DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada saya, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Tugas Makro Ekonomi ini.
NOVA SARMILA
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................11
C. Tujuan Penulisan.................................................................................12
D. Manfaat Penulisan.............................................................................13
BAB II..........................................................................................................14
PEMBAHASAN...........................................................................................14
A. Sejarah Ekonomi Makro....................................................................14
1. Pengertian ekonomi makro............................................................14
2. Latar belakang munculnya teori ekonomi makro..........................15
3. Permasalahan ekonomi makro.......................................................18
B. PENGANGGURAN..........................................................................21
1. Pengertian pengangguran...............................................................21
2. Macam-Macam Pengangguran......................................................23
3. Penyebab Pengangguran................................................................24
4. Tingkat Pengangguran Di Indonesia..............................................24
5. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran..............................................25
6. Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat...............25
C. KEMISKINAN..................................................................................26
1. Pengertian Kemiskinan..................................................................26
2. Penyebab Kemiskinan....................................................................28
3. Dampak Kemiskinan......................................................................30
4. Cara Mengatasi Kemiskinan..........................................................30
5. Konsep Kemiskinan.......................................................................31
6. Indikator-Indikator Kemiskinan.....................................................31
7. Mengukur Kemiskinan...................................................................32
2
D. MASALAH DALAM EKONOMI MAKRO....................................33
1. Pengertian Ekonomi Makro...........................................................33
2. Tujuan Ekonomi Makro.................................................................33
3. Ruang Lingkup Ekonomi Makro...................................................35
4. Kebijakan dalam Ekonomi Makro.................................................36
E. PELAKU KEGIATAN EKONOMI..................................................38
1. Pengertian Pelaku Kegiatan Ekonomi...........................................38
2. Peranan Pelaku Ekonomi...............................................................38
3. Peran Dan Fungsi Para Pelaku Ekonomi...........................................39
F. PERTUMBUHAN EKONOMI.........................................................45
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi................................................45
2. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi..............................................46
3. Perbedaan dan Persamaan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pembangunan Ekonomi.........................................................................47
4. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi...............................................49
5. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi...........................................50
G. INFLASI............................................................................................52
1. Pengertian Inflasi...............................................................................52
2. Penggolongan Inflasi.........................................................................52
3. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Inflasi....................................55
4. Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :.......................................57
5. Efek Yang Ditimbulkan Dari Inflasi..............................................58
6. Cara Mengatasi Inflasi...................................................................59
H. SISTEM EKONOMI INDONESIA..................................................61
1. Pengertian Sistem...........................................................................61
2. Pengertian Sistem Ekonomi...........................................................61
3. Sistem Perekonomian.....................................................................62
4. Perekonomian Indonesia Saat Ini...................................................63
5. Perekonomian Indonesia Saat Ini...................................................63
6. Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru...................64
BAB III.........................................................................................................65
PENUTUP....................................................................................................65
3
A. KESIMPULAN.................................................................................65
B. SARAN..............................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................69
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang menunjukkan tingkat
kesejahteraan masyarakat suatu negara.Tak terkecuali bagi negara yang
masih berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan selalu
menja dipusat perhatian untuk melihat tingkat perekonomian negara
tersebut.
Untuk dapat mencapai tingkat perekonomian yang tinggi namun tetap
stabil tidaklah mudah harus di ikuti oleh kemampuan variable makro
ekonomi dalam mengatasi setiap permasalahan (Seprillina, 2013).Berbagai
negara tidak selalu dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang sesuai
dengan perkembangan kemampuan memproduksi yang dimiliki oleh
faktor-faktor produksi yang semakin meningkat.
Di banyak negara kerap kali didapati keadaan dimana pertumbuhan
ekonomi yang sebenarnya adalah jauh lebih rendah dari potensi
pertumbuhan yang dapat di capai, khususnya Indonesia.Pertumbuhan
ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang. Dalam
kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berati
perkembangan produksi barang dan jasa di suatu negara, seperti
pertambahan dan jumlah barang produksi barang industri, perkembangan
infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah , pertambahan produksi sektor
jasa dan pertambahan produksi barang modal (Sukirno, 2011).Indonesia
pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1997 yang berdampak buruk
bagi negara dan rakyatnya.
5
Goncangan ekonomi tersebutmengakibatkan laju pertumbuhan
ekonomiIndonesiamenurun drastis. Krisis moneter yang berlangsung
berubah menjadi krisis ekonomi, menyebabkan lumpuhnya kegiatan
ekonomi yang membuat banyak pekerja yang menganggur.Krisis ekonomi
yang melanda Indonesia tidak sepenuhnya terjadi karena krisis moneter saja,
namun juga musibah lainnya yang muncul di tengah kesulitan ekonomi
diantaranya gagal panen padi selama 50 tahun terakhir.Krisis moneter yang
terjadi, meskipun fundamental ekonomiIndonesia dimasa lalu dipandang
cukup kuat dan disanjung oleh Bank Dunia (Tarmidi, 1998).
Krisis moneter yang telah dialami bangsa Indonesia telah menyadarkan
akan pentingnya landasan ekonomi yang lebih kokoh dalam upaya
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Stabilitas
makroekonomi dapat dilihat dari dampak guncangan suatu 3variabel
makroekonomi terhadap variabel makroekonomi yang lainnya.
Apabila dampak suatu guncangan menyebabkan fluktuasi yang besar
pada variabel makroekonomi dan diperlukan waktu yang relatif lama untuk
mencapai keseimbangan jangka panjang, maka dapat dikatakan bahwa
stabilitas makroekonomi rentan teradap perubahan.Jika sebaliknya, dampak
guncangan menunjukkan fluktuasi yang kecil dan waktu untuk mencapai
keseimbanganjangka panjang relatiftidak lama maka dapat dikatakan bahwa
kondisi makroekonomi relatifstabil (Seprillina, 2013).Bebagai langkah yang
ditempuh berangsur-angsur dapat membuahkan hasil, misalnya tercapainya
kestabilan ekonomi makro yang mulai pulih seperti tercermin pada
perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan
menunjukkan kestabilan dalam beberapa tahun belakangan ini.
Beberapa kemajuan tersebut tidak lepas dari adanya penerapan
kebijakan moneter serta didukung oleh adanya perbaikan-perbaikan disisi
mikro serta perbaikan bank dalam penyaluran kreditnya ke sektor riil,
walaupun pertumbuhannya belum seperti yang diharapkan.Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi sertaproses yang berkelanjutan merupakan suatu
kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Hal ini bisa
6
didapat melaluipeningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk
Domestik Bruto (PDB)padasetiap tahunnya.
Jadi dalam pengertian makro, pertumbuhanekonomi adalah
penambahan PDB yang beratijuga pendapatan nasional (Tambunan, 2001).
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
terhadap barang dan jasa. Istsilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan
νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar,
ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
a. Faktor ekonomi
b. Faktor lingkungan sosial dan budaya
c. Faktor Fisik
d. Faktor Pendidikan
e. Faktor Moral
Ilmu ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi. Mikro
ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan-
kegiatan ekonomi dari unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti kehiduan suatu perusahaan, harga
dan upah, pembagian pendapatan total di antara berbagai industri.
7
masyarakat, produksi nasional, investasi total, dan bukannya penganalisaan
yang terperinci atas komponen-komponen yang bersifat total itu. Alat utama
ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan
nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara
statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan
dan investasi nasional. Makalah ini akan membahas mengenai kebijakan-
kebijakan makro ekomoni yang ada di Indonesia dan masalah ekonomi yang
terjadi.
8
menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata
2,5 juta pertahun. Dari tahun ke tahun, pengangguran di Indonesia semakin
bertambah, hal tersebut mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan
ekonomi Indonesia.
9
Masalah ekonomi yang sering diangkat menjadi komoditas politik ada
dua yakni inflasi dan pengangguran. Pengangguran merupakan masalah bagi
semua negara di dunia. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi akan
menganggu stabilitas nasional setiap negara. Sehingga setiap negara
berusaha untuk mempertahankan tingkat pengangguran pada tingkat yang
wajar. Dalam teori makro ekonomi, masalah pengangguran dibahas pada
pasar tenaga kerja (Labour Market) yang juga dihubungkan dengan
keseimbangan antara tingkat upah dan tenaga kerja. Prathama dan Mandala
menjelaskan kategori pemerintahan yang dianggap gagal apabila tidak
berhasil mengatasi inflasi dan pengangguran.
10
bunga riil, pendapatan masyarakat akan terganggu, mendorong investasi
yang keliru, dan menurunkan moral. Maka dari itu, mengatasi inflasi
merupakan sasaran utama kebijakan moneter. Pengaruh inflasi cukup besar
pada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi
yang banyak mendapat perhatian para ekonom, pemerintah, maupun
masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan dikembangkan
supaya inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa di dunia ini terdapat tiga macam
sistem perekonomian yang menonjol dan diterapkan diberbagai negara di
dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi campuran. Untuk sistem ekonomi indonesia cenderung ke sistem
11
ekonomi yang ketiga, yaitu sistem ekonomi campuran, walaupun tidak
secara eksplisit disebutkan. Bangsa Indonesia tidak mengatakan bahwa
sistem ekonominya adalah sistem ekonomi sosialis, kapitalis atau campuran,
tetapi sistem ekonomi pancasila atau sistem ekonomi kerakyatan. Namun
dalam kenyataannya sisten ekonomi kita mengadopsi dari kedua sistem
yang ada yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.
12
sudah memasuki era persaingan global antar Negara.Oleh karena itu
dirasakan perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi kalangan pelaku
ekonomi guna meningkatkan mutu,kinerjanya dalam mengembangkan unit-
unit usahanya.dan bagi para siswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat
nilainya didalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada
di Indonesia sehingga akan memberikan gambaran yang jelas dalam siswa
mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai bekal nantinya
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pengangguran?
2. Bagaimana hubungan antara jumlah penduduk, tenaga kerja,
angkatan kerja dan kesempatan kerja?
3. Apa saja jenis-jenis pengangguran?
4. Apa yang menjadi penyebab masalah pengangguran?
5. Apakah dampak yang diakibatkan dari pengangguran?
6. Sejarah perkembangan teori ekonomi makro ?
7. Apakah pengertian dari Ekonomi makro?
8. Apa saja permasalahan dalam ekonomi makro ?
9. Bagaimana pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka ?
10. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap tingkat kemiskinan?
13
11. Apa yang di maksud kemiskinan?
12. Apa saja yang menjadi masalah ekonomi makro?
13. Bagaimana perkembangan ekonomi di Indonesia?
14. Apa saja peran memerintah dalam mengatasi masalah ekonomi?
15. Bagaimana sistem ekonomi di indonesia?
16. Apa yang dimaksud inflasi?
17. Apa saja penggolongan inflasi?
18. Apakah dampak yang ditimbulkan dari inflasi?
19. Apa saja faktor – faktor penyebab inflasi?
20. Bagaimana cara mengatasi inflasi?
21. Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?
22. Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
23. Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
24. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
25. Perkembangan Pertumbuhan Indonesia
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
14
11. Untuk mengetahui apa penyebab kemiskinan
12. Untuk mengetahui bagaimana agar kemiskinan dapat di atas
13. Agar mahasiswa memperoleh gambaran pelaku – pelaku ekonomi
14. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui seberapa penting arti pelaku
ekonomi
15. Untuk mengetahui bagaimana sistem ekonomi di indonesia
16. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi
17. Mengetahui faktor – faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
18. Mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi indonesia
19. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi.
20. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
21. Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
22. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
23. Mengetahui perkembangan pertumbuhan Indonesia terkini
24. Apa itu inflasi
25. Apa saja masalah – masalah inflasi
D. Manfaat Penulisan
15
BAB II
PEMBAHASAN
16
dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan, dan sebagainya. Secara
matematis hubungan fungsional tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Adam Smith kemudian oleh Karl Mark dijuluki sebagai aliran klasik
karena dalam cara menyelesaikan mengenai persoalan ekonomi yang
muncul bersifat klasik(kolot). Tradisi klasik itulah yang mendasari bagi
perkembangan ilmu ekonomi mikro. Ahli-ahli ekonomi klasik lainnya yang
mempelopori tumbuhnya ekonomi mikro, yaitu ; Alfred Marshall, dalam
17
bukunya ” Principles of economics ”, Thomas Robert Malthus, dalam
bukunya yang lebih dikenal dengan ” Essay on The Principles of Population
”. Jean Babtiste Say, yang terkenal dengan hukumnya dan dijadikan dasar
pemikiran bagi kaum klasik. Say’s law atau hukum Say yang berbunyi ”
Supply always creats it’s own demand ”, Tokoh berikutnya adalah David
Ricardo, buku karangannya yang terkenal berjudul ” The Principle of
Political Economy and Taxation. Sedangkan John Stuart Mill, terkenal
dengan teorinya yang disebut “ Law of Reciprocal Demand “. Bahwa harga
dalam perdagangan internasional ditentukan oleh hokum permintaan yang
timbale balik. Kemudian tokoh-tokoh lainnya seperti JH Von Thunen, dan
Nassau William Senior.
Keynes berpendapat bahwa teori klasik adalah suatu teori ekonomi yang
special untuk proses ekonomi full employment bukannya teori ekonomi
umum (general) yang berlaku pada setiap tingkat employment . Proses
18
ekonomi tidak selamanya berjalan pada tingkat full employment, sehingga
tidak akan terjadi over produksi, tidak ada pengangguran dan keadaan
perekonomian senantiasa menuju kearah titik keseimbangan. Padahal proses
ekonomi sering pula terjadi pada tingkat under employment sehingga bisa
saja terjadi penyakit ekonomi, yaitu pertumbuhan yang sangat lamban,
terjadi pengangguran, inflasi, stagflasi.
19
3. Permasalahan ekonomi makro
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua
permasalahan pokok:
Dalam analisa jangka pendek faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak
berubah atau tidak bisa kita ubah:
20
kapasitas produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-mesin
sudah dibeli tapi belum dipasang).
2. Jumlah penduduk dan jurnlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan
misalnya, jumlah-jumlah mi praktis bisa dianggap tidak berubah.
3. Lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi yang ada.
4. Selanjutnya dari segi teori, apabila kita ingin “menyetir” perekonomia
kita dalam jangka pendek, kita harus melakukan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang bersifat jangka pendek pula, misalnya dengan
jalan :
menambah jumlah uang yang beredar,
menurunkan bunga kredit bank,
mengenakan pajak import,
menurunkan pajak pendapatan atau pajak penjualan,
menambah pengeluaran pemerintah,
mengeluarkan obligasi negara dan sebagainya.
21
Kehijaksanaan-kebijaksanaan semacam mi bisa menaikkan arus
produksi barang/jasa tanpa mengubah ketiga faktor di atas. Kesemuanya ini
adalah kebijakilnaan-kebijaksanaan jangka pendek. Dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan semacam inilah yang sering diandalkan untuk tujuan
stabilisasi.
Meskipun demikian perlu kita catat di sini bahwa dalam praktek yang
berkaitan antara masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah
sangat erat, terutama bagi negara-negara sedang berkembang. Dengan lain
kata, kita seringkali tidak bisa mengkotakkan secara jelas mana yang jangka
pendek dan mana yang jangka panjang.
22
B. PENGANGGURAN
1. Pengertian pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15
sampai 64 tahun) yang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga,
siswa sekolah smp, sma atau mahasiswa perguruan tinggi dan lain
sebagainya yang karena sesuatu hal tidak belum membutuhkan pekerjaan.
23
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari
35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia
menerima pekerjaan lain.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
24
2. Macam-Macam Pengangguran
25
3. Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya.
26
2005-2009 dari periode sebelumnya yang mencapai 2,4 persen. Kedua,
dapat ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi menjadi 6,0 persen pada
periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 4,1
persen. Ketiga, transformasi sektor informal ke sektor formal dapat
dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan terutama di sektor
pertanian, perdagangan, jasa dan industri.
27
C. KEMISKINAN
1. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
28
Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli
a) Soerjono Soekanto
kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan
kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental,
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
b) Friedman
Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk
memformulasikan kekuasaan sosial berupa asset, sumber keuangan,
organisasi sosial polotik, jaringan sosial, barang atau jasa,
pengetahuan dan keterampila, serta informasi.
c) Gillin dan Gillin
Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat
mempertahankan skala hidup yang cukup tinggi untuk memberikan
efisiensi fisik dan mental untuk memungkinkan dia dan keluarganya
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan standar
masyarakat baik karena pendapatan yang tidak memadai ataupun
pengeluaran yang tidak bijaksana.
d) BAPPENAS
Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena keadaan yang
tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang
dimilikinya.
e) Reitsma dan Kleinpenning
Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non-material.
f) Faturachman dan Marcelius Molo
Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau beberapa orang
(rumah tangga) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
29
g) Ellis
Kemiskinan adalah sebuah gejala multidimensional yang bisa dikaji
dari dimensi ekonomi dan sosial politik.
h) Levitan
Kemiskinan adalah kekurangan barang dan pelayanan yang di
butuhkan untuk mencapai standar hidup yang layak.
i) Syaifuddin
Membagi cara berpikir yang memandang kemiskinan sebagai gejala
absolut dan sebagai gejala relatif. Cara berpikir (model) mengenai
kemiskinan sebagai gejala absolut memandang kemiskinan sebagai
kondisi serba berkekurangan materi, hanya memiliki sedikit atau
bahkan tidak memiliki sarana untuk mendukung kehidupan sendiri.
