Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KPSI

PERMASALAHAN DAYA SAING DAN OVERFISHING


SEKTOR PERIKANAN
Dosen Pengampu :
Ir. Kusriani, MP.

Disusun Oleh :
Abdur Rahman Arif (185080107111020)
Dina Clara Indriati Hutapea (185080107111022)
Ahmad Taufiq (185080107111024)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU PERIKANAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah yang telah

memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Ikan yang berjudul “Permasalahan

Daya Saing Dan Overfishing Sektor Perikanan”.

Solawat dan salam semoga tetap tercurah bagi janjungan Alam Nabi kita

Muhammad SAW, beserta segenap sahabat dan keluarganya, serta para

pengikutnya yang setia sehingga hari akhir nanti.

Keberadaan karya ilmiah yang disebut dengan makalah ini dihadapan

pembaca merupakan sebuah tugas beban studi sebagai tugas yang harus

diselesaikan oleh setiap mahasiswa dari sebuah lembaga pendidikan. Disamping

sebagai tugas, pembuatan  makalah ini juga merupakan proses pengalaman

penambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis untuk meniliti jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam penyusun makalah ini penulis banyak mendapati kesulitan-

kesulitan. Faktor utamanya dikarenakan keterbatasan ilmu dan wawasan. Namun

berkat ketekunan dan kesabaran serta bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat juga menyelesaikannya, dari itu penulis sangat

berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu penulis

dalam menyelesaikan makalah ini.

Malang, 23 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1.          Latar Belakang..................................................................................1
1.2.          Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3.          Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1.          Permasalahan...................................................................................3
2.1.1         Permasalahan Daya Saing dan Daya Jual....................................4
2.1.2. Permasalahan Overfishing...................................................................5
2.3.          Solusi................................................................................................5
2.3.1 Solusi Daya Saing................................................................................5
2.3.2 Solusi Overfishing.................................................................................6
BAB III.................................................................................................................. 8
PENUTUP............................................................................................................ 8
3.1. Kesimpulan................................................................................................8
3.2. Saran......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.          Latar Belakang

Sebagai negara dengan luas daratan dan lautan serta pantai yang

cukup panjang, komoditas perikanan merupakan komoditas yang cukup penting

bagi Indonesia. Kondisi alam Indonesia memungkinkan masyarakat untuk

menangkap dan membudidayakan ikan di seluruh wilayah tanah air. Gerakan

Nelayan dan Tani Indonesia menyebutkan potensi produksi lestari ikan laut

sebesar 7,3 juta ton per tahun atau sekitar 8% dari total stok ikan laut dunia.2

Industri tuna sangat berperan penting di Indonesia karena kelimpahannya dan

tersedianya sumber daya di Indonesia. Dibalik keuntungan yang di dapatkan oleh

Indonesia dari produksi ikan tuna ternyata memunculkan ancaman kepunahaan

terhadap jenis-jenis ikan tuna yang ada di Indonesia. Indian Ocean Tuna

Commission menyebutkan tuna di Indonesia sudah ditangkap secara berlebihan

atau overfishing

Saat ini terdapat gambaran bahwa walaupun Indonesia merupakan

salah satu negara produsen ikan dunia dengan potensi produksi yang cukup

besar, akan tetapi belum dapat memanfaatkan potensi pasar internasional yang

ada, bahkan berada dibawah Thailand dan Vietnam, yang masing-masing

menempati peringkat 3 dan 5. Hal ini disebabkan karena produk perikanan

Indonesia memiliki daya saing yang lebih rendah dibandingkan dengan produk

dari kedua negara tersebut, khususnya produk-produk perikanan olahan.

Untuk meningkatkan daya saing maka perlu dilakukan berbagai upaya

seperti meningkatkan promosi komoditas perikanan baik di pasar dalam maupun

1
luar negeri, meningkatkan kualitas, mendorong perbankan untuk mempermudah

akses permodalan, meningkatkan pembangunan infrastruktur, mendorong

pengembangan produk bernilai tambah, serta menurunkan tarif bea masuk

bahan penolong bagi industri pengolahan ikan di dalam negeri.

1.2.          Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi kekinian produk perikanan Indonesia?

2. Mengapa daya saing produk perikanan Indonesia lemah?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi daya saing produk perikanan?

4. Bagaimana meningkatkan daya saing produk perikanan di Indonesia?

5. Apa penyebab terjadinya overfishing?

6. Bagaimana cara mengatasi overfishing?

1.3.          Tujuan Penulisan

Ditulisnya makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain adalah:

1. Mengetahui permasalahan produk perikanan yang ada di Indonesia.

2. Mengetahui sumber masalah penyebab lemahnya daya saing produk

perikanan.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing perikanan di

Indonesia.

4. Mengetahui alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya

saing produk perikanan di Indonesia.

5. Mengetahui penyebab terjadinya overfishing

2
6. Mengetahui cara mengatasi overfshing

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.          Permasalahan

Permasalahan pertama ialah daya saing ekspor Indonesia yang lemah

akan membuat Indonesia kembali kalah oleh negara yang memiliki daya saing

ekspor lebih baik seperti China di pasar ekspor non tradisional. Industri dalam

negeri pun tampaknya tidak mampu menghasilkan produk yang mampu bersaing

di pasar ekspor, karena pelaku usaha di dalam negeri dibebani dengan tingginya

biaya produksi yang disebabkan oleh inefisiensi pada perekonomian. Kelemahan

infrastruktur, biaya logistik yang tinggi, gendutnya birokrasi yang harus dihadapi

pengusaha, hanyalah sebagian kecil dari inefisiensi pada perekonomian yang

mengakibatkan tingginya biaya operasional di Indonesia.

Permasalahan kedua ialah permasalahan pada bidang perikanan

tangkap yaitu Permasalahan seperti overfishing yang disebabkan oleh

tindakan illegal, unreported, unregulated fishing (IUU Fishing) makin marak

terjadi di laut Indonesia. Penangkapan secara ilegal menjadi penyebab utama

terjadinya overfishing dan berkurangnya populasi ikan khususnya tuna di

Indonesia. Peristiwa illegal fishing, perusahaan atau pelaku industri perikanan

yang tidak bertanggung jawab dan tidak ramah lingkungan serta peraturan

regulasi mengenai perikanan yang masih berorientasi pada profit menunjukan

saat ini pengeksploitasian alam masih tertuju pada kepentingan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (human-centered)

3
2.1.1         Permasalahan Daya Saing dan Daya Jual

Daya tarik produk menurut Mason (1999:223), meliputi (1) harga produk,

keunggulan produk dan ketersediaan produk pendukung. Dari ketiga indikator

daya tarik produk tersebut masing-masing pembeli memiliki persepsi yang

berbeda, mulai dari tertarik, berminat membeli, melakukakan pembelian hingga

pasca beli. Indikator mana yang menjadi faktor penentu daya tarik produk,

bagaimana daya tarik produk dipersepsi oleh pembeli dengan dua skala

pembeda yang ekstrim jelas yaitu sangat setuju dan sangat tidak setuju.

Daya saing produk juga dapat terjadi dalam skala lebih luas.

Kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari daya saingnya. Daya saing tersebut

didasarkan pada produktivitas yang menghasilkan barang dan jasa. Kebijakan

makro ekonomi yang sehat dan institusi politik dan hukum yang stabil diperlukan

untuk mendukung kebijakan tersebut. Daya saing tersebut berakar pada

pandangan yang fundamental terhadap aspek mikro ekonomi suatu negara serta

didukung dengan kecanggihan operasi perusahaan dan strategi dan kualitas

lingkungan bisnis ekonomi mikro dimana perusahaan bersaing. Pemahaman

tentang dasar-dasar mikro ekonomi merupakan dasar kebijakan ekonomi

nasional. Disadari atau tidak liberalisasi perdagangan dunia memicu pentingnya

peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global. Daya saing produk

Indonesia, terutama yang berbasis agro-industri dan keterkaitannya terhadap

sektor hulu dan hilir perlu dianalisis dan dipahami, serta faktor pertumbuhan

tersebut perlu dirumuskan dengan melakukan perbandingan dengan agro-

industri berbasis negara lain.

Proses pembusukan ikan di daerah tropis berlangsung lebih cepat jika

dibandingkan dengan daerah dingin. Berbagai usaha dan cara untuk mengelola

hasil perikanan, baik secara fisik, kimia maupun biologis, telah lama

4
diperkenalkan. Namun demikian pada waktu musim panen ternyata banyaknya

ikan sisa yang terbuang atau rusak tetap saja tinggi. Upaya membanting harga

pada masa panen tidak akan menolong meningkatkan pendapatan nelayan, oleh

karena itu perlu teknologi pengolahan ikan agar tetap memiliki nilai ekonomi yang

tinggi.

2.1.2. Permasalahan Overfishing

Di bidang perikanan permasalahan utama yang dihadapi, antara lain:

 Kondisi nelayan yang pada umumnya masih merupakan nelayan

tradisional dengan struktur armada penangkapan ikan dengan skala kecil

(di bawah 5 gross ton), dan hanya kurang dari 5 persen armada kapal

penangkapan yang dapat dikategorikan sebagai nelayan modern

 Masih tingginya ketidakseimbangan pemanfaatan stok perikanan tangkap

antarwilayah dan antarspesies, serta terjadinya kerusakan lingkungan

ekosistem pesisir dan laut

 Banyaknya praktik illegal unreported dan unregulated fishing yang

menyebabkan kerugian negara dan menurunkan pendapatan nelayan

 Belum optimalnya pengusahaan perikanan budi daya karena pengelolaan

dan pemanfaatan lahan budidaya belum efisien serta kurang

memadainya sarana dan prasarana perbenihan, pakan, dan penanganan

kesehatan lingkungan

2.3.          Solusi
2.3.1 Solusi Daya Saing

Metode yang dikerjakan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini

adalah dengan mengadakan beberapa kegiatan di tengah masyarakat, meliputi

5
ceramah/penyuluhan dan praktek pengolahan. Penyuluhan yang diberikan

meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Konsumsi ikan sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat.

2. Teknologi pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai ekonomi.

3. Cara pengolahan pangan yang higenis.

4. Analisis hasil usaha pengolahan ikan.

5. Cara pengemasan hasil olahan ikan.

Produk olahan ikan sangat beragam macamnya, misalnya ikan duri lunak,

kerupuk ikan, kecap ikan, bakso ikan, abon, dendeng dan ikan asap. Pada

prinsipnya proses pengolahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya

simpan ikan serta meningkatkan nilai jualnya, sehingga akan meningkatkan

kesejahteraan nelayan sendiri.

Keuntungan yang diperoleh para produsen produk olahan ikan tentu lebih

tinggi jika dibandingkan dengan menjual ikan secara langsung. Keuntungan yang

diperoleh para nelayan yang diperoleh melalui penjualan secara Lelang, masih

sangat kecil jika dibandingkan keuntungan yang diperoleh para tengkulak. Maka

apabila para isteri nelayan mampu mengolah ikan tangkapan nelayan, meskipun

masih dalam skala rumah tangga, hal itu akan sangat membantu pendapatan

keluarga nelayan sendiri.

2.3.2 Solusi Overfishing

Dalam upayanya agar perikanan di Indonesia yang berkelanjutan dan

mencegah terus berkurangnya populasi ikan tuna dari kepunahan WWF

membuat sebuah program kerja yang bernama Seafood Savers. Program ini

secara garis besar memiliki kegiatan memberikan asistensi kepada perusahaan

dan nelayan agar menjalankan aktivitas industrinya bertanggung jawab dan

6
ramah lingkungan, mengadvokasi kepada pemerintah terkait regulasi yang tidak

merugikan alam dan memberikan edukasi kepada konsumen agar memilih

produk perikanan yang baik.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Indonesia adalah negara maritim besar yang dikaruniai daratan subur

serta perairan yang sangat luas. Sebagai manusia, sudah sepantasnya kita

memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Setelah itu, kita tidak boleh

lupa jika kita juga bertugas untuk menjaga kesemuanya itu.

Penangkapan ikan merupakan salah satu dari ribuan profesi yang dipilih

oleh masyarakat pesisir Indonesia. Sumber daya perairan yang melimpah

membuat masyarakat berbondong –bondong menekuni profesi ini. Akhirnya

perairan yang harusnya dimanfaatkan dan dijaga berubah menjadi lautan rusak

yang diakibatkan oleh eksploitasi besar-besaran.

Kepadatan ikan yang semakin menipis ditambah rasa tidak puas dari

masyarakat semakin membuat lingkungan perairan terpuruk. Masyarakat mulai

menggunakan cara-cara yang dapat merusak biota perairan.

Pengolahan ikan mampu mengurangi dampak hal tersebut. Ikan hasil

olahan memiliki daya saing dan daya jual tinggi, sehingga mampu memenuhi

kebutuhan ekonomi dalam masyarakat. Setelah kebutuhan ekonomi masyarakat

terpenuhi, maka frekuensi penangkapan dapat semakin berkurang setiap harinya

dan biota perairan pun terjaga.

7
3.2. Saran
Kurangnya referensi dan panduan tentang pengolahan dan penangkapan

ikan membuat masyarakat kesulitan menerapkannya secara langsung, sehingga

mereka masih perlu bantuan dan tuntunan. Salah satu orang yang wajib

berkontribusi adalah mahasiswa. Oleh karena itu, kita sebagai warga FPIK juga

harus berperan aktif dalam penyuluhan dan pelatihan pengolahan perikanan

dalam lingkungan masyarakat.

 
 

8
DAFTAR PUSTAKA

 
Natalia, D., Nurozy. (2012). Kinerja daya saing produk perikanan Indonesia di
pasar global. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(1), 69-88.
https://doi.org/10.30908/bilp.v6i1.139
Pratomo, H. 2003. Pemberdayaan nelayan melalui pengolahan ikan pasca
produksi. Jurnal Inotel, 5(1), 51-60.
WWF Indonesia. (2017). Permasalahan Overfshing di Indonesia dan Upaya
INGO’S WWF-Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai