TUGAS AHIR
Disusun oleh:
Gabriel Riya Binaul
11180257
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha esa, karena
atas berkat dan Hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi pada jurusan Akuntansi. Adapun judul laporan Tugas Akhir ini adalah Sistem
Pengendalian Intern Piutang Pada Koperasi Kredit ”Credit Union Khatulstiwa Bakti”
Kantor Pelayan Anjongan Kecamatan Anjongan, Mempawah, Kalimantan Barat.
Penulis menyadaribahwa terwujudnya Laporan Tugas Ahir ini berkat adanya
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Hadiono Soegeng Raharjo, MT., selaku Direktur Akademi
Entrepreurship Terang Bangsa Semarang.
2. Ibu Hesti Fajarsari, S.E, M.Ak., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Akademi
Entrepreneurship Terang Bangsa Semarang dan selaku pembimbing yang
berkenan memberikan ijin dalam penyusunan laporan ini, dan juga selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Elisabeth Cintya Santosa, S.E., M.Si., selaku Dosen pembimbing I yang telah
memberiakn masukan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas akhir
ini.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen dan staff karyawan di Akademin Entrepreneurship
Terang Bangsa yang sudah membantu didalam administrasi maupun dukungan
doa.
5. Bapak Markus Sugito, S.E., selaku manager Kopdit Credit Union Khatulistiwa
Bakti KP Anjongan, Mempawah, Kalimatan Barat.
6. Seluruh Staf di Kopdit Credit Union Khatulistiwa Bakti KP AnjonganYang
sangat banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan, memberi nasehat dan
mendukung dana mau pun dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat, terima kasih atas
seluruh bantuan dan dukungan, dan doanya.
ii
Akhir kata penulis, menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir, dan berharap laporan ini dapat menjadi
tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. Penulis mengucapkan
terimakasih dan kiranya penulisan Tugas Akhir ini dapat digunakan dan bermanfaat
bagi pembaca. Tuhan Yesus Memberkati.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
Daftar Gambar.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Pokok permasalahan......................................................................................3
1.3 Pembatasan Masalah......................................................................................3
1.4 Tujuan Penulisan............................................................................................3
1.5 Prosedur Pengumpulan Data...............................................................................3
1.6 Tujuan dan Manfaat Penulisan Kajian Tugas Ahir........................................4
1.6.1 Tujuan dari penulisan Tugas Ahir..........................................................4
1.6.2 Manfaat Dari Penulisan Tugas Ahir.......................................................4
Penulisan tugas ahir mempunyai beberapa manfaat yaitu :......................................4
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................6
2.1. PIUTANG..........................................................................................................6
2.2. SISTEM PENGENDALIAN INTERN..............................................................6
2.3. Pengertian Koperasi...........................................................................................7
2.4. Prinsip-prinsip Koperasi....................................................................................7
2.5. Prinsip Pengendalian Intern Piutang Koperasi..................................................8
2.6. Prosedur pemberian kredit................................................................................8
2.7. Prinsip dasar pemberian kredit...........................................................................9
2.8. Penagihan kredit...............................................................................................10
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN.........................................................12
3.1 Gambaran Koperasi Kredit Credit Union Khatuliswa bakti.............................12
3.2 Sejarah Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti...............................12
3.3 Struktur organisasi Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan...............13
3.4 Bagian Koperasi Yang Terkait Piutang............................................................15
3.5 Fungsi Bagian Kredit........................................................................................15
3.6 Unsur-Unsur Yang Ditangani Oleh Bagian Kredit......................................17
3.7 Alur Pencairan Piutang Oleh Bagian Kredit................................................18
BAB IV.......................................................................................................................20
iv
4.1 Evaluasi.............................................................................................................20
4.1.1 Lingkungan Pengendalian.........................................................................20
4.1.2 Kendala Yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Intern Piutang
Pada CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan........................................................20
4.1.3 Analisis Sistem Pencatatan Piutang Tak tertagih.................................21
4.2 Mutu dan kesesuaian tanggung jawab sumber daya manusia......................22
BAB V........................................................................................................................23
PENUTUP..................................................................................................................23
5.1 Kesimpulan......................................................................................................23
5.2 Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
v
Daftar Gambar
Gambar 1.1.................................................................................................................I5
Gambar 2.1...............................................................................................I8
Gambar 2.2...............................................................................................23
dirapikan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk mencatatan mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur, mutasi piutang
disebabkan oleh transaksi kredit, penerimaan kas dari debitur, return penjualan dan
penghapusan piutang, dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan
pernyataan piutang yang dikiriman kepada debitur.
Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam
pencatatan piutang, cacatatan piutang perusahaan di uji ketelitiannya dengan dengan
menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur mengenai pertanggung jawaban
yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja
untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan antar pihak
yang bersangkutan.
Pengendalian piutang sendiri dimulai sebelum adanya perjanjian atau
persetujuan untuk malakukan pencairan pinjaman hingga penagihanya kepada
debitur , piutang merupakan mata rantai yang menyatukannnya diamana hal ini
dinilai sudah cukup baik namun ternyata masih terdapat piutang macet Pada Kopdit
Credit Union Khatulistiwa bakti banyak anggota pada tahun 2020 terjadi piutang tak
tertagih penyebabkan pendapatan mengalami penurunan, yang mendasari mengapa
sangat penting pengendalian intern piutang harus di terapkan dan sekaligus faktor-
faktor yang mempengaruhi piutang tak tertagih yang menumpuk tersebut . sehingga
di teliti bahwa apa saja yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan piutang
tertumpuk tersebut , meyangkut tentang pengendalian intern perusahaan apakah telah
efektif dalam menangani piutang tersebut.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa suatu koperasi bertanggung
jawab membentuk dan melaksakan sistem akuntansi yang baik sesuai prinsip
akuntansi Indonesia dan peraturan Perundang-Undangan yang ada. Hal ini
mendorong penulis untuk membahasnya dalam Tugas Ahir penulis dengan judul
“Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada Koperasi Kredit “Credit Union
Khatulistiwa Bakti” kantor Pelayanan Anjongan Kecamatan Anjongan,
Mempawah, Kalimantan Barat”
2
1.2. Pokok permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas pokok permasalahan yang akan di
bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sistem pengendalian intern terhadap piutang tak tertagih pada Kopdit
CU Khatulistiwa Bakti K, Anjongan, Kalimatan Barat?
b. Apakah sistem Pengendalian intern piutang pada Kopdit CU Khatulistiwa Bakti
KP Anjongan Kalimantan Barat telah efektif untuk menangani piutang selama
ini?
3
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan sumber yang berasal dari
dokumen, baik itu dokumen masa lalu maupun dokumen yang ada sekarang.
3. Observasi
Observasi adalah merupakan salah satu cara pengumpulan dengan berada
disekitar atau berada langsung ditempat yang bersangkutan dengan mengamati
secara langsung objek yang bersangkutan atau diteliti.
4. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan
yang harus di jawab oleh pihak yang bersangkutan dalam hal informasi tersebut.
4
3. Bagi umum
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat kususnya anggota Credit
Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan, Kalimantan Barat.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Piutang
Piutang adalah segala bentuk tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak
lain yang pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang, barang maupun jasa.
Piutang adalah klaim uang,barang atau jasa kepada anggota atau pelanggan untuk
tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan lancar diharapkan akan tertagih
dalam satu tahun atau siklus oprasi berjalan dimana yang lebih pangjang
penarikannya diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar, piutang selanjutnya
dikelompokkan di bagian neraca baik sebagai piutang non dagang dan piutang
dagang.
Piutang adalah dapat dijalankan fungsinya ke semua klaim atas uang, barang
atau jasa tetapi secara akuntansi piutang hanyalah selaku klaim tersebut itu akan
selesai dengan diterimanya kas.
6
Beberapa ciri-ciri umum dari sistem pengendalian manajemen menurut
Anthony dan Govindarajan (2005) lihat cara mengutip, TIDAK ADA DI DAFTAR
PUSTAKA) adalah sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk
mengendalikan seluruh organisasi, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber
daya peralatan, serta hasil yang didapkan oleh peusahaan, sehingga perusahaan
bisa mencapai tujuan dengan lancar.
2. Sistem akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintergrasi
dan menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi.
3. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya
manusia, karena pengendalian manajemen ini lebih berfokuskan untuk membantu
manajer perusahaan untuk mencapai strategi bukan untuk memperbaiki.
7
pasti akan disesuaikan dengan tantangan lingkungn yang berubah dan peluang
yang mungkin saja akan hadir.
Seluruh sistem pengendalian ini akan mempengaruhi pelaksanaan oprasi
perusahaan.
3. Jenis pusat tanggung jawab
Sistem pengendalian manajemen yang berbeda sangat diperlukan untuk berbagai
pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan, hal ini untuk menentukan apakah
performa pusat tanggung jawab harus diukur berdasarkan segi biaya atau
keuntungan atau laba atas suatu investasi, tergantung pada jenis pusat tanggung
jawab.
8
2.4. Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang No 17 tahun 2012 pasal 1 ayat (1) tentang
perkopreasian yaitu:
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang atau perseorangan atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhuan bersama
dibidang ekonomi sosial,dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi .
9
2.6. Prinsip Pengendalian Intern Piutang Koperasi
Pada dasarnya pengendalian intern piutang di atur dalam Undang-Undang No
17 tahun 2012, ada beberapa yang menjadi prinsip pengendalian intern piutang:
1. Pengawas dan pengurus koperasi simpan pinjam dilarang merangkap sebagai
pengawas,pengurus atau pengelola koperasi simpan pinjam
2. Koperasi simpan pinjam wajib menerapakan prinsip kehati-hatian.
3. Dalam memberikan pinjaman, koperasi simpan wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan peminjam untuk melunasi pinjaman sesuai dengan
perjanjian
4. Dalam memberikan pinjaman, koperasi simpan pinjam wajib menempuh cara
yang tidak merugikan koperasi simpan pinjam dan kepentingan penyimpan
5. Koperasi simpan pinjam wajib menyediakan informasi mengenai kemungkinan
timbulnya risiko kerugian terhadap penyimpan
6. Koperasi simpan pinjam yang menghimpun dana dari anggota harus
menyalurkan kembali dana dalam bentuk pinjaman kepada anggota
10
5. Peninjauan lokasi
6. Wawancara kedua
7. Keputusan kredit
8. Penandatangan perjanjian kredit
9. Realisasi kredit
Untuk mencatat piutang ada beberapa metode pencatatan piutang yaitu:
1. Metode konvensional
2. Melalui posting langsung
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu
4. Metode pencatatan piutang dengan komputer
11
melunasi utangnya dapat ditempuh dengan jalur hukum yaitu komite yang ada di
pengadilan negeri bagi koperasi.
Dalam hal ini beberapa cara dapat ditempuh untuk menyelamatkan kredit
macet adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan jangka waktu pelunasan
2. Pengubahan syarat kredit
3. Penambahan modal modal
4. Penyitaan barang jaminan
12
Bagian Piutang Bagian Penagihan
Mulai 4
4
Membuat DSP
daftar piutang
SP DPD
yang ditagih
Melakukan
penagihan
DPD kepada
Kartu
piutan debitur
g
N Menerimia
1 2
cek dan surat
pemberitahua
n
N
cek
Bagian Penagihan DSP
Menerima cek
dan
pemberitahuan
Cek
DSP = Daftar Surat pemberi tahuan
DSP
Gambar 1.1.
Bagan Alir System Penerimaan Kas Dari
Piutang Melalui Penagih Perusahaan
13
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
14
waktu selama seminggu bagi para peserta kursus untuk berpikir dan mengambil
keputusan apakah setuju atau tidak untuk mendirikan Credit Union.
Setelah mendengarkan pendapat dari para peserta pertemuan yang menyetujui
dibentuknya sebuah CU, maka pertemuan hari itu menyepakati didirikannya CU
yang diberi nama Khatulistiwa Bakti. Nama “Khatulistiwa” diambil karena letak kota
Pontianak di garis Khatulistiwa dan “bakti” bermakna sebagai sumbangan, kontribusi
Gereja untuk masyarakat Kalimantan Barat. Dari 25 orang yang ikut pertemuan
setelah kursus CU tersebut, yang setuju didirikannya CUKB adalah 23 orang. Karena
itulah kedua puluh tiga orang inilah sebagai anggota perdana dan sebagai pendiri
CUKB. Sebab sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pada masa itu, syarat
mendirikan koperasi minimal mempunyai anggota awal 20 orang. Kedua puluh tiga
orang tersebut adalah sebagai berikut.
Pius Alfred bin Simin, R.Mecer ,R. Djamin Indjah, Paulus Florus,Frans
Laten,Sekundus Jedi,Markus Alin,Milon Somak,Julius Lanan,Ida Wenefrida,B.
Atang,Maria Caloh, Maria Adriana Pius Alfred,Kristianus,Allosius Aloy,Stephanus
Djuweng,John Bamba, Marselus Uthan,Petrus Lansang.Agustinus S.R, Y.
KhosmasHerkulanus Cale,Stevanus Juan (Sumber : CUKB.org).
15
MANAGER
KEPALA BAGIAN
BAGIAN KEUANGA
KREDIT
N
STAF
KREDIT
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Credit Union Khatulistiwa Bakti Kantor Pelayanan
Anjongan
16
menjadi rujukan penanganan pengenai piutang debitur, menjadi suatu standar atau
menjadi pengendalian intern koperasi yang mana hanya bagian struktural ini saja
yang boleh menangani masalah piutang di koperasi tersebut, meski tidak lepas juga
peranan dari unsur struktural lain baik langsung maupun tidak langsung yang ada
pada koperasi tersebut.
Bagian kredit ini merupakan pemisahan wewenang dan tanggung jawab
untuk fungsi masing-masing masing unit untuk melaksakan kegiatannya meski tidak
saling lepas atau dengan kata lain masih terhubung satu sama lain. Ini dikarenakan
sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam koperasi.
17
dasari oleh perjandian yang telah ditanda tangai sebelumnya yang dikerjakan oleh
kabag kredit dan staf kantor.
Pencatatan piutang bagian kredit adalah dilakukan dengan metode pencatatan
piutang dengan komputer melewati sebuah aplikasi yaitu adalah siCUNDO.
siCUNDO (Sistem Informasi Credit Union Indonesia), Veronika Dewi Tara Dipa
dan Sandy Kosasi (2018) menyatakan bahwa siCUNDO adalah suatu aplikasi yang
digunakan sebagai sarana penunjang kinerja para staf dalam kegiatan transaksi .
merupakan aplikasi apalikasi berbasis web dan bersifat open source dimana aplikasi
ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Aplikasi siCUNDO adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu pencatatan
transaksi untuk seluruh Koperasi Kredit kususnya di indonesia, siCUNDO yang
dipakai oleh CU KB merupakan aplikasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
dan membantu pencatatan transaksi di CU KB mulai dari kasir keuangan dan kredit
siCUNDO adalah aplikasi yang membuat semua pembukuan di kantor pelayan yang
mana data tersebut akan masuk juga kekantor pusat. SiCUNDO dibuat untuk
memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan pencatatan Credit Union.
Aplikasi siCUNDO yang digunakan oleh CU Khatulistiwa Bakti adalah
aplikasi yang di sesuaikan berdasarkan kelengkapan pencatatan transaksi yang ada di
CU Khatulistiwa Bakti yang di awasi penuh oleh kantor pusat dari CU, berikut
adalah garis besar dari catatan akuntansi yang disediakan siCUNDO tersebut di
antaranya: Neraca, Laporan Arus Kas dan Analisa Rasio.
18
3. Mengurus file dokumen yang bersangkutan dengan kredit anggota dokumen–
dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Foto peminjam
b. Fotocopy KTP
c. Fotocopi kartu keluarga
d. Fotocopy sertifikat pendidikan
e. Fotocopy presensi pengarahan prakredit
f. Administrasi tambahan
g. Lembar konsultasi
h. Lembar survei
i. Foto hasil survei
j. Arus kas
k. Rapat putusan kredit
l. Scoring kredit
m. Surat keputusan
n. Surat perjanjian piutang
o. Rincian pencairan piutang
p. Endosement pembayaran
4. Melakukan pencatatan mengenai kredit
5. Menyususun berkas berkas yang berkaitan
6. Melaksakan pertemuan bersama manager untuk menentukan permohonan yang
akan disetujui
7. Mengamankan surat/ barang jaminan anggota
8. Menjalankan tugas yang diberikan manager yang bersangkutan dengan kredit
anggota
9. Membuat surat penagihan
10. Menghubungi anggota kredit yang macet
11. Mengambil tindakan yuridis dengan arahan dari manager
Sedangkan untuk bagian lapangan menjalankan tugas dan arahan dari kepala
bagian bagian kredit diantaranya yaitu:
1. Melaksakan pertemuan dengan manager dan kepala bagian kredit
19
2. Melaksanakan tugas survei barang jaminan serta mengecek kebenarannya
3. Melakukan cek mengenai data yang berasal dari berkas konsultasi kredit
4. Melakukan penjemputan setoran dan tagihan terhadap debitur dengan prosedur
sebagai berikut:
a. menyerahkan faktur kepada anggota atau debitur
b. menagih kembali pada tanggal yang telah ditentukan
5. Melaksakan pengumpulan piutang melaui telepon dan kunjungan personal
20
Mulai (anggota
mengajukan piutang)
Konsultasi di
bagian kredit
Rapat
harian
penentuan
pencairan
Pemberitah
DPP uan
pencairan
untuk
bagian
Pencatatan data DFP untuk
pencairan di kredit
aplikasi
Bagan
Data anggota
pencatatan
peminjam dan
transaksi
pencairan
Dokumen Pencairan
kusus
Sumber:
Gambar 2.2
Alur Bagan Pencairan Kredit dan Dokumen Pengamanan
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Evaluasi
Evaluasi terhadap pengendalian internal piutang diperlukan sebagai mana
mestinya agar koperasi dapat menilai efektifitas dan efisiensi, dalam hal ini dapat di
lihat bahwa pengendalian intern tersebut dilakukan dengan menerapkan konsep
dasar,prinsip-prinsip dan unsur-unsur pengendalian dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip standar umum yang dipakai di indonesia, selanjutnya
dilakukan evaluasi mengenai sistem pengendaliannya berdasarkan standar yang
berlaku.
22
1. Memburuknya kondisi ekonomi atau bisnis anggota/debitur
Hal ini terjadi karena kemampuan anggota dalam mengelola usahanya
kemampuan pengelolaan usahanya yang tidak dibarengi dengan antisipasi resiko
yang ada, hal ini sebenarnya telah di antisipasi oleh CU Khatulistiwa Bakti KP
Anjongan dengan mengadakan pelatihan anggota dengan mendatangkan
intrsuktur yang berkopeten dalam bidangnya secara kusus bagian manajemen dan
bisnis.
2. Fasilitas kredit yang digunakan melenceng dari rencana awal
Hal ini sebenarnya di disebabkan oleh banyak faktor yang di alami anggota atau
debitur, artinya dana yang ada tidak dipakai sesuai dengan dokumen yang telah
disisi sebelumnya.
3. Adanya itikad kurang baik dari anggota
Adalah ketika anggota tidak mau membayar angsuran pinjamanya atau terkadang
melarikan diri agar tidak membayar angsurannya.
23
karena jika terjadi piutang tak tertagih dan terjadi kerugian maka ditutupi dengan
modal tersebut, hal ini yang menjadi suatu kekuatan di dalam koperasi dimana secara
pencatatan piutang tak tertagih menjadi pengurangan modal.