Cara pandang relativistik ini terdiri atas dua cara pandang, yakni
cara pandang (model) kebudayaan, dan cara pandang (model)
Struktural.
j) Suparlan
Kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena
kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila
dibandingkan dengan standar kehidupan yang berlaku di masyarakat
sekitarnya.
2. Penyebab Kemiskinan
Berikut ini terdapat beberapa penyebab kemiskinan, terdiri atas:
30
2) Angka pengangguran tinggi
Lapangan kerja yang terbatas menyebabkan angka pengangguran di
suatu negara menjadi tinggi. Semakin banyak pengangguran maka angka
kemiskinan juga akan meningkat. Peningkatan angka pengangguran juga
dapat menimbulkan masalah lain yang meresahkan masyarakat.
Misalnya munculnya pelaku tindak kejahatan, pengemis dan lain-lain.
4) Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor penyebab kemiskinan yang tidak
dapat di cegah karena berasal dari alam. Bencana alam seperti tsunami,
banjir, tanah longsor dan lain-lain. Akan menimbulkan kerusakan pada
infrastruktur maupun psikologis. Prisriwa bencana alam yang besar
dapat mengakibat kan masyarakat mengalami kemiskinan karena
kehilangan harta.
31
3. Dampak Kemiskinan
Berikut ini terdapat beberapa dampak dari kemiskinan, terdiri atas:
1) Kriminalitas meningkat
Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa
sebab, karena masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk melakukan kriminalitas.
Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu pencurian, perampokan,
penipuan, bahkan pembunuhan.
32
rencana kerja pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan
bagi kementrian, lembaga dan pemerintahan daerah dalam pembangunan
tahunan.
5. Konsep Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompoknya dan juga
tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut.
6. Indikator-Indikator Kemiskinan
a) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar.
b) Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
c) Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi
d) Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual.
e) Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya
f) Sumber daya alam
g) Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
h) Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian
yang berkesinambungan.
i) Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik
j) Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan
33
7. Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Kemiskinan
absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set
standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara.
Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi
yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh
manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
34
D. MASALAH DALAM EKONOMI MAKRO
35
pekerjaan tercipta sehingga mampu menekan angka pengangguran dalam
suatu negara.
Tinggi atau rendah suatu produksi dalam negeri tergantung ada investasi
yang masuk ke dalam negara tersebut. Agar bisa meningkatkan produksi
dalam negeri, suatu negara harus memiliki investasi yang tinggi serta
meningkatkan produktivitas masyarakat. Dengan meningkatnya
produktivitas, pendapatan juga akan meningkat dan produksi dalam negeri
bisa ditingkatkan dengan baik.
Setiap negara pasti melakukan transaksi dengan negara lain. Hal ini juga
bisa mempengaruhi ekonomi suatu negara. Maka dari itu neraca
pembayaran juga harus seimbang. Beberapa hal penting yang perlu
diketahui dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan, transaksi
berjalan, dan lalu lintas moneter.
36
3. Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Terdapat 3 ruang lingkup ekonomi makro, yaitu:
Pengeluaran pemerintah
2) Kebijakan Pemerintah
Ada 2 jenis kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi
makro,yaitu:
kebijakan moneter
Merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam suatu
negara.
kebijakan fiskal.
Merupakan langkah pemerintah untuk mengubah struktur dan
jumlah pajak yang bertujuan mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu
negara.
3) Pengeluaran Agregat
Jika pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal,berarti
sedang terjadi permasalahan ekonomi dalam suatu negara. Untuk
37
menstabilkan pengeluaran agregat, pemerintah bisa menekan laju inflasi dan
menciptakan lapangan pekerjaan dalam suatu negara.
1) Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mengatur pendapatan dan pengeluaran dari suatu
negara. Pendapatan negara dapat dihasilkan dari pemungutan pajak yang
dilakukan oleh setiap warga negara. Selain itu, pendapatan negara juga
dapat dihasilkan dari hal diluar dari non-pajak seperti denda, lelang,
gratifikasi dan pemberian dari negara lainnya.
2) Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang menjadi pembeda dari
ekonomi mikro dan makro. Kebijakan yang berfungsi mengukur sebanyak
apa dana yang dikeluarkan oleh bank sentral yang ada di Indonesia terhadap
masyarakat. Jika terjadi perputaran uang yang semakin banyak tentunya,
akan mempengaruhi perputaran uang yang semakin banyak dan akan
berpengaruh pada tingkat inflasi sehingga menyebabkan harga suatu produk
menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, apabila perputaran uang semakin kecil
maka harga dari suatu produk yang ditawarkan relatif lebih murah atau yang
sering disebut dengan deflasi.
