Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME

PADA PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU

PROPOSAL

RAHMAD FAYYADH WISESA

190301195

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal
skripsi dengan judul “ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK REKLAME PADA
PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU” Penulisan proposal skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi program studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas MuhammadiyahRiau.

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, saya banyak mendapat bantuan


dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moral maupun materil dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasihkepada:
1. Bapak Dr. H. Saidul Amin, MA selaku Rektor beserta Bapak/Ibu
Wakil Rektor I, II, dan III Universitas Muhammadiyah Riau.
2. Bapak Mizan Asnawi SE. M.Ec.Devselaku Dekan Fakultas
Ekonomidan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau.
3. Bapak Wira Ramashar, SE.,M.Ak selaku kaprodi Akuntansi fakultas
Universitas MuhammadiyahRiau

4. Ibu pembimbing Dwi Fionasari, SE., M.Ak selaku pembimbing I


dan Ibu Siti Rodiah, SE., M.Sc selaku Pembimbing II
5. Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai fakultas Ekonomi dan Bisnin
universitas Muhammadiyah Riau yang telah memberikan
pengetahuan yang bermanfaat selama saya melakukanperkuliahan
6. Orangtua serta keluarga yang terus memberikan doa dan dorongan
serta semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
1. 1 Latar Belakang............................................................................................5
Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Reklame Dikota Pekanbaru...................................6
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................9
1.5. Sistematika Penulisan................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................10
BAB II TINJAUANPUSTAKA...............................................................10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................10
BAB II...................................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................11
2.1 Teori Kepatuhan.........................................................................................11
2.2 Pajak Daerah...............................................................................................12
2.3 Pendapatan Asli Daerah (PAD)..................................................................13
2.3.1 Definisi Pendapatan Asli Daerah (PAD).................................................13
2.3.2 Target Pendapatan Daerah.......................................................................13
2.4 Pajak Reklame............................................................................................14
2.4.1 Definisi Pajak Reklame...........................................................................14
2.4.2 Dasar Hukum Pajak Reklame..................................................................14
2.4.3 Objek dan Bukan Objek Pajak Reklame.................................................15
2.4.4 Subjek Pajak Reklame.............................................................................16
2.4.5 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame.............................................16
2.5 Efektivitas...................................................................................................17
2.5.1 Efektivitas Pajak Reklame......................................................................17
2.5.2 Pengukuran Efektivitas Pajak Reklame...................................................17
2.6 Kontribusi...................................................................................................18
2.7 Penelitian Terdahulu...................................................................................18
Nama Peneliti....................................................................................................18
2.9 Kerangka Berfikir.......................................................................................20
BAB III.................................................................................................................................22
METODE PENELITIAN....................................................................................................22
3.1 Jenis Peneltian.............................................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................23
3.3 Sumber Data...............................................................................................23
3.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................23
3.5 Metode Analisis Data..................................................................................24
3.6 Analisis Efektivitas.....................................................................................25
3.7 Analisis Kontribusi.....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................27
BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pembiayaan yang paling
penting. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah terdiri dari empat, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang
sah, dimana komponen utamanya adalah penerimaan yang berasal dari
komponen Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah


dan Retribusi Daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Setiap daerah tentunya memiliki target dalam pemungutan pajak daerah


sebagai upaya optimalisasi penerimaan daerah dalam mencapai tingkat
efektivitas. Sistem target yang melihat perbandingan antara realisasi penerimaan
dengan rencana penerimaan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan penerimaan pajak suatu instansi (Kustiawan, 2005:8).

Pajak memiliki hubungan penting terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)


salah satunya pajak reklame. Pajak Reklame adalah iuran wajib yang dikenakan
kepada pegguna reklame. Reklame adalah benda, alat perbuatan atau media
yang menurut bentuk susunan dan corak ragamnya untuk tujuan komersial
dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu
barang, jasa atau orang kepada suatu barang atau jasa, orang yang ditempatkan
atau dapat dilihat, dibaca atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali
yang dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku (Siahaan,
2015)
Pajak Reklame sebagai anggaran untuk melaksanakan pembangunan
daerah. Dengan demikian pajak daerah berupa pajak reklame yang merupakan
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan salah satu
pendapatan asli daerah yang mempunyai nilai penerimaan yang dapat
diandalkan dari jenis pendapatan yang ada di kota Pekanbaru (Lestari, 2022)

Berikut laporan target realisasi penerimaan pajak reklame daerah kota


Pekanbaru dalam kurun waktu 3 tahun ini.

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Reklame Dikota Pekanbaru

Tahun Target Realisasi Pertumbuhan

(%)

2019 148,126,884 30,954,181 20,90

2020 27,103,188 28,003,177 103,32

2021 28,500,000 31,297,328 109.82

Sumber: Bapenda Kota Pekanbaru,2002

Berdasarkan data yang disampaikan Zulhelmi Arifin (2021) Kepala Badan


Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru menyebut soal reklame ini ada
empat kategori, kategori pertama dia bayar pajak punya izin (tiang), kedua tidak
bayar pajak tapi punya izin, ketiga dia bayar pajak tapi tidak punya izin, dan
keempat tidak bayar pajak dan tidak punya izin. Dadar perda nomor 4 tahun
2018 tentang perubahan atas Perda nomor 04 tahun 2011 tentang reklame. Pada
pasal 24 ayat 1 dijelaskan Walikota dan/ atau pejabat lain yang ditunjuk
berwenang melakukan penempelan dan pemberitahuan kepada subjek pajak
yang belum melakukan kewajiban perpajakan, penertiban sewaktu-
waktu,menurunkan pada objek reklame, menghentikan pemasangan reklame
yang sedang berlangsung.
Menurut Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dengan Peraturan Daerah (Perda)
adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah. Definisi lain adalah
peraturan perundang- undangan yang dibentuk bersama oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan Kepala Daerah baik di Propinsi maupun di
Kabupaten/Kota.

Berdasarkan tabel penerimaan pajak reklame di Kota Pekanbaru. Realisasi


pendapatan asli daerah selalu berubah-ubah setiap tahunnya, padahal dalam
setiap tahunnya dari pihak pemerintahan daerah melakukan penagihan kepada
wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam hal membayar pajak.
Pajak reklame juga pajak yang di bebankan kepada subjek pajak yang
mempromosikan produk tertentu. Besar nominal yang dibayarkan pun berbeda-
beda tergantung jenis reklame yang digunakan. Daerah kota Pekanbaru banyak
sekali terdapat reklame, sehingga dapat diketahui tingkat kontribusi maupun
efektivitas yang diberikan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah.

Kontribusi yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar


kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak daerah terhadap
pendapatan asli daerah, maka dibandingkan antara realisasi penerimaan lain-lain
pendapatan yang sah daerah terhadap PAD. Efektivitas yaitu analisis yang
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan
pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah (Halim, 2002: 129)

Kontribusi dan Efektivitas menjadai salah satu target perhitungan


pendapatan asli daerah (PAD). Sistem target yang melihat perbandingan antara
realisasi penerimaan dengan rencana penerimaan merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan penerimaan pajak suatu instansi
(Kustiawan, 2005:8).
Menurut Lamia (2015:793) Efektivitas adalah relasi suatu output terhadap
pencapaian suatu sasaran atau tujuan. Dikatakan efektif bila prosedur kegiatan
tersebut memperoleh sasaran atau tujuan akhir kebijakan (spending whisely)
Semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi, berarti capaian sasaran/tujuan
yang dituju atau output yang dihasilkan semakin besar.

Terdapat beberapa GAP dari penelitian terdahulu memberikan pendapat,


menurut Kumala (2019) Efektivitas Pajak Reklame tidak bisa mencapai target
yang ditentukan oleh pemerintah dan dikatakan belum efektif. Namun dari
penelitian Rangga Sadewa (2013) pajak reklame memiliki potensi diatas target
dan realisasi yang diterima oleh pemerintah belum terjangkau semuanya.
Hasil penelitian Juanda (2018) menunjukkan bahwa target penerimaan pajak
reklame masih rendah, dikarenakan realiasi yang belum mencapai target dan
kontribusi penerimaan pajak sebagai salah satu pendapatan asli daerah yang
masih rendah.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan terhadap hasil ketidakonsistenan


antara hasil penelitian yang dilakukan peneliti peneliti sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa kontribusi dan efektivitas pajak reklame masih menjadi
hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
replikasi dari penelitian (Ari Juanda,2018) Efektivitas dan Kontribusi Pajak
Reklame sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Pajak dan
Retribusi Daerah.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu


pentingnya kontribusi dan efektivitas pajak reklame untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekanbaru. Pada penelitian terdahulu yang
dilakukan Ari Juanda (2018) dengan judul Analisis Efektifitas Dan Kontribusi
Pajak Reklame Sebagai Salah Satu Pendapatan Asli Daerah Pada Badan
Pengelola Pajak Dan Restribusi Daerah Di Kota Medan dengan hasil
penerimaan pajak reklame dimedan masih terlihat rendah. Hal ini terlihat dari
realisasi yang belum mencapai target dan kontribusi penerimaan pajak sebagai
salah satu pendapatan asli daerah yang masih rendah dan menurun setiap
tahunnya. Berdasarkan data dari tahun 2019 – 2021 serta uraian yang telah
penulis uraikan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan
mengetahui dan menganalisa kontribusi pajak reklame di kota pekanbaru dan
mengetahui bagaimana strategi pemerintah kota pekanbaru terhadap pajak
reklame di kota pekanbaru, maka dengan ini penulis akan melakukan
penelitianyang berjudul:“ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS
PAJAK REKLAME PADA PENDAPATAN DAERAH KOTA
PEKANBARU”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, masalah utama dalam
penyelidikan adalah:
1. Bagaimana Meningkatkan Efektivitas dan Kontribusi Pajak Reklame
dalam meningkatkan penerimaan pajak reklame terhadap pendapatan asli
daerah kota pekanbaru pada tahun 2019 – 2021?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untukmenghitungseberapabesar efektivitas dan kontribusiyang dilakukan
dalam meningkatkan pajak reklame di kotapekanbaru pada tahun 2019-
2021.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai
berikut:

a).Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan, serta latihan dalam penerapan ilmu akuntansi yang diperoleh
selama perkuliahan. Khususnya ilmu yang dikosentrasi pada penelitian ini
adalah ilmu perpajakan. Selain itu juga merupakan pengalaman tentang
cara menganalisis data yang sebenarnya (rill) dengan menggunakan
analisisrasio sebenarnya.
b). Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan keputakaan yang
merupakan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat
memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak pihak yang mempunyai
permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.5. Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan atau gambaran umum
secara ringkas dari penelitian yang didalamnya terdiri dari
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUANPUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang akan dikaji


dengan cara mencari, membaca, dan memahami laporan
laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori
teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini akan menguraikan tentang lokasi dan waktu
penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, dan menguraikan tentang teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kepatuhan

Teori kepatuhan (compliance theory) dicetuskan oleh Stanley Milgram


(1963). Pada teori ini dijelaskan mengenai suatu kondisi dimana seseorang taat
terhadap perintah atau aturan yang telah ditetapkan. Adapun dua perspektif
dalam literasi sosiologi mengenai kepatuhan terhadap hukum, yaitu
instrumental dan normatif. Perspektif instrumental berasumsi bahwa individu
secara menyeluruh didorong oleh kepentingan pribadi dan persepsi terhadap
perubahan-perubahan yang dikaitkan dengan perilaku. Perspektif normatif
dihubungkan dengan anggapanorang yang menjadi moral dan berlawanan atas
kepentingan pribadi. Komitmen normatif melaluimoralitas personal (normative
commitment through morality) ini memiliki artipatuh terhadap hukum karena
hukum tersebut dianggap sebagai suatu kewajiban, sedangkan komitmen
normatif melalui legitimasi (normative commitment through legitimaty)
memiliki arti patuh terhadap peraturan dikarenakan otoritas penyusunhukum
tersebut telah memiliki hak untuk mengatur perilaku. (Marlina, 2018).

Menurut Hasanudin (2020) tentang kepatuhan wajib pajak yaitu


keadaan dimana wajib pajak memenuhi seluruh kewajiban perpajakan dan
memenuhi hak perpajakan. Kepatuhan tersebut dapat dipahami dalam kewajiban
wajib pajak untukmenyetor kembali SPT dan kepatuhan dalam memperkirakan
tunggakan pajak yang harus dibayar. Bilamana tingkat kepatuhan masyarakat
sebagai wajib pajak dalam membayarkan pajaknya tinggi, maka penerimaan
negara dari sektor pajak juga terus meningkat. Dalam artian wajib pajak yang
telah patuh untuk membayarkan pajaknya, akan membawa dampak positif bagi
negara dan juga masyarakat. seperti pembangunan negara yang akan terlaksana
baik.
Secara garis besar teori kepatuhan ini menjelaskan bahwa teori ini dapat
digunakan untuk memperkirakan pengaruh dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini yaitu,peraturan pajak, sosialisasi pajak, tarif pajak, dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dimana wajib pajak yang telah
mematuhi hukum ada karena hukum tersebut dianggap sebagai suatu kewajiban
serta terdapat hak otoritas pajak yang bersifat memaksa dalam hal pemungutan
pajak.

Penggunaan teori kepatuhan pada penelitian ini, dapat menjelaskan bahwa


perpajakan sangat berpengaruh oleh pendapatan asli daerah oleh sebab itu pajak
reklame juga berpengaruh terhadap pendapatan daerah maka kepatuhan wajib
pajak di wajib kan oleh penyelenggara atau badan usaha reklame sehingga
tujuan ekonomi, pelayanan publik maupun kesejaterahaan masyarakat dapat
tercapai maksimal.

2.2 Pajak Daerah

Sebagaimana di atur dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang


Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang olehorang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Pajak daerah terdiri dari :
1. Pajak daerah Tingkat I (Propinsi) contoh : Pajak Kendaraan Bermotor,
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor

2. Pajak Daerah Tingkat II (Kota/Kabupaten) contoh : Pajak Hotel dan


Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C, Pajak
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
2.3 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2.3.1 Definisi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai


penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU.No 32
Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), pendapatan daerah berasal dari
penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal
daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang
sah.
2.3.2 Target Pendapatan Daerah

Menurut Soelarno (1998) target Pendapatan Daerah adalah perkiraan hasil


perhitungan pendapatan daerah secara minimal dicapai dalam satu tahun
anggaran. Agar perkiraan pendapatan daerah dapat dipertanggungjawabkan di
dalam penyusunannya memerlukan perhitungan terhadap faktor-faktor sebagai
berikut:

1. Realisasi penerimaan pendapatan daerah dari tahun anggaran yang


lalu dengan memperlihatkan faktor pendukung yang menyebabkan
tercapainya realisasi tersebut dan faktor-faktor yang menghambatnya.
2. Kemungkinan pencairan jumlah tunggakan tahun-tahun sebelumnya
yang diperkirakan dapat ditagih minimal 35% dari tunggakan.
3. Data potensi objek pajak dan estimasi perkembangan dan perkiraan
penerimaan dari penetapan tahun berjalan minimal 80% penetapan.
4. Kemungkinan adanya perubahan atau penyesuaian keseragaman dari
penyempurnaan sistem pemungutan.
5. Keadaan sosial ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat selaku
wajib pajak. Perkembangan tersedianya sarana serta biaya pemungutan
2.4 Pajak Reklame

2.4.1 Definisi Pajak Reklame

Menurut Azhari (2015) Reklame adalah benda, alat, atau perbuatan, yang
menurut bentuk, susunan dan corak ragamnya dengan maksud untuk mencari
keuntungan (sales promotion) dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan
atau mengujikan suatu barang, jasa atau seseorang atau pun untuk menarik
perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau seseorang yang ditempatkan atau
yang dapat dilihat, dibaca dan didengar dari sesuatu tempat oleh umum, kecuali
yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut Peraturan Walikota Pekanbaru No. 22 Tahun 2016 pajak reklame


merupakan pajak atas penyelenggara reklame. Penyelenggara Reklame merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan hukum yang menyelenggara
reklame baik untuk dan atas nama sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang
menjadi tanggungan.

2.4.2 Dasar Hukum Pajak Reklame

Pemungutan Pajak Reklame di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar


hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan
pihak yang terkait. Dasar pemungutan Pajak Reklame pada suatu
kabupaten atau kota (Siahaan, 2013:383) adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan


atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1987 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Reribusi Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
d. Peraturan Pemerintah kabupaten/kota yang mengatur Pajak Reklame
e. Keputusan Bupati/Walikota yang mengatur tentang Pajak Reklame
sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Reklame
2.4.3 Objek dan Bukan Objek Pajak Reklame

Adapun objek dan bukan objek pajak reklame menurut Lampiran Peraturan
Walikota Pekanbaru Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota
Pekanbaru Pasal 3 No.22 Tahun 2016 Tentang Pajak Reklame adalah
sebagaimana tersebut dibawah ini :

1. Objek Pajak Reklame


a) Reklame papan/billboard/vidiotron/megatron dan sejenisnya
b) Reklame kain
c) Reklame sticker
d) Reklame selebaran
e) Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan
f) Reklame udara
g) Reklame suara
h) Reklame film/slide
i) Reklame peragaan;dan
j) Reklame apung

2. Bukan Objek Pajak Reklame

a) Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta


harian, warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya;
b) Label/merek produk yang melekat pada barang yang
diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk
sejenis lainnya;
c) Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada
bangunan tempat usaha atau profesi dengan ketentuan tidak melebihi
ukuran 2 m² reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
pemerintah daerah;
d) Reklame yang diselenggarakan dalam rangka pilkades, pemilukada,
pemilu legislatif, dan pilpres.
2.4.4 Subjek Pajak Reklame

Menurut Peraturan Walikota Pekanbaru Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Pasal 4 No.22 Tahun 2016 Tentang Subjek
Pajak Reklame adalah :

a) Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang


menggunakan reklame.

b) Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang


menyelenggara reklame.

c) Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh


pribadi atau badan, Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau
badan tersebut.

d) Dalam hal Reklame diselenggarakan melalu pihak ketiga, pihak


ketiga tersebut adalah Wajib Pajak Reklame.

2.4.5 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame

Menurut Peraturan Walikota Pekanbaru Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Pasal 9 No.22 Tahun 2016 Tentang Dasar
Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Reklame adalah :

a) Pajak Terhutang = Nilai Sewa Reklame x Tarif Pajak

b) Nilai Sewa Reklame = Nilai Strategis + Nilai Jual Obyek Pajak


(NJOP)

c) NJOP ( Nilai Jual Obyek Pajak = Besarnya Biaya Pembuatan


Reklame

d) Besarnya Tarif Reklame sebesar 25%

Besarnya pajak reklame terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan
dasar pengenaan pajak. Pajak terutang = Tarif Pajak × Dasar Pengenaan Pajak
= Tarik Pajak x Nilai Perolehan Reklame
2.5 Efektivitas

2.5.1 Efektivitas Pajak Reklame

Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau


target kebijakan. Efektifitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan
atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila
proses kegiatan mencapai tujuan akhir kebijakan (Mardiasmo, 2002:132).

Efektivitas pada dasarnya menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering


tau senantiasa dikaitkan dengan efisien, meskipun ada perbedaan keduanya.
Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih
melihat pada cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan
antara input dan outputnya(Siahaan, 2001:24).

Berdasarkan beberapa pengertian efektivitas yang telah dijelaskan maka


efektivitas digunakan untuk mengukur hubungan antara hasil (realisasi
penerimaan pajak reklame) terhadap target reklame, apabila konsep efektivitas
dikaitkan dengan pemungutan penerimaan pajak reklame maka efektivitas
yangdimaksud adalah seberapa besar realisasi penerimaan pajak reklame
mencapai target yang seharusnya dicapai pada periode tertentu. Efektivitas
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasi pajak
reklame yang dianggarkan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugas
dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau
100%.

2.5.2 Pengukuran Efektivitas Pajak Reklame


Menurut Ulum (2009), efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu
organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai
tujuan,makaorganisasi tersebut dikatakan efektif. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pajakreklame adalah mengukur
hubungan antara hasil realisasi pendapatan pajakreklame terhadap target.
Efektivitas disini merupakan perbandingan antara input dan output pada
pajak reklame yang ada di Kota Pekanbaru. Besarnya efektivitas pajak menurut
Abdul Halim (2004:93) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Efektivitas = Realisasi Pajak Reklame X 100%

Target Pajak Reklame

2.6 Kontribusi
Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain
untuk tujuan biaya atau kerugian tertentu atau yang bersama. Sehingga, maksud
dari kontribusi dalam konteks ini adalah sumbangan yang diberikan oleh pajak
reklame dalam pemungutannya di Kota Pekanbaru sebagai salah satu
Pendapatan Asli Daerah Kota Pekanbaru. Jika penerimaan dari pajak reklame
sesuai target, maka hasil penerimaan pajak dalam PAD tidak akan bergantung
lagi pada hasil dana perimbangan dan bantuan dari pusat.

Mahmudi (2010) Semakin besar hasilnya berarti semakin besar pula


peranan pajak daerah terhadap PAD, begitu pula sebaliknya jika hasil
perbandingannya terlalu kecil berarti peranan pajak daerah terhadap PAD juga
kecil. Kontribusi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pajak daerah
memberikan sumbangan dalam penerimaan PAD.

2.7 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti

Penerimaan Pajak Reklame belum efektif


Ari Juanda Analisis Efektivitas Dikarenakan realisasi masih dibawah 50%
(2018) dan Kontribusi Pajak dan Kontribusi penerimaan pajak reklame
Reklame sebagai salah sebagai salah satu pendapatan asli daerah di
satu pendapatan asli Kota Medan yang masih rendah dan
daerah pada daerah menurun setiap tahunnya.
kota Medan.
Firmansyah Pajak Reklame di Kota Makassar
Analisis Potensi
(2017) dipungut berdasarkan Peraturan Daerah
Pajak Terhadap
Pendapatan Asli Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2010,

Daerah di Kota tarif pajak reklame di Kota Makassar

Makassar sebesar 25% dikalikan dengan dasar


pengenaan pajak reklame atau yang
disebut nila sewa reklame.

Triski Intan Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame di Kota


Meylani Bitung sudah sangat efektif tapi karena
dan Efektivitas
Lengkong (2015) penetapan target pada tahun berikutnya
Pemungutan Pajak
terlalu tinggi mengakibatkan
Reklame di Kota
Pemungutan Pajak Reklame Kota Bitung
Bitung
tidak efektif padahal yang terealisasi
selalu melebihi target yang ditetapkan

Rangga Sadewa Penelitian ini mengenai analisis potensi


Analisis Potensi
(2014) pajak reklame kota pekanbaru dapat
Pajak Reklame
disimpulkan bahwa setelah dilakukan
Kota Pekanbaru
perhitungan, perbandingan antara
realisasi yang diterima Dinas Pendapatan
Daerah Kota Pekanbaru dengan potensi
pajak reklame yang ada. Ternyata
Potensi Pajak Reklame yang ada masih
diatas realisasi yang diterimas Dispenda.
2.9 Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini mejelaskan permasalahan suatu hubungan antara
konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diukur melalui penelitian yang
akan dilaksanakan perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian
teori yang ada maka penulis memiliki suatu kerangka pemikiran mengenai
Analisis efektivtias dan kontribusi pajak reklame sebagai salah satu pendapatan
asli daerah pada badan pengelola pajak dan retribusi daerah di kota pekanbaru.

Pajak Reklame adalah pajak yang dipungut atau dikenakan bagi


penyelenggara reklame. Dalam hal pemungutan Pajak Reklame, Pemerintah
masih belum berhasil untuk mencapai target yang telah ditetapkan yang stabil
karenaadanya menurunan target setiap tahunnya.

Efektivitas bertujuan untuk mengukur rasio keberhasilan yang mana


standar minimal rasio keberhasilan adalah seratus persen dengan kriteria efektif,
dimana realisasi sama dengan target yang telah ditentukan. Rasio dibawah standar
minimal keberhasilan dapat dikatakan tidak efektif. Efektivitas pada dasarnya
menunjukan pada taraf capainya hasil, sering senantiasa dikaitkan pengertian
efesien, meskipum sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Jadi efektivitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang
dicapai.

Kontribusi yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan


biaya atau kerugian tertentu. Kontribusi berguna juga untuk mengetahui seberapa
besar sumbangan pajak daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Sehingga maksud dari kontribusi ini adalah sumbangan yang diberikan oleh pajak
dalam pemungutan Kota Pekanbaru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).

Dalam menghitung efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya


terhadap pajak daerah diperlukan data mengenai target dan realisasi penerimaan
pajak daerah serta realisasi pajak reklame melalui laporan realisasi anggaran. Data
– data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian digunakan untuk menghitung
dan menganalisis rasio efektivitas dan penerimaan pajak daerah. Dengan
menganalisis efektivitas tersebut maka dapat dihitung juga seberapa besar tingkat
kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah selama Tahun 2019 – 2021 pada
dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Pekanbaru.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan


diatas maka kerangka pemikiran dapat dijabarkan sebagai berikut :

PAJAK DAERAH

PAJAK REKLAME

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI

PENDAPATAN ASLI DAERAH

S EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME PADA PENDAPATAN DAERAH KOT


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Peneltian


Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2017) Penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah instruk
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data
bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

Tujuan dari penelitian kualitatif tersebut tidak lain adalah untuk mengetahui
beberapa fakta dan informasi yang berada dilapangan, baik itu berupa penjelasan
deskrip:si dari subjek penelitian maupun berupa data dan gambar yang dapat
menunjang hasil penelitian. Sehingga dapat ditemukan suatu pemecahan
masalah dari objek yang diteliti secara alamiah. Sugiyono (2017)
mengungkapkan “Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa
adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.” Pendekatan penelitian kulitatif
ini dinilai sesuai dengan kebutuhan peneliti, karena pada dasarnya permasalahan
yang terjadi adalah hanya akan menyangkut obyek penelitian saja dan fakta
yang diterima disesuaikan dengan apayang diteliti.

Oleh karena itu, penelitian dengan pendekatan kualitatif ini menggunakan


metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat
yang berhubungan dengan fenomena yang diselidik berdasarkan informasi dari
pihak berwenang melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan serta
laporan yang berhubungan langsung dengan penelitian ini (Mulyani, 2019).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota
Pekanbaru yang beralamat di Jalan Teratai No.81, Pulau Karam, Kec. Sukajadi,
Kota Pekanbaru, Riau 28156

3.3 Sumber Data


a. Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data yang diperoleh
melalui pengamatan (observasi) dan wawancara mengenai pajak
reklame terhadap pendapatan asli daerah pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Pekanbaru.
b. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua). Data diperoleh melalui dokumen-dokumen atau
data tertulis pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru yaitu :
1. Data jumlah target dan realisasi penerimaan Pajak Daerah Kota
Pekanbaru tahun 2019 – 2021
2. Data jumlah target dan realisasi Pajak Reklame Kota Pekanbaru
tahun 2019 - 2021

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah salah satu metode atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh keterangan yang benar dan dapat
dipertanggung jawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah
metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data berupa profil instansi,
struktur organisasi, dan data realisasi penerimaan Pajak hotel beserta nama
Wajib Pajaknya, kemudian metode wawancara dengan mengajukan pertanyaan
secara langsung dengan beberapa Kepala Bidang/Subbidang.perencanaan
penganggaran, menetapkan target dan melakukan evaluasi terhadap realisasi
Penerimaan Pajak Daerah Lainnya, secara berkala di Kantor Badan Pendapatan
Daerah Kota Pekanbaru serta metode studi kepustakaan menggunakan buku.
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian
pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenisnya.
Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang
akan diteliti. Teori merupakan landasan bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang akan diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah.

3.5 Metode Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam mengolah data yaitu
menggunakan Model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman (dalam
Sugiyono, 2017) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu:
c. Data Reduction (Reduksi Data)
Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan
elektronik seperti komputer dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu,
alat bantu perekam suara untuk merekam suara dari informan, dan alat bantu video
untuk mengambil gambar saat wawancara dengan informan.

d. Data Display (Display Data)


Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif setelah mereduksi data
adalah mendisplaykan data atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman
menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yangbersifat deskriptif. Dengan
mendisplay data, maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
a. Conclusion Drawing/verification (Mengambil kesimpulan dan
Verifikasi) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut
model Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.
Kesimpulan ditarik semenjak peneliti menyusun pencatatan,
pernyataan, konfigurasi, arahan sebab akibat, dan berbagai
proporsi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat
dipercaya). Kesimpulan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang
diharapkan adalah mampu mendeskripsikan secara detail tentang
permasalahan yang diteliti.

3.6 Analisis Efektivitas


Menurut Halim (2013) Efektivitas merupakan ukuran berhasil atau tidaknya
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.Apabila suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan denganefektif.
Hal terpenting yang perlu diingat adalah bahwa efektifitas tidak menyatakan
tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih
besar atau bahkan tiga kali lebih besar dari pada yang telah dianggarkan.

Efektivitas = Realisasi Pendapatan Asli Daerah X 100%


Target Pendapatan Asli Daerah
3.7 Analisis Kontribusi
Kontribusi digunakan untuk mengetahui sejauh mana daerah memberikan
sumbangan dalam penerimaan pajak daerah. Dalam mengetahui kontribusi
dilakukan dengan membandingkan penerimaan pajak daerah (khususnya pajak
reklame) periode tertentu dengan penerimaan pajak daerah periode tertentu pula.
Semakin besar hasilnya berarti semakin besar pula peranan pajak reklamet
terhadap pajak daerah, begitu pula sebaliknya jika hasil perbandingannya terlalu
kecil berarti peranan pajak reklame terhadap pajak daerah juga kecil. Besarnya
Kontribusi pajak sarang burung walet terhadap penerimaan pajak daerah dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut (Mahsun, 2016).

Kontribusi = Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah X 100%


Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Presentase Kriteria

0%-10% Sangat Kurang

10%-20% Kurang Baik

20%-30% Sedang

30%-40% Cukup Baik

40%-50% Baik

>50% Sangat Baik

Sumber: Munir Dkk,2004


DAFTAR PUSTAKA

Eka Yunita, & Yuliandi. (2021). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Reklame
Dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Kesatuan, 9(1), 79–92. http://www.djpk.kemenkeu.go.id

GEMILANG, P. (2017). Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana


Ekonomi pada Jurusan Akuntansi. Digilibadmin.Unismuh.Ac.Id.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/28840-Full_Text.pdf

Ichsan, A., Siregar, H., & Soetarto, E. (2018). KOTA BEKASI ( The Collection Strategy
of Advertisement Tax Revenue in Bekasi City ). 71–81.
Irawan, A. (2022). Analisis Potensi Dan Efektivitas Pemungutan Pajak Reklame Di Kota
Bandung. Indonesian Accounting Literacy Journal, 2(1), 66–77.
https://doi.org/10.35313/ialj.v2i1.3590

Jambi, U. M. (2020). Analisis pajak reklame dalam upaya meningkatkan pad di


kabupaten sarolangun ahmad soleh dosen tetap universitas muhammadiyah jambi.
8(1).

