Anda di halaman 1dari 38

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PADA

KOPERASI KREDIT “CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI”


KANTOR PELAYANAN ANJONGAN KECAMATAN ANJONGAN,
MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT

TUGAS AHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program Studi Diploma


Tiga Akuntansi

Disusun oleh:
Gabriel Riya Binaul
11180257

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA AKUNTANSI


AKADEMI ANTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA
SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha esa, karena
atas berkat dan Hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi pada jurusan Akuntansi. Adapun judul laporan Tugas Akhir ini adalah Sistem
Pengendalian Intern Piutang Pada Koperasi Kredit ”Credit Union Khatulstiwa Bakti”
Kantor Pelayan Anjongan Kecamatan Anjongan, Mempawah, Kalimantan Barat.
Penulis menyadaribahwa terwujudnya Laporan Tugas Ahir ini berkat adanya
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Hadiono Soegeng Raharjo, MT., selaku Direktur Akademi
Entrepreurship Terang Bangsa Semarang.
2. Ibu Hesti Fajarsari, S.E, M.Ak., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Akademi
Entrepreneurship Terang Bangsa Semarang dan selaku pembimbing yang
berkenan memberikan ijin dalam penyusunan laporan ini, dan juga selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Elisabeth Cintya Santosa, S.E., M.Si., selaku Dosen pembimbing I yang telah
memberiakn masukan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas akhir
ini.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen dan staff karyawan di Akademin Entrepreneurship
Terang Bangsa yang sudah membantu didalam administrasi maupun dukungan
doa.
5. Bapak Markus Sugito, S.E., selaku manager Kopdit Credit Union Khatulistiwa
Bakti KP Anjongan, Mempawah, Kalimatan Barat.
6. Seluruh Staf di Kopdit Credit Union Khatulistiwa Bakti KP AnjonganYang
sangat banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan, memberi nasehat dan
mendukung dana mau pun dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat, terima kasih atas
seluruh bantuan dan dukungan, dan doanya.

ii
Akhir kata penulis, menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir, dan berharap laporan ini dapat menjadi
tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. Penulis mengucapkan
terimakasih dan kiranya penulisan Tugas Akhir ini dapat digunakan dan bermanfaat
bagi pembaca. Tuhan Yesus Memberkati.

Semarang, 7 Juli 2021

Gabriel Riya Binaul

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
Daftar Gambar.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Pokok permasalahan......................................................................................3
1.3 Pembatasan Masalah......................................................................................3
1.4 Tujuan Penulisan............................................................................................3
1.5 Prosedur Pengumpulan Data...............................................................................3
1.6 Tujuan dan Manfaat Penulisan Kajian Tugas Ahir........................................4
1.6.1 Tujuan dari penulisan Tugas Ahir..........................................................4
1.6.2 Manfaat Dari Penulisan Tugas Ahir.......................................................4
Penulisan tugas ahir mempunyai beberapa manfaat yaitu :......................................4
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................6
2.1. PIUTANG..........................................................................................................6
2.2. SISTEM PENGENDALIAN INTERN..............................................................6
2.3. Pengertian Koperasi...........................................................................................7
2.4. Prinsip-prinsip Koperasi....................................................................................7
2.5. Prinsip Pengendalian Intern Piutang Koperasi..................................................8
2.6. Prosedur pemberian kredit................................................................................8
2.7. Prinsip dasar pemberian kredit...........................................................................9
2.8. Penagihan kredit...............................................................................................10
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN.........................................................12
3.1 Gambaran Koperasi Kredit Credit Union Khatuliswa bakti.............................12
3.2 Sejarah Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti...............................12
3.3 Struktur organisasi Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan...............13
3.4 Bagian Koperasi Yang Terkait Piutang............................................................15
3.5 Fungsi Bagian Kredit........................................................................................15
3.6 Unsur-Unsur Yang Ditangani Oleh Bagian Kredit......................................17
3.7 Alur Pencairan Piutang Oleh Bagian Kredit................................................18
BAB IV.......................................................................................................................20

iv
4.1 Evaluasi.............................................................................................................20
4.1.1 Lingkungan Pengendalian.........................................................................20
4.1.2 Kendala Yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Intern Piutang
Pada CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan........................................................20
4.1.3 Analisis Sistem Pencatatan Piutang Tak tertagih.................................21
4.2 Mutu dan kesesuaian tanggung jawab sumber daya manusia......................22
BAB V........................................................................................................................23
PENUTUP..................................................................................................................23
5.1 Kesimpulan......................................................................................................23
5.2 Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

v
Daftar Gambar
Gambar 1.1.................................................................................................................I5
Gambar 2.1...............................................................................................I8
Gambar 2.2...............................................................................................23

dirapikan

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Koperasi adalah badan hukum yang beranggotakan orang-perorangan atau
badan hukum yang melandasi kegiatannya berdasarkan prinsip gotong royong yang
demokratis. pada dasarnya koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di
jalankan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama, hal inilah yang sebenarnya
paling sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi. Prinsip ekonomi sendiri di atur di
dalam dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasar 33 ayat 1 “ perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas-azas kekeluargaan”. koperasi
merupakan organisasi yang mengarah ke gerakan sosial sekaligus bisnisyang mana
koperasi bukan hanya memperhatikan aspek sosial saja namun juga aspek bisnis di
dalam koperasi itu sendiri.
Menurut R.S. Soerta Atmadja (1998), (lihat cara mengutip, TIDAK ADA DI
DAFTAR PUSTAKA) koperasi adalah perkumpulan dari orang-orang yang
berdasarkan persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak membedakan haluan
agama atau politik dengan sukarela masuk untuk sekedar memenuhi Kebutuhan
bersama yang bersifat kebendaan atau tanggung jawab.
Koperasi menurut Undang-Undang No 17 Tahun 2021 tentang perkoperasian,
pengertian koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorang atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
dibidng ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.koperasi di nilai cepat mengembangkan nilai perekonomian di suatu daerah
dengan memperolah laba, oleh karena itu menjalankan oprasinyapasti merencakan
anggaran biaya supaya mendapat atau memperolaeh laba yang maksimal atau
setidaknya sesuai dengan apa yang di inginkan anggota.
Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota cara yang dilakukan adalah
dengan memberikan bantuan berupa pinjaman. Piutang adalah kepada sesorang atau
pihak yang berupa uang, barang atau jasa. Prosedur pencatatan piutang bertujuan

1
untuk mencatatan mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur, mutasi piutang
disebabkan oleh transaksi kredit, penerimaan kas dari debitur, return penjualan dan
penghapusan piutang, dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan
pernyataan piutang yang dikiriman kepada debitur.
Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam
pencatatan piutang, cacatatan piutang perusahaan di uji ketelitiannya dengan dengan
menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur mengenai pertanggung jawaban
yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja
untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan antar pihak
yang bersangkutan.
Pengendalian piutang sendiri dimulai sebelum adanya perjanjian atau
persetujuan untuk malakukan pencairan pinjaman hingga penagihanya kepada
debitur , piutang merupakan mata rantai yang menyatukannnya diamana hal ini
dinilai sudah cukup baik namun ternyata masih terdapat piutang macet Pada Kopdit
Credit Union Khatulistiwa bakti banyak anggota pada tahun 2020 terjadi piutang tak
tertagih penyebabkan pendapatan mengalami penurunan, yang mendasari mengapa
sangat penting pengendalian intern piutang harus di terapkan dan sekaligus faktor-
faktor yang mempengaruhi piutang tak tertagih yang menumpuk tersebut . sehingga
di teliti bahwa apa saja yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan piutang
tertumpuk tersebut , meyangkut tentang pengendalian intern perusahaan apakah telah
efektif dalam menangani piutang tersebut.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa suatu koperasi bertanggung
jawab membentuk dan melaksakan sistem akuntansi yang baik sesuai prinsip
akuntansi Indonesia dan peraturan Perundang-Undangan yang ada. Hal ini
mendorong penulis untuk membahasnya dalam Tugas Ahir penulis dengan judul
“Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada Koperasi Kredit “Credit Union
Khatulistiwa Bakti” kantor Pelayanan Anjongan Kecamatan Anjongan,
Mempawah, Kalimantan Barat”

2
1.2. Pokok permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas pokok permasalahan yang akan di
bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sistem pengendalian intern terhadap piutang tak tertagih pada Kopdit
CU Khatulistiwa Bakti K, Anjongan, Kalimatan Barat?
b. Apakah sistem Pengendalian intern piutang pada Kopdit CU Khatulistiwa Bakti
KP Anjongan Kalimantan Barat telah efektif untuk menangani piutang selama
ini?

1.3. Pembatasan Masalah


Dalam hal ini akan dibahas mengenai sistem pengendalian intern piutang
Kopdit CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan yang dilakukan atas aktifitas
piutangnya untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan standar dan Undang-
undang yang mengaturnya dan dengan pengendalian internnya sendiri dan seberapa
efektifnya sistem pengendalian piutang tersebut, melihat kelebihan dan kekurangan
sistem piutang, serta memberikan saran yang mungkin diperlukan untuk sistem
pengendalian piutangnya.

1.4. Tujuan Penulisan


Berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang pada
Kopdit CU Khatulistiwa Bakti Kantor Pelayanan Anjongan, Mempawah, Kalbar.

1.5. Prosedur Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumulan data adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah metode yang digunakan dalam menggali dan mendapat
informasi melalui pertanyaan langsung terhadap pihak yang bersangkutan atau
kepada pihak yang berwenang untuk memberikan informasi tersebut.
2. Dokumentasi

3
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan sumber yang berasal dari
dokumen, baik itu dokumen masa lalu maupun dokumen yang ada sekarang.
3. Observasi
Observasi adalah merupakan salah satu cara pengumpulan dengan berada
disekitar atau berada langsung ditempat yang bersangkutan dengan mengamati
secara langsung objek yang bersangkutan atau diteliti.
4. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan
yang harus di jawab oleh pihak yang bersangkutan dalam hal informasi tersebut.

1.6. Tujuan dan Manfaat Penulisan Kajian Tugas Ahir


1.6.1. Tujuan dari penulisan Tugas Ahir
Berdasarkan uraian permasalahan sebelumnya maka tujuan penulisan ini
adalah:
1. Untuk memberikan informasi sistem pengendalian intern terhadap piutang tak
tertagih pada Kopdit CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan.
2. Untuk mengetahui sistem Pengendalian intern piutang pada Kopdit CU
Khatulistiwa Bakti KP Anjongan telah efektif untuk menangani piutang selama
ini.

1.6.2. Manfaat Dari Penulisan Tugas Ahir


Penulisan tugas ahir mempunyai beberapa manfaat yaitu:
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan mengenai sistem pengendalian intern piutang dan
efisiensinya terhadap piutang pada Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa
Bakti KP Anjongan, Kalimatan Barat.
2. Bagi Koperasi
Sebagai masukan bagi Koperasi agar dapat digunakan sebagai salah satu bahan
mengenai sistem pengendalian intern piutang dalam usaha meningkatkan
efisiensi piutang relasi pada Koperasi Kredit Union Khatulistiwa Bakti KP
Anjongan, Kalimantan Barat.

4
3. Bagi umum
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat kususnya anggota Credit
Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan, Kalimantan Barat.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Piutang
Piutang adalah segala bentuk tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak
lain yang pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang, barang maupun jasa.
Piutang adalah klaim uang,barang atau jasa kepada anggota atau pelanggan untuk
tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan lancar diharapkan akan tertagih
dalam satu tahun atau siklus oprasi berjalan dimana yang lebih pangjang
penarikannya diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar, piutang selanjutnya
dikelompokkan di bagian neraca baik sebagai piutang non dagang dan piutang
dagang.
Piutang adalah dapat dijalankan fungsinya ke semua klaim atas uang, barang
atau jasa tetapi secara akuntansi piutang hanyalah selaku klaim tersebut itu akan
selesai dengan diterimanya kas.

2.2. Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian adalah suatu proses yang menjadikan segala yang
menjadi kekuatan atau sumber daya yang ada dialokasikan dengan efektif dan efisien
dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Fahri Husein (2000) lihat cara mengutip,
TIDAK ADA DI DAFTAR PUSTAKA) sistem pengendalian manajemen adalah
proses dimana manager mempengaruhi anggotanya untuk melaksakan strategi
organisasi.
Dalam fungsinya saat pelaksaan yang meliputi yaitu kegiatan perencaan,
koordinasi kegiatan, pengendalian kegiatan, dan pembinaan pelaksaan kegiatan
dengan kata lain bahwa sistem pengendalian adalah sistem yang mengatur secara
menyeluruh terhadap aspek yang ada dan berlaku yang menargetkan pencapaian
target perusahaan dengan baik .

2.2.1. Ciri-ciri Umum Pengendalian Manajemen

6
Beberapa ciri-ciri umum dari sistem pengendalian manajemen menurut
Anthony dan Govindarajan (2005) lihat cara mengutip, TIDAK ADA DI DAFTAR
PUSTAKA) adalah sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk
mengendalikan seluruh organisasi, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber
daya peralatan, serta hasil yang didapkan oleh peusahaan, sehingga perusahaan
bisa mencapai tujuan dengan lancar.
2. Sistem akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintergrasi
dan menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi.
3. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya
manusia, karena pengendalian manajemen ini lebih berfokuskan untuk membantu
manajer perusahaan untuk mencapai strategi bukan untuk memperbaiki.

2.2.2. Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem penegndalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang
dilakuakn perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan
perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai rencana awal dan mencapai suatu
tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan yang menyimpang.

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Ukuran dari perusahaan
Ukuran atau tingkat penyebaran perusahaan tentunya akan berbeda satu sama lain
yang mana akan berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan, isi dan sifat dari
pengendalian intern yang diperlukan.
2. Struktur organisasi
Konvensi mengatur seluruh struktur organisasi perusahaan dan sejauh mana
desentralisasi dan delegasi pada seluruh perusahaan, selain itu tingkat
desentralisasi dan perubahan pada suatu perusahaan dari setiap waktunya juga

7
pasti akan disesuaikan dengan tantangan lingkungn yang berubah dan peluang
yang mungkin saja akan hadir.
Seluruh sistem pengendalian ini akan mempengaruhi pelaksanaan oprasi
perusahaan.
3. Jenis pusat tanggung jawab
Sistem pengendalian manajemen yang berbeda sangat diperlukan untuk berbagai
pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan, hal ini untuk menentukan apakah
performa pusat tanggung jawab harus diukur berdasarkan segi biaya atau
keuntungan atau laba atas suatu investasi, tergantung pada jenis pusat tanggung
jawab.

2.3. Sistem Pengendalian Intern.


Sistem pengendalian internal adalah merupakan hal yang mutlak dijalankan,
pengendalian internal diperlukan seiring dengan tumbuh dan berkembangnya
transaksi perusahaan.untuk menjalankan pengendalian internal secara baik maka
harus di ikuti dengan efek yaitu perusahaan atau korporasi harus mengeluarkan biaya
yang lebih atau biaya tambahan.
Menurut Mulyadi (2014) sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian internal
adalah merupakan sebuah kebijakan dan prosedur untuk melaksakan perlindungan
terhadap aset perusahaan atas segala tindakan yang tidak diinginkan dan merugikan,
tersedianya informasi akuntansi yang akurat , serta memastikan semua ketentuan atau
aturan telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.
Ketentuan-ketentuan yang dimaksudkan adalah merupakan suatu hal yang
dibuat untuk mengatur dan memantau sekaligus membatasi kegiatan oprasional
maupun finansial perusahaan berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Dengan adanya penerapan sistem pengendalian
internal secara ketat dan efisien, diharapkan memaksimalkan operasi perusahaan.

8
2.4. Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang No 17 tahun 2012 pasal 1 ayat (1) tentang
perkopreasian yaitu:
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang atau perseorangan atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhuan bersama
dibidang ekonomi sosial,dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi .

2.5. Prinsip-prinsip Koperasi


Prinsip-prinsip koperasi pada dasarnya bersifat tetap dan berlaku dimana saja
prinsip-prinsip tersebut diatur di UU No.17 tahun 2012 bab III pasal 6 tentang
perkoperasian yaitu:
a. Keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan indenpenden
e. Koperasi menyelenggarakan pendididkan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
operasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional dan pusat
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang telah disepakati oleh anggotanya.

Prinsip koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber


informasi dan menprinsipi secara keseluruhan koperasi dan kegiatan usaha koperasi
sesuai dengan maksud dan tujuan para pendirinya.pada dasarnya tujuan koperasi
adalah mensejahterakan anggotanya dan menjadi bagian dari perekonomian.

9
2.6. Prinsip Pengendalian Intern Piutang Koperasi
Pada dasarnya pengendalian intern piutang di atur dalam Undang-Undang No
17 tahun 2012, ada beberapa yang menjadi prinsip pengendalian intern piutang:
1. Pengawas dan pengurus koperasi simpan pinjam dilarang merangkap sebagai
pengawas,pengurus atau pengelola koperasi simpan pinjam
2. Koperasi simpan pinjam wajib menerapakan prinsip kehati-hatian.
3. Dalam memberikan pinjaman, koperasi simpan wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan peminjam untuk melunasi pinjaman sesuai dengan
perjanjian
4. Dalam memberikan pinjaman, koperasi simpan pinjam wajib menempuh cara
yang tidak merugikan koperasi simpan pinjam dan kepentingan penyimpan
5. Koperasi simpan pinjam wajib menyediakan informasi mengenai kemungkinan
timbulnya risiko kerugian terhadap penyimpan
6. Koperasi simpan pinjam yang menghimpun dana dari anggota harus
menyalurkan kembali dana dalam bentuk pinjaman kepada anggota

2.7. Prosedur pemberian kredit


Dalam pemberian kredit, koperasi harus melihat dan menilai besar kecilnya
kas yanga ada, kas merupakan aktiva lancar yangdimiliki dan digunakan pada semua
perusahaan dimana kas memegang peranan paling mendasar dalam menjalankan
semua aktiva perusahaan.
Koperasi tidak mungkin memberikan kredit jika jumlah kas nya tidak
memadai untuk memberikan kredit kepada debitur, hal ini semata untuk menjaga
likuiditas koperasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya,
Menurut Kasmir (2009) TIDAK ADA DI DAFTAR PUSTAKA) prosedur umum
perkreditan yaitu:
1. Pengajuan proposal
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Penilaian kelayakan kredit
4. Wawancara pertama

10
5. Peninjauan lokasi
6. Wawancara kedua
7. Keputusan kredit
8. Penandatangan perjanjian kredit
9. Realisasi kredit
Untuk mencatat piutang ada beberapa metode pencatatan piutang yaitu:
1. Metode konvensional
2. Melalui posting langsung
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu
4. Metode pencatatan piutang dengan komputer

2.8. Prinsip Dasar Pemberian Kredit


Pada dasarnya koperasi memerlukan pertimbangan yang harus diperhatiakn
dan dilaksanakan agar sesuai dengan prinsip kehati-hatian yang ada didalam koperasi
agar target dan tujuan pemberian kredit dapat tercapai. koperasi ini juga menjadi
penjamin bahwa pengembalian dapat dilakukan dengan tepat waktu sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Penilaian dalam melihat calon debitur perlu dilakukan sebelumnya. penilaian
kinerja dapat dilakukan dengan menganalisis:
1. Karakter
2. Kapasitas
3. Modal
4. Jaminan
5. Kondisi ekonomi

2.9. Penagihan kredit


Penagihan kredit dilakukan jika debitur telah melewati masa jatuh temponya,
jika debitur yang ditunggu atau diharapkan juga belum melakukan pembayaran maka
akan dikeluarkan surat peringatan agar segera melakukan pembayaranya. Namun jika
nasabah atau debitur juga belum melunasi pembayaranya maka koperasi dapat
melakuakn eksekusinya dengan menjabut fasilitas yang ada, usaha debitur untuk

11
melunasi utangnya dapat ditempuh dengan jalur hukum yaitu komite yang ada di
pengadilan negeri bagi koperasi.
Dalam hal ini beberapa cara dapat ditempuh untuk menyelamatkan kredit
macet adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan jangka waktu pelunasan
2. Pengubahan syarat kredit
3. Penambahan modal modal
4. Penyitaan barang jaminan

12
Bagian Piutang Bagian Penagihan

Mulai 4
4
Membuat DSP
daftar piutang
SP DPD
yang ditagih

Melakukan
penagihan
DPD kepada
Kartu
piutan debitur
g
N Menerimia
1 2
cek dan surat
pemberitahua
n
N
cek
Bagian Penagihan DSP

Menerima cek
dan
pemberitahuan

DPD = Daftar piutang di tagih


DPD
SP = Surat Pemberitahuan SP

Cek
DSP = Daftar Surat pemberi tahuan

DSP

Sumber: Mulyadi (2001) 4


N
3

Gambar 1.1.
Bagan Alir System Penerimaan Kas Dari
Piutang Melalui Penagih Perusahaan

13
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Koperasi Kredit Credit Union Khatuliswa bakti


Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti merupakan salah satu credit
union yang ada di Kalimantan Barat. CU KB bergabung dengan Puskopdit BK CU
Kalimantan pada tahun 1988. KOPDIT CU KB sekarang sekarang telah memiliki
setidaknya 25 kantor pelayanan yang meliputi wilayah-wilayah yang ada di
Kalimantan Barat, setiap kantor pelayanan mempunyai daerah teritori masing-masing
yang telah di tentukan oleh kantor pusat dan mempunyai tugas dan wewenang yang
masing-masing berbeda, setiap kantor pelayanan di pimpin oleh seorang manager.

3.2. Sejarah Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti


Minggu, 12 Mei 1985, selesai Misa Kudus di Gedung Serbaguna Paroki
Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak, diadakan pertemuan sangat penting yang kini
menjadi momentum bersejarah bagi Credit Union Khatulistiwa Bakti khususnya dan
dunia per-credit union-an di Indonesia pada umumnya.
Pertemuan setelah misa mingguan di paroki tersebut dihadiri para mantan
peserta kursus dasar Credit Union (CU). Kursus itu dilaksanakan Delsos bekerja
sama dengan Badan Kordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I). Materi kursus itu
seperti materi pendidikan dasar di CU sekarang. Kursus yang difasilitasi H.
Woerwanto dan Th. Trisna Ansali dari BK3I tersebut berlangsung selama enam
hari.Beberapa materi memakai simulasi dan praktik. Misalnya materi analisis kredit,
ada wawancara kredit dan permainannya. Tujuannya agar peserta benar-benar
menyadari dan mendalami materi yang disampaikan.
Kursus selama lima hari itu diikuti 50 orang yang merupakan perwakilan dari
guru, dosen, mahasiswa dan organisasi/lembaga swadaya masyarakat yang
bernafaskan Katolik. Seperti Wanita Katolik (WKRI), pemuda/mahasiswa Katolik
(Pemuda Katolik, PMKRI), dan sejumlah yayasan Katolik. Namun yang hadir dalam
pertemuan tanggal 12 Mei tersebut hanya 25 orang. Dalam pertemuan itu memang
sudah diagendakan di akhir kursus adalah pembentukan Credit Union. Tersedia

14
waktu selama seminggu bagi para peserta kursus untuk berpikir dan mengambil
keputusan apakah setuju atau tidak untuk mendirikan Credit Union.
Setelah mendengarkan pendapat dari para peserta pertemuan yang menyetujui
dibentuknya sebuah CU, maka pertemuan hari itu menyepakati didirikannya CU
yang diberi nama Khatulistiwa Bakti. Nama “Khatulistiwa” diambil karena letak kota
Pontianak di garis Khatulistiwa dan “bakti” bermakna sebagai sumbangan, kontribusi
Gereja untuk masyarakat Kalimantan Barat. Dari 25 orang yang ikut pertemuan
setelah kursus CU tersebut, yang setuju didirikannya CUKB adalah 23 orang. Karena
itulah kedua puluh tiga orang inilah sebagai anggota perdana dan sebagai pendiri
CUKB. Sebab sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pada masa itu, syarat
mendirikan koperasi minimal mempunyai anggota awal 20 orang. Kedua puluh tiga
orang tersebut adalah sebagai berikut.
Pius Alfred bin Simin, R.Mecer ,R. Djamin Indjah, Paulus Florus,Frans
Laten,Sekundus Jedi,Markus Alin,Milon Somak,Julius Lanan,Ida Wenefrida,B.
Atang,Maria Caloh, Maria Adriana Pius Alfred,Kristianus,Allosius Aloy,Stephanus
Djuweng,John Bamba, Marselus Uthan,Petrus Lansang.Agustinus S.R, Y.
KhosmasHerkulanus Cale,Stevanus Juan (Sumber : CUKB.org).

3.3 Struktur organisasi Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan


Struktur organisasi pada Credit Union Khatulistiwa Bakti disusun oleh kantor
pusat yang dikembangkan sesuai dengak keperluan dan kebutuhan kantor pelayanan
masing-masing daerah, struktur ini dapat berubah menyesuaikan dengan kantor
pelayanan masing-masing daerah dikembangkan berdasarkan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh kantor pelayanan yang ada di daerah tersebut. Berikut merupakan
struktur organisasi yang ada di kantor pelayan anjungan:

15
MANAGER

KEPALA BAGIAN
BAGIAN KEUANGA
KREDIT
N

STAF
KREDIT

BAGIAN BAGIAN KASIR KASIR


SATPAM
LAPANGAN LAPANGAN 1 2

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Credit Union Khatulistiwa Bakti Kantor Pelayanan
Anjongan

Dalam fungsi pengwasannya Koperasi Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti


KP Anjongan di audit oleh tim dari kantor pusat yang peng-auditan ini selalu
dilakukan rutin dengan jadwal yang berbeda-beda, kantor pelayanan CU
Khatulistiwa Bakti di audit secara mendadak atau surprise auditing yang dilakukan
oleh kantor pusat pada sertiap kantor pelayanan masing-masing daerah.

3.4. Bagian Koperasi Yang Terkait Piutang


Dalam hal ini adalah mengenai tentang bagian struktural yang menangani
bagian kredit debitur yang bersangkutan dimana juga dalam CU Khatulistiwa Bakti
KP Anjongan bagian yang terkait ini adalah bagian kredit yang di kepalai oleh kepala
bagian kredit dan di dukung oleh unsur-unsur struktural lain.Dari itu lah yang

16
menjadi rujukan penanganan pengenai piutang debitur, menjadi suatu standar atau
menjadi pengendalian intern koperasi yang mana hanya bagian struktural ini saja
yang boleh menangani masalah piutang di koperasi tersebut, meski tidak lepas juga
peranan dari unsur struktural lain baik langsung maupun tidak langsung yang ada
pada koperasi tersebut.
Bagian kredit ini merupakan pemisahan wewenang dan tanggung jawab
untuk fungsi masing-masing masing unit untuk melaksakan kegiatannya meski tidak
saling lepas atau dengan kata lain masih terhubung satu sama lain. Ini dikarenakan
sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam koperasi.

3.5. Fungsi Bagian Kredit


Fungsi bagian kredit ini merupakan pembagian tanggung jawab fungsional
dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan oleh CU
Khatulistiwa Bakti, fungsi ini berkaitan dengan dua hal yaitu:
1. Pencairan kredit
2. Penagihan kredit
Dua fungsi di jelaskan sebagai berikut:
1. Pencairan kredit
Pencairan kredit ini merupakan realisasi terhadapt kredit yang telah disetujui
sebelumnya dengan disepakaitinya surat-surat yang yang diperlukan sebelumnya,
pencairan ini biasa dilakukan sekaligus maupun bertahap .
2. Penagihan kredit
Penagihan kredit di laksakan oleh bagian kredit jika debitur belum melakukan
pembayaran dalam kondisi telah melewati tanggal jatuh tempo, dengan
melakukan pemberitahuan bahwa kreditnya telah jatuh tempo, dan bagian kredit
juga berwenang memberikan surat peringatan kepada debitur, serta bagian kredit
melakukan penyitaan terhadap barang jaminan, atau pemblokiran surat jaminan .
Di dalam bagian kredit di CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan, bagian
lapangan bertugas juga untuk menjemput simpanan anggota dan juga melaksakan
penjemputan uang setoran perbulan debitur di daerah tertentu, penjemputan ini di

17
dasari oleh perjandian yang telah ditanda tangai sebelumnya yang dikerjakan oleh
kabag kredit dan staf kantor.
Pencatatan piutang bagian kredit adalah dilakukan dengan metode pencatatan
piutang dengan komputer melewati sebuah aplikasi yaitu adalah siCUNDO.
siCUNDO (Sistem Informasi Credit Union Indonesia), Veronika Dewi Tara Dipa
dan Sandy Kosasi (2018) menyatakan bahwa siCUNDO adalah suatu aplikasi yang
digunakan sebagai sarana penunjang kinerja para staf dalam kegiatan transaksi .
merupakan aplikasi apalikasi berbasis web dan bersifat open source dimana aplikasi
ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Aplikasi siCUNDO adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu pencatatan
transaksi untuk seluruh Koperasi Kredit kususnya di indonesia, siCUNDO yang
dipakai oleh CU KB merupakan aplikasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
dan membantu pencatatan transaksi di CU KB mulai dari kasir keuangan dan kredit
siCUNDO adalah aplikasi yang membuat semua pembukuan di kantor pelayan yang
mana data tersebut akan masuk juga kekantor pusat. SiCUNDO dibuat untuk
memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan pencatatan Credit Union.
Aplikasi siCUNDO yang digunakan oleh CU Khatulistiwa Bakti adalah
aplikasi yang di sesuaikan berdasarkan kelengkapan pencatatan transaksi yang ada di
CU Khatulistiwa Bakti yang di awasi penuh oleh kantor pusat dari CU, berikut
adalah garis besar dari catatan akuntansi yang disediakan siCUNDO tersebut di
antaranya: Neraca, Laporan Arus Kas dan Analisa Rasio.

3.6. Unsur-Unsur Yang Ditangani Oleh Bagian Kredit


Dalam pekerjaannya sehari-hari bagian kredit di CU Khatulistiwa Bakti KP
Anjongan menjalankan tugas, bagian kredit di bagi menjadi dua lini yang mana
dapat kita lihat di Gambar 3.1, dengan ketentuan adalah kepala bagian dan staf kredit
menjalankan tugas di bagian administrasi piutang dan menjalankan prosedurnya
yaitu:
1. Menerima konsultasi kredit anggota
2. Menerima permintaan kredit anggota

18
3. Mengurus file dokumen yang bersangkutan dengan kredit anggota dokumen–
dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Foto peminjam
b. Fotocopy KTP
c. Fotocopi kartu keluarga
d. Fotocopy sertifikat pendidikan
e. Fotocopy presensi pengarahan prakredit
f. Administrasi tambahan
g. Lembar konsultasi
h. Lembar survei
i. Foto hasil survei
j. Arus kas
k. Rapat putusan kredit
l. Scoring kredit
m. Surat keputusan
n. Surat perjanjian piutang
o. Rincian pencairan piutang
p. Endosement pembayaran
4. Melakukan pencatatan mengenai kredit
5. Menyususun berkas berkas yang berkaitan
6. Melaksakan pertemuan bersama manager untuk menentukan permohonan yang
akan disetujui
7. Mengamankan surat/ barang jaminan anggota
8. Menjalankan tugas yang diberikan manager yang bersangkutan dengan kredit
anggota
9. Membuat surat penagihan
10. Menghubungi anggota kredit yang macet
11. Mengambil tindakan yuridis dengan arahan dari manager
Sedangkan untuk bagian lapangan menjalankan tugas dan arahan dari kepala
bagian bagian kredit diantaranya yaitu:
1. Melaksakan pertemuan dengan manager dan kepala bagian kredit

19
2. Melaksanakan tugas survei barang jaminan serta mengecek kebenarannya
3. Melakukan cek mengenai data yang berasal dari berkas konsultasi kredit
4. Melakukan penjemputan setoran dan tagihan terhadap debitur dengan prosedur
sebagai berikut:
a. menyerahkan faktur kepada anggota atau debitur
b. menagih kembali pada tanggal yang telah ditentukan
5. Melaksakan pengumpulan piutang melaui telepon dan kunjungan personal

3.7. Alur Pencairan Piutang Oleh Bagian Kredit


Pencairan piutang dilaksakan oleh bagian kredit dengan persetujuan dari
manager tentunya dengan syarat-syarat serta dokumen yang sudah memadai telah di
proses oleh bagian serta fungsinya masing-masing yang mana proses pencairan ini di
beritahukan kepada bagia keuangan yang juga dicatat oleh bagian keangan yang
nantinya kas tersebut diberikan kepada bagian kredit sesuai jumlah yang ditanda
tangani oleh debitur di atas materai
Berikut adalah alur pencairannya:

20
Mulai (anggota
mengajukan piutang)

Konsultasi di
bagian kredit

Rapat
harian
penentuan
pencairan
Pemberitah
DPP uan
pencairan
untuk
bagian
Pencatatan data DFP untuk
pencairan di kredit
aplikasi

Bagan
Data anggota
pencatatan
peminjam dan
transaksi
pencairan

Dokumen Pencairan
kusus

Sumber:

Gambar 2.2
Alur Bagan Pencairan Kredit dan Dokumen Pengamanan

21
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Evaluasi
Evaluasi terhadap pengendalian internal piutang diperlukan sebagai mana
mestinya agar koperasi dapat menilai efektifitas dan efisiensi, dalam hal ini dapat di
lihat bahwa pengendalian intern tersebut dilakukan dengan menerapkan konsep
dasar,prinsip-prinsip dan unsur-unsur pengendalian dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip standar umum yang dipakai di indonesia, selanjutnya
dilakukan evaluasi mengenai sistem pengendaliannya berdasarkan standar yang
berlaku.

4.1.1 Lingkungan Pengendalian


Lingkungan pengendalian terhadap Koperasi Kredit Credit Union
Khatulistiwa Bakti KP Anjongan sudah berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan
koperasi menjunjung tinggi nilai intergritas, nilai-nilai etika dan semangat pelayanan
yang tinggi, setiap staf dan bagian memiliki kompetensi karena pentingnya suatu
korporasi memiliki SDM yang yang kompeten dimana mampu menunjang setiap
pergerakan dari operasi sehari-harinya yang terciptanya lingkungan pengendalian
yang baik, struktur organisasi koperasi telah menggambarkan pemisahan fungsi dan
tanggung jawab yang mutlak antara fungsi piutang, penagihan piutang dan
keuangannya, serta melihat adanya kendala yang mempengaruhi sistem
pengendalian piutang tersebut .

4.1.2 Kendala Yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada


CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan
Kendala yang sering mempengaruhi sistem pengendalian intern piutang
adalah kredit macet atau piutang tak tertagih, kredit macet ini berasal dari dari
anggota, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit macet ini terjadi karna
beberapa faktor berikut:

22
1. Memburuknya kondisi ekonomi atau bisnis anggota/debitur
Hal ini terjadi karena kemampuan anggota dalam mengelola usahanya
kemampuan pengelolaan usahanya yang tidak dibarengi dengan antisipasi resiko
yang ada, hal ini sebenarnya telah di antisipasi oleh CU Khatulistiwa Bakti KP
Anjongan dengan mengadakan pelatihan anggota dengan mendatangkan
intrsuktur yang berkopeten dalam bidangnya secara kusus bagian manajemen dan
bisnis.
2. Fasilitas kredit yang digunakan melenceng dari rencana awal
Hal ini sebenarnya di disebabkan oleh banyak faktor yang di alami anggota atau
debitur, artinya dana yang ada tidak dipakai sesuai dengan dokumen yang telah
disisi sebelumnya.
3. Adanya itikad kurang baik dari anggota
Adalah ketika anggota tidak mau membayar angsuran pinjamanya atau terkadang
melarikan diri agar tidak membayar angsurannya.

4.1.3 Analisis Sistem Pencatatan Piutang Tak Tertagih


Dalam pencatatannya CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan telah
menggunakan sistem pencatatan dengan komputer atau sistem informasi akuntansi,
yang mana di kususkan didalam aplikasi siCUNDO membantu pencatatan secara
mudah namun rinci dengan mempermudah tugas para staf yang mana hal ini
sebernanya hal ini membuat pencatatan lebih terinci dan lebih akurat serta sangat
hemat waktu, serta adanya perhitungan terperinci mengenai Event Break Point dari
bunga piutang yang ada, jadi setiap adanya piutang dengan besar pencairan dan
jangka waktu staf telah terbantu dengan rincian yang otomatis terprogam di
dalamnya.
Menjadikan keterlambatan laporan ataupun informasinya dapat diminimalisir
dengan sistem komputer ini di karenakan pengendalian dan penerapan sistem
informasi yang layak serta berguna, data yang di proses keluar menjadi informasi
finansial, proses pengolahan data ini dilakukan secara terpusat.Ketika terjadi kredit
macet maka akan berada pada posisi ekuitas, karena dalam sistemnya kredit macet
atau piutang tak tertagih di jadikan sebagai pengurangan modal. Hal ini CU lakukan

23
karena jika terjadi piutang tak tertagih dan terjadi kerugian maka ditutupi dengan
modal tersebut, hal ini yang menjadi suatu kekuatan di dalam koperasi dimana secara
pencatatan piutang tak tertagih menjadi pengurangan modal.

4.2. Mutu dan Kesesuaian Tanggung Jawab Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan hal fital karna sebaik-baik suatu sistem
serta struktur dan prosedur yang dibuat dan dibentuk untuk membuat praktik yang
benar, semua sangat bergantung pada manusia yang melaksanakannya, diantara
semua unsur yang ada manusia merupakan unsur pengendalian yang penting jika
perusahaan memiliki karyawan yang kompeten serta mumpuni, unsur pengendalian
yang lain dapat dikurangi sampe batas yang paling kecil dan peusahaan mampu
menghasilkan pertanggung jawaban yang dapat diandalkan serta mampu
melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien meski dengan sedikit dukungan .
Dalam mencari SDM koperasi melakukan tes terlebih dahulu yang dilakukan dengan
beberapa tahap sesuai kebutuhan dan perkembangan yang ada, dengan kriteria
pendidikan minimal strata satu (SI) setelah melewati tahab seleksi dan tes yang ada
barulah dapat ditetapkan sebagai karyawan kontrak.
CU Khatulistiwa Bakti telah melakukan prosedur pemilihan staf atau
karyawan yang cakap dan kompeten pada bidangnya, hal ini sangat diperlukan secara
intern. Untuk menyeleksi karyawan atau staf yang berkopeten, koperasi harus
melakukan tes agar dapat menemukan karyawan atau staf yang dibutuhkan serta
berkopeten didalam pekerjaannya, jika tidak koperasi dapat mengalami kerugian
yang mungkin berakibat fatal.
Dalam hal menentukan kompetensinya juga harus melakukan pengamatan
kepada karyawan atau stafnya dengan hal ini ketentuan untuk memisahkan tugas para
staf semakin efisien karna dapat menempatkan posisi karyawan dengan kompetensi
serta keahlian yang dimilikinya secara personal artinya otorisasi dalam pengendalian
juga berjalan dengan tepat sesuai dengan struktur yang ada. Hal ini di nilai mampu
meningkatkan efektifitas pengendalian secara intern.
Sedangkan dalam beberapa situasi karyawan atau staf CU juga akan
mendapat penghargaan jika kinerjanya di nilai baik oleh kantor pusat baik secara

24
pribadi maupun per-kantor pelayanan. hal ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi
staf atau karyawan.

4.3. Pencapaian dari Sistem Intern Piutang CU Khatulistiwa Bakti KP


Anjongan
Pencapaian dari sistem intern piutang CU Khatulistiwa Bakti KP Anjongan
dapat di bandingkan dengan teori dan prinsip yang di atur Undang-undang No 17
tahun 2012 yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Dalam hal structural yang mana mengatur bahwa tidak diperbolehkan untuk
personil atau staf yang merangkap tugas dan jabatannya, jika dilihat dari struktur
serta pengamatan yang telah dilaksanakan bahwa tidak di temukannya hal ini.
2. Prinsip kehati-hatian dijalankan dan prinsip tentang pemberian kredit dengan
menerapkan prinsip pengaman yang dapat dilihat di bagian terkait piutang
dengan adanya wawancara, dan dokument-dokumen yang diperlukan.
3. Dalam menentukan kepercayaan kredit koperasi menilai dengan melihat dari
scoring kredit tabungan anggota yang mana hal ini menjadi dasar kepercayaan
untuk piutang.
4. Cara yang tidak merugikan kedua belah pihak dalam hal kredit adalah hal telah di
jalankan oleh koperasi dimana dapat dilihat bahwa setiap piutang yang berjalan
adalah disetujui oleh kedua belah pihak.
5. Koperasi menyediakan informasi kredit yang memadai, dalam penyediaan
informasi kredit ini juga telah dijalankan yaitu merujuk kepada tugas dan fungsi
terkait bagian kredit yang mana tugas kesehariannya adalah melaksakan
konsultasi kredit yaitu memberikan pemahaman serta memberikan informasi
kepada anggota mengenai kredit.
6. Menyalurkan dana dari himpunan yang dilakukan, merupakan dasar dari seluruh
pendaan di koperasi ini, yang artinya hal ini juga telah dijalankan oleh CU
Khatulistiwa Bakti.
Mencapaian dari sistem intern piutang ini dipengaruhi oleh banyak hal dan
dalam pembahsan ini dibandingkan dengan teori-teori yang ada, menyatakan dan
mengatur siste dengan baik sesuai dengan teori serta peraturan yang ada.

25
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan analisis sistem intern piutang pada Koperasi
Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan menunjukan bahwa telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan UU No I7 tahun 2012 yang mengaturnya
secara baku serta telah dibuktikan dengan tercapainya target kantor pelayanan
tersebut. terkait dengan adanya piutang macet, CU Khatulistiwa Bakti telah di nilai
mampu menangani permasalahan tersebut dengan faktor–faktor yang dapat mengait
hal tersebut yaitu berasal dari anggota atau berasal dari luar pengendalian intern
tersebut meski begitu pengendalian intern piutang tetap mempunyai kelemahan,
adapun kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya standar pengukuran yang baku mengenai penilaian mengenai
karakter dan kapasitas calon debitur untuk membantu staf melaksanakan
tugasnya.
2. Sering terjadi kesalahan pertimbangan dikarenakan pelaksanaaan tugas rutin
yang membuat keterbatasan waktu hal ini sering terjadi di bagian staf kredit
kantor yang melaksakan wawancara atau konsultasi kredit terhadab calon debitur.
3. Pemeriksaan terhadap kantor pelayanan dinilai kurang efisien karna telalu sedikit
alokasi waktunya.
4. Tidak ada pembekalan yang rutin untuk para staf kredit guna menghadi situasi
dan perubahanya.
5. Prosedur yang ada semestinya harus dijalankan oleh orang yang sudah
berpengalaman lama dalam bidangnya hal ini akan menjadi masalah ketika staf
baru mengisi posisi-posisi yang fital, karna belum adanya standar yang mengatur
mengenai prinsip-prinsip penilaian mengenai calon debitur hal ini ditunjukan
kusus kepada bagian kredit.
6. Kekurangan staf kredit bisa terjadi jika ada staf yang keluar dari pekerjaan karna
posisi staf kredit adalah tunggal.

