TUGAS AHIR
Oleh
NIM 11180257
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang atas berkat-Nya
dapat menyelesaikan Tugas ahir ini tepat pada waktunya Tujuan dibuatnya Tugas
Akhir adalah untuk memenuhi persayaratan kelulusan untuk memperoleh Gelar Ahli
Madya pada program studi Diploma Tiga Akuntasi Akademi Entrepreneurship
Terang Bangsa Semarang. Selama pembuatan laporan Tugas Akhir ini dibantu dari
beberapa pihak sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat di selesaikan. Oleh karena
itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Gambar 2.I...............................................................................................I8
Gambar 2.2...............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Koperasi adalah badan hukum yang beranggotakan orang-perorangan atau badan
hukum yang melandasi kegiatannya berdasarkan prinsip gotong royong yang
demokratis. pada dasarnya koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di
jalankan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama, hal inilah yang sebenarnya
paling sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi. Prinsip ekonomi sendiri di atur di
dalam dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasar 33 ayat 1 “ perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas-azas kekeluargaan”. koperasi
merupakan organisasi yang mengarah ke gerakan sosial sekaligus bisnisyang mana
koperasi bukan hanya memperhatikan aspek sosial saja namun juga aspek bisnis di
dalam koperasi itu sendiri.
Menurut R. S. Soerta Atmadja, koperasi adalah perkumpulan dari orang-orang
yang berdasarkan persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak membedakan
haluan agama atau politik dengan sukarela masuk untuk sekedar memenuhi
Kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atau tanggung jawab.
Koperasi menurut Undang-Undang No 17 Tahun 2021 tentang perkoperasian,
pengertian koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorang atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
dibidng ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.koperasi di nilai cepat mengembangkan nilai perekonomian di suatu daerah
dengan memperolah laba, oleh karena itu menjalankan oprasinyapasti merencakan
anggaran biaya supaya mendapat atau memperolaeh laba yang maksimal atau
setidaknya sesuai dengan apa yang di inginkan anggota. untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota cara yang dilakuan adalah dengan memberikan bantuan
berupa pinjaman. Piutang adalah kepada sesorang atau pihak yang berupa uang,
barang atau jasa. Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatatan mutasi
piutang perusahaan kepada setiap debitur, mutasi piutang disebabkan oleh transaksi
kredit, penerimaan kas dari debitur, return penjualan dan penghapusan piutang,
dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang
dikiriman kepada debitur.
Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam
pencatatan piutang, cacatatan piutang perusahaan di uji ketelitiannya dengan dengan
menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur mengenai pertanggung jawaban
yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja
untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan antar pihak
yang bersangkutan.
Pengendalian piutang sendiri dimulai sebelum adanya perjanjian atau persetujuan
untuk malakuakn pencairan pinjaman hingga penagihanya kepada debitur , piutang
merupakan mata rantai yang menyatukannnya. Pada Kopdit Credit Union
Khatulistiwa bakti banyak anggota pada tahun 2020 terjadi piutang tak tertagih
penyebabkan pendapatan CU mengalami penurunan, yang mendasari mengapa
sangat penting pengendalian intern piutang harus di terapkan dan sekaligus faktor-
faktor yang mempengaruhi piutang tak tertagih yang menumpuk tersebut . sehingga
di teliti bahwa apa saja yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan piutang
tertumpuk tersebut , meyangkut tentang pengendalian intern perusahaan apakah telah
efektif dalam menangani piutang tersebut.
2.1. PIUTANG
Piutang adalah segala bentuk tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak
lain yang pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang, barang maupun jasa.
Piutang adalah klaim uang,barang atau jasa kepada anggota atau pelanggan untuk
tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan lancar diharapkan akan tertagih
dalam satu tahun atau siklus oprasi berjalan dimana yang lebih angjang penarikannya
diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar, piutang selanjutnya dikelompokkan di
bagian neraca baik sebagai piutang nondagang dan piutang dagang.
Piutang adalah dapat dijalankan fungsinya ke semua klaim atas uang, barang
atau jasa tetapi secara akuntansi piutang hanyalah selaku klaim tersebut itu akan
selesai dengan diterimanya kas. Sistem pengertian pengendalian internal
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang atau perseorangan atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhuan bersama
dibidang ekonomi sosial,dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi .
Prinsip koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber informasi
dan menprinsipi secara keseluruhan koperasi dan kegiatan usaha koperasi sesuai
dengan maksud dan tujuan para pendirinya.pada dasarnya tujuan koperasi adalah
mensejahterakan anggotanya dan menjadi bagian dari perekonomian.
Koperasi tidak mungkin memberikan kredit jika jumlah kas nya tidak
memadai untuk memberikan kredit kepada debitur. hal ini semata untuk menjaga
likuiditas koperasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya .
1. Pengajuan proposal
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Penilaian kelayakan kredit
4. Wawancara pertama
5. Peninjauan lokasi
6. Wawancara kedua
7. Keputusan kredit
8. Penandatangan perjanjian kredit
9. Realisasi kredit
1. metode konvensional
2. melalui posting langsung
3. metode pencatatan tanpa buku pembantu
4. metode pencatatan piutang dengan komputer
Dalam hal ini beberapa cara dapat ditempuh untuk menyelamatkan kredit
macet adalah sebagai berikut :
Bagian Piutang
keterangan :
Mulai
4 DPD = Daftar piutang di tagih
Membuat
DSP
SP = Surat Pemberitahuan
daftar
piutangyang
ditagih DSP = Daftar Surat pemberi tahuan
Sumber : Mulyadi,Sistem Akuntansi (2001)
SP
DPD
Kartu
piutan
N
g
2
1
DPD
Melakukan
penagihan
kepada
Menerimia
cek dan surat
pemberitahua
n
cek
DSP
Menerima cek
dan
pemberitahuan
DPD
SP
Cek
DSP
gambar 1.1
4
3 N
BAB III
Pius Alfred bin Simin, R.Mecer ,R. Djamin Indjah, Paulus Florus,Frans
Laten,Sekundus Jedi,Markus Alin,Milon Somak,Julius Lanan,Ida Wenefrida,B.
Atang,Maria Caloh, Maria Adriana Pius Alfred,Kristianus,Allosius Aloy,Stephanus
Djuweng,John Bamba, Marselus Uthan,Petrus Lansang.Agustinus S.R,
Y.KhosmasHerkulanus Cale,Stevanus Juan.(Sumber : CUKB.org)
Gambar 2.1
MANAGER
KEPALA BAGIAN
BAGIAN KEUANGAN
KREDIT
STAF KREDIT
KASIR 1 KASIR 2
BAGIAN BAGIAN SATPAM
LAPANGAN LAPANGAN
1. Pencairan kredit
2. Penagihan kredit
1. Pencairan kredit
Pencairan kredit ini merupakan realisasi terhadapt kredit yang telah disetujui
sebelumnya dengan disepakaitinya surat-surat yang yang diperlukan
sebelumnya , pencairan ini biasa dilakukan sekaligus maupun bertahap .
2. Penagihan kredit
Penagihan kredit di laksakan oleh bagian kredit jika debitur belum melakukan
pembayaran dalam kondisi telah melewati tanggal jatuh tempo , dengan
melakukan pemberitahuan bahwa kreditnya telah jatuh tempo , dan bagian
kredit juga berwenang memberikan surat peringatan kepada debitur , serta
bagian kredit melakukan penyitaan terhadap barang jaminan , atau
pemblokiran surat jaminan .
sedangkan untuk bagian lapangan menjalankan tugas dan arahan dari kepala bagian
bagian kredit diantaranya yaitu :
Konsultasi di
bagian kredit
Rapat harian
penentuan
pencairan
Pemberitah
DPP uan
pencairan
untuk
bagian
Bagan
Data anggota
pencatatan
peminjam dan
transaksi
pencairan
Dokumen Pencairan
kusus
Gambar 2.2
BAB IV
4.1 Pembahasan
Evaluasi terhadap pengendalian internal piutang diperlukan sebagai mana
mestinya agar koperasi dapat menilai efektifitas dan efisiensi , dalam hal ini dapat di
lihat bahwa pengendalian intern tersebut dilakukan dengan menerapkan konsep
dasar,prinsip-prinsip dan unsur-unsur pengendalian dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip standar umum yang dipakai di indonesia, selanjutnya
dilakukan evaluasi mengenai sistem pengendaliannya berdasarkan standar yang
berlaku.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan analisis sistem intern piutang pada Koperasi
Kredit Credit Union Khatulistiwa Bakti KP Anjongan menunjukan bahwa telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan UU No I7 tahun 2012 yang mengaturnya
secara baku serta telah dibuktikan dengan tercapainya target kantor pelayanan
tersebut. terkait dengan adanya piutang macet, CU Khatulistiwa Bakti telah di nilai
mampu menangani permasalahan tersebut dengan faktor –faktor yang dapat mengait
hal tersebut yaitu berasal dari anggota atau berasal dari luar pengendalian intern
tersebut meski begitu pengendalian intern piutang tetap mempunyai kelemahan,
adapun kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, penulis memberin saran yang sekiranya
daapt digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi pihak CU Khatulistiwa
Bakti untuk memperbaiki sistem pengendalian piutang yang ada:
1. Pihak koperasi harus membuat standar pengukuran baku mengenai
penilaian karakter dan kapasitas calon debitur agar staf tidak salah
mengambil pertimbangan yang berimbas pada kesalahan
pengambilan keputusan.
2. Pembatasan jumlah terhadap calon debitur perhari , hal ini di
dasarkan oleh keterbatasan waktu konsultasi kredit oleh staf yang
mana akan berimbas pada kesalahan pertimbangan.
3. Pemeriksaan terhadap setiap kantor pelayanan harus lebih rutin
dengan meningkatkan jumlah pengawasannya.
4. Pembekalan untuk para staf dari para ahli yang berkopeten
dibidangnya dalam melaksakan tugas dengan improvisasi situasi
yang ada sekarang ini.
5. Perlunya asuransi kecelakaan bagi personil atau staf yang
melaksakan tugas penagihan dilapangan kepada debitur , hal ini dapat
mengurangi kerugian yang mungkin bisa saja terjadi kedepanya.
6. Membentuk unit kusus yang bertugas sebagai pengawas yang
menangani staf kredit.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Riahi Belkaoui . 2015 Teori Akuntasi . Buku 1 . edisi 5 . Penerbit Salemba
Empat Jakarta.
Warren dkk (2005). Pengantar Akuntansi Buku Satu . edisi kedua puluh .
Terjemahan Aria Farahmita, Amunugraha dan Taufik Hendrawan. Salemba Empat
Baridwan, Zaki. 1993, Sistem Akuntansi , Penyusunan Prosedur dan metode BPFEE:
yogyakarta