Juanda, A. (2018). Analisis Efektifitas Dan Kontribusi Pajak Reklame Sebagai Salah
Satu Pendapatan Asli Daerah Pada Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah DiKota Medan.

Kumala, R. (2019). Analisis Efektifitas Pajak Reklame Dalam Meningkatkan


Penerimaan Pajak Daerah Di Kota Bekasi. Jurnal Reformasi Administrasi, 6(1), 38–
41. https://ojs.stiami.ac.id/index.php/reformasi/article/view/331/203

K., Harahap, B., & Effendi, S. (n.d.). Kinerja Pemungutan, A., Retribusi, D., Reklame,
P., Pendapatan, T., Daerah, A., Batam, Terakreditasi Nasional. Jim Upb, 8(2), 2020.
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/jim

GEMILANG, P. (2017). Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana


Ekonomi pada Jurusan Akuntansi. Digilibadmin.Unismuh.Ac.Id.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/28840-Full_Text.pdf
Ningsih, A. N. (2008). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap
Pendapatan Asli Daerah.

Nurmayasari, D. (2010). Analisis Penerimaan Pajak Reklame Kota Semarang. Skripsi.


Pada, S., Pengelolaan, B., Daerah, A., & Palembang, K. (2019). Analisis
penerimaan pajak reklame dalam meningkatkan efektivitas dan pertumbuhan
pendapatan asli daerah ( pad ) kota palembang.

Suryani, S. (2015). Efektifitas Pajak Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli


Daerah Di Kota Surakarta. Jurnal Paradigma Universitas Islam Batik Surakarta,
12(02), 116123.

Sarundayang, M. S., Karamoy, H., & Lambey, R. (2018). Analisis Potensi Dan Efektivitas
Penerimaan Pajak Reklame Di Kota Manado. Going Concern : Jurnal Riset
Akuntansi, 13(02), 273–281. https://doi.org/10.32400/gc.13.02.19269.2018

Yunita, N., & Fahriani, D. (2020). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Bphtb
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo. Greenomika, 2(2), 130–141.
https://doi.org/10.55732/unu.gnk.2020.02.2.6
Lampiran Wawancara Dikantor Badan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru
Nama:
Jabatan: Kepala Badan Pendapatan Daerah
Waktu:
No. Pertanyaan Narasumber
1. Bagaimana realisasi penerimaan pajak reklame
terhadap target yang telah ditetapkan? Apakah
melampaui target? Jika tidak apakah ada
kendalanya?
2. Apakah ada hambatan yang dihadapi dalam
melakukan pemungutan pajak reklame?
3. apakah ada upaya yang dilakukan pemerintah
dalam meningkatkan pajak reklame?
4. Apakah pajak reklame ilegal mempengaruhi
pemungutan pajak reklame dikota pekanbaru? Dan
apakah ada sanksi untuk reklame yang tidak ada
izin?
5. Apakah ada kendala dalam pemungutan pajak
reklame di kota pekanbaru?
6. Bagaiamana cara bapenda dalam menghadapi
masyarakat yang telat membayar pajak reklame?
Sumber: M. Rachmat Putranto (2018)
Lampiran Wawancara di Badan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

Nama:
Jabatan: Staf bagian Seksi Perizinan Bangunan DPUP
Waktu:
No. Pertanyaan Narasumber

1.
Apa tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
(DPUP) yang berkaitan dengan perizinan reklame?
2.
Bagaimana prosedur izin mendirikan bangunan
reklame?
3.
Bagaimana dengan perpanjangan izin yang disertai
dengan perubahan konstruksi atau yang lainnya?
4.
Berapa lama izin dikeluarkan oleh DPUP?

Sumber : Andriani Lukmana (2013)


Lampiran Wawancara Masyarakat Pengguna Fasilitas Reklame Di Kota Pekanbaru
Nama:
Jabatan: Pengguna/pemasang reklame jenis baliho (papan nama)
Waktu:

No. Pertanyaan Narasumber

1. Apakah pendirian dan pemasangan reklame yang


anda lakukan atas izin pemerintah daerah?
2. Apakah anda tau peraturan daerah dalam
mengatur pajak reklame?
3. Apakah peraturan pajak reklame yang ada
menjadi kendala terhadap anda?
4. Apakah anda mengetahui tempat pembayaran
pajak reklame?
Sumber : Irawan Santoso, 2012

Anda mungkin juga menyukai