24
pribadi maupun per-kantor pelayanan. hal ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi
staf atau karyawan.
25
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan analisis sistem intern piutang pada Koperasi
Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan menunjukan bahwa telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan UU No I7 tahun 2012 yang mengaturnya
secara baku serta telah dibuktikan dengan tercapainya target kantor pelayanan
tersebut. terkait dengan adanya piutang macet, CU Khatulistiwa Bakti telah di nilai
mampu menangani permasalahan tersebut dengan faktor–faktor yang dapat mengait
hal tersebut yaitu berasal dari anggota atau berasal dari luar pengendalian intern
tersebut meski begitu pengendalian intern piutang tetap mempunyai kelemahan,
adapun kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya standar pengukuran yang baku mengenai penilaian mengenai
karakter dan kapasitas calon debitur untuk membantu staf melaksanakan
tugasnya.
2. Sering terjadi kesalahan pertimbangan dikarenakan pelaksanaaan tugas rutin
yang membuat keterbatasan waktu hal ini sering terjadi di bagian staf kredit
kantor yang melaksakan wawancara atau konsultasi kredit terhadab calon debitur.
3. Pemeriksaan terhadap kantor pelayanan dinilai kurang efisien karna telalu sedikit
alokasi waktunya.
4. Tidak ada pembekalan yang rutin untuk para staf kredit guna menghadi situasi
dan perubahanya.
5. Prosedur yang ada semestinya harus dijalankan oleh orang yang sudah
berpengalaman lama dalam bidangnya hal ini akan menjadi masalah ketika staf
baru mengisi posisi-posisi yang fital, karna belum adanya standar yang mengatur
mengenai prinsip-prinsip penilaian mengenai calon debitur hal ini ditunjukan
kusus kepada bagian kredit.
6. Kekurangan staf kredit bisa terjadi jika ada staf yang keluar dari pekerjaan karna
posisi staf kredit adalah tunggal.
26
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, penulis memberikan saran yang sekiranya
dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi pihak CU Khatulistiwa
Bakti untuk memperbaiki sistem pengendalian piutang yang ada:
1. Pihak koperasi harus membuat standar pengukuran baku mengenai penilaian
karakter dan kapasitas calon debitur agar staf tidak salah mengambil
pertimbangan yang berimbas pada kesalahan pengambilan keputusan.
2. Pembatasan jumlah terhadap calon debitur perhari, hal ini di dasarkan oleh
keterbatasan waktu konsultasi dan wawancara kredit oleh staf yang mana akan
berimbas pada kesalahan pertimbangan yang terjadi.
3. Pemeriksaan terhadap setiap kantor pelayanan harus lebih rutin dengan
meningkatkan jumlah pengawasannya.
4. Pembekalan untuk para staf dari para ahli yang berkopeten dibidangnya dalam
melaksakan tugas dengan improvisasi situasi yang ada sekarang ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Yang saya beri tanda pink itu tidak ada dipakai dalam penulsian TA????
28
Kuisioner Sistem Pengendalian Intern Piutang Koperasi Kredit Credit Union
Khatulistiwa Bakti KP Anjongan, Kalimantan Barat
Identitas responden:
Nama : ADRIANUS, S.E
Jabatan : Kredit Bagian Lapangan
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi (UNTAN)
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
1. Jabatan bagian kredit di isi oleh √ Didasari oleh seleksi
orang–orang berstrata (S1) di bidang dari Koperasi untuk
ekonomi dan manajemen. penerimaan staf/
karyawan bagian kredit
khusus untuk kepala
bagian kredit adalah
orang dengan
pengalaman kerja dan
prestasi di CU.
Khatulistiwa Bakti.
2. Sebagai staf lapangan pernah √ Staf tidak diperbolehkan
merangkap pekerjaan menjadi staf merangkap tugas
lain. didasari oleh struktur
organisasi dan aturan
dari kopresi dimana
setiap staf tidak
diperbolehkan
merangkap tugas.
3. Sebagai staf lapangan yang √ Survei barang jaminan
mensurvei jaminan piutang harus karna merupakan
menerapkan prinsip kehatian- salah satu tugas utama
kehatian dalam bertugas. staf kredit di lapangan.
4. Kopdit koperasi memberikan √ Pelatihan mengenai
pelatihan kepada anggota atau calon kredit adalah salah satu
debitur mengenai kredit atau produk dari CU
semacamnya. Khatulistiwa Bakti dan
syarat anggota bisa
mengajukan pinjaman.
5. …
29
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
5. Apakah staf kopdit melakukan √ Penilaian kelayakan
penilaian kelayakan terhadap kredit. kredit dilakukan oleh
manager dan kabag
kredit, penilaian
kelayakan kredit di lihat
dari catatan arus kas
anggota, yang dilakukan
saat rapat pencairan
kredit.
6. Calon debitur melakukan konsultasi √ Konsultasi kredit
kredit kepada staf kredit terlebih merupakan pelayanan
dahulu sebelum melakukan hari dari bagian kredit,
pinjaman. disini menjelasakan
bahwa pertimbangan
apa saja yang menjadi
dapat disetujuinya
pinjaman tersebut.
7. Setiap permohonan kredit di tinjau √ Peninjauan ini
bersama dengan staf lain untuk dilaksakan setiap pagi di
persetujuan nya. hari kerja jika manager
ada di kantor dan ini
merupakan prosedur
wajib bagi seluruh staf
kredit.
8. Sistem intern piutang telah mampu √ Hal ini didasari oleh
menangani situasi yang ada. minimnya kredit macet
yang ada saat ini.
9. Struktur organisasi selama ini telah √ Karena aturan koperasi
berjalan sesuai dengan apa yang ada tidak memperbolehkan
didalam struktur tersebut. satu orang merangkap
tugas, hal ini
dimaksudkan untuk
menghindari tumpang
tindih kepentingan.
10. …..
30
10. Dalam pemberian kredit atau √ Untuk proposal
pinjaman anggota diwajibkan untuk pinjaman anggota
membuat proposal. adalah dibuat oleh staf
kredit kantor dengan
melakukan wawancara
terhadap calon debitur
hal ini dilakukan karena
tidak semua anggota
atau calon debitur bisa
membuat proposal
pengajuan pinjaman,
meski kadang ada
anggota mengajukan
proposal yang dibuat
secara pribadi dan tetap
di terima oleh bagian
kredit.
11. Dalam pemberian kredit dilakukan √ Wawancara harus
wawancara terhadap anggota calon dilakuakn untuk
debitur terlebih dahulu. mengetahui tujuan dari
pengajuan pinjaman dan
pembuatan proposal
pengajuan pinjaman,
merupakan tugas dari
staf kredit dikantor.
12. Keputusan pemberian kredit di √ Hal ini merupakan hal
ketahui oleh manager dan kepala wajib karena
baik terkait kredit. persetujuan pencairan
kredit ditanda tangani
oleh manager dan
kepala bagian kredit.
13. Dalam pemberian kredit dilakukan √ Hal ini merupakan
tanda tangan perjajian kredit. kewajiban bagi staf
kredit saat pencairan,
dilakukan agar anggota
melaksanakan
kewajiban dengan
semestinya sesuai
dengan yang tercantum
di dalam surat perjajian
yang ditanda tangani di
atas materai.
14. …
31
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
14. Dalam pemberian kredit di berikan √ Penyertaan barang
barang jaminan. jaminan dilakukan oleh
koperasi merupakan
langkah untuk
menghindari kerugian
dan merupakan salah
satu langkah yuridir
bilamana diperlukan.
15. Stap kredit melakukan pemeriksaan √ Pemeriksaan dan
dan pencatatan lanjutan terhadap pencatan lanjutan
data kredit. dilakukan oleh manager
dan kantor pusat dan
bukan tugas dari staf
kredit.
32