Anda di halaman 1dari 15

Modul

Ke:

15
MANAJEMEN KEUANGAN
Pengelolaan Piutang

Sri Anjarwati, SE, M.Ak, CSRS


0857 8005 4000
email: anjarjani1joss@gmail.com
Fakultas : Program Studi:
Bisnis dan Ilmu Sosial Akuntansi
Pengertian Piutang
Piutang (account receivable) pada umumnya diartikan
sebagai hak tagihan kepada pihak lain, sebagai akibat
adanya kebijakan penjualan barang dan jasa secara
kredit yang ditempuh oleh perusahaan.
 Kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan dalam
rangka meningkatkan volume penjualan. Proyek
penjualan secara kredit memerlukan ketelitian dalam
menaksir kebutuhan investasi pada piutang dagang
dan penentuan syarat pembayaran, penggunaan
asuransi kredit dan prosedur pengumpulan piutang.
Piutang dapat melalui manipulasi jangka waktu kredit,
potongan tunai (Cash discount), pembelanjaan dalam
pengumpulan piutang, Plafond kredit dan kriteria
pemilihan langganan yang layak membeli secara kredit
menjadi sangat berguna bagi manajer keuangan.
Sebagai contoh, meningkatkan jangka waktu kredit dapat
lebih meningkatkan permintaan produk, tetapi sekaligus
juga cenderung meningkatkan risiko tidak terbayarnya
kredit yang telah diberikan kepada langganan, atau
meningkatkan Cash discount akan cenderung
menurunkan risiko kredit.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang

 Volume penjualan kredit


Semakin besar volume penjualan kredit, maka perusahaan perlu menyediakan
investasi yang lebih besar dalam elemen piutang.

 Persyaratan penjualan kredit


Syarat pembayaran dari penjualan kredit dapat bersifat ketat, atau lunak.
Jika persyaratan pembayaran dari penjualan kredit yang ditetapkan oleh
suatu perusahaan ketat, berarti perusahaan tersebut lebih mengutamakan
keselamatan kredit dari pada tingkat profitabilitas
Syarat pembayaran penjualan kredit pada umumnya dikenal dengan istilah
5/10 Net 30. Hal ini berarti bahwa, jika pembayaran dilakukan dalam jangka
waktu 1 sampai 10, maka pembelian tersebut dianggap sebagai pembelian
tunai, sehingga pembeli akan mendapatkan potongan penjualan tunai
(cash discount) sebesar 5% dan penjualan kredit selambat-lambatnya 30 hari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang

Plafon kredit
Plafon kredit adalah ketentuan batas maksimm dari penjualan
kredit. Semakin tinggi plafon kredit, maka investasi pada
piutang juga semakin besar. Sebaliknya makin kecil plafon
kredit, maka investasi pada piutang juga akan makin kecil.

Kebijakan Pengumpulan Piutang


Jika perusahaan aktif dalam mengumpulkan piutang, maka
dibutuhkan biaya lebih besar untuk membiayai kegiatan
tersebut, akan tetapi risiko timbulnya bad debts (Penghapusan
piutang) makin kecil, dan sebaliknya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang

Kebiasaan Membayar Pelanggan


Biasanya ada pelanggan yang senang menggunakan
fasilitas cash discount yang disediakan oleh perusahaan,
akan tetapi ada pula pelanggan yang lebih cenderung
menggunakan fasilitas batas jangka waktu penjualan
kredit yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan perlu mengidentifikasi kecenderungan
kebiasan membayar dari para pelanggannya
Penentuan Standar dan Kebijakan Kredit
Standar Kredit
Standar kredit merupakan kriteria penentuan pelanggan manakah
yang diperkenankan membeli dengan kredit dan yang tidak boleh
a. Character (Karakter), yaitu pelanggan yang memiliki tanggung jawab
moral, jujur dan tulus hati.
b. Capacity (Kapasitas), yaitu kemampuan pelanggan untuk membayar
hutang secara tepat waktu, sesuai yang telah ditentukan oleh perusahaan.
c. Capital (Modal), yaitu jumlah aktiva yang dimiliki pelanggan yang
digunakan dalam operasi perusahaannya.
d. Collateral (Agunan), yaitu jaminan atau barang yang diberikan pelanggan
penerima kredit, sehubungan dengan pinjamannya.
e. Condition of ecoconmic (situasi ekonomi), yaitu kondisi ekonomi yang
dapat mempengaruhi kemampuan membayar dari pelanggan yang
membeli dengan kredit.
Penentuan Standar dan Kebijakan Kredit

Kebijakan Kredit
Penentuan kebijakan kredit, maka hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah
pengaruh kebijakan kredit tersebut
terhadap perubahan volume penjualan
dan harga pokok yang mempengaruhi
laba perusahaan.
RECEIVABLE MANAGEMENT
Pengelolaan Piutang Usaha

 Jumlah Account Receivable (piutang usaha) ditentukan oleh:


◼ Volume penjualan kredit
◼ Kebijakan kredit yang diterapkan
◼ Kebiasaan perilaku pelanggan
◼ Hari rata-rata pengumpulan piutang (ACP)
◼ Perputaran piutang per tahun (RTO)

 Menghitung Jumlah Account Receivable (AR)


◼ AR = Sales / RTO
◼ AR = Sales / (360/ACP)
RECEIVABLE MANAGEMENT
Pengelolaan Piutang Usaha

 Account Receivable Investment (ARI)


ARI (Investasi Dalam Piutang) = (1 – NPM) x AR

 Account Receivable Cost (ARC)


ARC (Biaya Investasi dalam Piutang Usaha) = AR x COC

 Discount Receivable Collection Cost (DRCC)


DRCC = % Diskon x %Pelanggan Pengambil Diskon x Penjualan
RECEIVABLE MANAGEMENT
Contoh Soal PT Idewiz
PT Idewiz tahun 2004 memiliki perputaran piutang (RTO) 2 kali dalam setahun. Dalam
rangka meningkatkan RTO, mulai tahun 2005 perusahaan ini menerapkan kebijakan kredit
3/30 net 180. Hasil evaluasi selama bulan Januari 2005 ditemukan bahwa 60% pelanggan
tertarik mengambil diskon tersebut dan hal ini diperkirakan akan berlangsung untuk
seterusnya. Data yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah:
 Nilai Penjualan kredit tahun 2005 diperkirakan sebesar Rp 250.000.000,-
 NPM (net profit margin) akan dipertahankan sebesar 15% per tahun
 COC (cost of capital) untuk investasi dalam piutang adalah 12% per tahun

Instruksi Soal:

Buatlah analisis apakah kebijakan kredit tersebut dapat memberikan nilai tambah
ekonomi bagi perusahaan?
Piutang Usaha

ACP: Hari rata-rata pengumpulan piutang/Average


Collection Period
RTO : perputaran piutang, Net Credit Sales /
Average Accounts Receivable
ARI: Account Receivable Investment
NPM: (net profit margin)
ARC : Account Receivable Cost
DRCC: Discount Receivable Collection Cost
RECEIVABLE MANAGEMENT
Langkah 1 Penyelesaian Soal PT Idewiz
Sebelum Kebijakan:
ACP = 360/RTO = 360/2 = 180 hari RTO = 2 kali
Jumlah AR = Sales/RTO = Rp 250.000.000/2 = Rp 125.000.000,-
ARI = (1-NPM) x AR = 0,85 x Rp 125.000.000,- = Rp 106.250.000,-
ARC = 0,12 x Rp 106.250.000,- = Rp 12.750.000,-

Setelah Kebijakan:
ACP = (60% x 30 hari) + (40% x 180 hari) = 90 hari RTO = 360/90 = 4 kali
Jumlah AR = Sales/RTO = Rp 250.000.000/4 = Rp 62.500.000,-
ARI = (1-NPM) x AR 0,85 x Rp 62.500.000,- = Rp 53.125.000,-
ARC = 0,12 x Rp 53.125.000,- = Rp 6.375.000,-
Penghematan ARC = 12.750.000,- - 6.375.000,- = Rp 6.375.000,-
RECEIVABLE MANAGEMENT
Langkah 2 Penyelesaian Soal PT Idewiz
Hasil Perhitungan Langkah 1:
Penghematan ARC = 12.750.000 - 6.375.000 = Rp 6.375.000,-

Langkah 2: Menghitung DRCC (Biaya Diskon)


DRCC = % Diskon x % Pelanggan x Penjualan
DRCC = 3% x 60% x Rp 250.000.000 = Rp 4.500.000,-
Economic Value Added = Rp 6.375.000,- - Rp 4.500.000,-
= Rp 1.875.000,-

Simpulan: Kebijakan kredit tersebut baik diterapkan oleh


PT Idewiz karena terbukti menghasilkan
nilai tambah ekonomi.
Terima Kasih
Sri Anjarwati, SE, M.Ak, CSRS

Anda mungkin juga menyukai