada umumnya merupakan jumlah yang terbesar dalam aktiva lancar
dan merupakan bagian yang cukup besar dari aset perusahaan. Karena jumlahnya
yang cukup besar ini, perusahaan terhadap kebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah
piutang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Analisis Kebijakan Kredit

Kredit dapat diperluas untuk individu atau untuk perusahaan lain


Utang dagang ditentukan secara objektif sensitif terhadap tingkat bunga yang
dibebankan, sedangkan kredit yang diberikan kepada para konsumen telah dipengaruhi
oleh tingkat pendapatan dan tingkat pengangguran.

Standar Kredit
Standar kredit adalah penentun kriteria terjaminnya kredit yang diberikan kepada
para pelanggan dan seberapa luas kredit layak diberikan.

Keuntungan dan Kerugian Yang Ditimbulkan Oleh Kebijakan Kredit


1) Potongan tunai, persentase pengutang penjualan sebagai insentif pembayaran lebih awal.
2) Biaya pengumpulan piutang, merupakan biaya administrasi untuk melaksanakan operasi
piutang.
3) Cadangan kerugian piutang, jumlah piutang yang tak tertagih yang dibebankan pada
penjualan.
4) Biaya pendanaan, yaitu biaya kesempatan yang ditimbulkan oleh investasi piutang.
Pengendalian Piutang

Pada dasarnya ada 3 bidang pengendalian yang umum dilakukan, ketiga bidang tersebut adalah:

1. Pemberian kredit
Kebijakan kredit dan syarat penjualan kredit harus tidak boleh menghambat kepada pelanggan
yang keadaan keuangannya baik dan tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya
piutang yang tak dapat ditagih

2. Penagihan yang aktif


Hal ini harus dilakukan untuk memperoleh pembayaran atas piutang yang ada sesuai dnegan syarat
penjualan waktu yang wajar.

3. Penyelenggaraan administrasi piutang yang baik


Administrasi piutang harus baik karena agar dapat menjamin bahwa pengendalian piutangnya telah
efektif.
 
2. Manajemen Persediaan

Pengertian Persediaan

Persediaan atau inventory merupakan salah satu aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dan
selalu berputar secara terus menerus serta mengalami perubahan pada suatu perusahaan, sehingga
memerlukan perhatian yang serius dalam mengembangkan teknik-teknik pengendalian untuk
memelihara saldo persediaan yang cukup dengan biaya yang sekecil-kecilnya.
Seperti halnya piutang, investasi dalam persediaan merepresentasikan porsi investasi dari total
investasi aktiva perusahaan. Idealnya, dengan kas seharusnya perusahaan dapat menerapkan tingkat
persediaan nol. Namun dalam praktiknya, kondisi ini sulit bisa dicapai. Persediaan harus ada guna
melayani produksi perusahaan, jumlah persediaan yang signifikan dapat mendorong proses produksi
dalam bentuk produk setengah jadi.
Bahkan, produk setengah jadi yang diproses menjadi produk jadi Perusahaan sering melakukan
penyimpanan persediaan di gudang dengan harapan dapat menekan biaya tetap yang ditimbulkan dari
biaya pesan dan/atau tambahan biaya persediaan yang disebabkan kurangnya antisipasi jumlah
persediaan yang dibutuhkan bagian produksi. Tambahan biaya persediaan muncul dengan alasan.
Pengakuan biaya ditimbulkan oleh penyimpanan persediaan di gudang. Sebagai contoh, biaya naiknya
harga pembelian persediaan, biaya transposrtasi, biaya produksi, dan biaya penentuan pesanan
pembelian (manajemen waktu, biaya telepon, dan biaya kertas kerja) merupakan bahan pertimbangan
yang berarti dalam mengelola persediaan.
Tujuan Manajemen Persediaan

1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada suatu tingkat yang minimal.
2. Mengurangi pemborosan biaya yang timbul dari penyelenggaraan persediaan yang berlebihan,
kerusakan, penyimpanan, kekunoan, dan pajak serta asuransi persediaan.
3. Mengurangi risiko kecurangan/kehilangan dan risiko karena kerugian akibat penurunan harga.
4. Mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan.
5. Mengurangi biaya mengadakan opname phisik persediaan.
6. Mengurangi risiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan-bahan yang diperlukan
Faktor-faktor Pendukung Suksesnya Manajemen Persediaan

1. Adanya penetapan tanggung jawab dan kewenangan fungsional secara tegas sehubungan
dengan persediaan. Misalnya, adanya penetapan fungsi perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, penggunaan serta pencatatan.
2. Adanya kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan dengan baik. Misalnya, jumlah persediaan
yang harus ada, harga barang yang harus dibeli, spesifikasi, dan unsur suatu barang yang
dapat digunakan dan sebagainya.
c
3. Adanya personal yang cakap dalam tugasnya guna melaksanakan kebijakan persediaan yang
telah ditetapkan.
4. Adanya sistem informasi persediaan yang selalu dapat menyajikan posisi persediaan setiap
saat.
Kesimpulan

Perusahaan yang menjual barang atau jasa dapat melakukannya secara tunai atau kredit. Jika
penjualan
dilakukan secara tunai maka saat penjualan perusahaan juga menerima kas, sebaliknya jika penjualan
dilakukan secara kredit, maka perusahaan baru menerima kas beberapa waktu kemudian setelah dilakukan
penjualan, sesuai dengan jangka waktu kredit yang disepakati. Besarnya tingkat investasi piutang
tergantung
pada kebijakan kredit dan sistem pengumpulan piutang dalam hubungannya dengan stimulasi peningkatan
penjualan. Peningkatan penjualan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai