Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK 4

WEEK 9

1. Mengapa peningkatan rasio aset lancar terhadap total aset menurunkan


profitabilitas dan risiko seperti yang diukur dengan modal kerja bersih? Bagaimana
perubahan rasio kewajiban lancar terhadap total aset mempengaruhi profitabilitas
dan risiko?

Jawab :

Peningkatan rasio aset lancar terhadap total aset dapat menurunkan


profitabilitas dan risiko karena aset lancar, seperti kas dan piutang, umumnya
menghasilkan pengembalian yang lebih rendah daripada aset tetap atau investasi
jangka panjang. Hal ini mengurangi potensi pendapatan dan profitabilitas
perusahaan. Selain itu, meningkatnya aset lancar dapat meningkatkan risiko
likuiditas, karena perusahaan dapat menghadapi kesulitan membayar kewajiban
jangka pendek jika aset lancar yang lebih besar sulit diubah menjadi kas dengan
cepat.

Perubahan rasio kewajiban lancar terhadap total aset juga dapat mempengaruhi
profitabilitas dan risiko. Jika kewajiban lancar meningkat, perusahaan mungkin
perlu membayar bunga atau pinjaman jangka pendek yang lebih tinggi, yang dapat
menurunkan profitabilitas. Selain itu, kewajiban lancar yang lebih besar dapat
meningkatkan risiko likuiditas, terutama jika perusahaan mengalami kesulitan
untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Keseluruhan dampak perubahan ini tergantung pada situasi dan strategi


perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan mungkin memilih untuk meningkatkan
aset lancar atau kewajiban lancar untuk mengurangi risiko atau memenuhi
kebutuhan operasional, meskipun ini dapat memengaruhi profitabilitas mereka.

2. Apa manfaat, biaya, dan risiko dari strategi pendanaan yang agresif dan strategi
pendanaan yang konservatif? Di bawah strategi manakah pinjaman yang diambil
sering melebihi kebutuhan dana yang sebenarnya?

Jawab :

Strategi pendanaan agresif dan konservatif memiliki manfaat, biaya, dan risiko yang
berbeda. Di bawah ini adalah rincian tentang manfaat, biaya, dan risiko dari kedua
strategi tersebut:

Financial Management
Strategi Pendanaan Agresif

Manfaat:

- Memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang


cepat dengan cepat.

- Dapat menghasilkan imbal hasil yang tinggi dalam jangka pendek.

Biaya :

- Meningkatkan risiko refinancing dan risiko bunga.

- Memiliki biaya likuiditas yang tinggi.

Risiko:

- Rentan terhadap fluktuasi pasar dan perubahan kondisi ekonomi.

- Dapat menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan jika terjadi


ketidakstabilan pasar.

Strategi Pendanaan Konservatif

Manfaat:

- Lebih sedikit risiko refinancing dan risiko bunga.

- Lebih sedikit risiko likuiditas.

Biaya:

- Mungkin menghasilkan imbal hasil yang lebih rendah dalam jangka pendek.

Risiko:

- Mungkin kehilangan peluang pertumbuhan yang cepat.

- Rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi yang lambat.

Dalam strategi pendanaan agresif, pinjaman yang diambil sering melebihi


kebutuhan dana yang sebenarnya. Hal ini karena perusahaan cenderung
memanfaatkan peluang pertumbuhan yang cepat dan mengambil risiko yang lebih
tinggi untuk memaksimalkan keuntungan. Di sisi lain, dalam strategi pendanaan
konservatif, pinjaman yang diambil cenderung lebih sesuai dengan kebutuhan dana
yang sebenarnya, karena perusahaan lebih fokus pada pengendalian risiko dan
kestabilan keuangan.

Financial Management
3. Secara singkat, jelaskan teknik2 manajemen persediaan dibawah ini:

a. ABC system, economic order quantity (EOQ) model,


Jawab :
 ABC System
Teknik manajemen persediaan yang membagi item persediaan menjadi tiga
kategori berdasarkan nilai relatifnya terhadap bisnis. Kategori A adalah item
yang paling penting, sedangkan kategori C adalah item yang paling tidak
penting. Teknik ini membantu perusahaan untuk mengelola persediaan
dengan lebih efektif dan efisien.

 EOQ Model
Teknik manajemen persediaan yang menghitung jumlah optimal pesanan
yang harus dilakukan untuk memenuhi permintaan dan meminimalkan biaya
persediaan seperti biaya penyimpanan, biaya kekurangan, dan biaya
pemesanan. Teknik ini membantu perusahaan untuk mengoptimalkan
persediaan dan mengurangi biaya persediaan.
b. Just-in-time (JIT) system, and
Jawab :
 JIT System
Teknik manajemen persediaan yang memastikan persediaan bahan baku
dan barang jadi tiba tepat waktu saat dibutuhkan dalam proses produksi
atau untuk memenuhi permintaan pelanggan. Teknik ini membantu
perusahaan untuk mengurangi biaya persediaan dan meningkatkan efisiensi
operasional.

c. Tiga system komputerisasi untuk resource control: MRP, MRP II, and ERP.
Jawab :
 MRP
Sistem perencanaan kebutuhan material yang mengotomatiskan proses
perencanaan produksi dan persediaan bahan baku. Teknik ini membantu
perusahaan untuk mengoptimalkan persediaan dan meningkatkan efisiensi
produksi.
 MRP II
Sistem perencanaan sumber daya manufaktur yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi bisnis seperti perencanaan, pembelian, produksi, dan
pengiriman. Teknik ini membantu perusahaan untuk mengoptimalkan
persediaan dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
 ERP
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan yang mengintegrasikan
semua fungsi bisnis seperti perencanaan, pembelian, produksi, pengiriman,
keuangan, dan sumber daya manusia. Teknik ini membantu perusahaan

Financial Management
untuk mengoptimalkan persediaan dan meningkatkan efisiensi operasional
secara keseluruhan.

Dari teknik-teknik di atas, hanya pada teknik manajemen persediaan Just-in-Time (JIT)
System, pinjaman yang diambil sering melebihi kebutuhan dana yang sebenarnya. Hal ini
karena perusahaan harus memastikan persediaan bahan baku dan barang jadi tiba tepat
waktu saat dibutuhkan dalam proses produksi atau untuk memenuhi permintaan
pelanggan.

4. Mengapa perusahaan harus secara aktif memantau piutang pelanggan kreditnya?


Bagaimana collection period dan aging schedule digunakan untuk pemantauan
kredit?
Jawab :
Perusahaan harus secara aktif memantau piutang pelanggan kreditnya karena
ini memungkinkan mereka untuk mengelola risiko kredit dengan lebih efektif dan
memastikan arus kas yang stabil. Beberapa alasan mengapa pemantauan piutang
pelanggan sangat penting termasuk:

 Mengelola Risiko Kredit


Memantau piutang membantu mengidentifikasi pelanggan yang mungkin gagal
membayar, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk mengurangi risiko kredit.

 Meminimalkan Kerugian
Dengan pemantauan yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi piutang yang
menjadi masalah lebih awal, sehingga dapat mengambil tindakan koleksi atau
menurunkan kredit sebelum kerugian menjadi besar.

 Memaksimalkan Arus Kas


Pemantauan piutang memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa dana
yang seharusnya diterima dari pelanggan diterima tepat waktu, yang
memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan arus kasnya.

Collection period dan aging schedule adalah dua alat yang digunakan dalam
pemantauan kredit:

 Collection Period
Ini adalah metrik yang mengukur berapa lama rata-rata perusahaan harus
menunggu sebelum mendapatkan pembayaran dari piutang. Semakin lama
collection period, semakin tinggi risiko kredit. Dengan memantau collection period,
perusahaan dapat menilai efektivitas kebijakan kredit dan tindakan koleksi.

Financial Management
 Aging Schedule
Ini adalah daftar piutang yang dikelompokkan berdasarkan usia mereka (misalnya,
30 hari, 60 hari, 90 hari, dll.). Aging schedule membantu perusahaan
mengidentifikasi piutang yang sudah lama belum dibayar, dan ini merupakan
indikator potensial masalah. Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk
mengarahkan upaya koleksi pada piutang yang lebih lama.

Dengan menggunakan collection period dan aging schedule, perusahaan dapat


memahami kinerja portofolio piutangnya, mengidentifikasi risiko kredit, dan mengambil
tindakan yang tepat untuk mengelolanya.

5. Apa tiga mekanisme konsentrasi kas? Apa tujuan menggunakan akun saldo nol
(ZBA) dalam cash concentration system?
Jawab :
Tiga mekanisme konsentrasi kas yang sering digunakan oleh perusahaan untuk
mengelola kas mereka adalah:

1. Zero Balance Account (ZBA)


Dalam ZBA, perusahaan mengatur rekening bank khusus yang disebut "zero
balance account." Setiap hari, dana yang tersedia dalam rekening ini dipindahkan
ke rekening utama sehingga saldo rekening zero balance selalu nol. ZBA membantu
perusahaan memaksimalkan penggunaan kas yang tersedia, meminimalkan biaya
bunga, dan mengoptimalkan investasi sementara memastikan bahwa saldo
minimum tetap terpenuhi.

2. Notional Pooling
Dalam notional pooling, perusahaan dengan beberapa rekening bank di beberapa
lokasi dapat menggabungkan saldo harian rekening-rekening ini untuk tujuan
perhitungan bunga, tanpa benar-benar memindahkan dana secara fisik. Ini
memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan pendapatan bunga dan mengurangi
biaya pinjaman.

3. Physical Concentration
Ini melibatkan pengiriman fisik dana dari rekening bank cabang atau anak
perusahaan ke rekening pusat perusahaan. Ini dilakukan untuk mengkonsolidasikan
dana ke dalam satu akun untuk manajemen yang lebih efisien. Namun, ini dapat
melibatkan biaya transfer dan risiko fisik dalam mengirim dana.

Tujuan menggunakan Zero Balance Account (ZBA) dalam cash concentration system
adalah untuk memastikan bahwa saldo rekening perusahaan tetap terkontrol dan
terkelola dengan baik. Dengan ZBA, perusahaan dapat memindahkan dana secara

Financial Management
otomatis dari rekening anak perusahaan atau cabang ke rekening utama tanpa perlu
melibatkan transfer fisik dana. Ini membantu mencapai beberapa tujuan:

- Penggunaan Optimal Kas ZBA memungkinkan perusahaan untuk


memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia di rekening cabang atau anak
perusahaan tanpa biaya bunga yang tinggi.

- Kepatuhan dengan Kebijakan ZBA memastikan bahwa saldo di rekening anak


perusahaan atau cabang selalu nol, sesuai dengan kebijakan perusahaan, dan
menjaga kontrol yang ketat atas dana.

- Manajemen Likuiditas ZBA membantu perusahaan dalam manajemen


likuiditas dengan memindahkan dana hanya saat diperlukan, mengoptimalkan
investasi kas, dan mengurangi risiko likuiditas.

- Peningkatan Efisiensi Ini mengurangi administrasi manual yang terkait dengan


pemindahan dana dan mempermudah pelaporan kas

KASUS
6. Di bawah ini adalah data untuk PT Kilo Mahiya:

Harga produk 100 /unit


Sales 75,000 units
Variable cost $ 50
Fixed Cost $ 1,000,000

Perusahaan membayar biaya variable dia awal bulan dan dana tersebut akan
kembali ke perusahaan dalam 30 hari. Dalam 30 hari perusahaan akan
menerima 99% pembayaran dari seluruh penjualan yang dilakukan, dan
perusahaan menjual 75.000unit lagi.
Saat ini perusahaan memiliki bad debt 1% dan kebijakan pembayaran piutang
pelanggannya maksimal 30 hari, perusahaan ini hendak mempertimbangkan
untuk menaikkan batas pembayaran pelanggannya menjadi 60 hari, dengan
harapan peningkatan penjualan menjadi sebanyak 85.000unit yang dapat
diproduksi di awal bulan, bad debt akan meningkat menjadi 2%. Pada hari ke 30
perusahaan tidak akan memperoleh pembayaran tapi akan menjual dan
memproduksi 85.000unit lagi. Ketika hari ke 60 perusahaan akan memperoleh
pembayaran 98% dari penjualan awal dan memproduksi kembali 85.000 unit.

Apakah relaksasi standar kredit ini akan menguntungkan pemegang saham?

Financial Management
***

Financial Management

Anda mungkin juga menyukai