Anda di halaman 1dari 5

UAS MATA KULIAH PERUSAHAAN NEGARA DAN DAERAH

1. BUMN selain memiliki Tanggung Jawab sosial harus juga menghasilkan Provit,
sehingga dapat memberikan pendapatan Bagi Negara. Agar bisa bersaing maka
BUMN harus bisa mengatasi Disrupsi.
a. Upaya Pertamina dalam menghadapi Disrupsi
 Dalam rangka penguatan bisnis yang sedang berjalan, sekaligus untuk
mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM nasional dan kompetisi bisnis
jangka panjang serta disrupsi dari sisi supply dan demand bisnis, berikut
yang dipaparkan. Bisnis (Profit), lingkungan (Planet), dan pendidikan
(People) (development “3P”) merupakan pilar dari ekosistem yang saling
mendukung dan menguatkan. Penjabarannya adalah energi pertumbuhan
ekonomi yang besar dapat semakin memperkokoh modal finansial sekaligus
menjadi elemen energi untuk pertumbuhan ekonomi (Profit).
 Kekuatan SDM yang dimiliki Pertamina. Kata dia, Pertamina menjadi satu-
satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam ranking 175 Top
Fortune Global 500 pada 2019 dan bertekad pada enam tahun mendatang
akan berada pada posisi Top 100. Dari total 32.000 pekerja aktif, terdapat 62
persen berusia di bawah 35 tahun, 71 persen memiliki latar belakang
pendidikan tinggi, dan 75 persen memiliki masa kerja di bawah 10 tahun
yang berpotensi memberikan nilai tambah lebih besar di masa depan.
 Tiga tahun terakhir, Pertamina mengalami peningkatan produktivitas pekerja
yang cukup signifikan, masuk dalam 15 teratas pada industri migas di
Fortune 500, dengan tetap menjaga efektivitas biaya pekerja tidak lebih 1,51
persen dari revenue perusahaan.
 Terkait dengan budaya perusahaan, terdapat agen perubahan budaya (Culture
Change Agent—CCA) sebagai pendorong bagi seluruh pekerja Pertamina
dan Anak Perusahaan dalam menanamkan nilai-nilai perusahaan 6C—Clean,
Collaboration, Competitive, Capable, Commercial, Customer Focus—untuk
menjaga nilai budaya yang adaptive dan agile terhadap dinamika perubahan.
Saat ini lebih dari 600 CCA aktif yang bertemu secara regular dan bersinergi
untuk melakukan berbagai program budaya. Adapun programnya antara lain
Board Greeting, Segar Bugar Sehat (SeBuSe), Ngobrol Pintar (NgoPi), Idea
Generation (IG) dan program Pertamina Energi Negeri (PEN) yaitu salah
satu kegiatan yang melibatkan pekerja Pertamina yang secara sukarela
menyediakan waktu dan biaya pribadi untuk mengajar di berbagai pelosok
negeri.
b. Faktor apa yang paling berhasil untuk menghadapi Disrupsi yaitu Kekuatan SDM
yang dimiliki Pertamina. Kata dia, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan
Indonesia yang masuk ke dalam ranking 175 Top Fortune Global 500 pada 2019
dan bertekad pada enam tahun mendatang akan berada pada posisi Top 100. Dari
total 32.000 pekerja aktif, terdapat 62 persen berusia di bawah 35 tahun, 71 persen
memiliki latar belakang pendidikan tinggi, dan 75 persen memiliki masa kerja di
bawah 10 tahun yang berpotensi memberikan nilai tambah lebih besar di masa
depan. Dari total 32.000 pekerja aktif, terdapat 62 persen berusia di bawah 35
tahun, 71 persen memiliki latar belakang pendidikan tinggi, dan 75 persen
memiliki masa kerja di bawah 10 tahun yang berpotensi memberikan nilai tambah
lebih besar di masa depan. SDM unggul diwujudkan dengan Dynamic Man Power
Plan, yakni cara-cara baru dan terbarukan melalui kolaborasi people analytics,
machine learning (AI), digital savvy, agility mindsets melalui sourcing domestik
dan global, termasuk pelatihan bagi staf rekrutmen yang mutakhir, bersertifikasi,
dan skillsets.

2. Badan Usaha terdiri dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), keduanya memiliki skala operasi yang berbeda., yang seringkali
menjadi permasalahan adalah BUMN objeknya ada di daerah, walaupun sudah diatur
UU masih terjadi Tarik menarik kepentingan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Analisa BUMN PDAM Tirta Tawar di Kabupaten Aceh Tengah untuk
meningkatkan pendapatan daerah yaitu:
a. Mengembangkan Pemasaran dan Memperluas Cakupan Pelanggan
Mengembangkan pemasaran dan cakupan pelanggan PDAM Tirta TAWAT
adalah salah satu cara untuk memperluas pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Dengan makin luasnya masyarakat yang dapat menikmati fasilitas air bersih dari
PDAM Tirta Tawar, diharapkan dapat makin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Takengon, karena salah satu indikator sejahteranya masyarakat
perkotaan adalah makin mudahnya mereka mendapatkan dan mengakses fasilitas-
fasilitas perkotaan/pelayanan publik yang menunjang kehidupan mereka.
b. Meningkatkan Kualitas SDM Guna Mengoptimalkan Manajemen Operasi dan
Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Sukses suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi itu untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan
organisasi tersebut. Organisasi yang terus beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi akan dapat tumbuh dan berkembang. Sebaliknya organisasi yang tidak
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan mengalami kemunduran.
c. Menekan Tingkat Kebocoran Air, Dalam Proses Produksi, Transmisi dan
Distribusi
Sebagaimana diketahui tingkat kebocoran air di PDAM Tirta Tawar adalah
sebesar 25%, dengan rata-rata tingkat kehilangan air per bulan sebesar 22%.
Kondisi ini jauh dari ambang batas yang ditetapkan dalam Kepmendagri No. 690.
900-327 Tahun 2014, dan ambang batas kebocoran air PDAM oleh Kementerian
Pekerjaan Umum yang berkisar 18%-20%. Tingginya angka kebocoran air sudah
barang tentu sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari PDAM sendiri. Bagi
masyarakat pelanggan kondisi ini jelas merugikan karena kuantitas, kualitas dan
kontinuitas air bersih yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka
tidak sesuai dengan harapan, yang berarti mengurangi kepuasan mereka atas
pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta Tawar .

3. BUMN jika dibandingkan dengan Badan Usaha milik Swasta yang sejenis seringkali
kalah saing walaupun suntikan Dana dilakukan oleh negara untuk mempertahankan
keberadaannya.
a. Penyebab BUMN kalah saing dengan Swasta.
 BUMN memiliki berbagai peraturan yang mengikat seperti Undang-Undang
BUMN dan peraturan lainnya yang membuatnya tidak memiliki level of
playing field yang sama dengan swasta. BUMN dikatakan tidak memiliki
ruang gerak dan leluasa seperti swasta karena perlu memikirkan dan fokus ke
visi pelayanan publik. Faktor tersebut yang membuat BUMN kalah bersaing
dengan swasta. Swasta pada dasarnya perusahaan yang fokus kepada profit
dan memiliki aturan yang ketat nan fleksibel sehingga efisien dan efektif.  Dari
segi pola pikir, swasta menyadari semua faktor menuju kesuksesan sangat
penting dan tidak ada satupun yang boleh tertinggal. Berbeda dengan BUMN
yang ditopang pemerintah, swasta harus berdiri di kaki sendiri sehingga wajib
memberikan pelayanan yang maksimum agar semua target tercapai. 
 Faktor yang membuat BUMN masih kalah bersaing dengan swasta dari yaitu
faktor "Kesadaran dan Tanggung Jawab Pribadi". Masyarakat menyadari
bahwa BUMN ditopang oleh pemerintah sehingga tidak menjadi alasan untuk
santai. Setiap orang yang bekerja di BUMN harus menyadari bahwa BUMN
merupakan perusahaan yang fokusnya ada 2 yaitu untuk pelayanan publik dan
profit. Sebuah panggilan yang sama dengan ASN yang malas-malasan bekerja
padahal mereka dibayar dengan uang yang berasal dari rakyat. Pembentukan
BUMN juga awalnya berasal dari anggaran pemerintah yang bersumber dari
uang rakyat! permainan mereka saja yang berbeda kelas, kalau ASN mainnya
di kolam kecil sedangkan bumn di danau/samudra. Jika tidak ada kesadaran
dari setiap orang yang bekerja di BUMN bahwa mereka bekerja sebagai
bentuk melayani dan berjuang bagi negara, maka sikap budget maximizer,
pemborosan birokrasi, dan lainnya tidak akan tuntas. Maka BUMN akan terus
tertinggal dari swasta.

b. Pendirian BUMN atau BUMD salah satunya dimaksudkan untuk menggerakkan


roda perekonomian di suatu negara atau daerah sehingga diharapkan terdapat
keuntungan yang dapat diperoleh dari pendirian perusahan-perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, tidak ada gunanya untuk terus mempertahankan BUMN atau
BUMD yang terus dalam kondisi merugi. Tidak semua kerugian yang dialami
oleh BUMN atau BUMD berkaitan dengan korupsi. Namun, kerugian yang
menimpa suatu perusahaan BUMN atau BUMD menjadi penanda bahwa ada
sesuatu yang salah dalam pengelolaan BUMN atau BUMD terkait. Apalagi kalau
kerugiannya itu sudah bertahun-tahun. Ini tidak memberikan manfaat buat negara,
buat daerah, tetapi malah menggerogoti anggaran negara. Kalau perusahaan-
perusahaan negara, perusahaan daerah itu rugi dan komisaris atau pemegang
saham tertinggi ingin mempertahankan, kan harus terus ditopang keuangan
perusahaan itu. Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara,
Alexander mengatakan, pengelolaan BUMN merupakan tanggung jawab dari para
anggota direksi, komisaris, dan dewan pengawas. Selain itu, kerugian yang
dialami BUMN juga menjadi tanggung jawab bagi para anggota direksi,
komisaris, dan dewan pengawas. Mengacu pada peraturan diberlakukan di lingkup
BUMN tersebut, berbagai ketentuan dan aturan yang terdapat dalam peraturan
tersebut bisa turut diterapkan di BUMD. Diharapkan pada masa mendatang, baik
direksi, komisaris, maupun dewan pengawas BUMD benar-benar kompeten dan
berasal dari kalangan profesional.

Anda mungkin juga menyukai