38
Kebijakan inilah yang memiliki peranan cukup penting dalam kehidupan
masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Karenanya, dengan
mempelajari ilmu ekonomi tentu akan sangat membantu dalam kegiatan
sehari-hari.
39
E. PELAKU KEGIATAN EKONOMI
40
dan Negara. Setiap pelaku ekonomi tersebut memiliki peran tersendiri
dalam kegian konsumsi, distribusi, dan Produksi
Usaha sendiri
Berkerja pada pihak lain
Menyewakan faktor-faktor produksi
41
Rumah Tangga keluarga dapat berperan sebagai distributor
dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang, dll. Tujuan
dari kegiatan distribusi tersebut juga untuk mendapatkan
penghasilan.
Perang rumah tangga keluarga sebagai konsumen merupakan hal yang pasti.
Setiap pelaku ekonomi ini pasti melakukan kegiatan konsumsi dari hasil
pendapatan yang diperoleh, oleh karena itu, kegiatan ekonomi utama dalam
rumah tangga keluarga adalah konsumsi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi rumah tangga keluarga adalah :
2) Masyarakat
a. Masyarakat sebagai Produsen
42
Usaha Ekonomi berlangsung dalam ruang lingkup yang kecil
3) Perusahaan
43
Tanga Keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sedangkan tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah :
44
c. Perusahaan Sebagai Konsumen
45
Membantu memberikan bantuan dan bimbingan kepada pengusaha
golongan ekonomi rendah dalam masyarakat
46
F. PERTUMBUHAN EKONOMI
47
teknologi untuk meningkatkan produktivitas, dan penyesuaian ideologi yang
terbuka dalam menerima teknologi baru.
48
2016 terhadap GNP 2015, lalu dibagi GNP 2015 dan dikalikan 100%.
Berikut adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan
GNP atau PDB suatu negara:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GNP : GNP/PNB suatu negara dalam tahun tersebut (yang akan dihitung)
GNPy-1: GNP/PNB suatu negara pada tahun sebelumnya
Jika PNB atau GNP dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari
penghasilan yang didapat oleh warga negaranya dimanapun berada, Produk
Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) dilihat dari
pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya. Jadi semua
produksi ekonomi yang dilakukan dan terjadi dalam suatu negara, baik itu
oleh warga negaranya atau warga negara asing, termasuk ke dalam
perhitungan GDP. Dan sebaliknya, pendapatan atau produksi yang
dilakukan oleh warga negara yang berada di luar negeri tidak termasuk ke
dalam hitungan GDP.
49
kenaikan pendapatan nasional. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah
suatu proses kenaikkan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
1) Pertumbuhan ekonomi :
1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka
panjang
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan
pembangunan ekonomi
2) Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju
perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi
50
3) Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan
dukungan rakyat.
4) Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat
1) Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebut dan negara asing.
2) Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung
hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung.
51
2) Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha
di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan
bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus
membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi
tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi efisien cara
memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu
barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang
baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini
akan memerlukan investasi baru.
3) Teori Harrod-Domar
52
2) Faktor Sumber Daya Alam
3) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Faktor Budaya
5) Sumber Daya Modal
1) Korupsi
2) Laju inflasi
3) Tingkat suku bunga
4) Kenaikkan harga bahan bakar minyak
5) Situasi keamanan yang tidak kondusif
53
G. INFLASI
1. Pengertian Inflasi
Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan harga
barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Inflasi adalah proses
kenaikan harga-harga secara terus-menerus yang bersumber dari
terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang. Dari
pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan
suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi
secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu
tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan
dunia. Kenaikan harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan
bisa makin meninggi lagi harga barang tersebut jika tidak ditemukannya
solusi pemecahan penyimpangan – penyimpangan yang menyebabkan
terjadinya inflasi tersebut.
Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi.
2. Penggolongan Inflasi
1) Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
Inflasi Sedang
Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)
54
Laju inflasi dapat berbeda antar asatu Negara dengan Negara lainnya
atau dalam satu Negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar besarnya laju
inflasi maka Inflasi dapat di bagi ke dalam tiga kategori yaitu :
Ditandai dengan laju inflasi yang cukup besar dalam waktu yang
relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi (harga dalam waktu
mingguan atau bulanan) efeknya terhadap perekonomian lebih besar
daripada inflasi yang merayap (creeping inflation)
55
a. Inflasi permintaan (Demand Inflasi)
Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang bertambah terlalu kuat akibat tingkat harga umum naik
(misalnya karena bertambahnya pengeluaran perusahaan).
c. inflasi campuran
56
harga tejadi secara absolut yang berdampak terjadinya inflasi atau
semakin meningkatnya angka (laju) inflasi.
Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi
yang terjadi di dalam negeri karena adanya pengaruh kenaikan harga
dari luar negeri. Kenaikan harga di dalam negeri terjadi karena
dipengaruhi oleh kenaikan harga dari luar negeri terutama barang-
barang impor atau kenaikan bahan baku industri yang masih belum
dapat diproduksi di dalam negeri. Kenaikan Indeks Harga Luar Negeri
(IHLN) akan mengakibatkan kenaikan pada Indeks Harga Umum (IHU)
dan Indeks Harga Dalam Negeri (IHDN) yang secara otomatis ikut
mempengaruhi laju pertumbuhan inflasi di dalam negeri.
57
disebabkan oleh pertumbuhan kredit likuiditas dan defisit anggaran
belanja pemerintah. Pertumbuhan ini dapat merupakan efek langsung
dari kebijakan Bank Indonesia dalam sector keuangan (terutama dalam
hal penurunan reserve requirement)
58
menimbulkan kesenjangan antara pengeluaran dan penerimaan Negara,
atau dapat dikatakan telah defisit struktural dalam keuangan Negara.
Pada saat terjadinya oil booming, era tahun 70-an, pendapatan
pemerintah di sector migas meningkat pesat, sehingga jumlah uang
primer pun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kemampuan
pemerintah untuk berekspansi investasi di dalam negeri semakin
meningkat. Dengan kondisi tingkat pertumbuhan produksi domestic
yang relatif lebih lamban akibat kapasitas produksi nasional yang masih
berada dalam keadaan under-employment, peningkatan permintaan
(investasi) pemerintah menyebabkan terjadi relokasi sumberdaya dari
masyarakat ke pemerintah, seperti yang terkonsep dalam analisis Keynes
tentang inflasi. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya tekanan inflasi.
Tetapi, sejak berubahnya orientasi ekspor Indonesia ke komoditi non
migas, sejalan dengan merosotnya harga minyak bumi di pasar ekspor
(sejak 1982), menyebabkan kemampuan pemerinntah untuk membiayai
pembangunan nasional semakin berkurang pula, sehingga pemerintah
tidak dapat lagi mempertahankan posisinya sebagai penggerak (motor)
pembangunan. Dengan kondisi seperti ini, menyebabkan secara bertahap
peran sebagai penggerak utama pembangunan nasional, dengan
demikian sumber tekanan inflasi pun beralih dari pemerintah ke non
pemerintah (swasta). Tekanan inflasi pada periode ini lebih di sebabkan
oleh meningkatnya tingkat agresifitas sektor swasta dalam melakukan
ekspansi usaha, yang didukung oleh perkembangan sektor perbankan
yang semakin ekspansif pula. Dengan kondisi sumberdaya modal
domestic yang masih saja relatif terbatas, maka pinjaman luar negeri
yang sifatnya komersial maupun non komersial pun semakin meningkat.
Peran pemerintah ini dapat dimaklumi karena kemampuan swasta
nasional dalam pembangunan infrastruktur ekonomi masih sangat
terbatas.
59
4. Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :
1) Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan
agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat.
2) Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran
agregat yang melebihi permintaan agregat.
3) Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh
kombinasi antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian
diikuti oleh kenaikan penawaran agregat,sehingga harga menjadi
meningkat lebih tinggi.
4) Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi
yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena
harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan.
60
Dalam menganalisa kedua efek diatas (Equity dan Efficiency Effect)
digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan supaya
dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi
dari jumlah output tertentu tersebut.
61
4. Pengetatan pemberian kredit
Dalam pemulihan makro ekonomi, tim ekonomi pemerintah harus
mampu menciptakan kestabilan makro ekonomi, dengan menekan inflation
rate menjadi single digit, sekitar 8%. Makro ekonomi yang menyangkut tiga
komponen yaitu interest rate, inflation rate dan exchange rate, yang
semuanya saling tergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Di
sisi lain, dengan diturunkannya BI rate, hal tersebut berpengaruh pada
turunnya suku bunga perbankan dan akan mendorong investor menanamkan
investasi lebih banyak. Aktivitas perekonomian terus berputar. Dengan
demikian akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar
secara bertahap, sehingga pendapatan masyarakat akan ikut naik. Dalam
rangka menungkatkan iklim investasi secara nasional guna menanggulangi
dan meningkatkan di sektor riil.
62
H. SISTEM EKONOMI INDONESIA
1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem adalah merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang
tersusun diorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum
dsb. yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi
buah pikiran tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem
mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1) Setiap sistem mempunyai tujuan
2) Setiap sistem mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat
terbuka, dalam arti berinteraksi dengan lingkungannya.
3) Setiap suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula
disebut bagian, unsur atau komponen.
4) Sistem tidak hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur
melainkan juga merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau
mempunyai“wholisme” (keterpaduan).
5) Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik dalam
sistem (internal) maupun antara sistem dengan lingkungannya
(eksternal).
63
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup
masyarakat tempatnya berpijak.
Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di
dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut
oleh masing–masing negara. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat
terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem
pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan
untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan
seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu subsistem.
Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu
kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang
ada.
3. Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara
sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
1) Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu
komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx,
komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki
dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya,
kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
64
hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap
telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor
produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet. dan banyak negara
Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir
abad ke-20.
2) Sistem Ekonomi Tradisional
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan
liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen
dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang
yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme
penawaran-permintaan.
65
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang
meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin
meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara
lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan
kemajuan.
66
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa pemikiran
ekonomi klasik ini sangat berpengaruh besar dalam tumbuh kembangnya
perekonomian yang pesat hingga saat ini. Didalam ruang lingkup ekonomi
klasik mencakup kemerdekaan ilmiah, pemikiran pesimistik dan individu
dan negara. Pemikiran ekonomi klasik oleh Adam Smith menjelaskan
tentang sumber pemikiran, filsafat sosial dan politik, teori nilai dan teori
modal dan distribusi. Sedangkan dalam pemikiran ekonomi klasik oleh
Malthus dan Richardo menjelaskan pemikiran Malthus yang pesimis dan
Richardo yang deduktif yang menjelaskan teori distribusi, teori nilai tenaga
kerja dan keuntungan komparatif.
67
ekonomi bergulir yang dikelola oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK)
Program pinjaman bergulir desa Sumber Agung perlu banyak diperbaiki
dalam pengelolaannya terutama pemilihan masyarakat yang tepat seperti
yang memiliki usaha kecil membutuhkan modal untuk mengembangkan
usahanya. Dan bukan hanya orang yang membutuhkan modal tetapi yang
mampu bertanggung jawab hingga pembayaran angsuran selesai.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain
itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi
kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD
1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
68
sebuah system dan perencanaan sesuatu yang kita rencanakan akan berjalan
dengan baik.
Ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara
garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen
rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
B. SARAN
Dengan adanya uraian diatas seharusnya mahasiswa mengetahui
bagaimana pemikiran ekonomi klasik. Dengan demikian mahasiswa dapat
menyimpulkan bagaimana perubahan-perubahan ekonomi dari jaman
dahulu sampai sekarang. Selain itu mengetahui tokoh-tokoh yang berjuang
dalam pembanguan ekonomi klasik saat itu serta bagaimana pandangan-
pandangan atau pendapat dari seorang pemikir tersebut.
69
terciptanya lapangan pekerjaan , serta menjalankan kebijakan yang
konsisten tersebut dengan sungguh- sungguh sampai terlihat hasil
yangmaksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan , pembinaaan dan
pelatihan kerja kepada masyarakat agar bisa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri misalnya di nberi pinjaman modal untuk usaha agar dapat
mengurangi pengangguran.
Kita sebagai siswa smala kita wajib tahu tentang peran pemerintah
dalam mengatur dan menjadi pelaku ekonomi. Perbanyak membaca agar
ilmu pngetahuan dan wawasan kita bertambah banyak.
70
DAFTAR PUSTAKA
http://appifrendwordpress.com.cdn.ampproject.org/v/s/appifrend.wordpress.com
/2011
www.anneahira.com/pengertian-pengangguran.html
http://agungbudilblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
http://ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
www.serbaseru.com/pengangguran-pengertian-jenis-macam.html
http://www-simulasikreditcom.cdn.amproject.org
http://id.m.wikipedia.org
http://portal-ilmu.com
http://www.indonesia-ivestments.com
http://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id
https://id.m.wikipedia.org
http://sule-epol.blogspot.com/2016/02/makalah-pelaku-ekonomi-dalam-
sistem.html
71
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
https://tugassekolah2016.wordpress.com/2016/01/23/makalah-kegiatan-
ekonomi-dan-peranannya/
http://heranoviyanth.blogspot.com/2012/09/makalah-inflasi.html
72