26
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, penulis memberikan saran yang sekiranya
dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi pihak CU Khatulistiwa
Bakti untuk memperbaiki sistem pengendalian piutang yang ada:
1. Pihak koperasi harus membuat standar pengukuran baku mengenai penilaian
karakter dan kapasitas calon debitur agar staf tidak salah mengambil
pertimbangan yang berimbas pada kesalahan pengambilan keputusan.
2. Pembatasan jumlah terhadap calon debitur perhari, hal ini di dasarkan oleh
keterbatasan waktu konsultasi dan wawancara kredit oleh staf yang mana akan
berimbas pada kesalahan pertimbangan yang terjadi.
3. Pemeriksaan terhadap setiap kantor pelayanan harus lebih rutin dengan
meningkatkan jumlah pengawasannya.
4. Pembekalan untuk para staf dari para ahli yang berkopeten dibidangnya dalam
melaksakan tugas dengan improvisasi situasi yang ada sekarang ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi (TAHUN). Sistem Akuntansi. Edisi Empat, Indonesia.Jakarta: Salemba


Empat.
Ahmed Riahi Belkaoui (2015). Teori Akuntansi, Buku 1 Edisi 5. Penerbit Salemba
Empat Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia (1995). Standar Akuntasi Indonesia.jakarta: Salemba
Empat.
(2021) Buku pedoman penulisan Tugas Akhir Program Studi D3
Akuntansi, Akademi Antrepreneurship Terang Bangsa. Semarang
Fahmi Irham (2020). Analisis Laporan Keuangan. ALFABETA: Bandung.
Warren,dkk (2005). Pengantar Akuntansi Buku Satu. Edisi kedua puluh . Terjemahan
Aria Farahmita (TAHUN), Amunugraha dan Taufik Hendrawan. Indonesia.jakarta:
Salemba Empat.
Baridwan, Zaki (1993). Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan metode
BPFEE: Yogyakarta

Yang saya beri tanda pink itu tidak ada dipakai dalam penulsian TA????

28
Kuisioner Sistem Pengendalian Intern Piutang Koperasi Kredit Credit Union
Khatulistiwa Bakti KP Anjongan, Kalimantan Barat

Identitas responden:
Nama : ADRIANUS, S.E
Jabatan : Kredit Bagian Lapangan
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi (UNTAN)
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
1. Jabatan bagian kredit di isi oleh √ Didasari oleh seleksi
orang–orang berstrata (S1) di bidang dari Koperasi untuk
ekonomi dan manajemen. penerimaan staf/
karyawan bagian kredit
khusus untuk kepala
bagian kredit adalah
orang dengan
pengalaman kerja dan
prestasi di CU.
Khatulistiwa Bakti.
2. Sebagai staf lapangan pernah √ Staf tidak diperbolehkan
merangkap pekerjaan menjadi staf merangkap tugas
lain. didasari oleh struktur
organisasi dan aturan
dari kopresi dimana
setiap staf tidak
diperbolehkan
merangkap tugas.
3. Sebagai staf lapangan yang √ Survei barang jaminan
mensurvei jaminan piutang harus karna merupakan
menerapkan prinsip kehatian- salah satu tugas utama
kehatian dalam bertugas. staf kredit di lapangan.
4. Kopdit koperasi memberikan √ Pelatihan mengenai
pelatihan kepada anggota atau calon kredit adalah salah satu
debitur mengenai kredit atau produk dari CU
semacamnya. Khatulistiwa Bakti dan
syarat anggota bisa
mengajukan pinjaman.
5. …

29
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
5. Apakah staf kopdit melakukan √ Penilaian kelayakan
penilaian kelayakan terhadap kredit. kredit dilakukan oleh
manager dan kabag
kredit, penilaian
kelayakan kredit di lihat
dari catatan arus kas
anggota, yang dilakukan
saat rapat pencairan
kredit.
6. Calon debitur melakukan konsultasi √ Konsultasi kredit
kredit kepada staf kredit terlebih merupakan pelayanan
dahulu sebelum melakukan hari dari bagian kredit,
pinjaman. disini menjelasakan
bahwa pertimbangan
apa saja yang menjadi
dapat disetujuinya
pinjaman tersebut.
7. Setiap permohonan kredit di tinjau √ Peninjauan ini
bersama dengan staf lain untuk dilaksakan setiap pagi di
persetujuan nya. hari kerja jika manager
ada di kantor dan ini
merupakan prosedur
wajib bagi seluruh staf
kredit.
8. Sistem intern piutang telah mampu √ Hal ini didasari oleh
menangani situasi yang ada. minimnya kredit macet
yang ada saat ini.
9. Struktur organisasi selama ini telah √ Karena aturan koperasi
berjalan sesuai dengan apa yang ada tidak memperbolehkan
didalam struktur tersebut. satu orang merangkap
tugas, hal ini
dimaksudkan untuk
menghindari tumpang
tindih kepentingan.
10. …..

No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan

30
10. Dalam pemberian kredit atau √ Untuk proposal
pinjaman anggota diwajibkan untuk pinjaman anggota
membuat proposal. adalah dibuat oleh staf
kredit kantor dengan
melakukan wawancara
terhadap calon debitur
hal ini dilakukan karena
tidak semua anggota
atau calon debitur bisa
membuat proposal
pengajuan pinjaman,
meski kadang ada
anggota mengajukan
proposal yang dibuat
secara pribadi dan tetap
di terima oleh bagian
kredit.
11. Dalam pemberian kredit dilakukan √ Wawancara harus
wawancara terhadap anggota calon dilakuakn untuk
debitur terlebih dahulu. mengetahui tujuan dari
pengajuan pinjaman dan
pembuatan proposal
pengajuan pinjaman,
merupakan tugas dari
staf kredit dikantor.
12. Keputusan pemberian kredit di √ Hal ini merupakan hal
ketahui oleh manager dan kepala wajib karena
baik terkait kredit. persetujuan pencairan
kredit ditanda tangani
oleh manager dan
kepala bagian kredit.
13. Dalam pemberian kredit dilakukan √ Hal ini merupakan
tanda tangan perjajian kredit. kewajiban bagi staf
kredit saat pencairan,
dilakukan agar anggota
melaksanakan
kewajiban dengan
semestinya sesuai
dengan yang tercantum
di dalam surat perjajian
yang ditanda tangani di
atas materai.
14. …

31
No Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
14. Dalam pemberian kredit di berikan √ Penyertaan barang
barang jaminan. jaminan dilakukan oleh
koperasi merupakan
langkah untuk
menghindari kerugian
dan merupakan salah
satu langkah yuridir
bilamana diperlukan.
15. Stap kredit melakukan pemeriksaan √ Pemeriksaan dan
dan pencatatan lanjutan terhadap pencatan lanjutan
data kredit. dilakukan oleh manager
dan kantor pusat dan
bukan tugas dari staf
kredit.

32

Anda mungkin juga menyukai