PROPOSAL
OLEH :
AMELIA WENI
i
PENGESAHAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini sudah memenuhi persyaratan
untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi pada sekolah Tinggi Ilmu
Jeneponto, 2021
Pembimbing :
Mengetahui :
Ketua Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
ii
KATA PENGANTAR
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
YAPTI Jeneponto.
skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang
membantu penulis.
Jeneponto, 2021
Penulis,
AMELIA WENI
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 6
A. Latar Belakang......................................................................................... 6
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 10
C.Tujuan Penelitian...................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 11
iv
F. Kendala Usaha Mikro dan Usaha Kecil.................................................... 31
G. Kerangka Pikir.......................................................................................... 34
III. METODE PENELITIAN............................................................................ 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 35
B. Jenis Penelitian.......................................................................................... 35
C. Populasi dan Sampel.................................................................................
...............................................................................................................35
D. Jenis dan Sumber Data.............................................................................. 36
E. Tekhnik Pengumpulan Data...................................................................... 37
F. Teknik Anlisis Data................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 39
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan dapat berhasil bila ditunjang oleh sektor ekonomi yang mapan,
pendapatan. Terdapat tiga sifat penting dari pembangunan ekonomi, yaitu suatu
proses terjadinya perubahan secara terus menerus, adanya usaha untuk menarik
dan Kecil dan Menengah (UMKM), maka pemberdayaan ekonomi rakyat dapat
Jumlah UMKM sebanyak 57,8 juta. (BPS,2013). Oleh karena itu pengembangan
6
Pengembangan UMKM juga diharapkan mampu memperluas basis
merosot tajam.Krisis ekonomi tahun 1997 ini telah memberi banyak perubahan
UMKM kembali mulai mengalami perbaikan pada tahun 2000 – an seiring juga
Usaha Mikro Kecil Menengah semakin jelas pangsanya terhadap penciptaan nilai
tambah nasional, karena lebih dari separuhnya diciptakan oleh UMKM (55,88
persen) sekaligus mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar sehingga dapat
7
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 28,1 persen sehingga
memangkas keuntungan sebesar 18,4 persen (BPS, 2005). Keadaan tersebut tidak
terlalu lama berlarut karena pada tahun 2006 UMKM kembali bangkit dengan
menyumbang sebesar Rp1.778,7 triliun dari total Produk Domestik Bruto (PDB)
pasca krisis dalam peningkatan UMKM ini diperlukan suatu Badan Usaha seperti
sokoguru dan wadah utama. Bagi perekonomian rakyat, kebijakan tersebut benar
– benar sesuai dengan isi dan jiwa UUD 1945 Pasal 33 ayat 1, yang menyatakan
bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
manajemen dan informasi pasar. Namun meski demikian UMKM dan koperasi
perkembangannya tetap relatif baik dimana UMKM masih mampu bertahan dan
8
terhadap peningkatan pendapatan dan pengembangan potensi suatu usaha
khususnya terhadap usaha mikro, dan kecil. Dari beberapa pengelompokan jenis –
jenis koperasi, salah satu Koperasi yang sangat memberi peranan penting terhadap
pengembangan usaha mikro, dan kecil adalah Koperasi Simpan Pinjam. Sesuai
orang yang memenuhi untuk menjadi anggota koperasi dan orang – orang tersebut
koperasi simpan pinjam yang memberi bantuan terhadap UMK anggota yang ada
di daerah pasar dan masyarakat yang dibantu oleh koperasi juga umumnya
merupakan pedagang yang ada di daerah pasar tersebut. Salah satu dari koperasi
pinjam ini sangat jauh memberi bantuan pada pengusaha – pengusaha kecil dan
Bantuan yang diberikan oleh Koperasi tersebut pada pengusaha adalah dengan
9
peningkatan dan berjalan dengan lancar. Jika terjadi peningkatan usaha dan taraf
hidup dari pengusaha tersebut maka ini juga memberi peluang terhadap
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang yang diuraikan di atas, maka perlu dibuat rumusan
omset ?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
10
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan pendamping Koperasi Radar
D. Manfaat Penelitian
Pembangunan.
Pinjam.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Koperasi
1. Pengertian Koperasi
memberi jasa pada kawan “ seorang buat semua dan semua buat seorang.
koperasi merupakan badan usaha yang tidak mencari laba semata namun lebih
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
Pengertian ini disusun tidak hanya berdasar pada konsep koperasi sebagai
norma – norma atau kaidah – kaidah yang berlaku bagi bangsa Indonesia.
Selain dari definisi diatas ada juga pengertian yang dikemukakan oleh
12
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
b. Menurut Dr. C.R fay koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan
bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
2. Fungsi Koperasi
13
a. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para
pelajar.
3. Peranan Koperasi
a. Peranan Ekonomi
14
b. Peranan Sosial
Watak sosial koperasi memberikan arti yang penting bagi usaha untuk
berikut:
kedudukan koperasi sebagai suatu badan usaha, baik ditinjau dari segi
dikelola dan dibiayai oleh para anggota. Sesuai pasal 17 ayat 1 UURI
15
kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Ketentuan
diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi kepentingan ahli waris dan
mempunyai kewajiban dan hak setiap anggota jika menurut pasal 20UURI
berikut:
koperasi.
rapat anggota.
16
pengawas.
tergantung sekali pada peran partisipasi aktif dari para anggotanya. Sesuai
seperti yang dikatakan diatas pada pasal 17 ayat 1 bahwa anggota koperasi
koperasi.
dapat bekerja secara efisien dan efektif dan tidak akan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan pada koperasi. Dilain hal koperasi juga harus
mengikuti tes komparatif agar pihak manajemen koperasi tahu apa yang
17
yang cukup banyak untuk pengambilan keputusan, dan penentuan
sebagian besar berasal dari anggota koperasi itu sendiri (Kusnadi, 2005)
organisasi lain terutama organisasi non koperasi, dan kedua adalah perubahan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada
18
Khususnya pada Koperasi Simpan Pinjam hal ini dapat terlihat nyata, pada
koperasi Simpan Pinjam dimana salah satu yang dikhawatirkan oleh koperasi
sebagai tempat melakukan pinjaman saja tanpa mau cenderung untuk masuk ke
dalam aktivitas yang ada padakoperasi dan jika hal ini terjadi maka tujuan
utama dari koperasi tidak akan terealisir atau terjalankan. Maka yang terjadi
Sepanjang nilai manfaat masih lebih besar dari pada nilai pengorbanan,
maka anggota maupun non anggota akan tetap berpartisipasi dalam koperasi.
Nilai Manfaat dapat diukur dari berbagai variabel seperti berupa SHU yang
dibagi, bunga simpanan yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih cepat, jaminan
simpanan yang pasti dan hak hak lain. Seperti dikatakan diatas bahwa
partisipasi berupa pelayanan yang baik, yang diberi oleh koperasi merupakan
alat untuk memuaskan kebutuhan para stakeholders (anggota, non anggota, dan
pemerintah), maka dengan kata lain hubungan antara partisipasi dengan nilai
manfaat dapat berjalan positif jika anggota baik sebagai si pemilik maupun
namun sebagai suatu badan usaha maka di dalam menjalankan usahanya koperasi
19
menekankan kepentingan kemanusiaan dibanding kebendaan. Jumlah modal yang
atau pada waktu pendiriannya dengan rincian berapa modal tetap dan berapa
modal kerja yang diperlukan. Modal tetap disebut juga modal jangka panjang
pembelian tanah, gedung, mesin dan kenderaan.. Sedangkan Modal Kerja yang
operasional koperasi seperti gaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak, dan
sebagainya. Khusus pada Koperasi Simpan Pinjam maka modal diperlukan untuk
bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal Sendiri
a. Simpanan Pokok
kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk
anggota koperasi.
20
b. Simpanan Wajib
usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu
c. Dana Cadangan
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil
dalam usaha.
d. Hibah
Siapa pun dapat memberikan hibah kepada koperasi dalam bentuk apapun
2. Modal Pinjaman
21
Modal pinjaman dapat berasal dari:
sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari
senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang
koperasi.
22
d. Obligasi dan Surat Hutang
Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang
hukum.
Demikian juga halnya dengan sumber permodalan dari koperasi lain, tetapi
tidak menutup kemungkinan bahwa koperasi skunder dari jenis koperasi yang
dewasa ini. Jika kita menyinggung permodalan maka hal ini juga berkaitan
karena pada tahun 1997 merupakan masa dimana Indonesia mengalami krisis
dan yang perlu jadi perhatian juga yaitu mengenai perkembangan koperasi
23
Pertumbuhan struktur permodalan koperasi pertahunnya juga cukup
memprihatinkan, ini dapat dilihat rasio perbedaan antara modal sendiri dengan
modal sendiri dibanding modal luar maka inilah yang dapat menjauhkan
hubungan antara pengelola koperasi dengan para anggota, karena dapat saja
kepentingan anggota.
Pinjaman atau Kredit Berasal dari bahasa latin yaitu ”Credere” yang
berarti “percaya” karena itu dasar pemberian kredit kepada orang atau badan
usaha adalah kepercayaan. Bila arti kredit dikaitkan dengan bidang usaha,
(badan usaha) atas dasar kepercayaan pada saat itu, bahwa nilai ekonomi yang
sama akan dikembalikan kepada pemberi kredit setelah jangka waktu tertentu
sebagai berikut:
1. Kepercayaan
diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dalam
24
2. Kesepatakan
Kesepakatan dalam suatu perjanjian yang setiap pihak (si pemberi kredit
masing. Kesepakatan berada dalam suatu akad kredit dan ditandatangani oleh
3. Jangka Waktu
pemberian kredit oleh pihak Koperasi dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah
debitur.
4. Resiko
5. Prestasi
Prestasi merupakan objek yang berupa bunga atua imbalan yang telah
konsumsi.
kredit investasi.
25
(kurang dari 1 tahun), jangka menengah (1 tahun) dan jangka
jasa, dll.
g) Dilihat dari segi profesi: ada kredit dokter, notaris, guru, dll.
pinjaman/kredit.
yang ada.
1. Usaha Mikro
26
banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.
tempat.
memadai.
27
b) Industri Makanan dan Minuman, industri meubelair pengolahan kayu
penjahit (konveksi).
segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan
dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain:
mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap
moneter.
2. Usaha Kecil
memenuhi kriteria – kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
28
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus
miliar rupiah).
gampang berubah.
NPWP.
29
Contoh usaha kecil:
kerja.
rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri
kerajinan tangan.
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan
usaha mikro dan kecil yang mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan
ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Peran usaha mikro dan kecil ini
ditunjukkan oleh kontribusinya pada produksi nasional, jumlah unit usaha dan
pengusaha serta penyerapan tenga kerja. Kontribusi usaha mikro dan kecil ini
pada tahun 2003 sebesar 41,1% serta sebanyak 70,3 juta tenaga kerja, ini berarti
usaha mikro dan kecil sangatberperan serta dalam penyediaan lapangan kerja.
pengembangan usahanya khususnya pada modal awal dan akses ke modal kerja
serta financial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi
30
sumber-sumber ini sering tidak cukup untuk kegiatan produksi. Walaupun pada
saat ini banyak kredit-kredit dari perbankan dan BUMN, sumber-sumber informal
tetap menjadi hal yang dominaan bagi pembiayaan kegiaatan usaha mikro dan
kecil. Hal ini disebabkan lokasi bank yang terlalu jauh bagi pengusaha yang
Karena kerap sulitnya untuk akses permodalan ini maka dengan tidak
punya pilihan lain akhirnya pengusaha meminjam dari rentenir dengan bunga
yang mencekik leher bisa mencapai 15-20% per bulan. Alternatif ini juga terpaksa
dipakai pencairannya mudah dan sangat cepat. Hampir 80% usaha mikro dan kecil
sumber pembiayaannya masih dari modal sendiri dan rentenir atau tengkulak yang
membebankan bunga yang cukup tinggi, jauh diatas suku bunga perbankan
mikro dan kecil, dengan sistem administrasi lebih sederhana daripada perbankan.
Usaha Mikro dan Kecil sampai ini masih menghadapi kendala, secara
umum dan eksternal, masalah yang dihadapi usaha mikro dan kecil yaitu:
31
1. Secara Umum
Rendahnya SDM dari Usaha Mikro dan Kecil ini dapat terlihat dimana
lain hal pengelolaan manajemen yang rendah dapat juga terlihat pada
pembukuan mengenai baik itu jumlah barang yang masuk dan keluar,
lambat.
Jiwa Kewirausahaan pada usaha mikro dan kecil masih rendah hal ini
terlihat pada saat para pengusaha mikro dan kecil usahanya mengalami
mengalami perkembangan.
32
c) Keterbatasan Sumber Dana
Dana merupakan hal yang penting bagi usaha mikro dan kecil, bukan saja
diharapkan.
golongan masyarakat.
hasil produk.
33
2. Secara Eksternal
Masalah Usaha Mikro dan Kecil yang masih akan dihadapi adalah
seperti:
G. Kerangka Pikir
berikut :
KOPERASI PERAN
UKM
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Dan waktu penelitian dilakukan sejak bulan Mei
B. Jenis Penelitian
individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini
penggunaan sampel bertujuan agar peniliti mudah memperoleh data yang dapat
waktu penelitian lebih cepat. Populasi homogen yaitu keseluruhan individu yang
menjadi anggota populasi memiliki sifat – sifat yang relatif sama antara yang satu
35
penelitian yang kecil. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang
dengan jumlah 168 orang. Dapat dilihat pada skala usaha anggota Dari 30 anggota
koperasi yang diteliti, para anggota tersebut bergerak pada jenis usaha mikro dan
kecil, karena salah satu tujuan utama berdirinya koperasi ini untuk membantu para
pedagang yang sulit mencari tempat untuk berdagang dan sulit untuk
mendapatkan pinjaman, namun hal ini tidak menutupi agar pengusaha menengah
dengan kriteria peneliti yaitu dari dari 168 orang kecamatan Bantaeng yang
pengusaha menengah dan keatas sebesar 138 orang sedangkan usaha mikro dan
kecil yakni sebesar 30 orang maka dari itu penulis membuat sampel 30.
1. Data Primer
Data Primer adalah penulisan skripsi ini adalah data – data yang
menggunakan pertanyaan.
2. Data Sekunder
36
E. Teknik Pengumpulan Data
a) Observasi
b) Wawancara
nasabahnya.
secara acak.
d) Studi Kepustakaan
permasalahan yang ada di dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari
37
mengumpulkan dan menyimpulkan bagaimana perkembangan, peranan dan
(2019-2020)
kredit. Metode yang digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh sebelum dan
38
DAFTAR PUSTAKA
Budi Lenora, 2008, Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah (Umkm) “Garda Emas”, Ipb.Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi
Gani, Tanggara Putra. 2015. Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku
Usaha Dalam Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten
Jombang. Palembang: Univerdsita Airlangga
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
39